Pelajari Dow Theory: Panduan Lengkap Analisis Teknikal

Dow theory dalam dunia trading adalah teori yang dirumuskan oleh Charles Henry Dow pada tahun 1897 berdasarkan serangkaian prinsip. Teori ini mencoba memprediksi perilaku saham pada masa depan. Sebagai salah satu teori dasar dalam analisis teknikal, Dow theory banyak menggunakan analisis grafik.

Dow theory dalam analisis teknikal
Dow theory adalah salah satu dasar bagi siapa saja yang ingin memahami cara membaca grafik dalam trading. Untuk merumuskannya, Charles Henry Dow pada tahun 1884 menciptakan dua indeks yang ia analisis selama bertahun-tahun. Dua indeks ini adalah Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan Dow Jones Transport Average (DJTA). Dengan menganalisis indeks ini, Dow percaya bahwa dia bisa memprediksi perilaku ekonomi dan banyak sektor yang saling terkait.
Dow Jones m era¡pan salah satu theori yang ppaling penting salan trading di dalam pasar maket, mendapatkan ini sebagai contoh dan pasar ayang merupakan i9w2lhybaobnrud
Menurut Dow, teorinya terkonfirmasi dengan menunjukkan bahwa puncak atau titik terendah di DJIA di ikuti oleh puncak atau titik terendah di DJTA.
Dow melihat adanya korelasi yang jelas antara indikator industri yang ia ciptakan dan indikator transportasi. Dia mengamati efek riak selama periode peningkatan atau penurunan permintaan. Dengan kata lain, ketika perusahaan industri mengalami permintaan yang lebih tinggi, mereka menghasilkan lebih banyak keuntungan sehingga menyebabkan kenaikan harga sahamnya. Pertumbuhan ini sering kali meluas ke sektor-sektor lain yang memperoleh manfaat dari peningkatan perekonomian secara keseluruhan.
Melalui formulasinya, Dow menetapkan prinsip-prinsip analisis teknikal dan secara luas dianggap sebagai bapak dari pendekatan ini. Dia juga menguraikan serangkaian prinsip yang membantu mengidentifikasi arah pasar dan menentukan harga aset yang diperdagangkan.
👉 Indikator Teknikal Terbaik Untuk Trading
Prinsip-prinsip yang mendasari Dow Theory
Dengan demikian, mari kita analisis prinsip Dow dalam teorinya yang memungkinkan kita untuk mengidentifikasi kesimpulan utama dari studi yang ia lakukan.
Enam prinsip dalam teori Dow:
Harga dan indeks mencerminkan segalanya
Dow meyakini bahwa harga dan informasi indeks mencerminkan semua faktor yang memengaruhi pasar. Sudut pandang ini menekankan gagasan bahwa pasar saham adalah indikator utama, karena mencakup harapan sebelum ekonomi secara lebih luas merespons.
Pasar bergerak dalam tren
Dow menetapkan bahwa pasar menunjukkan pergerakan berbasis tren. Meskipun krisis mungkin bermula di sektor tertentu, itu dapat memiliki efek berantai, menarik sektor lain ke bawah dan menghasilkan tren bearish yang terlihat dari adanya penurunan umum dalam permintaan.
Namun, Dow telah menetapkan klasifikasi resmi dari jenis-jenis tren yang ada:
Berdasarkan arahnya, tren bisa di bagi menjadi dua jenis:

- Bullish: ketika harga naik, puncak dan dasar yang di analisis terjadi di titik yang makin tinggi.
- Bearish: ketika harga turun, puncak dan dasar yang di analisis terjadi di titik yang makin rendah.
Berdasarkan durasinya, tren bisa di bagi menjadi tiga:

- Tren utama: Tren terpanjang dan terkuat yang berlangsung selama satu hingga tiga tahun atau lebih. Setiap tren utama terdiri dari tiga fase, bervariasi tergantung apakah itu tren bullish atau tren bearish. Untuk tren bullish, fase-fasenya adalah akumulasi, partisipasi publik, dan fase distribusi. Untuk tren bearish, fasenya adalah distribusi, partisipasi publik, dan panik.
- Tren sekunder: Tren jangka pendek yang bergerak melawan tren utama. Secara umum, durasinya berkisar antara tiga minggu hingga tiga bulan dan di sebut sebagai “koreksi” dari tren utama dalam terminologi trading.
- Tren tersier/minor: Sebuah tren yang lebih singkat yang mengoreksi tren sekunder. Durasinya kurang dari tiga minggu.
👉 Indikator Trading Dan Osilator | Analisis Teknikal
Volume mengonfirmasi tren
Dow menekankan bahwa volume harus mengonfirmasi tren yang sedang berlangsung karena itu mencerminkan jumlah transaksi yang di lakukan.
- Dalam tren naik, kenaikan harga seharusnya di ikuti oleh peningkatan volume, sedangkan penurunan harga seharusnya di iringi oleh penurunan volume.
- Dalam tren turun, penurunan harga seharusnya di iringi oleh peningkatan volume, sementara kenaikan harga seharusnya di iringi oleh penurunan volume.
👉 Volume Trading: Teknik dan Tips Menggunakannya Secara Efektif
Korelasi antara kedua indeks
Untuk memastikan teori Dow, Anda perlu mengamati tren pada kedua indeks yang di sebutkan oleh Dow. Kedua indeks seharusnya menunjukkan tren yang serupa; jika tidak, hal itu bisa menunjukkan deviasi dari teori tersebut. Dow menyatakan bahwa puncak atau dasar pada indeks industri umumnya di ikuti oleh puncak atau dasar yang sesuai pada indeks transportasi.
Tren tetap berlaku hingga muncul bukti adanya tren lain
Teori Dow menyarankan bahwa tren pasar tetap berlaku sampai muncul bukti adanya tren yang berbeda. Selama indeks yang di amati terus mendukung tren yang berlaku, maka tren itu di anggap sebagai tren yang valid.
Hanya harga penutupan yang di pertimbangkan
Teori Dow hanya memusatkan perhatian pada harga penutupan. Puncak dan lembah yang terjadi selama sesi perdagangan tidak di perhitungkan. Hanya harga yang tercatat pada penutupan setiap sesi yang di pertimbangkan dalam analisis.
Dow theory dan indeks Dow Jones
Seperti yang di sorot dalam artikel ini, terdapat hubungan signifikan antara Charles Henry Dow dan indeks terkenal “Dow Jones”. Pada tahun 1882, Dow bersama mitranya Edward D. Jones, mendirikan Dow Jones & Company Inc.
Perusahaan ini, dua tahun kemudian pada tahun 1884, memperkenalkan dua indeks sektoral untuk Bursa Saham New York, yang sekarang di akui sebagai Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan Dow Jones Transportation Average (DJTA).
Dow theory dalam dunia perdagangan
Penting untuk di catat bahwa Teori Dow memiliki pengakuan signifikan dalam dunia trading dan di pasar saham. Charles Henry Dow dianggap sebagai bapak analisis teknikal karena perumusannya terhadap teori ini. Prinsip-prinsip yang di buat oleh Dow sangat memengaruhi bidang ini, dan saat ini, banyak trader dan investor menggunakan analisis teknikal yang mencakup elemen-elemen kunci dari analisis grafik.
Jika Anda ingin mencoba menerapkan Dow Theory di aset selain pasar saham, pelajari dulu dasar-dasarnya. Anda bisa membaca artikel di bawah ini:
👉 Memahami trading Opsi: sejarah, pengertian, karakter, cara kerja & legalitasnya di Indonesia!
👉 Perdagangan Futures: Memahami Definisi & Strategi Kunci
👉 Trading CFD Bagi Pemula: Panduan Sederhana Memahami Contract for Difference
👉 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Lakukan Perdagangan Forex
👉 Cara Berinvestasi di Komoditas: Panduan Lengkap Investasi
👉 Apa Itu Exchange Traded Funds (ETF) dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Pertanyaan yang sering ditanyakan
Dow theory memberikan kerangka dasar untuk memahami perilaku pasar dan meramalkan tren masa depan.
Dow theory mengklasifikasikan tren pasar berdasarkan arah dan durasinya. Dalam hal arah, tren bisa bersifat bullish (naik) atau bearish (turun). Dow theory mengenali tren primer, sekunder, dan tersier, masing-masing dengan durasi dan signifikansi yang bervariasi.
Ya, Dow theory tetap dapat di terapkan pada perdagangan modern dan banyak di gunakan oleh para trader dan analis. Meskipun teori aslinya di kembangkan lebih dari satu abad yang lalu, prinsip-prinsipnya tetap relevan. Peserta pasar terus menganalisis pola harga, mempelajari indeks pasar, dan menilai tren volume, semuanya sesuai dengan prinsip inti dari Dow theory.