logo RankiaIndonesia

Apa itu Utang? Ini Penjelasan, Jenis, dan Cara Mengelolanya

pa itu utang dan apa jenis utang yang baik?

Utang adalah salah satu solusi untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup saat dana yang kita miliki kurang. Berutang juga bisa menjadi cara mencapai impian seperti beli rumah baru.

Namun kemudahan akses berutang saat ini bisa membuat keuangan Anda terjerumus dalam jeratan utang yang lebih dalam. Oleh karena itu, penting untuk kita membekali diri apa itu utang, jenis-jenis utang dan cara mengelola utang dengan bijak.

Apa itu Utang?

apa itu utang
(Sumber: Universitas Medan)

Utang adalah barang atau sejumlah uang yang Anda pinjam dan wajib Anda kembalikan kepada pihak peminjam sesuai dengan jangka waktu dan kesepakatan yang sudah pemberi (debitur) dan penerima pinjaman (kreditur) buat antara. Umumnya Anda sebagai penerima pinjaman diwajibkan membayar seluruh uang yang dipinjam bersama dengan bunga pinjaman.

Pihak debitur atau pihak yang meminjam bisa terdiri dari perorangan, UMKM maupun pengusaha besar. Demikian pula dengan pihak kreditur atau pemberi pinjaman. Sehingga utang-piutang bisa terjadi antara Anda dengan saudara atau sahabat, Anda dengan bank maupun Anda dengan rekan bisnis.

Berutang juga tidak hanya dalam bentuk uang atau barang. Di Indonesia, kita juga mengenal utang budi yang artinya kewajiban membayar kembali apa yang sudah Anda terima. Biasanya utang adalah kondisi saat peminjam membutuhkan sesuatu dari pihak lain untuk memenuhi kebutuhannya, kemudian di masa depan peminjam harus mengembalikannya.

Sebagai contoh, suatu perusahaan perlu membuat suatu proyek namun jika menggunakan kas perusahaan maka operasional perusahaan akan terganggu. Oleh karena itu, perusahaan mengajukan pinjaman ke bank. Saat pengajuan, perusahaan dan bank sepakat mengenai tenggat waktu pengembalian, cara pengembalian: tunai atau dengan cicilan, serta berapa bunganya.

Utang bank biasanya memiliki bunga yang perlu peminjam bayar saat pengembalian. Ini karena bank menggunakan dana dari nasabah yang menyimpan dananya di bank. Bunga utang inilah yang akan menjadi imbalan bagi nasabah yang menyimpan dananya di bank tersebut. Selain itu, bunga ini menjadi sumber pendapatan utama dari bank.

Selain itu, dalam berutang pihak kreditur biasanya akan meminta jaminan yang bisa menjamin bahwa pihak debitur akan memenuhi kewajibannya. Jaminan bisa berupa agunan (rumah, mobil atau emas). Namun dengan adanya pinjaman online (pinjol), agunan kini bisa hanya berupa reputasi peminjam.

Riset ADP: 54% masyarakat Indonesia langsung menghabiskan gajinya setiap bulan

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, utang adalah solusi keuangan yang jitu untuk menyelesaikan berbagai masalah keuangan. Ini dapat merujuk pada data riset ADP 2025, 54% masyarakat Indonesia hidup dari gaji ke gaji. Masyarakat cenderung menghabiskan gajinya setiap bulan.

Riset juga menjelaskan masyarakat cenderung tidak menyisakan gajinya untuk tabungan. Ada pergeseran perilaku finansial pekerja yang kini lebih mengutamakan gaya hidup, pengalaman, dan self-care. Sementara itu, pekerja mengesampingkan menabung atau berinvestasi jangka panjang.

Pola ini membuat masyarakat memiliki kecenderungan untuk berutang jika ada kebutuhan mendesak bahkan untuk memenuhi tuntutan gaya hidup tertentu. Kondisi ini membuat pekerja menghabiskan uang yang belum dia terima dengan skema buy now, pay later.

