Saham
Apple merupakan salah satu perusahaan paling sukses dalam sejarah. Bahkan, saat penulisan artikel ini, saham Apple sudah memiliki kapitalisasi pasar lebih dari USD 2,95 triliun (per 9 Mei 2025). Apple berada di peringkat kedua di bawah Microsoft.
Raksasa teknologi ini telah menciptakan budaya sendiri, sebuah kultus di antara penggemarnya dan organisasi yang berfokus pada inovasi. Oleh karena itu, setiap peluncuran produk baru dari perusahaan California ini menarik perhatian yang cukup besar di seluruh dunia.
Dengan kesuksesan yang dimiliki perusahaan Apple, banyak investor yang mempertimbangkan cara membeli saham Apple. Untuk alasan ini, kami akan menganalisis perusahaan dan menjelaskan cara beli saham Apple dalam beberapa langkah.
👉 Cara Investasi Saham untuk Pemula, Ini Tipsnya!
Apple adalah perusahaan teknologi dan produsen beberapa perangkat elektronik paling populer di dunia, seperti iPhone, Mac, dan iPad.
Kami merangkum esensi perusahaan dalam poin-poin berikut ini:
👉 Temukan fakta menarik lainnya tentang NASDAQ
Steve Jobs diakui secara global sebagai tokoh penting dalam kewirausahaan. Dia dikenal oleh beberapa orang sebagai genius visioner dan dipuji sebagai pemasar yang efektif. Berikut ini adalah momen kunci dalam hidupnya:
👉 Warren Buffett Pensiun: Ini 5 Pelajaran Investasi Terpenting
Setelah Steve Jobs wafat pada 2011, Timothy Donald Cook, yang lebih dikenal sebagai Tim Cook, mengambil alih sebagai CEO Apple saat ini. Sebelum menjabat sebagai CEO, Cook memiliki peran kunci sebagai wakil presiden operasi dunia di Apple. Dalam perannya tersebut, dia bertanggung jawab atas strategi penjualan dan operasi global perusahaan serta mengelola rantai pasokannya.
Beli saham Apple di mana? Untuk berinvestasi di Apple, Anda hanya perlu memilih broker dengan regulasi yang baik. Mengenai prosedurnya pun sangat sederhana, hanya beberapa klik, seperti yang akan dibahas berikut ini.
Berikut kami berikan contoh cara membeli saham Apple di Gotrade:
Langkah pertama adalah membuka akun Gotrade (atau broker lain yang Anda pilih) dan melakukan setoran minimum pertama Anda. Prosedur pembukaan akun bisa dilakukan melalui online.
Setelah Anda memiliki akun dan Anda telah masuk ke halaman utama, Anda hanya perlu menavigasi ke tombol pencari saham dan mengetikkan Apple atau AAPL.
Hal berikutnya yang perlu Anda lakukan sebelum berinvestasi adalah menganalisis saham. Untuk ini, Anda dapat menggunakan grafik harga atau data fundamental, berdasarkan strategi, tujuan, selera risiko, dan lainnya.
Untungnya, dengan Gotrade, Anda memiliki akses ke banyak alat dan indikator, baik teknikal maupun fundamental. Setelah Anda menganalisis saham, Anda dapat melanjutkan ke langkah berikutnya.
Akhirnya, saatnya untuk menempatkan pesanan pembelian. Cukup klik untuk membeli saham Apple dan sesuaikan pesanan dengan detail spesifik Anda, seperti jenis pesanan saham dan jumlah saham atau jumlah yang ingin Anda investasikan. Kemudian, klik untuk mengirim pesanan Anda.
👉 Broker Terbaik Beli Saham Indonesia, Ini Daftarnya!
Di Indonesia, iPhone adalah merek HP dengan harga termahal namun hal ini tidak menyurutkan minat masyarakat untuk membeli iPhone, baik itu keluaran sebelumnya ataupun keluaran terbaru seperti iPhone 16 yang baru saja diluncurkan.
Penggunaan iPhone sendiri kini sudah menjadi tren gaya hidup bagi kalangan kelas menengah di Indonesia. Bahkan tak jarang, banyak dari mereka yang membeli iPhone hanya untuk sekedar mengikuti tren gaya hidup guna meningkatkan strata sosial mereka.
Apa pun alasannya, Tim Rankia.id menganalisis bahwa pembelian produk iPhone memang selalu menawarkan kualitas, performa, dan keamanan bagi pengguna. Tak terkecuali, iPhone 16 keluaran terbaru yang memiliki empat varian yaitu iPhone 16e, Phone 16, iPhone 16 Pro, iPhone 16 Plus, dan iPhone 16 Pro Max.
Untuk varian tertinggi iPhone 16 Pro Max 1 TB, harga varian iPhone 16 ini dijual di Indonesia mencapai Rp 33,3 juta.
