Analisis keuangan: Cara Menghitung, dan Jenis-Jenisnya

Dalam postingan sebelumnya, Anda telah melihat rasio utama untuk mengetahui bagaimana menilai sebuah perusahaan. Namun, ada beberapa rasio keuangan lainnya untuk menilai perusahaan. Rasio keuangan tersebut penting untuk membandingkan perusahaan dan melihat mana yang lebih menarik.
Meskipun mungkin tidak sepopuler rasio keuangan, rasio seperti Free Cash Flow Yield, Book Value Ratio, Earnings To Growth Ratio juga bisa Anda pelajari.

Pada umumnya, Anda dapat menggunakan rasio untuk membandingkan perusahaan dalam sektor yang sama dan ukuran yang serupa, atau membandingkannya dengan rata-rata historis perusahaan itu sendiri.
Penghitungan rasio bisa menggunakan dua ukuran, yakni nilai agregat (kapitalisasi pasar dan keuntungan) atau nilai per saham.
Kita dapat membandingkan kapitalisasi pasar dengan ukuran agregat lainnya (keuntungan, penjualan, atau nilai buku) atau membandingkan harga per saham dengan keuntungan per saham (penjualan per saham).
👉Nilai Saham dan Harga Saham, Apa Perbedaannya?
Apa Saja Rasio Keuangan yang Utama?
- Price to Book Value Ratio (PBV): rasio untuk membandingkan harga saham terhadap nilai buku perusahaan.
- Price/Earnings To Growth Ratio (PEG): rasio untuk mengukur kepantasan antara harga saham, laba saham per lembar dan harapan pertumbuhan perusahaan.
- Price/Sales Ratio (PSR): rasio valuasi untuk membandingkan harga saham perusahaan dengan perolehan pendapatan.
- Dividend Yield: rasio yang membandingkan dividen per lembar saham dengan harga saham.
- Enterprise Value Multiple (EV/EBITDA): rasio untuk mengetahui nilai atau valuasi sebuah perusahaan dengan membandingkan profitabilitasnya
- Free Cash Flow Yield (FCF): rasio solvabilitas keuangan yang membandingkan arus kas bebas per saham terhadap nilai pasar per sahamnya.
👉 Sistem Trading: Kenali Berbagai Jenisnya
Apa Itu Rasio Keuangan Price to Book Value Ratio (PBV)? Rumus dan Interpretasi
Rasio ini memberi tahu kita hubungan antara kapitalisasi pasar dan nilai buku. Kita juga bisa membagi harga saham dengan nilai buku per saham.

Cara menghitung nilai buku yaitu dengan mengurangi aset dengan kewajiban dan aset tidak berwujud. Hubungan ini memberi tahu kita berapa banyak yang akan kita bayar untuk perusahaan jika perusahaan tersebut bangkrut secara mendesak. Dan biasanya:
- Rasio rendah menunjukkan bahwa perusahaan tersebut undervalued. Meski demikian, rasio rendah juga bisa terjadi karena adanya sesuatu yang buruk yang sedang terjadi pada perusahaan. Karena itu, rasio tersebut perlu berdampingan dengan perbandingan terhadap perusahaan lain di sektor yang sama serta rasio penilaian lainnya.
- Sebaliknya, rasio yang terlalu tinggi, berarti perusahaan tersebut overvalued, atau harapan pertumbuhannya sangat tinggi, meskipun biasanya lebih sering opsi pertama.
Nilai buku akan menjadi “nilai minimum” dari perusahaan karena tidak mempertimbangkan keuntungan di masa depan.
👉 Nilai buku (Book Value): Pengertian, Rumus & Bedanya dengan PBV
Apa Itu Rasio Keuangan Price/Earnings to Growth Ratio (PEG)? Rumus dan Interpretasi
Rasio ini tidak hanya mempertimbangkan keuntungan perusahaan seperti pada PER (Price Earnings Ratio), tetapi juga menginformasikan hubungan antara harga dengan pertumbuhan keuntungan.
Pada prinsipnya rasio ini akan memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perilaku keuntungan dibandingkan dengan harga saham dan dibandingkan dengan PER. PER yang tinggi dapat membuat kita berpikir bahwa perusahaan tersebut mahal. Di sisi lain, PEG mungkin memberi tahu kita hal lain dan itulah sebabnya kita perlu melihat rumus menghitung PEG:

PEG memberitahukan kita apakah saham tersebut overvalued atau undervalued. Meskipun begitu, PEG bukanlah indikator yang akurat untuk perusahaan yang memiliki pertumbuhan keuntungan yang rendah atau tinggi. Penilaian perusahaan yang sedang berkembang biasanya menggunakan rasio ini.
Interpretasi dari PEG adalah:
- Rasio yang rendah menunjukkan bahwa saham tersebut undervalued
- Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa saham tersebut overvalued
Apa Itu Rasio Keuangan Price/Sales Ratio (PSR)? Rumus dan Interpretasi
Rasio ini memberi tahu kita hubungan antara harga saham dan penjualan per saham, atau secara analog hubungan antara kapitalisasi pasar dan penjualan. Hubungan ini menginformasikan nilai yang diperoleh perusahaan untuk setiap dolar yang diterima. Ini adalah rasio untuk membandingkan perusahaan dalam sektor yang sama.
Berikut ini adalah rumus rasio PSR dan contohnya:



Kemudian, ada dua cara untuk menghitung rasio ini:
- Menghitung data per saham. Untuk itu penjualan harus kita bagi dengan jumlah saham yang beredar.
- Menggunakan data agregat (kapitalisasi/penjualan).
Mengenai interpretasi rasio harga/penjualan:
- Jika hasil pembagian antara kapitalisasi dan penjualan adalah rendah, mungkin perusahaan tersebut undervalued
- Jika rasio nya tinggi, mungkin perusahaan tersebut overvalued.
Apa Itu Rasio Keuangan Dividen Yield? Rumus dan Interpretasi
Dividen Yield menyatakan persentase yang akan kita terima dalam bentuk dividen dan perusahaan akan membayarkannya dari investasi kita.
Kita harus mempertimbangkan apakah pembayaran dividen berasal dari kas perusahaan, menggunakan utang, atau melalui peningkatan modal berturut-turut.
Penghitungan Dividen Yield yaitu dari pembagian persentase keuntungan perusahaan di antara saham, yang memberi kita dividen per saham. Dividen per saham ini akan menjadi persentase dari harga penawaran atau harga saham yang kita beli.
Faktanya, dividen sangat bernilai, bahkan ada strategi yang hanya berfokus pada investasi dalam dividen terbaik.
Rumus menghitung hasil dividen adalah

Dan mengenai interpretasinya, makin besar persentase hasil yang kita dapatkan, makin besar dividen yang akan kita dapatkan dari investasi. Jadi mungkin akan lebih baik untuk berinvestasi dalam jumlah yang lebih besar.
Akhirnya, mengenai rasio EV/EBITDA dan Free Cash Flow Yield, saya tidak akan membahas lebih lanjut dalam artikel ini. Anda bisa melihatnya pada dua artikel ini EV/EBITDA, Apa Itu? dan Free Cash Flow (FCF)/Arus Kas Bebas: Rumus, Jenis, dan Penjelasannya
Singkatnya, ada banyak rasio untuk menilai melalui analisis fundamental, yaitu analisis nilai perusahaan yang tercermin melalui laporan keuangannya atau berapa nilai sebuah perusahaan. Anda juga perlu mengetahui rasio klasik seperti PER atau EV/EBITDA, dan rasio penilaian perusahaan lainnya, seperti dividen yield atau Price / Book Value (PBV). Analisis ini Anda perlukan untuk melakukan investasi secara aktif.
👉 Lihat artikel ini tentang: perusahaan yang telah membayar dividen selama bertahun-tahun atau dividen Dow Jones terbaik
FAQs – Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
Rasio PEG menggabungkan rasio harga terhadap pendapatan perusahaan dan tingkat pertumbuhan pendapatan yang diproyeksikan. Rasio PEG yang lebih rendah mungkin mengindikasikan saham yang dinilai terlalu rendah dengan potensi pertumbuhan yang kuat.
Membandingkan rasio keuangan dengan pesaing dan rekan industri membantu mengukur kinerja relatif perusahaan dan mengidentifikasi area kekuatan atau kelemahan. Benchmarking memberikan konteks dan bantuan dalam pengambilan keputusan.
Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, sedangkan rasio likuiditas menilai likuiditas jangka pendek dan kemampuan memenuhi kewajiban. Kedua rasio tersebut memberikan perspektif berbeda mengenai kesehatan keuangan perusahaan.