👉🏻 Utang Amerika jadi Bom Waktu bagi Trump

Risiko Berutang Pinjol

Kemudahan dalam mengakses pinjaman online membuat banyak masyarakat Indonesia lebih rentan terjerat utang. Pemicunya bisa karena kurangnya literasi finansial di masyarakat terkait apa itu utang dan risikonya, serta masih minimnya pemahaman bagaimana cara mengelola utang dengan bijak.

Menurut OJK, utang pinjol di Indonesia mencapai Rp87,61 triliun per Agustus 2025 dan mengalami kenaikan dari Juli 2025. Data OJK tersebut menunjukkan bahwa banyak masyarakat Indonesia yang membiayai kebutuhan sehari-harinya dengan cara berutang melalui layanan pinjol.

Namun, faktanya banyak dari masyarakat Indonesia yang menggunakan uang hasil pinjol untuk berbelanja barang-barang yang bersifat konsumtif seperti HP atau gadget baru, dan liburan. Alhasil, ujung-ujungnya mereka banyak yang mengalami gagal bayar dan gali lubang tutup lubang dengan cara mengajukan pinjaman online baru untuk membayar pinjaman online lama.

Padahal, gali lubang tutup lubang dengan mengambil pinjaman online baru untuk membayar pinjaman online lama sangatlah berisiko bagi kondisi keuangan Anda. Cara ini bisa membuat Anda bisa terjebak dalam lingkaran utang tak berujung.

👉🏻 Apa itu financial freedom & bagaimana cara mencapai merdeka finansial?

Provinsi Indonesia dengan Pinjaman Online Terbanyak di Indonesia

Setidaknya ada 5 provinsi yang menjadi kontributor pinjaman online (pinjol) terbanyak di Indonesia berdasarkan data terbaru LPBBTI per April 2025. Berikut adalah daftar provinsinya:

NoNama ProvinsiOutstanding PinjolJumlah Pinjaman yang Disalurkan ke Rekening AktifTingkat Kredit Macet
1Jawa Barat Rp20,25 triliun 6,57 juta rekening3,72%
2DKI Jakarta Rp12,62 triliun2,62 juta rekening3,1%
3Jawa TimurRp10,05 triliun2,92 juta rekening3,02%
4Jawa TengahRp6,7 triliun2,53 juta rekening3,32%
5BantenRp5,98 triliun 1,67 juta rekening2,27%

Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia bukan hanya menyumbang ekonomi yang besar bagi Indonesia, namun juga menjadi provinsi dengan jumlah utang pinjol terbanyak di Indonesia. Salah satu faktor yang memicu tingginya utang pinjol di Jawa Barat karena budaya konsumtif masyarakat di sana yang tinggi dan seringkali memaksakan diri untuk berbelanja walaupun isi dompet sudah menipis sekalipun.

Jenis-jenis Utang

Jika Anda masih bingung utang pinjol sebenarnya termasuk utang produktif atau utang konsumtif, Anda wajib mengetahui apa saja jenis-jenis utang:

#1 Jenis Utang Berdasarkan Waktu Pelunasan

Utang dapat kita bedakan berdasarkan tenor waktu pinjaman, antara lain:

PenjelasanContoh
Utang jangka pendekApa itu utang jangka pendek? Utang jangka pendek adalah utang yang wajib Anda lunasi dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.

Umumnya, jenis utang ini banyak digunakan oleh pribadi atau individu.
Kartu kredit, pinjol, utang pajak, utang dagang, utang gaji, obligasi jangka pendek, dan utang wesel,
Utang jangka menengah Utang jangka menengah adalah jenis utang yang wajib Anda lunasi dalam jangka waktu 2-10 tahun.

