Apa itu Suku Bunga? Kenali Jenis-jenisnya!

Interest Rate atau suku bunga, adalah harga yang nasabah bayar ketika ingin mendapatkan uang sementara dan memperolehnya melalui pinjaman, kredit, atau jenis obligasi lainnya.

Dengan konsep di atas maka transaksi keuangan akan menggunakan suku bunga sebagai harganya. Transaksi tersebut antara lain ketika bank sentral meminjam dari bank-bank, ketika bank meminjam kepada bank lain atau ketika bank meminjamkan kepada individu. Selain modal untuk membeli uang tersebut, pihak peminjam juga harus membayar jumlah bunga dari pemberi pinjaman. Ini sebagai keuntungan pemberi pinjaman.
Oleh karena itu, kita mengatakan bahwa suku bunga, atau yang kita kenal sebagai bunga, adalah harga yang kita bayar kepada bank sebagai imbalan. Baik imbalan mereka atas uang yang telah dipinjamkan kepada kita. Atau imbalan yang dibayar oleh bank kepada kita atas deposit kita.
Sama seperti kita membayar untuk barang atau layanan, uang juga memiliki harga. Harga itu yang kita sebut dengan suku bunga. Biasanya suku bunga dalam persentase dari total pinjaman, kredit, deposit yang kita lakukan.
Ketika kita berbicara tentang suku bunga, seperti yang akan kita bahas selanjutnya, kita berbicara tentang konsep yang sangat relevan dalam perekonomian dan keuangan. Karena, pada dasarnya kita berbicara tentang harga uang.
Apa saja jenis-jenis suku bunga?
Suku bunga di Indonesia umumnya terbagi menjadi tiga, yaitu suku bunga bank sentral, suku bunga perbankan dan suku bunga internal antar bank. Jenis suku bunga perbankan dikenakan oleh bank kepada nasabahnya. Simak penjekasan jenis suku bunga di bawah ini!
Suku bunga bank sentral
Ada tiga suku bunga dari Bank Indonesia yang sifatnya sebagai indikator kondisi ekonomi dan intervensi ekonomi. Suku bunga bank sentral, dalam hal ini Bank Indonesia adalah suku bunga yang untuk para perbankan yang memiliki multiplier effect ke nasabahnya, untuk menjaga kestabilan ekonomi secara makro. Berikut tiga suku bunga yang ditetapkan Bank Indonesia:
Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI)
Interest rate alias Suku bunga memainkan peran penting ketika kita membicarakan mengenai bidang bank sentral dan kebijakan moneter.
Suku bunga merupakan salah satu alat milik bank sentral untuk memastikan tujuannya, yaitu untuk menjaga stabilitas harga.
Dengan menaikkan atau menurunkan suku bunga acuan, mereka mengintervensi perekonomian dan mencoba meningkatkan atau menurunkan permintaan. Ketika suku bunga naik, uang menjadi lebih mahal, sehingga konsumsi menurun karena biaya utang yang lebih tinggi. Sebaliknya, ketika suku bunga turun, uang menjadi murah dan orang-orang mulai konsumsi dan berutang.
👉 suku bunga BI biasanya akan melihat dan mempertimbangkan kebijakan suku bunga The Fed, lihat perkembangan kebijakan The Fed melalui artikel ini: Ini Jadwal Rapat FOMC The Fed & Hasilnya!
Deposit Facility
Sebelum saya menjelaskan mengenai Deposit Facility saya akan menjelaskan apa itu Standing Facilities dan operasi moneter agar anda dapat lebih mudah memahaminya.
- Operasi moneter memiliki tujuan mencapai stabilitas moneter secara terintegrasi antara pasar uang dan pasar valas.
- Standing Facilities merupakan kegiatan oleh Bank Indonesia dalam penyediaan dana Rupiah kepada Bank. Serta bank yang menempatkan dana Rupiah di Bank Indonesia untuk Operasi Moneter yang dilakukan berdasarkan prinsip syariah dan juga secara konvensional.
Deposit Facility adalah penempatan dana rupiah oleh peserta Standing Facilities di Bank Indonesia secara konvensional dan sesuai dengan prinsip syariah dalam Operasi Moneter. Deposit Facility yang dijalankan menurut prinsip syariah dioperasikan dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS). Tujuan dari Deposit Facility adalah untuk mengurangi likuiditas di pasar uang Rupiah dengan cara Kegiatan Operasi Moneter atau yang dapat anda sebut dengan absorbsi likuiditas.
