Strategi Perdagangan

Untuk bisa mapan secara finansial, setidaknya seseorang harus punya minimal dana darurat 3x dari pengeluaran bulanan yang dapat Anda persiapkan melalui investasi jangka pendek pada instrumen yang tepat. Jenis investasi ini adalah strategi investasi yang investor lakukan dengan memilih instrumen yang dapat menghasilkan keuntungan dalam waktu kurang dari 3 tahun.
Dalam artikel ini, Rankia Indonesia akan membahas apa itu investasi jangka pendek. Kemudian, kami akan memberikan beberapa rekomendasi instrumen investasi jangka pendek terbaik yang menguntungkan dan dapat Anda masukkan ke dalam watchlist.
Mari kita mulai pembahasannya!

Secara sederhana, investasi jangka pendek adalah strategi penempatan dana untuk berinvestasi dengan waktu kurang dari 3 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, Anda sebagai investor bisa memilih berinvestasi dengan strategi nabung rutin atau berinvestasi dengan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen investasi yang Anda pilih.
Namun, ada beberapa risko investasi jangka pendek yang wajib Anda pahami, yaitu:
Berdasarkan risiko investasi jangka pendek yang sudah kami jelaskan di atas, investor dapat investor dapat memilih instrumen yang paling sesuai dengan profil dan tujuan keuangan mereka. Sehingga, hal tersebut dapat memaksimalkan keuntungan yang mereka dapatkan.
👉Pahami definisi investasi melalui artikel berikut: Apa itu Investasi & Apa saja Instrumen Investasi?
Sebelum melakukannya, ada beberapa karakteristik utama investasi jangka pendek yang harus pahami. Berikut daftarnya:
| Rendah risiko | Investasi jangka pendek punya karakteristik yang lebih rendah risiko daripada investasi jangka panjang. Ini karena volatilitasnya yang cenderung lebih rendah. | ||
| Return kecil | Investasi jangka pendek yang punya tingkat risiko rendah umumnya menawarkan return yang relatif kecil. | ||
| Tujuan keuangan jangka pendek | Melakukan investasi jangka pendek cocok bagi investor yang punya tujuan keuangan seperti mempersiapkan dana darurat atau mempersiapkan biaya liburan. | ||
| Cepat menghasilkan keuntungan | Instrumen investasi jangka pendek bisa menghasilkan keuntungan lebih cepat dalam kurun waktu yang singkat. | ||
| Mudah dicairkan | Investor yang berinvestasi untuk tujuan keuangan jangka pendek umumnya akan memilih instrumen investasi yang mudah dicairkan kapan saja jika sedang membutuhkan dana. |
| Karakteristik Utama | Penjelasan |
|---|---|
| Rendah risiko | Investasi jangka pendek punya karakteristik yang lebih rendah risiko daripada investasi jangka panjang. Ini karena volatilitasnya yang cenderung lebih rendah. |
| Return kecil | Investasi jangka pendek yang punya tingkat risiko rendah umumnya menawarkan return yang relatif kecil. |
| Tujuan keuangan jangka pendek | Melakukan investasi jangka pendek cocok bagi investor yang punya tujuan keuangan seperti mempersiapkan dana darurat atau mempersiapkan biaya liburan. |
| Cepat menghasilkan keuntungan | Instrumen investasi jangka pendek bisa menghasilkan keuntungan lebih cepat dalam kurun waktu yang singkat. |
| Mudah dicairkan | Investor yang berinvestasi untuk tujuan keuangan jangka pendek umumnya akan memilih instrumen investasi yang mudah dicairkan kapan saja jika sedang membutuhkan dana. |
Anda pasti pernah mendengar pendapat "untuk apa berinvestasi jika tujuan keuangan Anda untuk jangka pendek, lebih baik menabung saja". Ini karena banyak orang menganggap bahwa investasi janka pendek memiliki return yang kecil jika kita bandinkan dengan berinvestasi dalam jangka panjang. Selain itu, ada risiko keuntungan yang Anda peroleh bisa kalah melawan inflasi.
Kita semua setuju bahwa return investasi jenis ini biasanya tidak sebesar investasi jangka panjang. Ini karena adanya beberapa faktor misalnya jangka waktu yang lebih singkat dan tingkat risiko yang lebih rendah.