UMKM adalah profil peminjam yang sering menggunakan utang jangka menengah untuk usaha.
Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk tujuan modal kerja dan investasi di UMKM.
Utang jangka panjangApa itu utang jangka panjang? Jenis utang ini punya waktu pelunasan hingga lebih dari 10 tahun. Dengan jumlah dana pinjaman yang jauh lebih besar dibanding utang jangka pendek dan utang jangka menengah.

Selain itu, utang jangka panjang juga menawarkan tingkat bunga pinjaman yang lebih rendah dibanding jenis-jenis utang lainnya.
KPR (tenor hingga 25 atau 30 tahun dan obligasi jangka panjang.

#2 Jenis Utang Berdasarkan Pengelolaan Dana

Selain berdasarkan jangka waktu pelunasan, utang juga dapat dibedakan berdasarkan pengelolaan dana, adalah:

Utang Produktif

Utang produktif adalah pinjaman uang untuk meningkatkan produktivitas bisnis atau untuk meningkatkan derajat hidup seseorang di masa depan. Dengan menginvestasikan utang produktif ke suatu hal yang bisa menghasilkan penghasilan tambahan di masa depan.

Contohnya seperti Anda menggunakan utang produktif untuk membangun kos-kosan di rumah untuk disewakan. Jenis utang ini bisa menjadi bagian dari wealth management yang banyak para orang kaya terapkan. Contoh lainnya Anda juga bisa menggunakan utang produktif untuk membeli kendaraan operasional untuk memperluas jangkauan pengiriman ke pelanggan (kredit investasi).

👉 Baca selengkapnya: Apa itu Kredit Investasi, Fungsi, Syarat & Risikonya!

Di masyarakat umum, utang pinjol bisa adalah utang produktif jika untuk hal-hal yang dapat menunjang produktivitas Anda sehari-hari dalam bekerja. Misalnya, Anda membeli laptop baru dengan spesifikasi yang tinggi untuk mengerjakan berbagai proyek desain dengan lebih mudah dan cepat.

Utang Konsumtif

Utang konsumtif adalah utang yang Anda gunakan untuk membiayai berbagai keinginan gaya hidup dan biasanya tidak sesuai kebutuhan. Jenis utang ini selalu dianggap negatif di masyarakat karena dapat menjurus ke arah gaya hidup boros untuk suatu hal yang sebenarnya bukanlah menjadi prioritas keuangan Anda.

Memiliki budaya konsumtif yang tinggi dapat menyebabkan Anda terjerat dalam lingkaran utang tak berujung, di mana Anda akan gali lubang tutup lubang untuk melunasi utang dengan cara mencari pinjaman uang baru untuk membayar utang lama.

Contoh utang konsumtif dalam keuangan sehari-hari, antara lain: membeli HP baru padahal HP lama masih dalam kondisi layak pakai dan berbelanja barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan dengan berutang.

Perbedaan Utang Konsumtif vs Utang Produktif

Ada beberapa perbedaan utama antara utang konsumtif dan utang produktif:

PerbedaanUtang KonsumtifUtang Produktif
Jangka waktu:Utang konsumtif umumnya seperti pinjol punya waktu pelunasan kurang dari 1 tahun.Utang produktif umumnya punya waktu pelunasan yang sangat panjang sekitar 10-20 tahun.
Tujuan penggunaan Penggunaan utang konsumtif untuk membiayai kebutuhan tertentu dan biasanya memiliki kecenderungan untuk memenuhi keinginan gaya hidup.Sementara utang produktif digunakan untuk meningkatkan nilai atau aset Anda di masa depan.
Dampak keuanganTerlalu banyak utang konsumtif dapat memperburuk kondisi keuangan Anda dan menyebabkan menurunnya kemampuan untuk menabung dan investasi.

Karena Anda harus melunasi utang yang dipinjam dengan bunga yang lebih tinggi dibanding utang jangka panjang. Ini tentu akan semakin menambah pengeluaran bulanan Anda.