Sehingga suku bunga Deposit Facility adalah jenis suku bunga yang Bank Indonesia berikan kepada bank yang meletakkan dananya di BI. Bank Indonesia (BI) telah menetapkan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25% pada bulan April 2024 lalu. Suku Bunga Deposit Facility juga mengalami kenaikan sebesar 5,50%.
Lending Facility
Lending Facility (LF) atau Financing Facility (FF), merupakan penyediaan dana Rupiah dari Bank Indonesia kepada peserta Standing Facility konvensional untuk Operasi Moneter secara konvensional maupun syariah. Tujuan dari Lending Facility adalah penambahan likuiditas di pasar uang Rupiah melalui Operasi Moneter atau yang dapat anda sebut dengan injeksi likuiditas.
Ini adalah jenis suku bunga yang BI kenakan kepada bank yang akan meminjam dana dari BI. Suku bunga Lending Facility naik sebesar 7% per April 2024.
Peran suku bunga BI
Dengan suku bunga, bank sentral mengintervensi ekonomi dan mengendalikan stabilitas harga, menerapkan kebijakan ekspansif atau restriktif tergantung pada perkembangan siklus ekonomi.
Pada akhirnya, bank sentral menerapkan biaya yang lebih tinggi atau lebih rendah kepada bank-bank. Pada akhirnya bank akan mentransfer melalui pinjaman pribadi yang dapat Anda dan setiap keluarga pinjam.
Dengan cara ini, jika kita berada dalam situasi stagnasi ekonomi, BI akan menurunkan suku bunga agar orang-orang mengajukan pinjaman dan meningkatkan konsumsi. Sehingga menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih besar. Sebaliknya, jika terjadi inflasi, BI akan menaikkan suku bunga untuk menurunkan permintaan, dengan itu BI dapat mengendalikan inflasi.
👉 Inflasi: Pengaruhnya Pada Ekonomi dan Kekuatan Beli Masyarakat Indonesia
Suku bunga perbankan
Suku bunga perbankan adalah imbalan yang diberikan bank kepada nasabah dan sebaliknya. Berikut jenis-jenis suku bunga perbankan:
- Suku bunga simpanan
- Suku bunga simpanan tabungan
- Suku bunga deposito
- Suku bunga kredit
- Suku bunga tetap
- Suku bunga mengambang
- Suku bunga efektif
- Suku bunga anuitas
- Suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau hipotek
indONIA, Compounded indONIA, indONIA Indeks dan JIBOR
Ternyata dalam transaksi antar bank juga ada suku bunga. Di Indonesia, suku bunga ini antara lain indONIA (Indonesia Overnight Index Average), Compounded indONIA, indONIA Indeks dan JIBOR atau Jakarta Interbank Offered Rate. Ini adalah indeks suku bunga yang merupakan acuan antar bank untuk melakukan transaksi pinjam-meminjam.
Empat suku bunga itu memiliki perbedaan dalam hal tenor dan cara hitungnya. indONIA adalah suku bunga acuan pinjam-meminjam antar bank dalam waktu overnight. Sedangkan Compounded indONIA menawarkan tenor lebih panjang yaitu 30 hari, 90 hari, 180 hari dan 360 hari. Cara menghitung Compounded indoNIA adalah dengan rerata indONIA secara majemuk.
Selanjutnya indONIA Indeks adalah suku bunga acuan yang merepresentasikan nilai akumulasi indONIA yang cara menghitung bunganya secara majemuk dan harian.
JIBOR terdiri atas dua mata uang yakni rupiah (IDR) dan dolar AS (USD), dengan masing-masing terdiri dari enam tenor yakni satu hari, satu minggu, satu bulan, tiga bulan, enam bulan dan 12 bulan. Nah kegiatan pinjam meminjam ini disebut Pasar Uang Antar Bank (PUAB).
Melansir Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF KemKeu) dalam kegiatan tersebut terbentuklah suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB). Suku bunga PUAB adalah harga yang terbentuk dari kesepakatan antara pihak bank yang meminjam dana dan bank yang meminjamkan dana. Jadi, jika JIBOR adalah acuannya maka harga yang terbentuk adalah suku bunga PUAB.
Sama seperti individu atau perusahaan, bank juga meminjam dari bank lain. Perlu dicatat bahwa pemberi layanan ini tidak melakukannya secara gratis, tetapi memberi bunga atas uang yang mereka pinjamkan. Singkatnya Bunga dari uang yang dipinjamkan oleh satu bank kepada bank lain adalah euribor.