Dari sisi bisnis, peluncuran iPhone 16 oleh Apple diharapkan bisa meningkatkan penjualan dan margin keuntungan bagi perusahaan. Walaupun begitu, permintaan iPhone 16 di pasar tidak sebanyak saat perusahaan Apple meluncurkan iPhone 15.
Setelah sempat terkendala masalah TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) pada 2024 lalu, akhirnya pada 11 April 2025 iPhone 16 series resmi dijual di Indonesia.
Selain iPhone 16, pendapatan Apple di tahun 2025 juga didorong oleh produk-produk lain seperti iPad, Mac, Apple Watch, dan AirPods. Berdasarkan laporan Macrotrends, pendapatan global Apple di tahun lalu mencapai US$ 391,035 miliar. Sehingga nilainya naik 2,02% dari tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, hal ini menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga saham Apple di tahun 2025 dan seterusnya, mengingat diversifikasi produk dan inovasi baru yang terus menarik minat konsumen.
Meskipun angka penjualan iPhone 16 diprediksi tidak akan sebanyak iPhone 15, namun volume penjualan yang turun ini kemungkinan tidak terlalu berdampak besar terhadap pendapatan perusahaan karena perusahaan Apple bisa mendapatkan pendapatan yang lebih besar melalui penjualan iPhone varian 16 Pro dan Pro Max.
Selain itu, untuk memaksimalkan penjualan iPhone 16 pihak Apple juga memustukan akan menghentikan penjualan iPhone model lamanya seperti iPhone 13, iPhone 15 Pro, dan iPhone 15 Pro Max.
Bagi perusahaan Apple, penjualan iPhone berkontribusi langsung terhadap lebih dari 50% pendapatan perusahaan. Hadirnya iPhone 16 dengan menggunakan fitur Apple Intelligence yang tersedia pada seluruh lini pada series ini juga menarik para pengguna loyalnya.
Selain iPhone 16, pendapatan perusahaan Apple di tahun 2025 juga akan ditopang oleh produk baru Apple lainnya seperti iPad, Mac, Apple Watch, dan AirPods.
Harga saham Apple per 9 Mei 2025 berada di level US$ 197,49. Sehingga, harga saham Apple per lot adalah US$ 19,749. Apple juga menjadi salah satu saham dengan rata-rata volume perdagangan yang tinggi, yaitu sebesar 71,04 juta dan memiliki rasio P/E 30,82.
Gotrade bukan satu-satunya broker yang dapat Anda pilih untuk membeli saham Apple. Berikut ini adalah beberapa alternatif lainnya:
Broker | Ulasan | ||
Pluang | Ulasan Pluang | ||
Nanovest | Ulasan Nanovest | ||
Gotrade | Ulasan Gotrade | ||
Ajaib | Ulasan Ajaib |
Broker | Ulasan |
Pluang | Ulasan Pluang |
Nanovest | Ulasan Nanovest |
Gotrade | Ulasan Gotrade |
Ajaib | Ulasan Ajaib |
👉 Ini broker saham luar negeri terpercaya
Pembelian minimum saham Apple tergantung dari broker yang dipilih. Misalnya, jika Anda memilih broker seperti Gotrade yang memungkinkan saham pecahan, jumlah minimumnya relatif rendah, yakni US$ 1. Sebaliknya, jika broker tidak menawarkan saham pecahan, maka Anda mungkin perlu membeli minimal 1 saham.
Sebagai tambahan, pemilik saham Apple terbesar saat ini adalah Vanguard Group Inc., dengan total kepemilikan saham 1,4 miliar. Hal tersebut menandakan bahwa Vanguard memiliki 14,76% dari total saham Apple.
Tidak seperti perusahaan teknologi besar lainnya yang terdaftar di Nasdaq, Apple membayarkan dividen. Ini memungkinkan investor untuk menggabungkan manfaat dari harga saham yang tumbuh dengan serangkaian pembayaran reguler kepada pemegang saham Apple. Sebuah Fakta yang tidak biasa di antara perusahaan teknologi besar saat ini.
Apple membayar dividen triwulanan dalam bentuk tunai. Namun, dividen yield dari pembayaran ini relatif rendah dibandingkan perusahaan lain. Dividen yield Apple sekitar 0,5% – 0,6% dengan pembayaran triwulanan sekitar US$ 0,26 per saham saat publikasi artikel ini.
Mari kita lihat tanggal di mana Apple akan mendistribusikan dividen-nya hingga kuarta 2 di tahun 2025:
Mari kita lihat beberapa alasan mengapa Apple tetap menjadi pilihan investasi yang menguntungkan untuk dipertimbangkan.
