10 Chart Pattern (Pola Grafik) Utama: Strategi untuk Sukses Trading

Artikel ini adalah kunci penting untuk memahami bagaimana menganalisis informasi yang terkandung dalam grafik menggunakan analisis teknikal atau yang sering disebut sebagai chart pattern (pola grafik).
Oleh karena itu, melalui artikel ini Anda akan mempelajari aspek trading yang sangat penting, seperti:
- Apa itu chart pattern/chartisme?
- Apa itu tren di pasar saham?
- Perbedaan utama antara support dan resistance
- Figur perubahan tren (reversal)
- Figur kelanjutan tren (continuation)

Dengan demikian, pada akhir artikel ini, Anda sudah mengetahui tentang 10 chart pattern utama.
Mari kita mulai!
Apa Itu Chart Pattern/Chartisme Dalam Trading?
Asal kata “chartisme” berasal dari kata Inggris “chart” yang artinya “grafik”. Chartisme adalah metode dalam menganalisis perdagangan secara teknikal yang fokus pada mengamati pola dalam grafik harga untuk memprediksi pergerakan pasar pada masa mendatang. Tujuannya adalah untuk mengenali pola pergerakan harga yang dapat menunjukkan momentum atau perubahan tren di pasar.
Dengan kata lain, chartisme menggunakan aksi harga (price action) dan volume untuk mencoba memprediksi bagaimana harga suatu aset keuangan akan bergerak.
Prinsip dasarnya:
- Harga mencerminkan segalanya
- Sejarah berulang
- Harga cenderung bergerak dalam tren
👉 Untuk informasi lebih lanjut: Analisis teknikal: Kunci Rahasia Trading Yang Sukses atau Osilator yang Umumnya Digunakan dalam Trading
Sebelum memahami berbagai bentuk pola yang dapat ditemukan, penting untuk mengerti dua konsep dasar:
Inti Analisis Chartist: Support dan Resistance
Support dan resistance pada dasarnya adalah garis atau area yang digambar di grafik harga.
Support: Garis Bawah (Lantai)
Level support adalah garis bawah yang menandai level harga spesifik di mana pasar sulit untuk turun di bawahnya. Ini terjadi karena level harga tersebut telah diuji beberapa kali pada masa lalu dan pembeli telah menunjukkan minat untuk memasuki pasar, yang mengakibatkan harga naik kembali.
Konsep support didasarkan pada gagasan bahwa harga cenderung bertahan di atas level tertentu karena adanya tekanan pembelian pada level tersebut. Ketika harga mendekati level support dan kemudian memantul kembali naik, ini disebut sebagai pantulan dari level support. Hal ini bisa menjadi sinyal bagi trader untuk melakukan pembelian.

Resistance: Garis Atas (Atap)
Jadi, resistance adalah tingkat harga di mana para trader bersedia untuk menjual, yang membuat harga berhenti atau turun. Ini terjadi karena adanya tekanan jual yang membuat harga tidak naik lebih tinggi. Trader melihat resistance sebagai sinyal untuk menjual di pasar dan mereka menemukannya dengan menganalisis pola harga menggunakan alat seperti garis tren dan observasi pergerakan pasar.
Anda bisa melihat resistance secara visual dalam grafik sebagai garis lurus di sekitar harga tertentu yang sulit untuk dilampaui.

Perhatikan di grafik Bitcoin bagaimana selama beberapa bulan, menjelang akhir tahun 2022, Bitcoin mencoba beberapa kali namun tidak berhasil melewati level resistansi kunci sekitar 17.800 dolar. Namun akhirnya, setelah beberapa upaya, Bitcoin berhasil melewati level tersebut dengan baik.
👉 Untuk informasi lainnya tentang cara membaca tren pada grafik, Anda bisa membaca artikel berikut: Panduan Cepat Membaca Trend Grafik Trading
Tren Dalam Chart Pattern
Dalam chartisme, tren adalah arah umum gerakan pasar. Ini berarti pasar cenderung bergerak dalam satu arah: naik, turun, atau tetap stabil.
- Sebuah tren naik ditandai dengan harga yang makin tinggi.
- Sebuah tren turun ditandai dengan harga yang makin rendah.
- Sebuah tren samping ditandai dengan harga yang bergerak dalam kisaran sempit tanpa arah yang jelas.
Jadi, chartisme menggunakan analisis teknikal untuk mengenali tren pasar dan menentukan arah umum pergerakannya.
Oleh karena itu, para trader dapat menggunakan berbagai alat dan teknik untuk mengidentifikasi tren.
Kita akan melihat beberapa pola grafik utama yang membantu kita memprediksi tren apa yang mungkin terjadi, meskipun ini bukan sesuatu yang pasti, hanya perkiraan.
👉 Trend Line: Panduan Praktis untuk Investor Pemula
10 Chart Pattern (Pola Grafik) Utama
Mari kita lihat chart pattern yang paling populer di kalangan para trader, baik pola untuk melanjutkan tren (continuation) maupun untuk mengubahnya (reversal).
6 Contoh Reversal Chart Pattern
Berikut adalah 6 contoh reversal chart pattern yang umum digunakan oleh para trader:
- Head and Shoulders
- Inverse Head and Shoulders
- Double Top
- Triple Top
- Double Bottom
- Triple Bottom
Mari kita lihat secara lebih detail:
#1 Head and Shoulders
Head and Shoulder chart pattern adalah pola dalam analisis grafik yang menunjukkan perubahan harga. Pola ini sangat penting karena keandalannya, meskipun tetap bisa gagal. Ada dua jenis pola ini: bearish yang menandakan kemungkinan harga akan turun, dan bullish, menandakan kemungkinan harga akan naik.

