Cara Investasi Nikel untuk Pemula: Saham, ETF, dan Derivatif

Investasi nikel menjadi salah satu alternatif dalam berinvestasi hasil tambang. Seringkali kita hanya melirik investasi pada emas dan perak. Namun, kali ini kami akan memberikan Anda pilihan baru, yaitu nikel.
Nikel adalah salah satu logam berharga yang ada di bumi ini. Saat ini, harga satu ton nikel sebesar US$ 14.889,45. Namun, harga logam tersebut pernah mencapai US$ 42.100 ketika Rusia pertama kali menginvasi Ukraina.

Logam ini menjadi logam yang krusial karena menjadi campuran dalam pembuatan baja tahan karat, yang menyumbang 70% dari permintaan globalnya.
Nilai nikel meningkat berkat transisi energi yang saat ini sedang berlangsung. Ini karena nikel menjadi komponen penting untuk membuat baterai lithium-ion yang ada pada kendaraan listrik. Ada dua jenis baterai yang umum digunakan, yaitu yang mengandung 33% dan 80% nikel.
Bayangkan saja, seberapa besar permintaannya jika produksi kendaraan listrik semakin masif.
Dalam artikel ini, kami akan membahas bagaimana cara investasi nikel. Kemudian, kami juga akan membahas instrumen apa saja yang memungkinkan kita untuk berinvestasi di dalamnya serta prospeknya di tahun ini. Yuk, simak untuk lebih tahu!
👉 Cara Investasi di Komoditas: Panduan Lengkap Investasi
Apa itu Nikel?
Nikel adalah mineral logam yang mengkilap dan berwarna putih keperakan. Unsur logam ini menjadi elemen kelima paling umum di planet kita dan terletak di kerak serta inti bumi. Namun, kita juga dapat menemukan unsur ini pada tanah dan air, meskipun jumlahnya sangat kecil.
Konsentrasi rata-rata nikel di kerak bumi adalah 80 part per million (ppm) atau 0,008%. Meskipun terlihat kecil, nikel merupakan unsur yang cukup melimpah di bumi, terutama pada inti bumi yang kaya akan besi dan nikel.
Kegunaan Nikel dalam Industri Modern
Nikel memiliki keunggulan dari mineral lain karena sifat fisik dan kimianya yang penting. Berikut beberapa sifat fisika dan kimia dari nikel:
- Memiliki titik lebur yang tinggi, yaitu 1.453 derajat Celcius
- Tahan terhadap korosi dan oksidas
- Merupakan material dengan sifat yang lentur
- Mudah untuk dipadukan dengan logam lainnya
- Bersifat magnetik pada suhu ruangan
- Memiliki sifat katalik
- Dapat didaur ulang
Nikel umumnya berguna sebagai campuran baja tahan karat dan tahan terhadap suhu tinggi.
Selain itu, nikel juga berguna sebagai komponen dalam pembuatan baterai kendaraan listrik. Dalam skala yang lebih kecil, logam ini juga berguna sebaga campuran logam non-ferrous. Kemudian, nikel juga berguna sebagai bahan pelapis peralatan dan perkakas.
Value chain nikel berawal dari penambangan dan berakhir dengan daur ulang. Namun, di antara keduanya, ada banyak sektor dan industri yang membutuhkan unsur ini. Misalnya, engineering, benda-benda dari logam, transportas, konstruksi, dan elektronik.
Melansir Fortune Business Insight, proyeksi pasar nikel global akan bertumbuh dari US$ 36,27 miliar di tahun 2021 menjadi US$ 59,14 miliar pada tahun 2028. Sehingga, tingkat pertumbuhan tahunannya sebesar 7,3%.
Bayangkan, betapa menariknya melakukan investasi nikel saat ini. Ini karena pertumbuhan tersebut menciptakan ratusan ribu lapangan pekerjaan di seluruh dunia dan banyak di antaranya berasal dari bidang manufaktur yang membutuhkan keterampilan tinggi.
Di sisi lain, nikel menjadi logam penting dalam transisi energi karena perannya dalam pengembangan baterai untuk kendaraan listrik.
Investasi Nikel: Siapa yang Menjadi Produsen Utama?
