Bursa

Bank Sentral Eropa (ECB) menentukan arah kebijakan moneternya (ECB rate) sendiri. Selain The Fed, keputusan rapat Bank Sentral Eropa bahas ECB rate akan memengaruhi pasar keuangan global. Oleh karena itu simak jadwal pertemuan dan keputusan suku bunga acuannya yang bisa berdampak pada perekonomian dan investasi.
Ada beberapa aktor yang mampu memengaruhi pasar keuangan. Salah satunya European Central Bank (ECB), tanpa perlu kita ragukan lagi juga memainkan peran utama.
Untuk alasan ini, sebagai investor, penting untuk tetap up-to-date tentang rapat ECB ini, kesempatan saat mereka menentukan kebijakan moneter bank sentral Eropa. Berikut ini, kita lihat jadwal pertemuan ECB untuk kebijakan ECB Rate alias Suku Bunga Acuan Eropa 2025.
European Central Bank adalah nama lain dari bank sentral Eropa. Mereka merupakan lembaga keuangan yang mengelola mata uang Euro dan menerapkan kebijakan moneter Uni Eropa. Lembaga ini bermarkas di Frankfur am Main, Jerman.
Tugas utama ECB adalah menjaga stabilitas harga sehingga inflasi tetap berada di tingkat yang rendah, stabil, dan terprediksi. Oleh karena itu, mereka membantu masyarakat dalam melakukan perencanaan tabungan dan pengeluaran.
👉 Penyebab Inflasi, Jenis & Rata-rata Inflasi di Indonesia
Ada dua jenis pertemuan oleh dewan pemerintahan Bank Sentral Eropa (ECB):
Jadwal rapat ECB pertama di tahun depan akan dilaksanakan pada 30 Januari 2025. Tak hanya investor dan analis, seluruh penduduk Zona Eropa juga akan memperhatikan jadwal pertemuan Bank Sentral Eropa ini. Keputusan dari Dewan Pengurus ECB, yang dipimpin oleh Christine Lagarde, bisa memberikan pengaruh signifikan terhadap portofolio investasi.
Oleh karena itu, sebelum rapat ECB selalu ada serangkaian prediksi mengenai pergerakan lembaga Frankfurt ini. Mereka akan menganalisis dengan cermat perkataan Lagarde dan Dewan Pengurus untuk menguraikan maknanya dan kemungkinan dampaknya terhadap perekonomian dan pasar keuangan.
Di bawah ini, kami akan memberikan informasi jadwal ECB meeting 2025 yang harus Anda pantau agar tidak ada satu pertemuan pun yang terlewatkan
Setelah rapat terakhir ECB di tahun 2024 pada 12 Desember, sekarang mari kita lihat jadwal lengkap ECB pada 2025 mengenai kebijakan moneter. Adapun rapat ECB untuk keputusan ECB Rate berikutnya adalah:
Jika Anda ingin tetap terupdate tentang sikap dan arah kebijakan moneter, cari tahu kapan pertemuan berikutnya dari The Fed.
ECB kembali mempertahankan suku bunga acuannya (ECB cut rates) pada 11 September dan 30 Oktober 2025. . Ini menjadi pemangkasan ECB rate kedelapan kalinya sejak Juni 2024. Sehingga setelah pemangkasan suku bunga terakhir pada Juni 2025, ECB kini berada dalam mode siaga setelah pelonggaran 200 basis poin (bps) dalam 10 bulan.
Masing-masing suku bunga menjadi:

Akibatnya, selisih suku bunga antara Bank Sentral Eropa (ECB) dengan The Fed telah mencapai level tertinggi sepanjang sejarah. The Fed telah memangkas suku bunga karena pelemahan pasar tenaga kerja dan tekanan inflasi yang terus berlanjut. Suku bunga The Fed tetap berada di kisaran 3,75-4%. Sebaliknya, suku bunga ECB rate berada di kisaran 2%. Menunjukkan selisih yang cukup lebar.
Meski The Fed mengakui bahwa perang dagang dapat menekan investasi dan ekspor, mereka memperkirakan belanja pertahanan dan infrastruktur akan mengimbangi dampak tersebut secara terbatas. Namun angka inflasi AS ter baru menunjukkan bahwa tekanan kenaikan harga tetap kuat.
👉🏻 Baca juga: Utang Amerika jadi Bom Waktu bagi Trump
Berikut pernyataan Christine Lagarde pada konferensi pers:
Kami mempertahankan tiga suku bunga utama kami. Inflasi tetap mendekati target jangka menengah kami sebesar 2%. Proyeksi baru kami mengantisipasi inflasi rata-rata sebesar 2,1% pada tahun 2025, 1,7% pada tahun 2026 dan 1,9% pada tahun 2027. Kami akan mengambil keputusan berdasarkan data pada setiap pertemuan; kami tidak membuat pra-komitmen untuk arah suku bunga tertentu.
Christine Lagarde juga menyampaikan:
Tarif yang lebih tinggi, penguatan euro dan persaingan global dapat membebani pertumbuhan. Namun, efek tertunda dari kenaikan upah riil, peningkatan belanja pemerintah dan kondisi keuangan yang lebih fleksibel justru mendorong permintaan domestik.
Dengan kata lain, perbedaan antara sikap restriktif The Fed dan pendekatan ECB yang hati-hati dan berbasis data terus menentukan arah pasar. Seberapa cepat inflasi AS mereda, dan bagaimana dinamika upah serta permintaan berkembang di Uni Eropa, akan menentukan bank sentral mana yang akan bertindak lebih dulu dalam beberapa bulan mendatang.
Pada pertemuan September, nada bicara Lagarde lebih tegas. Dia menekankan bahwa tekanan inflasi domestik telah mereda dan risiko mulai stabil ketimbang menegaskan bahwa kita hampir mencapai akhir siklus. Dia mencatat bahwa pertumbuhan upah telah melambat dan biaya tenaga kerja per unit telah menurun seiring dengan pemulihan produktivitas, sehingga membatasi tekanan inflasi. Lagarde juga mengatakan bahwa pemulihan margin laba perusahaan akan mendukung pemulihan inflasi yang berkelanjutan ke targetnya.
Lagarde mengambil sikap yang seimbang namun hati-hati dengan menyatakan hal berikut:
Prospek ekonomi masih belum pasti, dengan kebijakan geopolitik dan gangguan iklim yang meningkatkan risiko. Namun kenaikan upah riil dan belanja pemerintah mendorong permintaan domestik.
👉🏻 Makna Hawkish dan Dovish pada Kebijakan Moneter menjelaskan bagaimana para bankir sentral menggunakan nada argumentasi yang berbeda
Dewan pemerintahan ECB terdiri dari enam anggota Komite Eksekutif dan gubernur bank sentral nasional dari negara-negara zona Eropa.