Anda mungkin tahu Warren Buffett, “The Oracle of Omaha”. Rekam jejaknya adalah salah satu yang terbaik dalam sejarah dengan pengembalian tahunan lebih dari 20% selama lebih dari 50 tahun. Dalam portofolionya, Apple menyumbang lebih dari 50%. Hal ini menunjukkan bahwa Warren Buffett percaya pada potensi perusahaan tersebut.
👉 Pelajari juga Indikator Buffett untuk Menilai Pasar Saham
Apple menghadapi tantangan di pasar Cina yang sangat penting, menyebabkan penurunan penjualan yang tidak terduga. Hal ini mempengaruhi harga saham, turun sekitar 4% dalam satu sesi perdagangan. Sementara itu, ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina, serta persaingan yang makin ketat juga dapat membatasi kinerja sahamnya dalam waktu dekat. Namun, bagi para investor, situasi ini bisa menjadi kesempatan emas. Dengan harga saham yang turun, ini mungkin saat yang tepat untuk membeli saham Apple sebelum terjadi pemulihan.
Beberapa investor mempertimbangkan Apple sebagai elemen kunci dalam kinerja S&P 500. Ini karena Apple telah menunjukkan kinerja yang luar biasa, mengungguli mayoritas perusahaan dalam indeks tersebut. Sebagai hasilnya, beberapa investor cenderung berinvestasi langsung di Apple untuk mencari keuntungan yang lebih besar, meskipun ada risiko yang terkait.
Akan tetapi, tren ini bisa berubah seiring waktu. Karena itu, melakukan analisis terperinci dan teratur terhadap Apple serta pesaingnya adalah langkah penting. Hal ini membantu dalam mengidentifikasi pergeseran potensial dalam tren investasi sehingga memungkinkan investor untuk tetap responsif terhadap perubahan pasar.
👉 Cara Beli S&P 500 dari Indonesia: Panduan Pemula
Tidak diragukan lagi, Apple telah menjadi raksasa di dunia bisnis global. Dalam sejarahnya yang panjang, perusahaan ini telah secara konsisten menduduki posisi sebagai salah satu perusahaan paling bernilai di dunia. Apple seringkali memegang gelar perusahaan terbesar berdasarkan nilai pasar.
Meskipun ada saat-saat di mana Microsoft berhasil melampaui Apple dengan sedikit perbedaan, Apple selalu berhasil mempertahankan posisinya di puncak daftar perusahaan terkemuka di dunia. Dikenal sebagai salah satu dari "Magnificient Seven" dalam pasar saham, Apple tetap solid di peringkat kedua pada awal tahun 2024, hanya kalah dari Microsoft.
Kenaikan Apple ke status perusahaan paling berharga di dunia tidak hanya disebabkan oleh kesuksesan iPhone. Produk unggulan lainnya, seperti Mac, Apple Watch, AirPods, dan iPad, terus menarik basis penggemar global yang makin besar. Kebanyakan perangkat ini telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari mayoritas orang, dengan Apple muncul sebagai kehadiran yang merata di masyarakat di seluruh dunia.
Di antara perusahaan teknologi, Apple dikenal karena keputusan agresifnya dalam membeli kembali saham. Pendekatan ini melibatkan Apple dalam pembelian kembali sahamnya sendiri dari pasar. Hal ini meningkatkan bagiannya dari keuntungan perusahaan meskipun jumlah saham yang beredar berkurang. Dengan kata lain, makin banyak Apple membeli kembali sahamnya, makin besar potongan laba yang dialami oleh setiap pemegang saham.
Strategi ini dimulai pada awal 2013 dan Apple telah konsisten menjalankannya sejak itu. Selama sepuluh tahun terakhir, jumlah saham Apple telah berkurang hampir 40%. Penurunan jumlah saham bersama dengan pertumbuhan pendapatan yang stabil membantu menjaga stabilitas dan meningkatkan harga sahamnya. Bahkan, ketika sektor teknologi mengalami masa-masa sulit.
Reputasi Apple dikenal karena terus-menerus berinovasi dan memiliki strategi pemasaran yang efektif. Mereka sering menghadirkan iklan yang elegan dan canggih di tempat-tempat terkemuka. Sejak awal, Apple telah berkomitmen pada inovasi, dan contoh terbarunya adalah peluncuran Apple Vision Pro. Kacamata ini telah menciptakan sensasi di media sosial dengan pengguna yang terlihat berinteraksi dengan produk secara langsung melalui aplikasi yang menarik secara visual. Hal ini menyoroti dampak besar dari inovasi yang dilakukan Apple.
Sepanjang tahun, Apple telah melakukan beberapa pemecahan saham untuk menjaga harga sahamnya tetap terjangkau dan meningkatkan likuiditas pasar. Misalnya, selama puncak pandemi COVID-19 pada 2020, Apple melakukan pemecahan saham 1:4. Sebelum pemecahan, satu saham dihargai sekitar USD 500. Setelah pemecahan, harga disesuaikan menjadi sekitar USD 125 per saham.
