Perdagangan Kripto

Melakukan investasi ETF Bitcoin dapat menjadi alternatif bagi Anda yang menginginkan eksposur di pasar mata uang kirpto. Ini karena produk tersebut memungkinkan Anda berinvestasi kripto tanpa harus melakukan pengelolaan secara langsung.
Pada 10 Januari 2024, setelah berbulan-bulan banyak spekulasi yang bertebaran, Security Exchange Commission (SEC) alias Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat menyetujui suatu produk keuangan baru yaitu ETF spot Bitcoin, sebuah peristiwa bersejarah bagi banyak pihak yang bergerak di sektor ini.

Tapi apa itu investasi ETF Bitcoin? Apa dampaknya bagi industri mata uang kripto, dan khususnya bagi Bitcoin?, dan yang paling penting, jika Anda tinggal di Indonesia, di mana Anda bisa membeli ETF tersebut, atau alternatif apa yang Anda miliki?
Yuk, simak artikel ini!
👉 Alternatif berinvestasi dalam memecoin Dogecoin: Apa dan Bagaimana Cara Berinvetasi Dogecoin?
Bitcoin ETF (Bitcoin Exchange Traded Funds) adalah produk keuangan yang memberi investor kemampuan untuk berinvestasi di Bitcoin tanpa perlu membeli mata uang kripto secara langsung.
Reksa dana ini mencoba untuk meniru kinerja harga Bitcoin, memungkinkan investor membeli dan menjual saham ETF pada bursa saham konvensional, sama seperti cara ketika para investor membeli saham perusahaan lain.
Banyak yang mengatakan bahwa ETF Bitcoin bisa membawa transparasi dan keamanan di sektor ini. Hal ini tentu benar. Namun, ada poin yang tidak disampaikan dan ini sangat menguras penawaran ratu mata uang kripto, yang secara praktis akan berakhir di tangan beberapa pemegang institusional, sesuatu yang seharusnya bertentangan dengan semangat mendasar yang dibuat oleh Satoshi Nakatomo saat membuat Bitcoin.
👉 Cara berinvestasi bitcoin dengan aman
Kabar ini akan kita pisahkan menjadi dua, yaitu:
Tepat sebelum hari penentuan, sebuah insiden tak terduga terjadi peretasan pada akun Twitter/X SEC. Sebuah tweet mengejutkan muncul pada akun resmi yang mengumumkan bahwa SEC telah memberikan persetujuan untuk ETF Bitcoin pada semua bursa saham nasional terdaftar di AS. Namun, tak lama kemudian direktur SEC, Gary Gensler mengklarifikasi pernyataan tersebut dan memberitahu publik bahwa akun tersebut mendapat serangan siber, yaitu peretasan.

Sudah pasti hal ini menjadi contoh buruk mengingat salah satu peran mendasar SEC adalah memastikan bahwa tidak ada manipulasi pasar, namun upaya peretasan dan penyebaran informasi yang keliru pada peristiwa ini sudah termasuk ke dalam upaya yang tidak patut untuk memanipulasi pasar.
Satu hari kemudian yaitu pada tanggal 10 Januari 2024, SEC AS menyetujui ETF spot Bitcoin yang pertama dan menjadi sebuah langkah penting untuk mengintegrasikan mata uang kripto ke dalam sistem keuangan konvensional serta menarik modal institusional ke Bitcoin yang berpotensi juga pada mata uang lainnya. Langkah ini memudahkan investor ritel dan institusional untuk mengakses Bitcoin dengan cara yang teregulasi, aman, dan transparan tanpa perlu memiliki mata uang kripto secara langsung.

