ETF Bitcoin: Apa itu dan Bagaimana Caranya Berinvestasi?

Pada 10 Januari 2024, setelah berbulan-bulan banyak spekulasi yang bertebaran, Security Exchange Commission (SEC) alias Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat menyetujui suatu produk keuangan baru yaitu ETF spot Bitcoin, sebuah peristiwa bersejarah bagi banyak pihak yang bergerak di sektor ini.

Tapi apa itu ETF Bitcoin? Apa dampaknya bagi industri mata uang kripto, dan khususnya bagi Bitcoin?, dan yang paling penting, jika Anda tinggal di Indonesia, di mana Anda bisa membeli ETF tersebut, atau alternatif apa yang Anda miliki?

Yuk, simak artikel ini!

👉 Alternatif berinvestasi dalam memecoin Dogecoin: Apa dan Bagaimana Cara Berinvetasi Dogecoin?

ETF Bitcoin: Apa itu?

Bitcoin ETF (Bitcoin Exchange Traded Funds) adalah produk keuangan yang memberi investor kemampuan untuk berinvestasi di Bitcoin tanpa perlu membeli mata uang kripto secara langsung.

Reksa dana ini mencoba untuk meniru kinerja harga Bitcoin, memungkinkan investor membeli dan menjual saham ETF pada bursa saham konvensional, sama seperti cara ketika para investor membeli saham perusahaan lain.

Fitur Utama ETF Bitcoin

  1. Aksesibilitas : ETF Bitcoin memudahkan akses investasi dalam mata uang kripto bagi masyarakat umum dan investor institusional yang mungkin tertarik dengan mata uang kripto namun memilih untuk tidak berurusan pada aspek teknis pembelian, penyimpanan, dan pengamanan bitcoin.
  2. Kesederhanaan : Jual beli ETF dapat melalui akun broker konvensional, sehingga mengeliminasi kebutuhan untuk mengelola dompet mata uang kripto dan kode rahasia. Hal ini secara signifikan menyederhanakan proses investasi Bitcoin bagi mereka yang tidak asing dengan pasar saham.
  3. Keamanan dan kepatuhan terhadap peraturan : ETF tunduk pada peraturan dan umumnya mendapat dukungan dari lembaga keuangan yang mapan sehingga dapat lebih menjamin keamanan terhadap investor serta memberikan perlindungan peraturan daripada memiliki mata uang kripto secara langsung.

Hal yang tidak Anda ketahui soal ETF Bitcoin

Banyak yang mengatakan bahwa ETF Bitcoin bisa membawa transparasi dan keamanan di sektor ini. Hal ini tentu benar. Namun, ada poin yang tidak disampaikan dan ini sangat menguras penawaran ratu mata uang kripto, yang secara praktis akan berakhir di tangan beberapa pemegang institusional, sesuatu yang seharusnya bertentangan dengan semangat mendasar yang dibuat oleh Satoshi Nakatomo saat membuat Bitcoin.

Jenis ETF Bitcoin

  • ETF yang mengikuti harga Bitcoin: Reksa dana ini berupaya meniru perilaku harga Bitcoin menggunakan berbagai instrumen keuangan, termasuk futures Bitcoin. ProShares Bitcoin Strategy Fund (BITO) merupakan ETF pertama Bitcoin. Namun, sebenarnya ETF tersebut bukanlah yang pertama karena pada pertengahan Oktober 2021 ETF WisdomTree Enhanced Commodity Strategy Fund (GCC) telah mendapatkan persetujuan untuk menambahkan 5% dari portofolionya dalam future contract pada Bitcoin. Manajemen aset tersebut saat ini juga memiliki ETF Bitcoin secara langsung.
  • ETF spot Bitcoin : Reksa dana ini akan membeli Bitcoin secara langsung dan nilai ETF akan berkaitan langsung dengan harga Bitcoin secara real-time pada pasar spot. Jenis ETF Bitcoin ini merupakan produk keuangan yang baru saja mendapat persetujuan dan akan kita bicarakan pada artikel ini.