Dewan Pengurus adalah badan pengambil keputusan utama ECB, yang bertanggung jawab untuk merumuskan kebijakan moneter Kawasan Eropa. Ini termasuk keputusan seperti menetapkan suku bunga ECB dan, pada umumnya, mengelola jumlah uang beredar untuk menjaga stabilitas harga dan mendukung kebijakan ekonomi umum di Uni Eropa.
Bank Sentral Eropa / European Central Bank (ECB) memiliki tujuan utama untuk menjaga stabilitas harga di wilayah Eropa. Tugas mereka menjaga inflasi rendah, stabil, dan terkendali. Sayangnya target ini tidak terjadi dalam beberapa tahun terakhir, dan itulah sebabnya kita telah melihat begitu banyak pergerakan, dan harapan kenaikan dan penurunan ECB rate.
Pada grafik kita bisa melihat, setelah beberapa tahun dengan inflasi yang terkendali, selalu di bawah 2% kadang bahkan di 0% atau bahkan negatif-, pada 2022 inflasi melonjak hingga 10%, lalu turun kembali menjadi sekitar 2,4% dalam beberapa bulan terakhir.
Kondisi ini memaksa ECB untuk menaikkan suku bunga (ECB rate) secara agresif sepanjang 2022 dan 2023, karena tidak memenuhi satu-satunya mandatnya, yang kita ingat adalah menjaga stabilitas harga, dan dengan demikian, menghilangkan inflasi.
Namun mulai September 2024, Christine Lagarde telah mengakhiri periode ECB rate yang tinggi. Dia telah memberi perintah menurunkan suku bunga kedua sebesar 25 basis poin. Saat ini kita telah masuk dalam siklus penurunan suku bunga sebesar 25 bps pada Januari 2025. Ini menjadi pemangkasan suku bunga ECB yang kelima. Sehingga, sejak paruh akhir 2024 hingga awal 2025 ECB telah memangkas suku bunga sebesar 125 basis poin.
Meskipun kita selalu berbicara mengenai pengendalian suku bunga (ECB Rate), kenyataannya adalah bahwa ECB, mengendalikan 3 jenis suku bunga:
Bank sentral menjalankan beberapa fungsi.
Dengan cara ini, Bank Sentral Eropa memainkan peran penting dalam mengarahkan ekonomi wilayah Eropa. Sehingga tidak mengherankan, setiap kali akan ada rapat ECB rate, investor dihadapkan pada pertanyaan krusial: di mana harus berinvestasi?
Keputusan yang diambil oleh ECB dapat memiliki dampak signifikan pada kinerja saham di pasar Eropa. Banyak yang melihat saham terbaik Eurostoxx sebagai barometer untuk mengevaluasi reaksi pasar terhadap berita dari ECB.
Pada periode ketidakpastian atau ekspektasi perubahan kebijakan moneter, saham defensif, yang dikenal kurang sensitif terhadap fluktuasi ekonomi, menjadi sangat menarik. Namun, keputusan ECB juga dapat menawarkan peluang bagi mereka yang tahu di mana harus mencari, membuat pemilihan saham terbaik untuk dibeli menjadi latihan yang menantang sekaligus memuaskan.
Secara keseluruhan, sebagai investor -dan juga sebagai warga biasa- kami sangat tertarik untuk mengetahui kapan pertemuan ECB berikutnya akan diadakan, karena di sana akan ditentukan arah kebijakan moneter Eurozone, dan dengan itu, peningkatan atau penurunan kredit yang akan merangsang atau mendinginkan ekonomi dan pasar.
Sama seperti ECB, Bank Indonesia juga memiliki pertemuan rutin setiap bulannya untuk membahas kebijakan moneter. Pertemuan ini disebut Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI.
Dalam rapat tersebut, mereka akan melihat ekonomi global. Dalam hal ini BI melihat kebijakan dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.
BI juga melihat saat inflasi di negara-negara maju. Segala kebijakan yang diambil oleh negara dengan kekuatan ekonomi terbesar seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa akan mempengaruhi aliran masuk modal asing, dan tekanan nilai tukar di negara emerging market. Kondisi tersebut memerlukan penguatan respons kebijakan untuk memitigasi dampak negatif rambatan global tersebut, termasuk di Indonesia.
👉🏻 Kelas Menengah Indonesia Turun Kelas, Ini Cara Aman Kelola Keuangan!