Dapat meningkatkan nilai aset Anda di masa depan. Karena utang produktif digunakan untuk mengembangkan bisnis dan biasanya pengembalian investasinya bisa mengalahkan bunga pinjaman.
Nilai asetKetika Anda menggunakan utang untuk membeli barang-barang yang bersifat konsumtif seperti HP atau laptop.

Nilai barang-barang tersebut akan mengalami penurunan di masa depan.
Jika Anda menggunakan utang produktif untuk membangun kos-kosan untuk disewakan.

Anda bisa mendapatkan keuntungan dari biaya sewa dan naiknya harga properti Anda di masa depan.

Karateristik Utang

Dalam aktivitas pinjam meminjam uang, ada beberapa karakteristik utang yang wajib Anda pahami berikut ini.

KarakteristikPenjelasan
KewajibanSetiap peminjam punya kewajiban untuk melunasi utangnya kepada pemberi pinjaman.
Jangka waktuDalam utang terdapat jangka waktu pelunasan yang wajib dipatuhi peminjam.
BungaKetika Anda meminjam uang di bank atau pinjol. Anda akan dikenakan bunga pinjaman yang bervariasi tergantung jenis pinjaman dan berapa lama waktu pelunasannya.
JaminanUntuk beberapa jenis pinjaman, Anda mungkin akan diwajibkan untuk menjaminkan suatu aset seperti rumah atau kendaraan sebagai syarat pengajuan utang.
Jumlah utang pokokDalam pelunasan kredit atau utang, Anda bukan hanya membayar bunga pinjaman saja. Melainkan, Anda juga wajib untuk membayar seluruh utang pokok + bunga.
BentukObligasi, uang tunai, dan instrumen keuangan lainnya adalah contoh bentuk utang di masyarakat.
TujuanPenggunaan utang bisa disesuaikan dengan tujuan keuangan Anda. Tujuan penggunaan utang bisa dibedakan berdasarkan utang konsumtif atau utang produktif.
KesepakatanPemberian utang dari lembaga keuangan resmi kepada masyarakat harus berdasarkan kesepakatan perihal jangka waktu pelunasan, bunga pinjaman, hingga beberapa persyaratan yang wajib dipenuhi oleh pemohon dalam pengajuan kredit.

Apa Manfaat Utang?

Jika Anda bisa mengelola utang dengan baik dan bijak, berutang bukan hanya bisa sebagai solusi keuangan untuk mengatasi berbagai masalah keuangan. Namun juga bisa mendatangkan sejumlah manfaat seperti berikut:

Pengembangan Karir

Dalam dunia kerja, ada beberapa persyaratan yang harus seorang karyawan penuhi jika ingin naik jabatan di kantor atau sekadar meminta kenaikan gaji. Salah satu persyaratannya biasanya harus menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau membekali diri dengan sertifikat keahlian di bidang tertentu.

Untuk membiayai pendidikan Anda tersebut, Anda bisa mengajukan pinjaman uang di bank. Dalam hal ini, Anda berutang untuk suatu hal yang bersifat produktif di masa depan dengan harapan mendapatkan kenaikan jabatan atau kenaikan gaji setelah menempuh pendidikan tersebut.

Berutang Bisa Dijadikan Solusi Keuangan

Suka atau tidak suka kita tidak bisa memungkiri bahwa utang adalah cara cepat untuk menyelesaikan masalah keuangan sehari-hari. Namun, jangan sampai utang Anda lebih dari 30% penghasilan bulanan. Ini adalah rasio kredit yang sehat dan seimbang agar tidak sampai mengganggu pos keuangan lainnya.

Anda bisa mengajukan pinjaman uang di aplikasi pinjol dengan keunggulan kemudahan mengakses dan pencairan uang sangat cepat. Tapi, kekurangannya adalah aplikasi pinjol menetapkan bunga pinjaman yang lebih tinggi dari bank konvensional. Dengan selalu memperhatikan rasio kredit Anda, Anda bisa mengelola utang dengan bijak.