>>> cara berinvestasi bitcoin dengan aman

11 ETF Bitcoin Telah Disetujui SEC

Kabar ini akan kita pisahkan menjadi dua, yaitu:

Peretasan SEC pada 9 Januari 2024

Tepat sebelum hari penentuan, sebuah insiden tak terduga terjadi peretasan pada akun Twitter/X SEC. Sebuah tweet mengejutkan muncul pada akun resmi yang mengumumkan bahwa SEC telah memberikan persetujuan untuk ETF Bitcoin pada semua bursa saham nasional terdaftar di AS. Namun, tak lama kemudian direktur SEC, Gary Gensler mengklarifikasi pernyataan tersebut dan memberitahu publik bahwa akun tersebut mendapat serangan siber, yaitu peretasan.

Peretasan akun X SEC. Sumber: Xataka

Sudah pasti hal ini menjadi contoh buruk mengingat salah satu peran mendasar SEC adalah memastikan bahwa tidak ada manipulasi pasar, namun upaya peretasan dan penyebaran informasi yang keliru pada peristiwa ini sudah termasuk ke dalam upaya yang tidak patut untuk memanipulasi pasar.

Persetujuan Resmi pada 10 Januari 2024

Satu hari kemudian yaitu pada tanggal 10 Januari 2024, SEC AS menyetujui ETF spot Bitcoin yang pertama dan menjadi sebuah langkah penting untuk mengintegrasikan mata uang kripto ke dalam sistem keuangan konvensional serta menarik modal institusional ke Bitcoin yang berpotensi juga pada mata uang lainnya. Langkah ini memudahkan investor ritel dan institusional untuk mengakses Bitcoin dengan cara yang teregulasi, aman, dan transparan tanpa perlu memiliki mata uang kripto secara langsung.

11 ETF Bitcoin Disetujui SEC

Keputusan tersebut mewakili perubahan dalam persepsi peraturan, memperlakukan mata uang kripto sebagai aset yang sah, dan dapat memberikan pengaruh terhadap regulator global dengan adopsi yang lebih besar terhadap aset kripto dalam pasar keuangan yang teregulasi. Dengan pendanaan dari nama besar seperti Grayscale dan Fidelity, hal tersebut menawarkan pilihan yang bervariasi untuk melakukan diversifikasi portofolio sehingga membuat pencapaian penting untuk masa depan invetasi mata uang kripto.

Apa saja 11 ETF Bitcoin yang Disetujui SEC?

United States Securities and Exchange Commission (SEC) baru-baru ini telah menyetuji 11 ETF Bitcoin. Berikut merupakan ETF Bitcoin yang telah mendapat persetjuan dari SEC:

Nama ETF BitcoinTicker
ARK 21Shares Bitcoin ETFARKB
Bitwise Bitcoin ETFBITB
Blackrock’s iShares Bitcoin TrustIBIT
Franklin Bitcoin ETFEZBC
Fidelity Wise Origin Bitcoin TrustFBTC
Grayscale Bitcoin TrustGBTC
Hashdex Bitcoin ETFDEFI
Invesco Galaxy Bitcoin ETFBTCO
VanEck Bitcoin TrustHODL
Valkyrie Bitcoin FundBRRR
WisdomTree Bitcoin FundBTCW
Sumber: zerocap

Adapun renacana pembebanan biaya (TER) sebagai berikut, BlackRock akan mengenakan biaya sebesar 0,2% untuk dana mencapai hingga US 5 Miliar dalam Asset Under Management (AUM). Bitwise mengiktu dengan biaya sebesar 0,24% sedangkan Ark 21Shares dan VanEck akan membebankan biaya sebesar 0,25%. Grayscale membebankan biaya tertinggi untuk ETF Bitcoin yaitu sebesar 1,5%.

Terdaftar di mana saja ETF Bitcoin?