👉Baca juga: Investasi Jangka Panjang, Ini Produk Investasi yang Menguntungkan dan Aman
Namun, apakah benar menabung lebih baik daripada berinvestasi? Untuk mengetahui jawabannya, berikut tabel perbedaan antara keduanya:
| Menyimpang uang di rekening bank untuk kebutuhan jangka pendek dan dana darurat. | Menumbuhkan nilai uang di masa depan dalam periode waktu yang singkat, yaitu kurang dari 3 tahun. | ||
| Uang yang ada di rekening bank bisa Anda kapan saja sesuai kebutuhan. | Uang yang Anda investasikan di instrumen investasi jangka pendek membutuhkan waktu pencairan ketika Anda membutuhkannya. | ||
| Menabung uang di bank sangat rendah risiko. | Instrumen investasi jangka pendek punya risiko yang lebih tinggi daripada menabung di bank. Ini karena adanya risiko kehilangan modal selama berinvestasi. | ||
| Produk simpanan seperti tabungan dan deposito punya return yang kecil. | Reksa dana pasar uang dan obligasi sebagai instrumen investasi jangka pendek menawarkan return yang lebih tinggi daripada tabungan dan deposito. |
| Menabung | Investasi Jangka Pendek |
|---|---|
| Menyimpang uang di rekening bank untuk kebutuhan jangka pendek dan dana darurat. | Menumbuhkan nilai uang di masa depan dalam periode waktu yang singkat, yaitu kurang dari 3 tahun. |
| Uang yang ada di rekening bank bisa Anda kapan saja sesuai kebutuhan. | Uang yang Anda investasikan di instrumen investasi jangka pendek membutuhkan waktu pencairan ketika Anda membutuhkannya. |
| Menabung uang di bank sangat rendah risiko. | Instrumen investasi jangka pendek punya risiko yang lebih tinggi daripada menabung di bank. Ini karena adanya risiko kehilangan modal selama berinvestasi. |
| Produk simpanan seperti tabungan dan deposito punya return yang kecil. | Reksa dana pasar uang dan obligasi sebagai instrumen investasi jangka pendek menawarkan return yang lebih tinggi daripada tabungan dan deposito. |
Singkatnya, perbedaan utama antara menabung dan berinvestasi dalam jangka pendek terletak pada fokus dan tujuannya. Dengan menabung, Anda berofokus pada keamanan dan likuiditas uang Anda.
Di sisi lain, berinvestasi jangka pendek berfokus pada pertumbuhan nilai uang Anda di masa depan dalam jangka waktu kurang dari 3 tahun. Sehingga, hasil dari investasi tersebut tidak tergerus inflasi.
Apabila tujuan keuangan Anda untuk mempersiapkan dana darurat atau kebutuhan mendesak, menabung di bank merupakan pilihan yang bijak. Namun, jika Anda ingin lebih cepat dalam mengumpulkan dana darurat, investasi jangka pendek dapat membantu Anda untuk mewujudkannya.
Menabung maupun berinvestasi dalam jangka pendek, keduanya adalah hal penting yang harus Anda lakukan dalam mengatur keuangan. Selain itu, Anda juga dapat menyesuaikannya dengan profil risiko dan tujuan keuangan yang ingin Anda capati.
Untuk berinvestasi jangka pendek, tersedia beberapa instrumen investasi jangka pendek contohnya seperti reksa dana pasar uang, obligasi, dan deposito.
Meskipun berinvestasi dalam jangka pendek dapat memberikan imbal hasil yang lebih tinggi daripada menabung di bank, hal tersebut juga memiliki risiko. Oleh karena itu, sebelum mengambil keputusan, penting bagi Anda untuk memahami karakterstik beserta risiko dari masing-masing produk. Berikut penjelasannya:
Reksa dana pasar uang aman dan menguntungkan bagi investor yang mencari kestabilan dalam berinvestasi jangka pendek. Ini karena instrumen tersebut menawarkan potensi keuntungan sebesar 5%-6% per tahun. Selain itu produk ini juga menawarkan diversifikasi investasi, likuiditas tinggi dan risiko yang relatif rendah.
Reksa dana pasar uang adalah instrumen investasi yang menginvestasikan 100% dana investor ke instrumen pasar uang seperti deposito dan obligasi dengan tenor kurang dari 1 tahun. Jenis reksa dana ini merupakan reksa dana yang paling aman serta rendah risiko. Sehingga, cocok untuk investor pemula yang baru memulai perjalanan investasi di pasar modal.
