Apa itu Diversifikasi: Pengertian, Kriteria & Cara

Melakukan diversifikasi portofolio merupakan hal wajib ketika Anda akan terjun ke dunia investasi. Tentunya hal tersebut dapat menghindarkan Anda dari risiko kerugian atau kehilangan seluruh modal yang Anda miliki.

Diversifikasi adalah cara mengurangi risiko kerugian dengan membagi aset ke dalam beberapa instrumen investasi

Dalam artikel ini, kami akan membahas apa itu diversifikasi? Kemudian, kami juga akan membahas kriterianya beserta jenis diversifikasi lainnya. Yuk, simak untuk lebih tahu!

Pengertian Diversifikasi

Apa itu diversifikasi? Melalui pasar keuangan, Anda melakukan investasi pada berbagai jenis aset. Tujuan melakukan diversifikasi adalah untuk mengurangi risiko berupa kerugian yang terjadi pada portofolio milik investor.

Maka dari itu, diversifikasi membuat agen harus mendistribusikan modalnya ke dalam instrumen yang berbeda. Distribusi pada instrumen yang berbeda tersebut memilki tujuan agar profitabilias portofolio secara keseluruhan tidak terpengaruh ketika kinerja salah satu aset keuangan yang dimiliki menurun.

Sebagai perumpamaan, diversifikasi dilakukan dengan tidak menaruh semua telur ke dalam satu keranjang yang sama. Don’t put your eggs in one basket!

Meskipun diversifikasi bertujuan mengurangi risiko, penting untuk diingat bahwa ada jenis risiko yang tidak dapat dihindari. Risiko tersebut adalah risko sistematis atau sistemik. Hal tersebut merupakan risiko yang berdampak terhadap pasar secara menyeluruh sehingga investor tidak dapat menghindarinya.

Sebagai contoh, bubble properti atau terjadinya bencana alam yang berdampak pada sektor keuangan secara menyeluruh, baik dalam skala besar maupun kecil.

Kriteria Diversifikasi

Terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan ketika akan melakukan diversifikasi portofolio. Diversifikasi portofolio adalah metode membagi aset investasi Anda ke dalam beberapa instrumen sehingga dapat meminimalisir kerugian apabila salah satu aset tidak berkinerja baik.

Berikut merupakan beberapa kriteria yang harus diperhatikan:

Jenis Aset

Mendiversifikasi investasi pada berbagai jenis aset seperti saham, obligasi, uang tunai, real estat, dan komoditas dapat membantu untuk meminimalisir risiko. Hal tersebut dilakukan dengan memanfaatkan karakteristik unik dan perilaku yang dimiliki pada setiap jenis aset dalam kondisi pasar yang berbeda.

👉 Panduan Investasi Menguntungkan dengan Modal Rp 10 Juta

Sektor

Para investor dapat mendistribusikan modalnya pada berbagai sektor seperti jasa, real estat, pertanian, hidrokarbon, dan lain-lain. Ide dasar dari hal tersebut adalah bahwa sektor-sektor di mana investasi dilakuan tidak saling berkaitan. Misalnya, sektor konsumsi tidak berkaitan dengan sektor pertambangan, sehingga apabila salah satu nilainya sedang jatuh, belum tentu yang lain juga jatuh. Lain halnya jika saham pada perusahaan pengekstraksi minyak dengan perusahaan yang berkaitan dengan penyulingan, keduanya saling terkait.

👉 Ini Daftar 3 REIT Terbaik dengan Potensi Pertumbuhan Sepanjang 2025

Geografi

Aspek ini dilakukan dengan berinvestasi pada pasar yang secara wilayah geografisnya berbeda. Misalnya pasar Amerika Serikat, Eropa, Asia-Pasifik, dan pasar pada negara berkembang lainnya.

Volatilitas

Pada aspek volatilitas adalah dibedakan menjadi dua kategori utama yaitu pasar uang dan pendapatan tetap. Pasar uang terutama terkait dengan pasar saham dan saham-saham yang diperdagangkan di dalamnya. Hal tersebut merupakan investasi yang berorientasi pada jangka panjang serta dalam periode tahunan sebagai contoh yang mungkin terjadi penurunan. Pada pendapatan tetap, sama seperti namanya, kategori ini menawarkan imbal hasil yang lebih stabil dari waktu ke waktu. Kategori pendapatan tetap berkaitan dengan instrumen utang seperti obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan maupun pemerintah.