Karena regulator yang menyetujuinya merupakan regulator Amerika, ETF ini terdaftar di pasar AS. Tidak semuanya ada pada pasar yang sama, berikut merupakan klasifikasinya:

  • NYSE Market (New York Stock Exchange)
    • Bitwise Bitcoin ETP Trust (Re-filing) – Ticker: BITB
    • Valkyrie Bitcoin Fund (Re-filing) – Ticker: BRRR
    • Grayscale Bitcoin Trust (Re-file/Conversion) – Ticker: GBTC
  • CBOE Market (Chicago Board Options Exchange)
    • ARK 21Shares Bitcoin ETF (Re-filing) – Ticker: ARKB
    • Invesco Galaxy Bitcoin ETF (Re-filing) – Ticker: BTCO
    • Wisdomtree Bitcoin Trust (Re-filing) – Ticker: BCTW
    • VanEck Bitcoin Trust (Re-filing) – Ticker: XBTF
    • Franklin Bitcoin ETF – Ticker: FBTC
  • Nasdaq Market
    • iShares Bitcoin Trust – Ticker: IBIT
    • Fidelity Wise Origin Bitcoin Trust (Re-filing) – Ticker: FDRC

ETF Bitcoin di Indonesia

Hal pertama yang harus Anda tekankan adalah bahwa 11 ETF yang telah kami sebutkan dan mendapat persetujuan oleh SEC pada bagian sebelumnya, perdagangannya hanya terjadi di AS.

Di Asia, Hong Kong merupakan negara pertama yang telah menyutujui ETF Bitcoin sehingga instrumen investasi mata uang digital ini perdagangannya belum tersedia di Indonesia.

Perdagangan Bitcoin di Indonesia hanya bisa menggunakan intrumen investasi spot market dan futures dalam melakukan perdagangan mata uang kripto. Tentu saja investasi pada kripto akan memiliki risiko yang tinggi oleh karena volatilitasnya.

Apa itu ETP, ETN, dan ETC?

ETP (Exchange Traded Product) merupakan instrumen keuangan yang perdagangannya ada di bursa saham dan mengikuti kinerja aset atau indeks yang mendasarinya. ETP mencakup berbagai produk, seperti Exchange-Traded Funds (ETF), Exchange-Traded Notes(ETN), dan Commodity-Traded Funds (ETC).

Oleh karena itu, ETP Bitcoin merupakan produk yang diperdagangkan pada bursa dengan mengikuti harga Bitcoin, baik melalui pembelian bitcoin secara langsung atau melalui leverage dalam futures. Terkadang, ETP ini dapat terwujud dalam salah satu dari tiga submodalitasnya yaitu ETN.

ETP Bitcoin juga tidak diperdagangkan di Indonesia. Sehingga kita tidak dapat memiliki instrumen keuangan ini oleh karena belum mendapatkan persetujuan.

Bagaimana Berinvestasi Bitcoin Melalui Produk yang Terdaftar? | 9 ETP Bitcoin

Walaupun di Indonesia Anda belum dapat melakukan pembeli ETP Bitcoin karena belum ada broker Indonesia yang menyediakan jenis investasi Bitcoin tersebut, Anda dapat menggunakan beberapa broker internasional.

Melaui broker internasional tersebut Anda bisa masuk ke bursa Eropa. Namun tentunya broker internasional ini belum terdaftar di OJK maupun Bappenti sebagai badan pengawas perdagangan berjangka di Indonesia. Beberapa broker internasional ini seperti Exness dan Interactive Brokers. Berikut merupakan daftar ETP yang terdaftar pada bursa di Eropa:

Daftar ETP Bitcoin

ETP BitcoinTERProfitabilitas 1 TahunVolatilitas 1 TahunTicker
DDA Physical Bitcoin ETP0.95%154.43%45.38%XBTI
21Shares Bitcoin Core ETP0.21%154.03%44.76%21BC
CoinShares Physical Bitcoin0.98%152.19%44.81%BITC 
VanEck Bitcoin ETN1.00%151.83%45.26%VBTC
WisdomTree Physical Bitcoin0.95%151.79%44.68%WBIT
21Shares Bitcoin ETP1.49%150.63%44.73%2BTC
ETC Group Physical Bitcoin2.00%149.02%44.99%BTCE 
21Shares Bitcoin Suisse Index ETP2.50%123.59%44.52%21XA
21Shares Bitcoin Cash ETP2.50%116.81%91.64%ABCH

Penting untuk diketahui bahwa di Eropa terdapat beberapa ETP (Exchange-Traded Product) yang berkaitan dengan Bitcoin. Secara keseluruhan, ada 9 produk yang struktur hukumnya ditetapkan sebagai ETN (Exchange Traded Note). Berbeda dengan kepemilikan Bitcoin secara langsung, ETN berfungsi sebagai surat utang non-subordinasi yang diterbitkan oleh perusahaan. Artinya, meskipun mereka tidak menyimpan Bitcoin secara langsung di dompetnya, ETN tersebut mendapat dukungan dari Bitcoin fisik sebagai jaminan tetapi tanpa menawarkan jaminan langsung dari penerbitnya.

Saat meninjau prospektus dari 9 ETP yang tersedia di Eropa, terlihat bahwa semuanya memiliki struktur yang sama yaitu portofolionya hanya terdiri dari instrumen utang. Instrumen-instrumen ini berupaya mereplikasi imbal hasil dari sebuah indeks yang mengikuti Bitcoin. Selain itu, penjaminan utang berasal dari mata uang kripto nyata, yang pada waktunya berada dalam pengawasan oleh sebuah pengawas mata uang kripto yang teregulasi.

Oleh karena itu, yang harus diapahami bahwa meskipun brosur penjualan bertuliskan “Bitcoin Fisik” atau sejenisnya, istilah fisik mengacu pada jaminan hutang yang ada dalam portofolio. Hal ini menjadi penting, karena berebda dengan memiliki BTC secara fisik di dompet dan menambah satu rekanan lagi. Untuk ETF replika fisik hanya memiliki pengawasnya saja sedangkan untuk ETN juga memiliki pengelola yang menerbitkan utang tersebut.

👉 Trading Dengan ChatGPT: Panduan Dasar untuk Pemula

Apa saja biaya ETP Bitcoin?

Biaya ETP Bitcoin dapat bervariasi tergantung pada penerbit dan produk spesifiknya. Berikut beberapa komponen biaya yang harus dipertimbangkan investor saat mengevaluasi Bitcoin ETC:

  • Biaya Pengelolaan
    • ETP Bitcoin umumnya memiliki biaya pengelolaan tahunan atau berkala yang dibebankan kepada investor atas layanan pengelolaan dana dan pemantauan kinerja aset dasarnya. Biaya ini merupakan persentase dari aset yang dikelola (AUM) serta bervariasi dari satu ETC ke ETC lainnya.
  • Komisi Jual Beli
    • Seperti instrumen keuangan lainnya, investor mungkin dikenakan biaya melakukan jual beli ETP Bitcoin. Komisi ini bergantung pada platform perdagangan yang Anda gunakan serta bervariasi tergantung pada broker atau bursa.
  • Biaya untuk Pendanaan
    • Beberapa ETP Bitcoin mungkin menggunakan derivatif keuangan, seperti futures contract untuk mengikuti harga Bitcoin. Hal tersebut mungkin melibatkan biaya pendanaan, seperti bunga atau biaya perpanjangan yang mempengaruhi kinerja jangka panjang ETC.
  • Biaya Lain-Lain
    • Penting untuk meninjau dokumentasi dan informasi yang diberikan oleh penerbit ETP untuk mengidentifikasi biaya tambahan, seperti biaya operasional atau biaya yang terkait dengan struktur spesifik produk.

Sekali lagi dikarenakan ETP tidak dapat diperdagankan di Indonesia, jadi belum ada rincian biaya ETP yang ada di Indonesia.

