Bursa

Bank Sentral Eropa (ECB) menentukan arah kebijakan moneternya (ECB rate) sendiri. Mereka menjauhkan diri dari keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga. Dengan pemotongan baru sebesar 25 bps, ECB berada di jalur yang tepat untuk lebih memudahkan akses kredit, mengingat situasi ekonomi Jerman yang sulit.
Selain The Fed, keputusan rapat Bank Sentral Eropa bahas ECB rate akan memengaruhi pasar keuangan global. Oleh karena itu simak jadwal pertemuan dan keputusan suku bunga acuannya yang bisa berdampak pada perekonomian dan investasi.
Ada beberapa aktor yang mampu memengaruhi pasar keuangan. Salah satunya European Central Bank (ECB), tanpa perlu kita ragukan lagi juga memainkan peran utama.
Untuk alasan ini, sebagai investor, penting untuk tetap up-to-date tentang rapat ECB ini, kesempatan saat mereka menentukan kebijakan moneter bank sentral Eropa. Berikut ini, kita lihat jadwal pertemuan ECB untuk kebijakan ECB Rate alias Suku Bunga Acuan Eropa 2025.
European Central Bank adalah nama lain dari bank sentral Eropa. Mereka merupakan lembaga keuangan yang mengelola mata uang Euro dan menerapkan kebijakan moneter Uni Eropa. Lembaga ini bermarkas di Frankfur am Main, Jerman.
Tugas utama ECB adalah menjaga stabilitas harga sehingga inflasi tetap berada di tingkat yang rendah, stabil, dan terprediksi. Oleh karena itu, mereka membantu masyarakat dalam melakukan perencanaan tabungan dan pengeluaran.
👉 Penyebab Inflasi, Jenis & Rata-rata Inflasi di Indonesia
Ada dua jenis pertemuan oleh dewan pemerintahan Bank Sentral Eropa (ECB):
Jadwal rapat ECB pertama di tahun depan akan dilaksanakan pada 30 Januari 2025. Tak hanya investor dan analis, seluruh penduduk Zona Eropa juga akan memperhatikan jadwal pertemuan Bank Sentral Eropa ini. Keputusan dari Dewan Pengurus ECB, yang dipimpin oleh Christine Lagarde, bisa memberikan pengaruh signifikan terhadap portofolio investasi.
Oleh karena itu, sebelum rapat ECB selalu ada serangkaian prediksi mengenai pergerakan lembaga Frankfurt ini. Mereka akan menganalisis dengan cermat perkataan Lagarde dan Dewan Pengurus untuk menguraikan maknanya dan kemungkinan dampaknya terhadap perekonomian dan pasar keuangan.
Di bawah ini, kami akan memberikan informasi jadwal ECB meeting 2025 yang harus Anda pantau agar tidak ada satu pertemuan pun yang terlewatkan
Setelah rapat terakhir ECB di tahun 2024 pada 12 Desember, sekarang mari kita lihat jadwal lengkap ECB pada 2025 mengenai kebijakan moneter. Adapun rapat ECB untuk keputusan ECB Rate berikutnya adalah:
Jika Anda ingin tetap terupdate tentang sikap dan arah kebijakan moneter, cari tahu kapan pertemuan berikutnya dari The Fed.
ECB kembali memangkas suku bunga acuannya (ECB cut rates) pada 5 Juni 2025 sebesar 25 basis poin (bps). Ini menjadi pemangkasan ECB rate kedelapan kalinya sejak Juni 2024. Sehingga secara kumulatif ECB telah memangkas suku bunga sebanyak 150 bps dan akan berlaku efektif 11 Juni 2025
Masing-masing suku bunga menjadi:


Keputusan ini memberikan sinyal yang cukup jelas: Bank Sentral Eropa mulai melonggarkan kebijakan moneter secara bertahap, tapi tidak dengan keyakinan penuh, semua tergantung pada data ekonomi. Meskipun ada pemangkasan, ekonomi global saat ini tengah diwarnai ketegangan perang dagang, perlambatan ekonomi dan tekanan geopolitik, sehingga ECB cukup berhati-hati.