Menurut data dari United States Geological Survey, berikut data tingkat produksi dan cadangan terbesar yang ada di dunia:

Cadangan nikel terbesar dunia ada di Indonesia dengan 55 juta ton metrik dan Australia dengan 24 juta ton metrik. Kedua negara ini menyumbang lebih dari 60% dari total cadangan nikel di dunia. Sehingga potensi investasi nikel Indonesia cukup menjanjikan di era kendaraan listrik.
Kemudian, Brazil berada di posisi ketiga dengan 16 juta (12,31%). Selanjutnya, ada Rusia dengan 8,3 juta (6,38%) serta Kaledonia Baru dengan 7,1 juta (5,46%).
Investasi Nikel: Siapa Produsen Terbesarnya?
Meskipun total produksi nikel global mengalami penurunan 1,33% di tahun 2024 (dari 3,75 juta menjadi 3,7 juta), produksi nikel di Indonesia mengalami pertumbuhan 8,37%. Pada gambar sebelumnya, kita dapat melihat bahwa Indonesia pada tahun 2023 memiliki tingkat produksi nikel 2,03 juta ton metrik dan pada tahun 2024 tingkat produksinya sebesar 2,2 ton metrik.
Sehingga, Indonesia tetap menjadi pemimpin dalam hal produksi nikel dan menyumbang lebih dari 59% dari total produksi pada tahun 2024.
Pada urutan kedua dan ketiga ada Filipina dengan 330.000 ton metrik (8,91%) serta Rusia dengan 210.000 ton metrik (5,67%).
China menempati posisi kelima sebagai produsen nikel terbesar dunia dengan 120.000 ton metrik. Kemudian, Amerika Serikat memiliki tingkat produksi dan cadangan yang paling rendah. Pada tahun 2024, mereka hanya memproduksi nikel sebanyak 8.000 ton metrik.
Investasi Nikel: Konsumen Utama
Berikut merupakan grafik yang menunjukkan distribusi konsumsi nikel primer dunia berdasarkan wilayah tahun 2022 dari Statista:

China menjadi negara dengan konsumsi nikel primer terbesar di dunia. Raksasa Asia ini menyumbang 62% tingkat konsumsi pada nikel di dunia pada tahun 2023.
Selanjutnya, Asia memiliki tingkat konsumsi sebesar 25% berkat industri yang ada di Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan India pada 2022.
Kemudian, EMEA (Eropa, Timur Tengah, dan Afrika) menempati posisi ketiga dengan 10%. Pada wilayah tersebut, negara-negara seperti Jerman, Italia, Spanyol, dan Finlandia menjadi yang paling menonjol.
Amerika menempati posisi keempat dengan tingkat konsumsi sebesar 5% (AS dan Kandada).
Produksi baja tahan karat menyumbang sekitar 70% dari total penggunaan nikel. Namun, perlu dicatat bahwa logam perak juga menempati peringkat atas dari logam-logam yang berguna untuk mengembangkan baterai. Khususnya baterai lithium-ion sebagai sumber energi kendaraan listrik.
Meningkatnya permintaan kendaraan listrik membuat para ahli memprediksi bahwa produksi nikel akan menjadi salah satu industri paling penting. Sehingga, minat dalam investasi nikel akan semakin meningkat.
Investasi Nikel: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Nikel
Seperti bahan baku lainnya, unsur logam dasar nilainya bisa sangat berfluktuasi. Berikut beberapa faktor utama yang dapat mempengaruhi nilai pasar dari nikel:
Permintaan Baja Tahan Karat
Produk jadi ini menyumbang 70% dari total permintaan nikel. Oleh karena itu, hal ini menjadi permintaan utama yang mempengaruhi proyeksi harga harga nikel. Jika, industri yang menggunakan logam tersebut terus berkembang, maka tingkat permintaannya akan terus bertahan.
Permintaan Kendaraan Listrik
Meskipun hal ini belum memiliki pengaruh signifikan pada permintaan nikel dunia (nilainya masih 6%), harapannya dapat menjadi 18% di tahun ini. Industri otomotif membutuhkan sekitar 70 ribu ton nikel per tahun. Kemudian, pada tahun ini permintaan tersebut diperkirakan bisa mencapai 600 ribu ton.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memperhatikan harga kendaraan listrik. Hal tersebut dapat mempengaruhi adopsi teknologi ini dan tentu saja berpengaruh terhadap permintaan nikel.