Membeli Bitcoin Secara Langsung

Munculnya ETF spot Bitcoin yang didukung oleh pemain besar seperti BlackRock, Invesco, dan Vaneck akan memberikan pengaruh terhadap legitimasi pada aset tersebut, namin hal itu akan berpengaruh pada penurunan likuiditasnya pada bursa.

Sebelum ETF Bitcoin disetujui, terdapat sekitar 1.850.000 Bitcoin yang bebas diperdagangkan pada seluruh bursa baik yang terpusat maupun tidak terpusat, sisa dari pasokan aset tersebut tidak bergerak selama bertahun-tahun dikarenakan menurut ledger dari blockchain, kemungkinan telah ditarik dari sistem untuk disimpan dalam cold wallet.

Tentu saja dengan masuknya seluruh modal instusional, ETF harus didukung oleh aset Bitcoin yang riil sehingga jika memungkinkan likuiditasnya akan terkuras lebih banyak lagi. Hal tersebut mengakibatkan permintaan Bitcoin akan terus merespon seperti sebelumnya dan bisa menjadi momen terakhir untuk melakukan investasi Bitcoin secara langsung dengan harga yang terjangkau.

Untuk melakukan investasi Bitcoin secara langsung, Anda dapat memilih beberapa platform exchange yang telah ada di Indonesia dan Anda dapat melakukannya dengan aman.

👉 Investasi Kripto: Halal atau Haram? Temukan jawabannya dalam artikel tersebut!

Apa alasan Berinvestasi Bitcoin di 2024 ? Perspektif Ekosistem Kripto

Hal ini akan sangat mungkin bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun yang baik untuk berinvestasi Bitcoin, baik melalui produk yang telah terdaftar atau melalui pembelian mata uang kripto secara langsung. Berikut merupakan tiga alasan pentingnya berinvestasi Bitcoin di 2024:

Persetujuan 11 ETF

Persetujuan ETF spot Bitcoin oleh SEC dapat menjadi dorongan besar bagi investasi Bitcoin. Sebagai gambaran, sebelum peluncuran ETF ini, Bitcoin yang tersedia untuk dibeli terbatas hanya sekitar 1.850.000 Bitcoin yang tersebar pada bursa yang ada. Tentu saja ETF Bitcoin harus memenuhi syarat mendapat jaminan dari mata uang kripto asli, sehingga mereka harus membeli Bitcoin dalam jumlah besar sehingga dapat menjalankan operasinya. Dengan kata lain, mulai Januari 2024 Bitcoin akan mulai menjadi komoditas yang jauh lebih langka. Apabila dikaitkan dengan permintaan yang konstan (diperkirakan akan terus meningkat di masa depan), akan mendorong harganya untuk naik sehingga likuditasnya akan terkuras habis.

Halving Bitcoin

Halving Bitcoin 2024 merupakan mekanisme yang telah ditetapkan sebelumnya dengan mengurangi sebesar 50% imbalan yang diberikan kepada penambang karena telah memvalidasi operasi dan menambahkannya ke blockchain Bitcoin. Event ini dijadwalkan setiap empat tahun atau setelah penambangan 210,000 blok, dengan tujuan mengendalikan penerbitan dan inflasi Bitcoin dengan membatasi ketersediaannya. Konsekuensinya adalah penurunan produksi bitcoin, peningkatan kelangkaa, dan nilai potensialnya di masa depan yaitu harganya.

Faktanya, jika kita melihat tiga halving Bitcoin sebelumnya, kita akan melihat bahwa setelah terjadinya halving, akan selalu ada kenaikan harga yang signifikan (walaupun kita tidak pernah melupakan fakta bahwa imbal hasil di masa lalu tidak menjamin imbal hasil di masa depan).

bitcoin halving etf
Halving Bitcoin

Mengingat halving pada 19 April 2024, hadiah untuk penambang yang semula 6,25 menjadi 3,125 Bitcoin dari setiap pemrosesan per block. Penyesuaian ini dapat mengakibatkan beberapa penambang menghentikan operasinya, sehingga mengurangi jumlah Bitcoin baru yang dihasilkan.