👉🏻 Baca juga: Utang Amerika jadi Bom Waktu bagi Trump
Saat Bank Sentral Eropa memangkas suku bunga, Bank Sentral Amerika Serikat The Fed masih mempertahankan suku bunga pada lebel 4,25% hingga 4,5%. Perbedaan sikap kedua bank sentral tersebut menunjukkan perbedaan struktural di keduanya: inflasi di AS lebih persisten dan risiko yang terkait tarif perdagangan baru yang diusulkan Trump memerlukan sikap wait and see.
Perbedaan kebijakan moneter ini memperkuat tekanan pada euro dan dapat memengaruhi arus modal. Tetapi ECB tampaknya bersedia mengambil risiko ini untuk mendukung permintaan domestik yang lemah.
Dengan inflasi utama turun ke 1,9% pada Mei 2025 (dari 2,2% di April), Bank Sentral Eropa telah memenangkan pertandingan. Adapun inflasi inti, yang lebih relevan dengan keputusan moneter, tetap tinggi:
Turunnya harga energi menjadi faktor yang mendorong penurunan inflasi, tetapi inflasi pada makanan dan jasa terus memberikan tekanan. Satu-satunya elemen positif adalah tingkat pertumbuhan upah yang dinegosiasikan tumbuh moderat, sehingga mengurangi risiko spiral inflasi upah.
Dalam konferensi pers, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde memperkenalkan paradigma baru dalam membuat keputusan: meeting by meeting policy, tanpa komitmen yang sudah ditetapkan sebelumnya. Tiga pesan pentinga yang disampaikan oleh ECB relevan untuk memahami momen ini:
Dalam konteks tersebut, ECB memilih pendekatan yang bijaksana, fleksibel dan bergantung pada data. Ini adalah respon Bank Sentral Eropa menghadapi volatilitas pasar dan ketidakpastian di Uni Eropa.
👉🏻 Makna Hawkish dan Dovish pada Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter ECB saat ini sedang dalam fase transisi: tidak lagi ketat, namun juga tidak terlalu longgar. Bank Sentral Eropa mencoba untuk menyeimbangkan stimulasi ekonomi dengan risiko kenaikan inflasi, terutama karena ketidakpastian global.
Fleksibilitas menjadi standar baru dan masa depan tergantung pada data ekonomi. Dengan kata lain, ECB terus bergerak maju namun dengan penuh kehati-hatian dan mata yang terbuka lebar.
Topik yang sensitif tapi relevan adalah peningkatan anggaran belanja pertahanan. Meskipun hal ini bisa mendukung perekonomian dalam jangka pendek, ECB memperingatkan ini bisa memicu inflasi.
"Kami akan memantau situasi dengan cermat untuk memastikan bahwa peningkatan belanja pertahanan tidak menimbulkan gelombang inflasi bari," tegas Lagarde.
Dengan Jerman dan ekonomi Uni Eripa lainnya yang menunjukkan tanda pelemahan, setiap stimulus fiskal disertai dengan kemunduran moneter.
Dewan pemerintahan ECB terdiri dari enam anggota Komite Eksekutif dan gubernur bank sentral nasional dari negara-negara zona Eropa.

Dewan Pengurus adalah badan pengambil keputusan utama ECB, yang bertanggung jawab untuk merumuskan kebijakan moneter Kawasan Eropa. Ini termasuk keputusan seperti menetapkan suku bunga ECB dan, pada umumnya, mengelola jumlah uang beredar untuk menjaga stabilitas harga dan mendukung kebijakan ekonomi umum di Uni Eropa.