Bagaimana menghitung suku bunga?
Setelah tahu jenis-jenis suku bunga, apakah anda tahu cara menghitung suku bunga? Dalam posting berikut ini kami menjawab pertanyaan tersebut.
Kami menyajikan rumus cara menghitung suku bunga yang berkaitan dengan Anda. Berikut adalah cara menghitung suku bunga berdasarkan jenisnya:
Bunga simpanan
Bunga simpanan merupakan bentuk balas jasa berikan oleh bank kepada nasabah yang menyimpan atau mendeposit uangnya kepada bank. Contoh bunga simpanan yang dapat Anda ketahui ialah bunga tabungan, bunga giro, dan bunga deposit. .
1. Bunga simpanan tabungan
Ini adalah bentuk imbalan yang bank memberikannya kepada nasabah karena telah menyimpan atau menabung uangnya kepada bank. Bank membayar bunga simpanan dalam jangka waktu tertentu baik dalam jangka waktu pendek (bulanan) atau panjang (tahunan). Imbalan tersebut merupakan keuntungan dalam bentuk tambahan saldo bagi nasabah, dan ini dapat membantu anda dalam perencanaan keuangan.
Berikut cara paling umum yang dapat anda gunakan untuk menghitung bunga simpanan tabungan :
Bunga simpanan tabungan = Saldo Harian x Suku Bunga per Tahun x (Lama Penyimpanan dalam Hari/365)
2. Bunga deposito
Bunga deposito adalah bentuk imbalan dari hasil simpanan atau deposito dari bank kepada nasabah. Anda bisa mencairkan imbalan ini hanya pada jangka waktu tertentu dan syarat-syarat tertentu. Deposito adalah salah satu produk simpan bank selain tabungan, namun yang membedakan deposito dari tabungan ialah imbalan bunga yang lebih tinggi daripada tabungan.
Bunga deposito = dana deposito awal x tenor deposito (bulan) x bunga deposito tahunan (%) x pajak bunga deposito (%)
👉 Ada tawaran yang lebih menarik untuk melakukan investasi dengan imbal hasil tetap namun tak ada pajak: Reksa Dana: Pilihan Investasi Cerdas dengan Modal Terbatas
Suku Bunga Pinjaman
Anda sebagai nasabah terkadang membutuhkan pinjaman dari bank. Entah untuk usaha atau membeli kebutuhan rumah dan pribadi. Nah bank akan menentukan tarif atas pinjaman yang Anda lakukan. Tarif ini yang Anda sebut sebagai suku bunga pinjaman. Dus, suku bunga ini menjadi imbalan bagi bank karena sudah memberikan pinjaman.
Bunga pinjaman = (Jumlah Pinjaman x Tingkat Bunga x Tenor Pinjaman dalam tahun) / jumlah bulan jangka waktu kredit.
Setelah ini, mari simak jenis suku bunga pinjaman dan cara menghitungnya.
1. Bunga tetap (fixed rate)
Suku bunga tetap (fixed rate )merupakan jenis suku bunga yang sifatnya tetap atau tidak berubah-ubah selama jangka waktu tertentu. Dengan kata lain jumlah bunga yang akan dibayarkan nasabah akan sama setiap bulannya.
Bunga Tetap: Jumlah pinjaman x (Suku bunga per tahun / 12) x Lama meminjam dalam bulan
2. Bunga mengambang (floating rate)
Bunga mengambang atau floating rate berbeda dengan bunga tetap, bunga mengambang dapat berubah sesuai dengan perubahan pada kondisi pasar. Artinya jumlah bunga yang akan dibayarkan oleh nasabah dapat berubah mengikuti dengan perubahan pada kondisi pasar.
Bunga Mengambang = (pokok pinjaman awal x suku bunga per tahun x jumlah tahun jangka waktu peminjaman) : jumlah bulan dalam jangka waktu peminjaman
3. Bunga efektif
bunga efektif merupakan jumlah bunga yang dihitung mengikuti sisa jumlah pokok simpanan setiap bulan, dana akan berkurang seiring dengan pembayaran utang. Artinya makin kecil jumlah pokok pinjaman anda, makin rendah jumlah suku bunga yang harus anda bayarkan
Bunga Efektif = Sisa pokok pinjaman x suku bunga pertahun x (30/360)
4. Bunga anuitas
Perhitungan bunga anuitas memiliki metode yang berbeda dari suku bunga yang telah kita bahas sebelumnya. Dalam hal ini bank telah mengatur jumlah yang harus nasabah bayar antara bulanan bunga dan angsuran pokok agar tetap sama setiap bulannya.