Secara historis, peristiwa serupa telah terjadi sebelum kenaikan harga Bitcoin, tren ini dapat terulang kembali sehingga meningkatkan nilainya di pasar.

Ekspektasi Penurunan Suku Bunga pada Tahun 2024

Saat ini, dengan suku bunga The Fed antara 5,25% dan 5,5%, pasar melakukan antisipasi terhadap kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) sekitar 100 basis poin (1%) sepanjang tahun 2024. Hal tersebut merupakan langkah prefentif terhadap kemungkinan berlanjutnya krisis perbankan dan permasalahan keuangan yang lebih serius.

Dengan cara ini, The Fed telah mengisyaratkan kemungkinan pengurangan pertama pada bulan Juni 2024, bertepatan dengan pasca-halving Bitcoin dengan syarat inflasi tetap pada atau mendekati target 2% dalam enam bulan berikutnya.

Namun akan tetap ada ketidakpastian akibat buruknya data inflasi di AS yang masih terus meningkat, yaitu sebesar 3,5% pada Maret 2024 yang jauh dari target 2%. Pertemuan Fed berikutnya akan sangat penting untuk memperoleh indikasi kemungkinan perubahan kebijakan moneter.

Bagaimanapun juga, teori ini memberi tahu kita bahwa dengan suku bunga lebih rendah, cenderung mengurangi daya tarik hasil investasi pendapatan tetap sehingga dapat mengarahkan investor untuk mencari aset dengan potensi pengembalian yang lebih tinggi seperti Bitcoin. Selain itu, suku bunga yang lebih rendah dapat merangsang likuiditas di pasar dan mendorong pengambilan risiko sehingga dapat berdampak positif bagi pasar aset spekulatif seperti mata uang kripto.

Ulasan ETF spot Bitcoin: Apakah menjadi kabar bagus?

Pertama-tama, mari kita lihat poin positif dari persetujuan ETF spot Bitcoin. Berikut merupakan beberapa implikasi penting dari persetujuan ETF Bitcoin:

  • Legitimasi Bitcoin
  • Peningkatan likuiditas
  • Kemudahan proses investasi Bitcoin
  • Regulasi dan pengawasan yang lebih besar
  • Inovasi dalam produk keuangan

Persetujuan ETF spot oleh SEC akan meningkatkan volume pasar Bitcoin dan menambah minat pembelian ekstra ke pasar yang sudah terbatas pasokannya. Hal ini juga akan membantu membangun tingkat kredibilitas dan legitimasi yang lebih tinggi terhadap mata uang kripto. Itu sebabnya kami menyambut baik ETF ini, menggarisbawahi keyakinan kami bahwa Bitcoin, dan mata uang kripto secara umum, adalah masa depan keuangan.

Pernyataan dari Leif Ferreira, CEO dan co-Founder dari Bit2M

Masuknya modal institusional ke dalam dunia Bitcoin melalui penciptaan dan persetujuan ETF dapat mengubah ide awal dari pencipataan Bitcoin. Satoshi Nakatomo merancang Bitcoin sebagai benteng keuangan yang terdesentralisasi bagi masyarakat umum tanpa tunduk pada kendali dan manipulasi bank sentral, seperti memulihkan gariah pada standar lama sebuah emas.

Namun, kemunculan modal institusional kini dapat membuatnya berhadapan dengan sebuah paradoks yang mengancam tujuan pendiriannya: adopsi oleh investor institusional, walaupun benar bahwa hal ini membuktikan keberhasilan dan validasinya. Hal ini akan menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi monopoli atas likuiditasnya yang sudah langka.

Tantangan yang Muncul

Apakah Bitcoin akan menjauhi investor kecil sama seperti mata uang kripto mulai melepaskan label khusus dan mengumpulkan lebih banyak perhatian terhadap konten informatif berkualitas?