Pasokan Nikel Primer
Setiap perubahan signifikan pada pasokan akan mempengaruhi harga nikel. Faktanya, menurut para analis, jika ada pasokan berlebih di pasar, maka harganya akan mengalami penurunan secara bertahap di tahun ini dan tahun-tahun berikutnya.
Tingkat Persediaan
Jumlah persediaan memiliki pengaruh penting bagi setiap bahan baku. Persediaan yang tinggi biasanya menyebabkan penurunan permintaan dan harga. Namun, jika tingkat persediaannya rendah maka yang terjadi adala hal yang sebaliknya.
Faktor Makroekonomi
Tingkat aktivitas ekonomi juga memainkan perang penting. Ekonomi yang berkembang mendorong permintaan akan bahan baku, sedangkan ekonomi yang dalam keadaan krisis atau resesi akan menekan harga. Kemudian, Anda juga harus mempertimbangkan faktor lain seperti nilai tukar Dolar AS dan tingkat suku bunga di negara-negara maju.
Peristiwa Geopolitik
Peristiwa yang mengganggu negara-negara produsen nikel utama dapat mempengaruhi harga secara signifikan. Misalnya, pada 8 Maret 2022, harga nikel di London Metal Exchange mencapai rekor all-time high. Kemudian, setelah lonjakan besar itu, LME melakukan trading halt untuk beberapa hari.
Lonjakan harga ini terjadi karena adanya ketakutan akan gangguan pasokan ketika Rusia menginvasi Ukraina. Selain itu, beberapa pelaku pasar juga melakukan spekulasi seperti Tsingshan Holding Group (salah satu produsen baja terbesar di China). Ini bia menjadi risiko investasi di sektor pertambangan nikel.
Instrumen Keuangan untuk Investasi Nikel
Bagaimana pendapat Anda tentang semua informasi strategis terkait nikel yang sudah kami sebutkan di atas?
Setelah mengetahui karakteristik utama, kegunaan, jumlah cadangan, dan total produksinya, pada bagian ini kita akan melihat beberapa instrumen yang dapat digunakan untuk investasi nikel.
Berikut 4 instrumen keuangan untuk melakukan investasi nikel:
Investasi Nikel melalui Futures Trading
Futures mewakili perjanjian mengikat antara dua pihak untuk membeli dan menjual nikel pada tanggal tertentu di masa yang akan datang. Tentu saja ini juga beserta harga yang telah mereka sepakati sebelumnya.
Futures adalah kontrak derivatif dengan standarisasi dan diperdagangkan di bursa elektronik, seperti LME (London Metal Exchange) yang secara khusus memperdagangkan logam.
Perdagangan kontrak tersebut menggunakan leverage, sehingga risikonya lebih besar daripada perdagangan spot. Kemudian, Anda dapat menghindari pengiriman fisik melalui perpanjangan kontrak.
Kelebihan Berinvestasi Nikel dengan Futures
- Perdagangan instrumen ini terjadi di bursa yang tersentralisasi dan teregulasi. Sehingga, segala transaksi pertukaran serta penetapan harga terjamin transparansinya.
- Memiliki komisi yang sangat rendah daripada instrumen lain, misalnya CFD.
Kemudian, kita dapat melihat perdagangan futures pada nikel melalui beberapa bursa berikut:
- London Metal Exchange – LME: NI.
- Multi Commodity Exchange of India Limited – MCX: NICKEL.
- Hong Kong Exchanges and Clearing Limited – HKEX: LUN.
- Hong Kong Exchanges and Clearing Limited – HKEX: LRN.
- Moscow Exchange – MOEX: NL.
Investasi Nikel dengan Saham
Membeli saham perusahaan pertambangan dan sektor terkait lainnya bukanlah investasi secara langsung di pasar nikel. Ini karena kita tidak membeli bahan mentah, melainkan membeli saham perusahaan yang memproduksi atau memperdagangkan mineral dan turunannya atau saham perusahaan yang berpartisipasi dalam rantai nilai. Melalui saham, kita akan memperoleh pendapatan dari pembagian dividen secara berkala atau apresiasi harga saham di bursa.