Dalam perhitungan anuitas, pada awal tahap peminjaman bank akan mengarahkan untuk pembayaran bunga lebih besar dari dengan angsuran pokok. Sebaliknya jika pembayaran telah mencapai tahap akhir peminjaman pembayaran bunga akan menjadi lebih kecil dan pembayaran angsuran pokok akan menjadi sangat besar. Oleh sebab itu sistem bank biasanya menerapkan bunga anuitas pada peminjaman jangka panjang, seperti kredit investasi.
Bunga Anuitas = pokok pinjaman bulan sebelumnya x suku bunga x [(1: suku bunga) x periode peminjaman / ( 1+ suku bunga) periode peminjaman-1)]
5. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau Hipotek
Ternyata ada sektor yang juga menerapkan suku bunga, yaitu sektor real estat seperti tanah, rumah atau aset tidak bergerak lainnya dan spesifiknya. Suku bunga ini merupakan bagian perjanjian pinjaman yang untuk membeli aset tidak bergerak dan jika pihak peminjam tidak dapat membayar pinjaman tersebut maka pihak pemberi pinjaman dapat mengambil alih aset tersebut.
Dengan kata lain, Anda harus sangat memperhatikan suku bunga ketika akan mengajukan kredit KPR untuk membeli rumah. Saat Anda mengajukan KPR, sangat penting untuk memperhatikan suku bunga.
Ketika kita pergi ke bank untuk mengajukan KPR , kita mendapati 2 jenis pilihan:
- KPR dengan suku bunga tetap ( fixed rate): Bunga yang bersifat tetap dan stabil hingga jatuh tempo hutang.
- Cara menghitung KPRR suku bunga tetap
- cicilan pokok = Jumlah pinjaman : periode peminjaman (dalam bulan)
- cicilan bunga per bulan = Jumlah pinjaman x jumlah suku bunga per bulan x periode peminjaman (dalam tahun)/periode peminjaman (dalam bulan)
- Total cicilan KPR per bulan = cicilan pokok + cicilan bunga per bulan
- KPR dengan suku bunga mengambang (floating rate): Bunga yang sifatnya berubah sesuai dengan kondisi pasar.
- Perhitungan tahun pertama menggunakan rumus suku bunga tetap, namun untuk tahun-tahun selanjutnya anda harus menyesuaikan dengan kenaikan suku bunga sesuai dengan kondisi pasar. Anda dapat menggunakan perhitungan berikut (jumlah cicilan pokok tetap sama pada tahun-tahun selanjutnya)
- Cicilan bunga per bulan = Jumlah pinjaman x suku bunga fluktuasi x periode peminjaman (dalam tahun)/periode peminjaman (dalam bulan)
- Total cicilan KPR per bulan = cicilan pokok + cicilan bunga per bulan
Jika kita memilih KPR dengan suku bunga tetap, maka suku bunga yang akan selalu sama selama jangka waktu peminjaman. Namun, jika kita memilih KPR suku bunga mengambang, pada awalnya kita bisa membayar lebih sedikit, namun suku bunga dapat naik jika suku bunga dasar bank naik, tetapi bunga bisa turun jika suku bunga dasar bank turun, membuat kita tagihan KPER menjadi lebih sedikit.
Pada dasarnya, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan, dan hal ini sangat bergantung pada situasi dan kesediaan kita dalam mengambil risiko .
👉 Anda juga bisa berinvestasi di bidang properti, berikut artikel yang bisa membantu Anda: Investasi Properti: cara mendapatkan keuntungan hingga 8 persen!
👉 Alternatif lain untuk investasi di bidang properti dengan model terbatas: Mengenal DIRE atau REIT: alternatif investasi di sektor properti
Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)
Dilansir dari Sinarmas land 2024, KPR merupakan bagian dari hipotek. dalam segi peminjaman untuk mendapatkan atau membeli sebuah rumah, keduanya mempunyai makna yang sama. Namun dalam konteks hukum, hipotek memiliki arti yang lain. Hipotek adalah hak atas aset yang dapat digunakan sebagai jaminan pelunasan kredit atau pinjaman.
Maksud dari Bunga 6% p.a adalah bunga 6% per tahun, “p.a.” artinya adalah per annum yang dalam bahasa Indonesia per tahun.
Jika suku bunga rendah makan harga uang akan turun atau dengan kata lain uang menjadi murah , dan tingkat konsumsi dan utang orang-orang akan meningkat.