Dana Investasi

Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu investasi obligasi, cara kerjanya, dan langkah-langkah untuk berinvestasi di dalamnya.
Produk investasi obligasi adalah produk yang memiliki tujuan utama mengumpulkan modal dari investor. Dengan cara ini, penerbit berkewajiban untuk membayar bunga dan mengembalikan modal yang diinvestasikan pada waktu yang disepakati.
Pembayaran bunga secara berkala dengan jumlah yang tetap atau bervariasi selama masa berlakunya aset yang terkait. Oleh karena itu, jenis investasi ini memberikan jaminan kepada investor mengenai penerimaan pendapatan dan penentuan jangka waktu investasi.
Obligasi merupakan jenis investasi yang memberikan pendapatan tetap. Obligasi memberikan pemegangnya hak untuk menerima pembayaran dari penerbitnya selama periode tertentu. Singkatnya, obligasi artinya surat bukti pengakuan utang dari penerbit dengan jangka waktu minimal satu tahun.

Mari kita lihat jenis-jenis obligasi yang paling umum:
Jenis obligasi ini yang paling banyak dilirik investor. Obligasi pemerintah adalah instrumen investasi dari negara untuk mengumpulkan dana. Tujuannya adalah mendapatkan pembiayaan untuk memenuhi kewajiban dan membiayai pengeluaran pemerintah.
Penerbit obligasi bertanggung jawab untuk mengembalikan investasi dana bersama dengan bunga saat obligasi jatuh tempo.
Dengan demikian, negara berutang kepada para investor untuk mendukung kegiatan pemerintahannya. Hal ini dapat terlaksana melalui penerbitan obligasi publik serta instrumen keuangan lainnya, seperti Surat Berharga Negara dan Obligasi Negara Ritel Indonesia.
👉 Untuk informasi lebih lanjut, dalam artikel berikut kami menjelaskan tentang Obligasi Pemerintah: Jenis dan Cara Membelinya.
Obligasi korporasi atau obligasi perusahaan diterbitkan oleh perusahaan swasta bukan oleh pemerintah, guna mendapatkan modal dari investor dan mendukung kegiatan ekonomi, proyek, dan pertumbuhan perusahaan mereka.
Perusahaan membayar bunga kepada investor dan mengembalikan dana bersama bunga pada tanggal jatuh tempo.
Karena memiliki risiko lebih tinggi daripada obligasi pemerintah, obligasi korporasi menawarkan bunga yang lebih tinggi kepada pemegangnya.
Ada juga jenis obligasi lainnya, seperti:
Ada beberapa cara untuk berinvestasi di obligasi. Tiga utama adalah sebagai berikut:
Anda bisa beli obligasi sendiri dengan beberapa cara yang berbeda:

Berikut daftar obligasi swasta terbaik dengan yield besar dan peringkat AAA yang menandakan kemampuan perusahaan melunasi utangnya:

👉 Panduan membeli saham dapat Anda baca dalam artikel berikut: Panduan Membeli Saham di Bursa: Langkah Mudah untuk Pemula
Saat ini, di market Indonesia baru memiliki satu produk ETF yang berbasis obligasi atau lebih tepatnya berbasis SBN. Produk ini adalah Reksa Dana Majoris Government Bonds ETF Indonesia dengan kode XMGB. Produk ini tersedia sejak Juni 2023 dengan BCA Sekuritas sebagai dealer partisipan dan Bank Central Asia sebagai bank kustodian. Yang bertindak sebagai manajer investasi adalah Majoris Asset Management.
Lain halnya dengan ETF obligasi, masyarakat lebih familier dengan reksa dana obligasi karena tersedia lebih banyak di pasaran. Berikut ini adalah daftar reksa dana obligasi terbaik yang dapat Anda beli di Indonesia melaui aplikasi seperti Bareksa:
| Reksa dana obligasi | ISIN | Return 5 years | |||
| STAR Stable Income Fund | IDN000238904 | 50,28% | |||
| Hajj Syariah Fund | IDN000003001 | 41,96% | |||
| Capital Fixed Income Fund | IDN000225802 | 37,52% | |||
| Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | IDN000418803 | 37,42% | |||
| Insight Renewable Energy Fund | IDN000116902 | 35,58% |
| Reksa dana obligasi | ISIN | Return 5 years |
| STAR Stable Income Fund | IDN000238904 | 50,28% |
| Hajj Syariah Fund | IDN000003001 | 41,96% |
| Capital Fixed Income Fund | IDN000225802 | 37,52% |
| Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | IDN000418803 | 37,42% |
| Insight Renewable Energy Fund | IDN000116902 | 35,58% |
👉 Dan sekarang setelah Anda tahu cara berinvestasi dalam obligasi, kami akan meninggalkan Anda dengan artikel tentang produk investasi dana pensiun sehingga Anda dapat mengevaluasi spektrum yang jauh lebih luas.
Dalam dunia investasi pendapatan tetap, penting untuk memilih obligasi yang menguntungkan dan memberikan keamanan atau minimal memiliki jaminan yang kuat. Berikut ini adalah dua syarat yang sebaiknya terpenuhi saat Anda memilih obligasi:
Saat memilih obligasi terbaik untuk investasi dan Anda adalah seorang investor dengan profil konservatif, sebaiknya pilih obligasi negara daripada obligasi korporasi.
Pada tabel berikut ini, Anda dapat melihat obligasi dari berbagai negara termasuk Indonesia dengan lembaga S&P sebagai pemberi rating. Dari tabel terlihat bahwa Indonesia mendapatkan rating yang cukup baik daripada negara berkembang lainnya.