Berikut beberapa perusahaan luar negeri yang memiliki keterkaitan dengan pertambangan nikel beserta bursa tempat saham tersebut diperdagangkan:
- Anglo American PLC (London: AAL)
- BHP Group Ltd. (Sydney: BHP)
- Eramet S.A. (Paris: ERMT)
- Glencore PLC (London: GLEN)
- Vale S.A. (Sao Paulo: VALE3)
- Sherritt International Corporation (Toronto: S)
- Jinchuan Group International Resources Co. Ltd. (Hong Kong: 2362)
- Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (Tokyo: 5713)
- First Quantum Minerals Ltd. (Toronto: FM)
- Lundin Mining Corporation (Toronto: LUN)
- SPC Nickel Corp. (Toronto: SPC)
- Power Nickel Inc. (Toronto: PNPN)
- Nickel 28 Capital Corp. (Toronto: NKL)
- Flying Nickel Mining Corp. (Toronto: FLYN)
Daftar Saham Tambang Nikel di Indonesia
Selanjutnya, kami akan memberikan daftar saham perusahaan Indonesia yang bergerak di sektor pertambangan nikel dan tentunya sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berikut daftar saham nikel terbaik di Indonesia:
Nama Perusahaan | Ticker |
---|---|
PT Aneka Tambang Tbk | ANTM |
PT Vale Indonesia Tbk | INCO |
PT Trimegah Bangun Persada Tbk | NCKL |
PT Central Omega Resources Tbk | DKFT |
PT Resource Alam Indonesia Tbk | KKGI |
PT PAM Mineral Tbk | NICL |
PT Harum Energy Tbk | HRUM |
PT Timah Tbk | TINS |
PT Ifishdeco Tbk | IFHS |
PT Merdeka Copper Gold Tbk | MDKA |
Anda dapat membeli saham-saham tersebut melalui broker saham terbaik Indonesia seperti Stockbit, Ajaib, maupun IPOT. Namun, penting untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan dan melakukan analisis fundamental sebelum membuat keputusan investasi. Semakin tinggi permintaan nikel, maka kinerja perusahaan tersebut akan meningkat dan mendorong harga sahamnya ke tren yang positif.
Dampak Campaign #SaveRajaAmpat Pulau Gag bagi ANTAM
Aktivis Greenpeace gencar mengkampanyekan #SaveRajaAmpat sebagai bentuk protes dengan adanya tambang nikel di Pulau Gag. Ini karena pulau tersebut dengan kawasan konservasi dunia, yaitu Raja Ampat.
Pada akhirnya ada pencabutan izin tambang pada empat perusahaan, yaitu PT Anugerah Surya Pratama, PT Kawei Sejahtera Mining, PT Mulia Raymond dan PT Nurham. Namun, ada satu perusahaan yang tidak dicabut izinnya, yaitu PT. Gag Nikel yang menjadi salah satu anak perusahaan PT Aneka Tambang Tbk.

Di pulau Gag sendiri, perusahaan tersebut mengelola sumber daya sebesar 56 juta wmt (wet metric ton) nikel dengan cadangan sebesar 320 juta wmt nikel. Cadangan nikel ANTM di Gag menjadi yang terbesar kedua setelah di kawasan Maba, Sulawesi yang dikelola oleh PT Nusa Karya Arindo.

Dengan target produksi 3 juta ton per tahun, maka perusahaan membutuhkan waktu 18 hingga 19 tahun untuk menghabiskan nikel yang ada di Pulau Gag. Jumlah cadangan 56 juta ton ini setara dengan 11,33% dari cadangan total ANTM dan sumber daya di Pulau Gag sebesar 320 juta ini setara dengan 24,2%,

Oleh karena itu, jika tambang PT Gag Nikel ditutup, ANTM akan kehilangan 11,33% pendapatannya dari nikel dalam 18-19 tahun. Sehingga, dampaknya tidak terlalu signifikan pada kinerja keuangan dari ANTM.

Berinvestasi ETF Nikel
ETF adalah reksa dana yang diperdagangkan di bursa. Instrumen ini merupakan instrumen investasi gabungan yang mirip dengan reksa dana.
Instrumen ini berinvestasi dalam sekelompok aset tertentu seperti saham, indeks, dan futures nikel. Manajer investasi akan memperoleh imbalan berupa komisi untuk biaya pengelolaan investasi tersebut.