Kapitalisasi Pasar

Aspek ini dapat dilakukan dengan berinvestasi pada perusahaan yang memiliki ukuran kapitalisasi yang berbeda. Misalnya Anda dapat berinvestasi pada perusahaan yang memiliki kapitalisasi besar, menengah, hingga kecil.

Jangka Waktu Investasi

Untuk melakukan diversifikasi investasi, investor juga perlu mempertimbangkan aspek jangka waktu investasi. Dengan menentukan jangka waktu investasi, Anda dapat meprioritaskan jenis aset yang sesuai. Apabila Anda ingin berinvestasi dalam jangka waktu panjang, pasar uang menjadi pilihan yang tepat. Sebaliknya, obligasi 12 bulan dapat menjadi salah satu pilihan ketika akan berinvestasi jangka pendek.

Gaya Investasi

Aspek penting selanjutnya adalah gaya investasi Anda. Pertimbangkan gaya investasi yang berbeda, misalnya pendekatan pada pertumbuhan, nilai, momentum, atau dividen.

Instrumen Keuangan

Diversifikasi pada aspek instrumen keuangan dapat memberikan beragam eksposur dan peluang investasi. Anda dapat mendiversifikasi investasi pada saham individu, reksa dana, ETF, obligasi (perusahaan maupun pemerintah), dana pensiun, dan lain-lain.

Selain beberapa aspek di atas, cara lain untuk melakukan diversifikasi investasi adalah berinvestasi berdasarkan negara, misalnya berinvestasi pada pasar negara berkembang namun juga berinvestasi pada pasar negara maju.

👉 Apa itu Indeks FTSE 100 & Saham Indonesia yang Terdaftar

Jenis Diversifikasi

Hal tersebut tidak hanya berlaku pada pasar keuangan, contohnya diversifikasi produk pada suatu perusahaan atau industri. Misalnya, pada sebuah perusahaan dapat melakukannya dengan memasuki bisnis yang berbeda serta mengembangkan produk atau layanan yang berbeda untuk ditawarkan ke pasar.

Sehingga, diversifikasi produk artinya strategi suatu perusahaan untuk meningkatkan penjualan dengan memperluas portofolio produknya. Cara ini dapat dilakukan dengan melakukan pengembangan produk baru atau masuk ke industri yang baru.

Diversifikasi pada suatu perusahaan dapat terjadi secara vertikal yaitu dengan memasuki cabang lain yang ada dalam rantai pasok. Lalu, perusahaan tersebut dapat memilih untuk mengakuisisi pemasok atau klien. Sebagai contoh, serorang petani kopi yang berinvestasi dalam pembangunan pabrik pemanggangan kopi.

Pilihan lain dalam melakukan diversifikasi adalah horizontal. Hal tersebut dilakukan dengan cara memperluas jangkauan pada produk atau jasa yang ditawarkan (yang terkait maupun tidak terkait dengan penawaran perusahaan pada saat ini). Hal ini dapat dilakukan setelah melakukan riset pada target pasarnya.

Terakhir, hal lain juga terjadi pada diversifikasi kebijakan publik. Hal tersebut berarti bahwa pemerintah memiliki langkah yang bertujuan untuk memperluas variasi barang yang diproduksi dan diekspor oleh negara tersebut.

Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)

Apakah diversifikasi portofolio investasi penting dilakukan?

Diversifikasi portofolio merupakan hal yang penting dilakukan. Hal tersebut menjadi penting karena dilakukan untuk meminimalisir risiko kerugian apabila nilai pada suatu aset sedang turun. Diversifikasi yang tepat adalah dengan memilih aset keuangan yang berbeda, jenis saham perusahaan yang bergerak di bidang yang berbeda, atau berinvestasi pada perusahaan yang memiliki ukuran kapitalisasi pasar yang berbeda.

Apakah diversifikasi hanya terjadi pada pasar keuangan?

Jawabannya tentu saja tidak. Diversifikasi dapat dilakukan pada suatu perusahaan maupun pemerintah. Hal tersebut biasanya dilakukan perusahaan untuk memperluas jangkauan pemasarannya maupun meperluas cakupan usahanya. Tujuan utamanya adalah agar ketika satu sektor sedang mengalami penurunan, sektor lainnya bisa menjadi penopang dalam bisnisnya.

Artikel Terkait