Setelah mempertimbangkan kualitas kredit negara tersebut, dan menemukan bahwa ini adalah yang terbaik, Anda tinggal mencari obligasi dengan kupon yang tinggi, makin tinggi makin baik.
Dan jika kita perhatikan, obligasi pemerintah terlihat menarik karena memberikan imbal hasil sekitar 5%-6% per tahun, sebuah peluang yang sayang untuk dilewatkan.

Jika kita memilih obligasi Jerman, yang memiliki reputasi keunggulan kredit, kita akan mengalami hal serupa. Obligasi dari negara-negara Eropa Tengah membayar bunga sekitar 2,5%, suatu tingkat bunga yang belum pernah terjadi dalam waktu lama. Bahkan, ada kasus di mana obligasi Jerman memberikan hasil negatif, terjadi kurang dari dua tahun yang lalu.

Dengan cara ini, kita melihat bagaimana kita berada di depan peluang besar dalam pendapatan tetap, khususnya dengan obligasi pemerintah yang sangat istimewa. Peluang ini belum pernah terlihat selama beberapa dekade. Obligasi ini menawarkan imbal hasil yang menarik, hampir setara dengan pendapatan tetap di Amerika Serikat, yang dalam beberapa tahun terakhir hampir mendekati imbal hasil tahunan indeks S&P 500.
Kita juga dapat menerapkan strategi yang sama pada obligasi korporasi. Kita perlu mencari obligasi dengan peringkat kredit yang baik dan imbal hasil yang menarik agar investasi kita lebih menguntungkan.
Salah satu alasan utama yang mendorong untuk berinvestasi dalam obligasi adalah sebagai berikut:
Jika suku bunga naik, penerbitan baru dari investasi pendapatan tetap akan meningkatkan bunga.
Sebagai contoh, jika seseorang membeli obligasi baru dengan bunga 5%, dia akan mendapat 500 ribu rupiah setiap tahun untuk setiap 10 juta rupiah dari dana investasinya. Jika suku bunga naik tahun berikutnya, meskipun obligasi masih memberikan 500 ribu per tahun, penerbitan baru akan menawarkan suku bunga yang lebih tinggi, misalnya 6%.
Dalam situasi di mana suku bunga bank sentral tinggi, investasi dalam pendapatan tetap akan lebih menarik.
Menyediakan ketenangan bagi pemiliknya dengan mengetahui perolehan pendapatan dan durasinya. Dengan demikian, seseorang dapat merencanakan keuangan dengan baik karena ia sudah mengetahui bunganya.
Meskipun obligasi bukan jaminan investasi, mereka memiliki risiko lebih rendah daripada investasi dalam reksa dana campuran. Oleh karena itu, potensi pengembaliannya lebih kecil.
Risiko utama dalam investasi obligasi adalah risiko kredit. Ini berkaitan dengan kemungkinan bahwa penerbit obligasi tidak dapat membayar bunga atau mengembalikan uang saat jatuh tempo. Jika terjadi, hal ini disebut sebagai default. Oleh karena itu, risiko obligasi tergantung pada kemampuan penerbit untuk memenuhi kewajibannya.
Selain itu, ada risiko bahwa jika seseorang membeli obligasi dengan bunga 4%, misalnya, dan suku bunga naik tahun berikutnya, penerbit baru dapat menawarkan bunga yang lebih tinggi, misalnya 5%. Jika orang tersebut ingin menjual obligasinya dengan bunga 4%, ia mungkin harus melakukannya dengan harga di bawah nilai nominalnya karena tidak banyak yang akan tertarik membelinya ketika ada obligasi baru dengan bunga 5%.
Secara sederhana, harga dan hasil obligasi biasanya bergerak ke arah yang berlawanan.
Anda bisa membeli obligasi di pasar sekunder. Terkait dengan perubahan harga di pasar sekunder tersebut, harga obligasi bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai nominalnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga obligasi di pasar kedua adalah:
Ketika harga obligasi naik dari saat pembelian, kita tak perlu menunggu sampai jatuh tempo untuk mendapatkan kembali uang kita. Sebaliknya, kita bisa menjualnya di pasar sekunder.
Dalam data investasi obligasi terbaik di atas, kita mendapatkan dua istilah yang sangat penting yaitu kupon dan yield obligasi. Apa perbedaan yield dan kupon obligasi?
Jadi intinya, yield adalah imbal hasil yang penting untuk Anda perhatikan jika investasi obligasi FR. Semakin tinggi harga beli (di atas harga nominal) obligasi, maka semakin rendah yield yang Anda dapatkan.
Kita sudah tahu bahwa negara menerbitkan obligasi untuk pembiayaan. Itu berarti ketika kita membeli salah satu aset tersebut, kita sebenarnya sedang membiayai dan meminjamkan modal kepada negara untuk jangka waktu tertentu dan sebagai gantinya mereka menawarkan suku bunga.
Saat jatuh tempo aset tersebut, kita juga akan menerima modal investasi awal kita. Tentu saja, baik jangka waktu maupun suku bunga yang akan diterima sudah diketahui sebelumnya oleh investor.
Aset pendapatan tetap terbagi ke dalam tiga jenis:
Surat Perbendaharaan Negara adalah kewajiban utang dalam jangka waktu singkat, biasanya dikeluarkan kurang dari 12 bulan.
Pendapatan atau keuntungan dihitung dengan mengurangi harga beli dari nilai nominal yang disepakati untuk pengembalian. Jika surat berharga dijual sebelum jatuh tempo, keuntungan dihitung dari selisih antara harga beli dan harga jual.
👉 Informasi lebih lanjut: Apa Itu Surat Perbendaharaan Negara (SPN)?
Di sisi lain, obligasi pemerintah dikeluarkan dalam jangka waktu menengah 3 hingga 5 tahun. Dalam hal ini, bunga menjadi keuntungan obligasi yang dibayarkan secara periodik sesuai dengan kupon dari syarat yang disepakati.
💡 Cara Beli Obligasi Pemerintah: ORI, SBR hingga ST!
Global bonds sebenarnya mirip dengan obligasi dalam hal karakteristiknya. Perbedaan utamanya adalah jangka waktu penerbitan yang biasanya lebih dari 5 tahun, bahkan mencapai 10 tahun atau lebih. Seperti halnya obligasi, bunga dibayarkan secara berkala, dan karena masa berlakunya yang lebih panjang -antara 10 hingga 20 tahun-, bunga cenderung lebih tinggi, kecuali dalam kondisi suku bunga terbalik.
Yang menjadi perbedaan obligasi dan sukuk secara umum adalah sukuk atau obligasi syariah merupakan surat berharga jangka panjang yang berdasarkan pada prinsip syariah. Sehingga sukuk merupakan obligasi yang keuntungannya berasla dari produk investasi dengan prinsip nisbah atau bagi hasil. Hal ini berbeda dengan obligasi yang memperoleh hasil keuntungan dari bunga.
Terakhir, mari kita lihat kelebihan dan kekurangan dari investasi dalam obligasi:
| Keuntungan investasi dalam obligasi | Kekurangan investasi dalam obligasi | ||
| ✅ Keamanan lebih tinggi | ❌ Rentabilitas rendah | ||
| ✅ Perencanaan lebih baik | |||
| ✅ Risiko lebih rendah | |||
| ✅ Pasar sekunder |
| Keuntungan investasi dalam obligasi | Kekurangan investasi dalam obligasi |
| ✅ Keamanan lebih tinggi | ❌ Rentabilitas rendah |
| ✅ Perencanaan lebih baik | |
| ✅ Risiko lebih rendah | |
| ✅ Pasar sekunder |
Untuk cara membeli obligasi di BCA, Anda bisa menggunakan aplikasi MyBCA. Berikut langkah yang perlu Anda lakukan!


Pada akhirnya, kita bisa menyadari bahwa investasi dalam obligasi kembali populer. Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda memiliki obligasi dalam portofolio investasi?