Berikut kelebihan dan kekurangan reksa dana pasar uang:
| Risikonya rendah karena 100% dana diinvestasikan dalam instrumen pasar uang seperti deposito dan obligasi dengan tenor kurang dari 1 tahun. | Potensi keuntungan dari reksa dana pasar uang sangat dipengaruhi oleh pergerakan suku bunga. | ||
| Likuiditas tinggi sehingga Anda dapat mencairkannya kapan saja dan tidak akan terkena penalti seperti deposito bank. | Return 5 hingga 6% per tahun membuat RDPU rentan kalah terhadap inflasi. | ||
| Memungkinkan Anda melakukan investasi jangka pendek dengan modal kecil, mulai dari Rp 10 ribu. | Ada risiko gagal bayar dari penerbit obligasi. | ||
| Lebih stabil karena reksa dana pasar uang memiliki grafik harga yang konsisten naik setiap harinya. | |||
| Reksa dana pasar uang tidak termasuk objek pajak. |
| ✅ Kelebihan | ❌ Kekurangan |
|---|---|
| Risikonya rendah karena 100% dana diinvestasikan dalam instrumen pasar uang seperti deposito dan obligasi dengan tenor kurang dari 1 tahun. | Potensi keuntungan dari reksa dana pasar uang sangat dipengaruhi oleh pergerakan suku bunga. |
| Likuiditas tinggi sehingga Anda dapat mencairkannya kapan saja dan tidak akan terkena penalti seperti deposito bank. | Return 5 hingga 6% per tahun membuat RDPU rentan kalah terhadap inflasi. |
| Memungkinkan Anda melakukan investasi jangka pendek dengan modal kecil, mulai dari Rp 10 ribu. | Ada risiko gagal bayar dari penerbit obligasi. |
| Lebih stabil karena reksa dana pasar uang memiliki grafik harga yang konsisten naik setiap harinya. | |
| Reksa dana pasar uang tidak termasuk objek pajak. |
Produk reksa dana pasar uang sangat cocok untuk investor pemula maupun investor konservatif yang memiliki tujuan keuangan jangka pendek, yaitu kurang dari 1 tahun. Ini karena instrumen tersebut menawarkan risiko yang rendah dan berfokus untuk menghasilkan pendapatan dengan likuiditas yang tinggi.
👉 Mulai investasi reksa dana pasar uang dari nol dengan mudah melalui panduan berikut: Reksadana Pasar Uang: Cara Memilih & Risikonya
Berikut rekomendasi 5 produk reksa dana pasar uang terbaik yang dapat Anda jadikan pilihan:
| Nama Reksa Dana Pasar Uang | Return YTD | Return 1 tahun | |||
| Cipta Dana Cash | 4,71% | 6,02% | |||
| Capital Money Market Fund | 4,54% | 5,98% | |||
| Capital Sharia Money Market | 4,39% | 5,69% | |||
| BRI Seruni Pasar Uang III | 4,16% | 5,43% | |||
| Trimegah Kas Syariah | 4,07% | 5,33% |
| Nama Reksa Dana Pasar Uang | Return YTD | Return 1 tahun |
| Cipta Dana Cash | 4,71% | 6,02% |
| Capital Money Market Fund | 4,54% | 5,98% |
| Capital Sharia Money Market | 4,39% | 5,69% |
| BRI Seruni Pasar Uang III | 4,16% | 5,43% |
| Trimegah Kas Syariah | 4,07% | 5,33% |
👉 Berikut beberapa rekomendasi aplikasi reksa dana terbaik yang dapat Anda jadikan pilihan:
Produk investasi jangka pendek yang menguntungkan dan aman bagi investor pemula selanjutnya adalah obligasi jangka pendek dengan tenor di bawah 3 tahun. Obligasi jangka pendek adalah pilihan investasi yang menarik bagi investor pemula atau investor konservatif.
Jenis produk obligasi ini menawarkan beberapa keuntungan seperti risiko yang rendah, pencairannya lebih cepat, dan stabil. Meskipun potensi keuntungannya lebih rendah daripada obligasi jangka panjang, instrumen ini memiliki pergerakan harga yang lebih stabil dan volatilitas yang lebih rendah.
👉 Pelajari cara membeli obligasi Pemerintah dalam: Cara Beli Obligasi Pemerintah: ORI, SBR,ST & Obligasi FR!