Kemudian, ETF menggabungkan karakteristik saham dengan reksa dana. Dalam hal meniru sifat saham, ETF dapat Anda beli dan jual kapan saja sesuai dengan keinginan.
Tinggi rendahnya biaya pengelolaan tergantung pada jenis pengelolaan (aktif atau pasif) yang dibutuhkan. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan hal tersebut sebelum memilih ETF.
Hal lain yang perlu Anda perhatikan adalah terdapat ETF distributif yang membagikan dividen dan ada pula ETF yang hanya menghasilkan keuntungan dari apresiasinya.
ETF Nikel Terbaik
Berikut daftar ETF terbaik yang berbasis pada nikel:
ETF Nikel | Ticker | Bursa |
---|---|---|
Sprott Nickel Miners ETF | NIKL | Nasdaq |
WisdomTree Nickel | NICK | London Stock Exchange |
Beberapa ETF tersebut berinvestasi pada perusahaan tambang nikel dan turunannya dalam bobot yang besar. Tujuan utamanya yaitu mereplikasi harga unsur logam tersebut.
👉 ETF Terbaik untuk Investasi dari Indonesia
Investasi Nikel dengan CFD
CFD (Contract for Difference) adalah instrumen derivatif yang memungkinkan kita untuk berspekulasi dengan harga suatu aset. Namun, kita melakukannya tanpa harus memiliki aset yang mendasarinya.
Perdagangan CFD dilakukan dengan margin dan risikonya cukup tinggi karena adanya leverage. Oleh karena itu, potensi keuntungannya besar namun tingkat risiko kerugiannya juga besar.
Ketika berinvestasi dalam CFD nikel, ada dua jenis yaitu CFD yang mengikuti kontrak berjangka (futures) dan ada jenis CFD yang mengikuti saham perusahaan yang terlibat dalam rantai nilai nikel.
Namun, CFD tetap berbeda dengan futures. Ini karena perdagangan CFD tidak hanya terjadi pada satu bursa saja. Kemudian, broker akan bertindak sebagai pihak lawan pada setiap transaksi.
Selain itu, komisi yang dikenakan broker untuk perdagangan CFD pada aset nikel berdasarkan spread. Hal ini dapat menyebabkan komisi perdagangan yang tinggi.
Bagaimana Memilih Instrumen yang Tepat untuk Investasi Nikel?
Pertama, lihat apakah Anda lebih suka berinvestasi pada saham perusahaan tambang nikel atau melalui derivatif yang berbasis pada beberapa instrumen. Oleh karena itu, semuanya tergantung pada profil investasi, strategi, dan toleransi risiko Anda.
Perusahaan tambang yang solid dapat menawarkan prospek yang baik dalam janga menengah dan panjang, selain pembagian dividen.
Selanjutnya, ETF dapat menjadi pilihan yang menarik untuk diversifikasi. Namun, penting bagi Anda untuk memilih titik entry yang tepat dan baik.
Di sisi lain, derivatif memungkinkan Anda untuk mendapatkan keuntungan dengan lebih cepat dari spekulasi trader profesional. Namun, tentu saja risikonya jauh lebih besar.
Oleh karena itu, apapun instrumen yang Anda pilih untuk investasi nikel, lakukan perencanaan investasi yang mencakup pengelolaan risiko yang baik. Kemudian, sertakan juga pengalaman yang sudah Anda peroleh sebelumnya dalam trading pada akun demo.
Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)
Ya, investasi nikel bisa cocok untuk pemula, terutama jika dilakukan lewat instrumen seperti ETF atau saham perusahaan nikel. Kedua cara ini lebih mudah diakses dan tidak serumit derivatif. Namun, pemula tetap perlu memahami risiko harga komoditas yang fluktuatif dan mengikuti perkembangan pasar global, terutama terkait permintaan nikel dari sektor kendaraan listrik dan industri baterai.
Investasi lewat saham nikel berarti membeli saham perusahaan tambang nikel, seperti ANTM atau INCO. Sedangkan ETF nikel memberi eksposur ke harga nikel atau kumpulan saham sektor tersebut dalam satu produk. Saham lebih cocok untuk analisis mendalam per perusahaan, sedangkan ETF cocok untuk diversifikasi dan mengurangi risiko dari satu emiten saja. Keduanya punya kelebihan tergantung strategi investasi Anda.