Utang Dapat Memitigasi Risiko

Pengelolaan dana yang baik dapat memitigasi risiko keuangan seperti nilai tukar, suku bunga, dan risiko kredit. Caranya dengan melakukan diversifikasi, pengaturan cash flow yang baik, penggunaan jaminan, hingga restrukturisasi keuangan.

Untuk mengurangi risiko keuangan saat berutang, Anda perlu memastikan terlebih dahulu bahwa cash flow Anda dalam kondisi sehat.

Berutang Dapat Mengurangi Biaya Pajak

Utang yang dikelola dengan baik dapat bermanfaat dalam mengurangi pajak di perusahaan. Karena penghasilan bruto perusahaan dapat dikurangi beban bunga pinjaman sebelum perhitungan pajak. Istilah keuangan ini dikenal sebagai tax shield, di mana beban bunga pinjaman dalam pajak termasuk biaya dan dapat menurunkan laba kena pajak perusahaan.

Baca juga: Peraturan Pajak Terbaru 2025

Meningkatkan Kedisplinan dalam Keuangan

Dengan memiliki kewajiban untuk selalu membayar utang sesuai jangka waktu yang telah disepakati. Hal ini secara tidak langsung akan melatih diri Anda untuk selalu disiplin dalam mengendalikan pengeluaran dan mengatur keuangan sehari-hari.

Kondisi ini akan memaksa Anda untuk berhemat dan mengutamakan prioritas keuangan yang dianggap lebih penting daripada menggunakan uang untuk berbelanja barang-barang konsumtif.

Mengembangkan Bisnis

Untuk mengembangkan bisnis, Anda bisa meminjam uang di bank sebagai modal usaha dan dapat digunakan untuk mengembangkan bisnis yang sudah berjalan saat ini. Pengadaan barang-barang produktif di bisnis dengan cara berutang bisa bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas produksi dan meraup keuntungan bisnis yang lebih besar dari naiknya produktivitas bisnis Anda.

Bagaimana Cara Mengelola Utang dengan Bijak? Ini Tips Keuangannya

cara mengelola utang dengan bijak
(Sumber: Crews Bank)

Pengelolaan utang yang baik bisa memberikan manfaat keuangan bagi Anda di masa depan, jika Anda tahu bagaimana cara mengelola utang dengan bijak. Mari kita simak caranya!

Catat Seluruh Utang Anda

Sebelum memprioritaskan utang-utang mana saja yang harus dibayarkan segera atau masih bisa dicicil. Anda bisa mencatat seluruh utang Anda terlebih dahulu. Anda bebas untuk memilih ingin mencatat di sebuah kertas, buku, atau memilih untuk menggunakan aplikasi pengatur keuangan terbaik yang ada di pasar saat ini agar catatan keuangan Anda terlihat lebih rapih.

Untuk kartu kredit biasanya transaksi yang pernah Anda lakukan sebelumnya bisa lihat di e-statement yang setiap bulan dikirimkan pihak penerbit kartu kredit kepada nasabah. Anda juga bisa mengeceknya melalui aplikasi perbankan yang Anda gunakan.

Segera Lunasi Berdasarkan Bunga dan Jatuh Tempo

Setelah Anda sudah membuat daftar seluruh utang Anda, sekarang saatnya Anda mulai menyortir utang-utang Anda berdasarkan bunga dan jangka waktu pelunasannya. Anda bisa berfokus pada penyelesaian utang-utang yang punya bunga tinggi dan jangka waktu pelunasan terdekat.

Mengapa demikian?

Karena jika utang-utang tersebut tidak segera dibayarkan, Anda akan langsung dikenakan bunga tambahan. Kondisi ini akan membuat utang Anda akan menjadi lebih besar daripada sebelumnya. Untuk memastikan cash flow Anda tetap sehat, Anda bisa mengubah beberapa transaksi keuangan ke mode cicilan.