#2 Inverse Head and Shoulders
Ini seperti Head and Shoulders, tapi kebalikannya. Ini artinya tren sedang berubah dari turun menjadi naik. Saat yang paling baik untuk mulai adalah ketika harga melewati garis tengahnya pada closing candle.

#3 Double Top
Pola ini mengindikasikan perubahan tren dari naik menjadi turun. Saat melihat pola ini, saat yang tepat untuk masuk ke pasar adalah dengan memilih posisi jual untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan harga saham. Pola ini terbentuk ketika terdapat dua puncak harga yang hampir sama tingginya, dihubungkan oleh satu titik terendah di tengahnya.

#4 Double Bottom
Double Bottom adalah pola grafik trading yang awalnya menunjukkan tren turun, tetapi kemudian mengindikasikan perubahan menuju tren naik. Pola ini terdiri dari dua titik terendah yang menunjukkan perubahan arah pasar dan melewati level resistance. Kesempatan bagus muncul terutama ketika titik terendah kedua sedikit lebih rendah dari yang pertama.
Investor besar seringkali memanfaatkan penurunan harga saat titik terendah pertama tercapai. Jadi, ketika pasar mulai menunjukkan potensi kenaikan, mereka secara tiba-tiba menjual saham mereka, menekan harga lebih rendah. Saat itu, investor lain yang cerdas mulai membeli saham, menyebabkan harga naik tanpa henti.

👉 Strategi Trading Menggunakan Pola Double Top dan Double Bottom
#5 Triple Top
Triple Top terbentuk dari tiga puncak harga yang hampir sama tingginya, diikuti oleh penurunan harga di bawah level support. Biasanya, pola ini terjadi dalam rentang waktu tiga hingga enam bulan. Triple Top menandakan kemungkinan perubahan tren menjadi turun setelah harga tiga kali mencapai puncak tertinggi. Ketika pola ini terbentuk sepenuhnya, itu adalah waktu yang tepat untuk menjual atau menutup posisi beli.
#6 Triple Bottom
Candlestick membentuk tiga titik terendah berturut-turut pada harga yang hampir sama, yaitu ketika harga tidak bisa turun lebih rendah dari titik terendah sebelumnya dan berbalik naik. Analisisnya mirip dengan Double Bottom, tetapi dengan tiga titik terendah. Ini adalah pola yang sedikit lebih rumit untuk dianalisis dan terdiri dari empat tahap.
Pada tahap pertama, harga mencapai titik terendah pertamanya tetapi kita masih tidak tahu pola apa yang akan terbentuk. Tahap kedua, harga kembali turun dan titik terendah pertama bertindak sebagai support. Pada tahap ketiga, harga siap untuk turun lagi dan untuk terakhir kalinya, dan pada tahap keempat, harga sudah menembus resistance. Ini adalah waktu yang tepat untuk masuk dengan posisi beli.

👉 Pola Triple Top dan Triple Bottom: Pelajari Cara Penerapannya dalam Trading
4 Contoh Continuation Chart Pattern
Kami juga akan menjelaskan tentang 4 contoh pola grafik trading di mana harga akan melanjutkan trennya:
- Flag atau Pennant (bullish atau bearish)
- Symmetrical Triangle (bullish atau bearish)
- Rectangle (bullish atau bearish)
- Wedge (rising atau falling)
#7 Flag atau Pennant (bullish atau bearish)
Pola Flag (bendera), baik bullish maupun bearish membantu mengidentifikasi fluktuasi harga.

- Pola Flag naik menunjukkan harga naik, biasanya dengan beberapa koreksi kecil di antaranya. Untuk memanfaatkan momen naik ini, kita harus membeli ketika harga menembus ke atas pola bendera dan menetapkan batasan kerugian di bawah bendera.
- Perbedaan utama dengan pola bendera turun adalah arah pergerakan harganya. Dalam pola turun, kita akan mengambil posisi short dalam arah turun.
#8 Symmetrical Triangle (bullish atau bearish)
Pola ini sering ditemui dalam analisis pasar dan terjadi saat harga saham mulai bergerak naik atau turun dalam kisaran tertentu, membentuk garis resistance dan support yang bertemu di satu titik. Ketika garis resistance berhasil ditembus, itu bisa menjadi sinyal untuk masuk ke pasar.