Penting untuk dicatat bahwa pemecahan saham tidak secara langsung mengubah nilai investasi pemegang saham. Sebaliknya, mereka menerima jumlah saham yang lebih besar dengan harga per saham yang proporsional lebih rendah. Strategi ini terutama bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas perdagangan saham dan likuiditas.
Menemukan pandangan negatif tentang Apple adalah sebuah tantangan. Alasannya karena Apple dianggap sebagai salah satu perusahaan yang paling dominan, efisien, dan inovatif. Beberapa investor yang mencari pertumbuhan cepat mungkin mengatkan bahwa peluang dengan Apple telah berlalu karena ukuran dan keberhasilannya yang telah mapan. Mereka berpendapat bahwa mungkin ada peluang pertumbuhan yang lebih cepat di tempat lain, meskipun dengan risiko yang lebih besar, membuat keputusan menjadi seimbang.
Apple secara konsisten telah menunjukkan kapasitasnya untuk kepemimpinan visioner, inovasi, penentuan tren, dan adaptasi selama beberapa dekade. Hal ini telah membuat pasar lebih luas berinvestasi besar-besaran dalam sahamnya. Apple mengamankan posisinya sebagai salah satu perusahaan teratas berdasarkan kapitalisasi pasar di seluruh dunia.
Yang patut dicatat, Warren Buffett, salah satu investor paling sukses dalam sejarah, memegang Apple sebagai investasi terbesar dalam portofolionya. Kesuksesan investasi jangka panjang ini juga menantang kredibilitas dari sedikit investor yang menentang Apple.
Berikut ini adalah pandangan analis tentang harga saham Apple:
Dalam komunitas investasi dan di kalangan analis, keyakinan tentang posisi pasar Apple optimis, namun dengan catatan penting. Beberapa ahli merekomendasikan sikap netral saat ini, menahan diri untuk membeli atau menjual saham. Meskipun proyeksi untuk pendapatan, laba, dan penjualan Apple pada masa depan tidak begitu positif, perusahaan ini telah membuktikan kinerja yang mengesankan dalam sejarahnya.
Saat ini mungkin menjadi waktu yang tepat untuk mempertimbangkan menambah kepemilikan saham Apple, terutama jika perusahaan masuk ke fase perdagangan yang stabil, yang dapat menawarkan stabilitas harga.
Bagi Anda yang sudah memiliki saham Apple, menjelajahi investasi dalam “magnificient seven” bisa menjadi hal yang menarik. Berikut ini daftarnya berdasarkan abjad:
Perusahaan-perusahaan ini sangat mempengaruhi indeks utama, seperti Nasdaq dan S&P 500. Dalam beberapa tahun terakhir, perbandingan antara ketujuh saham dan indeks-indeks ini telah menjadi populer. Kelompok pertama menunjukkan kinerja yang jauh lebih baik, seperti yang diilustrasikan dalam berbagai analisis.
Perusahaan | Ticker | ||
Meta Platforms (Facebook) | FB | ||
Amazon | AMZN | ||
Netflix | NFLX | ||
Alphabet (Google) | GOOGL |
Perusahaan | Ticker |
Meta Platforms (Facebook) | FB |
Amazon | AMZN |
Netflix | NFLX |
Alphabet (Google) | GOOGL |
👉 Ingin berinvestasi dalam saham perusahaan teknologi terkemuka dunia? Kenali Saham Teknologi FAANG dan Cara Berinvestasi di dalamnya!
Kinerja saham Apple (AAPL) mengalami tekanan signifikan akibat kebijakan Trump pada tahun ini. Tarif impor terhadap produk dari Cina, yang mencapai 145%, berdampak langsung pada biaya operasional Apple, mengingat sebagian besar produk mereka diproduksi di Cina.
Sehingga, tiga hari setelah pengumuman tarif baru, saham APPL mengalami penurunan sebesar 19% (lingkaran merah). Hal ini merupakan penurunan terbesar sepanjang sejarah perusahaan. Kemudian, Apple juga harus rela kehilangan kapitalisasi pasarnya mencapai US$ 700 miliar.
Namun, perusahaan tersebut tidak tinggal diam saja. Mereka mencoba untuk memindahkan sebagian produksi iPhone untuk pasar AS ke India dan Vietnam.
Di sisi lain, segmen layanan APPL seperti App Store, iCloud, dan Apple Music mengalami pertumbuhan 12%. Hal ini membantu perusahaan dalam memberikan kontribusi terhadap pendapatan dan membantu mengimbangi tekanan pada penjualan perangkat keras mereka.