👉🏻 Analisis keuangan: Cara Menghitung, dan Jenis-Jenisnya

Jangan Membeli Barang dengan Berutang

Banyak masyarakat Indonesia yang rela berutang di pinjol hanya untuk sekadar memenuhi keinginan gaya hidup semata atau FOMO dengan mengikuti arus tren gaya hidup kekinian. Tips jitu untuk mengurangi kebiasaan membeli barang dengan cara berutang adalah Anda wajib punya pengendalian diri dan dapat membedakan mana pengeluaran untuk kebutuhan atau keinginan.

Punya Uang Lebih, Gunakan untuk Bayar Utang

Cari pekerjaan atau bisnis sampingan yang memberikan Anda tambahan penghasilan. Dengan penghasilan ekstra tersebut Anda bisa melunasi utang-utang tanpa perlu berutang lagi. Cara ini juga efektif supaya utang tetap bisa lunas tanpa perlu mengganggu pos kebutuhan hidup pokok.

Cara ini efektif untuk mempercepat penyelesaian utang-utang Anda daripada terus menunda-nunda pembayaran dengan risiko utang semakin menumpuk terkena bunga keterlambatan bayar.

Lakukan Evaluasi Keuangan untuk Menjaga Rasio Kredit Anda

Menjaga rasio kredit Anda tetap sehat setiap bulannya adalah cara terbaik untuk memastikan kesehatan keuangan Anda dan mendapatkan skor kredit yang baik. Dengan punya rasio kredit dan skor kredit yang baik, ini menunjukkan bahwa Anda adalah sosok pribadi yang sangat bertanggung jawab di mata para kreditur dan ini juga sangat berguna untuk memudahkan Anda ketika ingin kembali mengajukan pinjaman di masa depan.

Untuk menjaga rasio kredit Anda tetap sehat, Anda bisa secara rutin dan berkala melakukan evaluasi keuangan dari setiap pemasukan dan pengeluaran. Dengan rutin mengevaluasi keuangan Anda, Anda bisa mengetahui utang-utang apa saja yang sekiranya tidak Anda butuhkan dan sebagai pemborosan.

Kunci utama agar Anda tidak terlilit utang adalah punya anggaran keuangan yang realitis, dapat membedakan mana kebutuhan dan keinginan, hindari untuk pembelian yang sifatnya konsumtif, membayar tepat waktu, mempersiapkan dana darurat, dan menggunakan uang secara bijak.

Apakah Utang Baik untuk Keuangan Anda? Ini Pendapat Kami

Berutang yang baik adalah utang untuk hal-hal bersifat produktif dan punya tujuan finansial untuk meningkatkan pendapatan dan kekayaan di masa depan. Sementara berutang bisa dikatakan buruk adalah apabila Anda sebagai peminjaman uang tidak bertanggung jawab dalam mengelola.

Misalnya Anda berutang hanya untuk membeli barang-barang yang bersifat konsumtif. Ini bisa menjadi beban keuangan Anda di masa depan dan membuat Anda sulit untuk menabung dan investasi. Jadi, pastikan sebelum berutang Anda sudah mempertimbangkan beberapa hal berikut ini terlebih dahulu.

  • Jangan berutang melebihi kemampuan finansial Anda.
  • Sebaiknyatidak untuk belanja barang-barang yang bersifat konsumtif.
  • Berutang bisa membuat Anda lebih disiplin dalam keuangan karena harus selalu mengendalikan pengeluaran agar bisa membayarnya.

Jika Anda bisa mengelola utang dengan baik dan bijak, Anda tidak akan terjebak dalam lingkaran utang tak berujung. Melainkan, berutang bisa mendatangkan banyak keuntungan yang dapat meningkatkan kedisiplinan Anda dalam hal keuangan, dapat memitigasi risiko finansial, hingga meningkatkan nilai aset dan kekayaan Anda di masa depan jika berutang untuk sesuatu yang produktif.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Apa itu Utang

Iklan
Artikel terkait