🔼 Strategi Triangle Pattern untuk Analisis Market
#9 Rectangle (bullish atau bearish)
Rectangle adalah pola pada grafik yang terjadi ketika harga saham atau aset berada dalam kisaran yang sempit dalam jangka waktu tertentu. Pola ini menunjukkan bahwa tidak ada pihak yang memiliki kendali, baik pembeli maupun penjual, sehingga harga tetap stabil dalam kisaran sempit.
Ada dua jenis Rectangle:
- Bullish Rectangle terbentuk ketika harga berkonsolidasi dalam kisaran sempit setelah tren naik, yang menunjukkan bahwa pembeli sedang beristirahat sebelum tren naik berlanjut.
- Bearish Rectangle, di sisi lain, terbentuk setelah tren turun dan menunjukkan bahwa penjual sedang beristirahat sebelum tren turun berlanjut.
🤔 Bullish dan Bearish: Apa Perbedaannya?
Para trader menggunakan segi empat dalam analisis teknis untuk mengidentifikasi peluang masuk atau keluar. Ketika harga menembus garis resistensi segi empat naik, itu dianggap sebagai sinyal beli, sedangkan ketika harga menembus garis dukungan segi empat turun, itu dianggap sebagai sinyal jual.
Para trader menggunakan pola Rectangle dalam analisis teknikal untuk menemukan peluang masuk atau keluar dari pasar. Ketika harga melewati garis resistance pada Bullish Rectangle, itu dianggap sebagai sinyal untuk membeli. Sedangkan, jika harga melewati garis support pada Bearish Rectangle, itu dianggap sebagai sinyal untuk menjual.

#10 Wedge (rising atau falling)
Rising Wedge terbentuk ketika puncak-puncaknya makin tinggi, sementara Falling Wedge terjadi ketika dasar-dasarnya makin rendah. Kedua jenis ini terbentuk oleh dua garis yang akhirnya bertemu di puncaknya (mirip seperti segitiga). Pola ini bisa muncul di berbagai jenis grafik dan untuk berbagai macam aset. Mereka tidak selalu menunjukkan perubahan tren, terkadang pola ini akan terus berlanjut.
Bagaimana cara mengetahui apakah kita berada dalam satu pola atau yang lainnya? Jika polanya pecah ke bawah, harga akan turun, dan jika pecah ke atas, harga akan naik. Falling Wedge menunjukkan kecenderungan kenaikan harga, sedangkan Rising Wedge menandakan kecenderungan penurunan harga.

👉 Sampai di titik ini, kami juga ingin Anda melihat artikel kami yang lain tentang salah satu indikator trading yang sering digunakan oleh trader, yaitu indikator Fibonacci Retracement.
Analisis Teknikal IHSG Dengan Chart Pattern
Untuk menyelesaikannya, kita akan menerapkan apa yang telah dijelaskan dengan contoh grafik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Jika kita lihat IHSG dalam jangka waktu yang agak panjang, kita bisa melihat perubahan tren IHSG dari naik (bullish) menjadi turun (bearish) ketika IHSG mencapai titik terendah baru (lower low/LL) di level 4.033 pada tanggal 29 September. Dari sudut pandang teknikal, IHSG berpotensi membentuk pola yang menakutkan jika tidak mampu mencapai “higher high/HH”. Ada peluang besar IHSG membentuk pola Head and Shoulders.
👉 Investasi Indeks Saham: Cara Berinvestasi dan Jenis-Jenisnya // Investasi di IDX30 & LQ45: Kinerja & Risiko
Jika kita melihat secara sekilas, tren naik IHSG telah berakhir ketika IHSG mencapai titik terendah baru di 4033. Rebound IHSG saat ini hanyalah pantulan untuk menciptakan titik tertinggi baru yang lebih rendah dalam fase penurunan tren. Setelah titik tertinggi baru yang lebih rendah (lower high/LH) terbentuk dengan sempurna, kemungkinan akan terjadi koreksi lebih lanjut untuk menciptakan titik terendah baru (lower low/LL).
Kami memperkirakan target rebound IHSG (titik tertinggi baru yang lebih rendah) berada di kisaran 50%-61,8% Fibonacci Retracement, yaitu di area 4.700-5.000 (yang juga merupakan area level psikologis). Jika IHSG gagal menguat dan membuat higher high/HH, IHSG berpotensi besar untuk membentuk pola Head and Shoulders dengan target di kisaran 2.500-3.000 (jika neckline terlewati).
FAQs – Pertanyaan Yang Sering Diajukan
Di pasar saham, ada yang disebut pola grafik saham atau chart pattern. Ini adalah pola khusus yang terbentuk dari pergerakan harga saham, entah itu naik atau turun.
Chart pattern adalah pola grafik saham yang menunjukkan pergerakan harga saham secara berulang-ulang. Pola ini memberikan petunjuk kepada investor untuk menentukan apakah mereka akan mempertahankan saham tersebut atau menjualnya.
Pola head and shoulders adalah bentuk grafik yang sering kita temui dalam analisis teknikal. Ini terjadi saat harga saham naik dan kemudian turun, membentuk tiga puncak yang mirip dengan kepala dan bahu manusia. Pola ini dianggap sebagai sinyal bahwa harga kemungkinan akan berbalik turun setelah mencapai puncaknya.