Bank Sentral Eropa / European Central Bank (ECB) memiliki tujuan utama untuk menjaga stabilitas harga di wilayah Eropa. Tugas mereka menjaga inflasi rendah, stabil, dan terkendali. Sayangnya target ini tidak terjadi dalam beberapa tahun terakhir, dan itulah sebabnya kita telah melihat begitu banyak pergerakan, dan harapan kenaikan dan penurunan ECB rate.
Pada grafik kita bisa melihat, setelah beberapa tahun dengan inflasi yang terkendali, selalu di bawah 2% kadang bahkan di 0% atau bahkan negatif-, pada 2022 inflasi melonjak hingga 10%, lalu turun kembali menjadi sekitar 2,4% dalam beberapa bulan terakhir.
Kondisi ini memaksa ECB untuk menaikkan suku bunga (ECB rate) secara agresif sepanjang 2022 dan 2023, karena tidak memenuhi satu-satunya mandatnya, yang kita ingat adalah menjaga stabilitas harga, dan dengan demikian, menghilangkan inflasi.
Namun mulai September 2024, Christine Lagarde telah mengakhiri periode ECB rate yang tinggi. Dia telah memberi perintah menurunkan suku bunga kedua sebesar 25 basis poin. Saat ini kita telah masuk dalam siklus penurunan suku bunga sebesar 25 bps pada Januari 2025. Ini menjadi pemangkasan suku bunga ECB yang kelima. Sehingga, sejak paruh akhir 2024 hingga awal 2025 ECB telah memangkas suku bunga sebesar 125 basis poin.
Meskipun kita selalu berbicara mengenai pengendalian suku bunga (ECB Rate), kenyataannya adalah bahwa ECB, mengendalikan 3 jenis suku bunga:
Bank sentral menjalankan beberapa fungsi.
Dengan cara ini, Bank Sentral Eropa memainkan peran penting dalam mengarahkan ekonomi wilayah Eropa. Sehingga tidak mengherankan, setiap kali akan ada rapat ECB rate, investor dihadapkan pada pertanyaan krusial: di mana harus berinvestasi?
Keputusan yang diambil oleh ECB dapat memiliki dampak signifikan pada kinerja saham di pasar Eropa. Banyak yang melihat saham terbaik Eurostoxx sebagai barometer untuk mengevaluasi reaksi pasar terhadap berita dari ECB.
Pada periode ketidakpastian atau ekspektasi perubahan kebijakan moneter, saham defensif, yang dikenal kurang sensitif terhadap fluktuasi ekonomi, menjadi sangat menarik. Namun, keputusan ECB juga dapat menawarkan peluang bagi mereka yang tahu di mana harus mencari, membuat pemilihan saham terbaik untuk dibeli menjadi latihan yang menantang sekaligus memuaskan.
Secara keseluruhan, sebagai investor -dan juga sebagai warga biasa- kami sangat tertarik untuk mengetahui kapan pertemuan ECB berikutnya akan diadakan, karena di sana akan ditentukan arah kebijakan moneter Eurozone, dan dengan itu, peningkatan atau penurunan kredit yang akan merangsang atau mendinginkan ekonomi dan pasar.
Sama seperti ECB, Bank Indonesia juga memiliki pertemuan rutin setiap bulannya untuk membahas kebijakan moneter. Pertemuan ini disebut Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI.
Dalam rapat tersebut, mereka akan melihat ekonomi global. Dalam hal ini BI melihat kebijakan dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.
BI juga melihat saat inflasi di negara-negara maju. Segala kebijakan yang diambil oleh negara dengan kekuatan ekonomi terbesar seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa akan mempengaruhi aliran masuk modal asing, dan tekanan nilai tukar di negara emerging market. Kondisi tersebut memerlukan penguatan respons kebijakan untuk memitigasi dampak negatif rambatan global tersebut, termasuk di Indonesia.
👉🏻 Kelas Menengah Indonesia Turun Kelas, Ini Cara Aman Kelola Keuangan!