Berikut kelebihan dan kekurangan obligasi jangka pendek:
| Lebih tahan menghadapi pergerakan suku bunga daripada obligasi jangka panjang. | Modal investasi awal yang besar, mulai dari Rp1 juta. | ||
| Likuiditas tinggi karena bisa pencariannya lebih cepat daripada obligasi jangka panjang. | Risiko gagal bayar dari penerbit obligasi. | ||
| Rendah risiko karena obligasi jangka pendek tidak terlalu terpengaruh dengan pergerakan suku bunga. | Ada biaya administrasi dan pajak. | ||
| Memberikan imbal hasil pasti. | Risiko capital loss jika menjual obligasi jangka pendek sebelum jatuh tempo. | ||
| Cocok untuk kondisi pasar yang tidak pasti. | Imbal hasil tidak tinggi. |
| ✅ Kelebihan | ❌ Kekurangan |
|---|---|
| Lebih tahan menghadapi pergerakan suku bunga daripada obligasi jangka panjang. | Modal investasi awal yang besar, mulai dari Rp1 juta. |
| Likuiditas tinggi karena bisa pencariannya lebih cepat daripada obligasi jangka panjang. | Risiko gagal bayar dari penerbit obligasi. |
| Rendah risiko karena obligasi jangka pendek tidak terlalu terpengaruh dengan pergerakan suku bunga. | Ada biaya administrasi dan pajak. |
| Memberikan imbal hasil pasti. | Risiko capital loss jika menjual obligasi jangka pendek sebelum jatuh tempo. |
| Cocok untuk kondisi pasar yang tidak pasti. | Imbal hasil tidak tinggi. |
Berikut beberapa produk obligasi jangka pendek yang dapat Anda jadikan pilihan investasi:
| ORI027T3 | 3 tahun | 6,65% | |||
| SR020-T3 | 3 Tahun | 6,3% | |||
| PBS-003 | 3 Tahun | 6,21% | |||
| FR0090 | 3 Tahun | 6,09% | |||
| ORI028T3 | 3 tahun | 5,35% |
| Produk Obligasi | Tenor | Imbal Hasil per Tahun |
|---|---|---|
| ORI027T3 | 3 tahun | 6,65% |
| SR020-T3 | 3 Tahun | 6,3% |
| PBS-003 | 3 Tahun | 6,21% |
| FR0090 | 3 Tahun | 6,09% |
| ORI028T3 | 3 tahun | 5,35% |
👉 Temukan sekuritas untuk investasi obligasi terbaik 2025
Banyak orang menganggap deposito layaknya menabung rasa investasi. Ini karena Anda bisa menabung uang di deposito sekaligus mendapatkan keuntungan dari bunga yang diberikan.
Selain itu, menyimpan uang di deposito juga sangat maan karena mendapatkan perlindungan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga Rp 2 miliar. Namun, LPS juga memberikan syarat bunga deposito tidak melebihi bunga yang telah mereka tentukan.
Ini karena per 1 Oktober 2025, LPS telah menetapkan tingkat bunga sebesar 3,5% per tahun untuk bank umum, 2% per tahun untuk bank umum (valas), dan 6% per tahun untuk BPR (Rupiah).
Melalui Deposito, Anda dapat melakukan investasi jangka pendek 3 bulan. Ini karena deposito menawarkan tenor mulai dari 1, 3, 6, atau 12 bulan. Semakin panjang tenor yang Anda pilih, semakin besar imbal hasil yang Anda peroleh.
Namun, perlu Anda perhatikan bahwa ketika menyimpan uang di deposito Anda tidak bisa menariknya sewaktu-waktu. Sehingga, pihak bank akan mencairkan uang Anda beserta dengan bunganya setelah jatuh tempo.
👉Baca selengkapnya pengertian apa itu deposito di artikel berikut: Apa itu Deposito Bank: Arti & Bunga Deposito Tertinggi!
Berikut kelebihan dan kekurangan deposito:
| Risiko yang lebih rendah karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Jaminan tersebut mencapai Rp 2 miliar per bank untuk setiap nasabah. | Jika dana lebih dari Rp 2 miliar, maka kelebihannya tidak dijamin oleh LPS | ||
| Bunga bersifat tetap dan lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa. | Ada pajak sebesar 20% yang dapat mengurangi imbal hasil secara signifikan. | ||
| Cocok untuk tujuan jangka pendek dengan tenor 1-12 bulan. | Tidak cocok ketika inflasi sedang tinggi. Ini karena besarnya bunga bisa saja lebih rendah daripada tingkat inflasi | ||
| Anda dapat membuka rekening deposito secara online melalui layanan bank digital. | Kurang fleksibel jika kita bandingkan dengan tabungan biasa |
| ✅ Kelebihan | ❌ Kekurangan |
|---|---|
| Risiko yang lebih rendah karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Jaminan tersebut mencapai Rp 2 miliar per bank untuk setiap nasabah. | Jika dana lebih dari Rp 2 miliar, maka kelebihannya tidak dijamin oleh LPS |
| Bunga bersifat tetap dan lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa. | Ada pajak sebesar 20% yang dapat mengurangi imbal hasil secara signifikan. |
| Cocok untuk tujuan jangka pendek dengan tenor 1-12 bulan. | Tidak cocok ketika inflasi sedang tinggi. Ini karena besarnya bunga bisa saja lebih rendah daripada tingkat inflasi |
| Anda dapat membuka rekening deposito secara online melalui layanan bank digital. | Kurang fleksibel jika kita bandingkan dengan tabungan biasa |
Jika kita bandingkan dengan obligasi jangka pendek dan reksa dana pasar uang, deposito merupakan produk investasi jangka pendek dengan imbal hasil terendah. Ini karena deposito berfokus pada stabilitas dana dan keamanan bagi investor. Oleh karena itu, tidak heran jika deposito menjadi produk yang sangat cocok untuk investor konservatif maupun investor pemula.
