Analisis Fundamental
Dalam melihat kesehatan keuangan sebuah perusahaan, ada satu lagi rasio yang paling sering analis gunakan: ROIC. Apa itu ROIC? Bagaimana cara menginterpretasikannya? dan yang paling penting dari semuanya, bagaimana cara menghitungnya dari nol?
ROIC atau Return on Invested Capital dalam bahasa Indonesia adalah Pengembalian atas Modal yang Diinvestasikan. Lantas, apa itu ROIC? ini adalah metrik keuangan dari analisis fundamental yang mengevaluasi tingkat profitabilitas dan efisiensi atas modal yang perusahaan investasikan dalam bisnisnya.
Dalam istilah sederhana, Return on Invested Capital mengukur berapa banyak keuntungan yang perusahaan bisa hasilkan untuk setiap rupiah modal yang telah mereka investasikan dalam operasinya.
Jadi ROIC sangat penting karena lebih dari mengukur keuntungan saja: ini berfokus pada efisiensi penggunaan modal yang mereka investasikan. Ini menjadikannya metrik yang berharga untuk mengevaluasi profitabilitas investasi dan kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai jangka panjang.
Sebuah ROIC yang positif dan meningkat biasanya menunjukkan manajemen yang efektif dan bisnis dengan potensi pertumbuhan yang solid.
Untuk mengetahui apa itu Return on Invested Capital dari sebuah perusahaan ada rumus sederhana. Mari kita lihat:
Keterangan:
👉Untuk informasi lebih lanjut: Bagaimana menganalisis perusahaan?
Return on Invested Capital adalah metrik penting untuk memahami bagaimana perusahaan menggunakan modalnya untuk menghasilkan keuntungan. Tetapi, bagaimana kita menginterpretasikan ROIC untuk mengetahui apakah itu baik atau buruk? Berikut ini kami jelaskan cara melakukannya dengan sederhana.
Sebuah Return on Invested Capital yang lebih besar dari biaya modal menunjukkan bahwa perusahaan menciptakan nilai tambah. Ini berarti bahwa perusahaan mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi dari biaya pendanaan operasinya.
Misalnya, jika biaya modal adalah 8% dan ROIC adalah 12%, perusahaan menghasilkan 4% tambahan di atas biaya pendanaannya, yang merupakan hal positif.
Meskipun setiap industri memiliki standar sendiri, secara umum, kita dapat menggunakan rentang berikut yang menjadi panduan:
Mari kita lihat dalam contoh praktis bagaimana menghitung ROIC, dengan menggunakan perusahaan PT Ace Hardware Tbk (ACES) pada kuartal I-2024:
Hal pertama yang kita butuhkan adalah mengetahui apa itu laba operasional ACES. Untuk itu, kita akan melihat ke bagian laporan laba rugi. Berikut datanya yang sudah mereka laporkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI):
Baik, kita harus mengidentifikasi EBIT perusahaan pada kuartal I-2024. EBIT adalah laba periode berjalan atau laba bersih ditambah dengan bunga dan pajak. Jika Anda lihat dalam laporan keuangan ACES maka EBIT dapat teridentifikasi sebagai laba usaha yaitu Rp 265,66 miliar
Selanjutnya, pajak juga dapat Anda di laporan laba rugi, sedikit di bawah EBIT. Dalam laporan keuangan tersebut pajak perusahaan, sebesar Rp 52,41 miliar
Untuk itu kita perlu nilai ekuitas bersih, liabilitas jangka panjang, dan Kas dan setara kas. dan di mana kita menemukan itu? Di bagian neraca pada laporan keuangan ACES. Mari kita lihat:
Sekarang hanya perlu menggantikan dalam rumus:
Kami sudah memiliki Return on Invested Capital ACES berada pada kuartal pertama tahun 2024 di sebesar 4,05%. Ini berarti bahwa untuk setiap Rp 100 modal yang ACES investasikan, perusahaan mampu menghasilkan laba sebesar Rp 4,05.
👉Pahami Earnings per Share (EPS)
Baik, mari kita lihat apa perbedaan antara ROCE dan ROIC sebelum memutuskan:
👉 Jenis-jenis saham perusahaan ala Peter Lynch, saham harta karun!
Secara keseluruhan, kedua rasio, ROCE dan ROIC, sangat penting untuk mengevaluasi profitabilitas dan efisiensi penggunaan modal dalam sebuah perusahaan, tetapi kegunaannya tergantung pada konteks analisis:
ROCE lebih cocok untuk evaluasi umum tentang efisiensi operasional dan perbandingan antara perusahaan dengan struktur pajak yang berbeda. Sedangkan ROIC memberikan pandangan yang lebih akurat tentang profitabilitas bersih modal yang perusahaan investasikan, sangat berguna untuk keputusan strategis dan evaluasi proyek investasi.
Secara ringkas, pilihan antara ROCE dan ROIC tergantung pada kebutuhan spesifik analisis. Serta apakah Anda mencari evaluasi yang luas terkait efisiensi operasional (ROCE) atau ukuran yang lebih rinci tentang pengembalian bersih modal yang diinvestasikan (ROIC).
👉Analisa fundamental ini bisa menjadi bekal Anda menghadapi risiko investasi. Apa saja Risiko Investasi di Bursa Saham?
Pada akhirnya, Return on Invested Capital mengukur efisiensi dari modal yang diinvestasikan setelah pajak, jadi yang penting di sini adalah bahwa itu harus tinggi -setidaknya lebih dari nol-, sehingga kita dapat mengatakan bahwa proyek investasi lebih menarik
👉 Jika Anda ingin memulai trading, baca panduan dari artikel yang telah kami tulis berikut: Trading: Apa itu dan Bagaimana Cara Memulainya?