Dengan hadirnya ETF Bitcoin serta kemungkinan modal institusional di masa depan, kita tidak dapat menyangkal bahwa hal tersebut menuju perlindungan keamanan dan transparansi yang lebih baik. Namun, Bitcoin yang dikemas dengan selubung legitimasi oleh investor institusional tidak lagi menjadi mata uang yang sama yaitu menjanjikan kebebasan finasial dan privasi.

Lagi pula, apa yang ditawarkan oleh raksasa keuangan ini bukanlah mata uang kripto itu sendiri, melainkan turunan atau bayangan dari aset tersebut. Pada akhirnya, perdebatan ini mengerucut pada suatu pertanyaan penting, yaitu:

Apakah modal institusional memperkaya ekosistem Bitcoin atau bergerak untuk mengendalikannya, sehingga melemahkan demokrasi moneter yang ingin dikembangkan?

Tidak diragukan lagi, siapa pun yang tidak berhenti memikirkan ini dikarenakan mereka tidak memikirkan ini setidaknya dua kali.

Namun, jawaban atas pertanyaan ini cenderung “setengah jalan”. Bagi orang-orang yang melihat Bitcoin hanya sebagai aset investasi lain tidak meragukan kabar tersebut adalah kabar baik (regulasi yang lebih baik, transparansi, dan rasa aman dengan nama seperti iShares). Namun, bagi mereka yang melihatnya sebagai salah satu dari sedikit alternatif teknologi yang lolos dari politik- kontrol keuangan ekonomi, pengurangan likuiditas Bitcoin di tangan beberapa pemain besar membuat mereka tidak terlalu senang, tidak peduli seberapa besar kenaikan harga Bitcoin.

Pro dan Kontra Investasi di Bitcoin

Setiap investasi yang Anda lakukan pasti memiliki pro dan kontra. Berikut merupakan pro dan kontra dalam berinvestasi Bitcoin:

ProKontra
AnonimitasMinimnya regulasi
Kemudahan untuk menelusuriKebangkrutan yang terjadi baru-baru ini
Sangat sulit untuk disita atau dicuri jika disimpan di Cold WalletRiwayat yang masih minim
Merupakan plihan yang positifSama seperti emas, kita bertaruh atau percaya bahwa seseorang akan membelinya dengan harga yang lebih tinggi karena barang tersebut langka. Emas telah melewati proses ini selama ribuan tahun.
Tingkat adopsi yang lambat

Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)

Bagaimana cara kerja ETF Bitcoin?

ETF Bitcoin bekerja dengan cara yang mirip dengan reksa dana. Penerbit ETF, umumnya perusahaan manajemen aset akan membeli aset yang dipatok dan disimpan di kustodian. Kemudian, perusahaan tersebut akan melakukan penerbitan saham untuk memberikan investor suatu akses ke aset acuan yang disimpan pada ETF tersebut.

Apakah ETF Bitcoin diperdagangkan di Indonesia?

Hong Kong adalah negara pertama di Asia yang telah menyutujui ETF Bitcoin sehingga instrumen investasi mata uang digital ini belum bisa dilakukan di Indonesia. Apabila Anda ingin berinvestasi Bitcoin di Indonesia, bisa menggunakan intrumen investasi spot market dan futures dalam melakukan perdagangan mata uang kripto.

Apa dampak yang ditimbulkan dari adanya ETF Bitcoin?

Dengan adanya ETF Bitcoin, akan menimbulkan beberapa persepsi dari para investor. Bagi pihak yang menganggapnya sebagai kabar baik, melihat hal ini akan memberikan kemudahan dalam berinvestasi Bitcoin. Bagi pihak yang bertentangan akan menganggap bahwa kabar ini akan menjadikan Bitcoin kehilangan tujuan awalnya yaitu menciptakan mata uang digital yang tidak dimonopoli oleh bank sentral.

Artikel Terkait