Berikut beberapa produk deposito bank yang menawarkan bugna hingga 8% per tahun:
| Nama Bank | Bunga Deposito Maksimum (%) | Tenor | |||
| Krom Bank | 8,75% | 12 bulan | |||
| Bank Neo Commerce | 7,5% | 12 bulan | |||
| Superbank | 7,5% | 12 bulan | |||
| Amar Bank | 7% | 12 bulan | |||
| Allo Bank | 6,5% | 12 Bulan |
| Nama Bank | Bunga Deposito Maksimum (%) | Tenor |
| Krom Bank | 8,75% | 12 bulan |
| Bank Neo Commerce | 7,5% | 12 bulan |
| Superbank | 7,5% | 12 bulan |
| Amar Bank | 7% | 12 bulan |
| Allo Bank | 6,5% | 12 Bulan |
Namun, ada kekurangan yang harus Anda cermati ketika memilih produk deposito bank digital. Hal ini terletak pada bunga yang melebih ketentuan dari LPS. Sehingga, dana yang Anda simpan tidak mendapat jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan.
Dari ketiga instrumen investasi jangka pendek yang sudah kami jelaskan di artikel ini. Baik obligasi, reksa dana pasar uang, atau deposito punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Anda bisa menyesuaikannya berdasarkan profil risiko, jangka waktu, dan tujuan keuangan Anda.
Berikut cara menentukan investasi jangka pendek terbaik bagi pemula:
Dalam menentukan instrumen investasi jangka pendek, penting bagi Anda untuk memahami profil risiko dan tujuan keuangan terlebih dahulu. Ketiga instrumen yang sudah kami jelaskan di atas menawarkan tingkat risiko yang rendah. Sehingga, cocok untuk investor konservatif yang memiliki tujuan keuangan jangka pendek.
👉 Jika Anda masih bingung bagaimana cara menentukan profil risiko sendiri, Anda bisa baca panduan selengkapnya dalam artikel berikut: Ini 3 Jenis Profil Risiko Investasi, Wajib Tahu Ciri-cirinya!
Jika sudah mengetahui tipe investor yang mana (konservatif, moderat, atau agresif) dan memahami betul tujuan keuangan Anda, makan langkah selanjutnya adalah menyesuaikan produk investasi dengan profil risiko dan tujuan keuangan. Ada beberapa produk investasi yang dapat Anda pilih dan sudah kami jelaskan di bagian sebelumnya, yaitu reksa dana pasar uang, obligasi jangka pendek, dan deposito.
Dalam memilih instrumen investasi jangka pendek terbaik, Anda bisa membandingkan setiap instrumen yang tersedia. Pertimbangkan kelebihan dan kekurangannya kemudian perhatikan juga biaya serta likuiditasnya.
Meskipun setiap instrumen investasi jangka pendek menawarkan return yang tergolong kecil, Anda bisa melakukan riset terlebih dahulu. Sehingga, Anda dapat memilih instrumen investasi yang paling mendekati ekspektasi keuntungan dengan mempertimbangkan segala risiko yang menyertainya.
Kesimpulannya, baik obligasi, reksa dana pasar uang, maupun deposito adalah investasi jangka pendek yang cocok untuk pemula. Namun, Anda tetap harus menyesuaikan instrumen tersebut dengan jangka waktu, profil risiko, dan tujuan keuangan.
Oleh karena itu, sebelum mulai berinvestasi, pastikan Anda sudah memahami kondisi keuangan dan karakteristik masing-masing instrumen yang akan Anda pilih. Kemudian, jangan lupa untuk menerapkan diversifikasi investasi dalam strategi investasi jangka pendek Anda sehingga dapat mengurangi risiko kerugian selama berinvestasi.