Keputusan tersebut mewakili perubahan dalam persepsi peraturan, memperlakukan mata uang kripto sebagai aset yang sah, dan dapat memberikan pengaruh terhadap regulator global dengan adopsi yang lebih besar terhadap aset kripto dalam pasar keuangan yang teregulasi. Dengan pendanaan dari nama besar seperti Grayscale dan Fidelity, hal tersebut menawarkan pilihan yang bervariasi untuk melakukan diversifikasi portofolio sehingga membuat pencapaian penting untuk masa depan invetasi mata uang kripto.
United States Securities and Exchange Commission (SEC) baru-baru ini telah menyetujui 11 ETF Bitcoin. Berikut merupakan instrumen investasi ETF Bitcoin yang telah mendapat persetujuan dari SEC:
| Nama ETF Bitcoin | Ticker | ||
| ARK 21Shares Bitcoin ETF | ARKB | ||
| Bitwise Bitcoin ETF | BITB | ||
| Franklin Bitcoin ETF | EZBC | ||
| Fidelity Wise Origin Bitcoin Trust | FBTC | ||
| Grayscale Bitcoin Trust | GBTC | ||
| Hashdex Bitcoin ETF | DEFI | ||
| Invesco Galaxy Bitcoin ETF | BTCO | ||
| iShares Bitcoin Trust | IBIT | ||
| VanEck Bitcoin Trust | HODL | ||
| Valkyrie Bitcoin Fund | BRRR | ||
| WisdomTree Bitcoin Fund | BTCW |
| Nama ETF Bitcoin | Ticker |
| ARK 21Shares Bitcoin ETF | ARKB |
| Bitwise Bitcoin ETF | BITB |
| Franklin Bitcoin ETF | EZBC |
| Fidelity Wise Origin Bitcoin Trust | FBTC |
| Grayscale Bitcoin Trust | GBTC |
| Hashdex Bitcoin ETF | DEFI |
| Invesco Galaxy Bitcoin ETF | BTCO |
| iShares Bitcoin Trust | IBIT |
| VanEck Bitcoin Trust | HODL |
| Valkyrie Bitcoin Fund | BRRR |
| WisdomTree Bitcoin Fund | BTCW |
Adapun renacana pembebanan biaya (TER) sebagai berikut, BlackRock akan mengenakan biaya sebesar 0,2% sampai dana mencapai hingga US$ 5 Miliar dalam Asset Under Management (AUM). Bitwise mengikuti dengan biaya sebesar 0,24% sedangkan Ark 21Shares dan VanEck akan membebankan biaya sebesar 0,25%. Grayscale membebankan biaya tertinggi untuk ETF Bitcoin yaitu sebesar 1,5%.
Karena regulator yang menyetujuinya merupakan regulator Amerika, ETF ini terdaftar di pasar AS. Tidak semuanya ada pada pasar yang sama, berikut merupakan klasifikasinya:
Oleh karena itu, kita akan mendapatkan akses pada beberapa ETF tersebut selama broker yang kita gunakan tekoneksi dengan pasar tempat mereka terdaftar. Namun, semua ETF ini hanya terdaftar di AS.
Hal pertama yang harus Anda tekankan adalah bahwa 11 ETF yang telah kami sebutkan dan mendapat persetujuan oleh SEC pada bagian sebelumnya, perdagangannya hanya terjadi di AS.
Di Asia, Hong Kong merupakan negara pertama yang telah menyetujui ETF Bitcoin sehingga instrumen investasi mata uang digital ini perdagangannya belum tersedia di Indonesia.
Perdagangan Bitcoin di Indonesia hanya bisa menggunakan instrumen investasi spot market dan futures dalam melakukan perdagangan mata uang kripto. Tentu saja investasi pada kripto akan memiliki risiko yang tinggi oleh karena volatilitasnya.
ETP (Exchange Traded Product) merupakan instrumen keuangan yang perdagangannya ada di bursa saham dan mengikuti kinerja aset atau indeks yang mendasarinya. ETP mencakup berbagai produk, seperti Exchange-Traded Funds (ETF), Exchange-Traded Notes(ETN), dan Commodity-Traded Funds (ETC).
Oleh karena itu, ETP Bitcoin merupakan produk yang diperdagangkan pada bursa dengan mengikuti harga Bitcoin, baik melalui pembelian bitcoin secara langsung atau melalui leverage dalam futures. Terkadang, ETP ini dapat berbentuk salah satu dari tiga jenis yang ada, yaitu ETN.
ETP Bitcoin juga tidak diperdagangkan di Indonesia. Sehingga kita tidak dapat memiliki instrumen keuangan ini oleh karena belum mendapatkan persetujuan.
Walaupun di Indonesia Anda belum dapat melakukan pembeli ETP Bitcoin karena belum ada broker Indonesia yang menyediakan jenis investasi Bitcoin tersebut, Anda dapat menggunakan beberapa broker internasional.
Melaui broker internasional tersebut Anda bisa masuk ke bursa Eropa. Namun tentunya broker internasional ini belum terdaftar di OJK maupun Bappebti sebagai badan pengawas perdagangan berjangka di Indonesia. Beberapa broker internasional ini seperti Exness dan Interactive Brokers.
Berikut merupakan daftar ETP yang terdaftar pada bursa di Eropa:
| ETP Bitcoin | TER | Profitabilitas 1 Tahun | Volatilitas 1 Tahun | Ticker | |||||
| Invesco Physical Bitcoin ETN | 0.25% | 53,88% | 49.54% | BTIC | |||||
| 21Shares Crypto Basket Index ETP | 0,99% | 15,11% | 54,57% | 21XH |
| ETP Bitcoin | TER | Profitabilitas 1 Tahun | Volatilitas 1 Tahun | Ticker | |||||
| Invesco Physical Bitcoin ETN | 0.25% | 53,88% | 49.54% | BTIC | |||||
| 21Shares Crypto Basket Index ETP | 0,99% | 15,11% | 54,57% | 21XH |
Penting untuk diketahui bahwa di Eropa terdapat beberapa ETP (Exchange-Traded Product) yang berkaitan dengan Bitcoin. Secara keseluruhan, ada 9 produk yang struktur hukumnya ditetapkan sebagai ETN (Exchange Traded Note). Berbeda dengan kepemilikan Bitcoin secara langsung, ETN berfungsi sebagai surat utang non-subordinasi yang diterbitkan oleh perusahaan. Artinya, meskipun mereka tidak menyimpan Bitcoin secara langsung di dompetnya, ETN tersebut mendapat dukungan dari Bitcoin fisik sebagai jaminan tetapi tanpa menawarkan jaminan langsung dari penerbitnya.
Saat meninjau prospektus dari 9 ETP yang tersedia di Eropa, terlihat bahwa semuanya memiliki struktur yang sama yaitu portofolionya hanya terdiri dari instrumen utang. Instrumen-instrumen ini berupaya mereplikasi imbal hasil dari sebuah indeks yang mengikuti Bitcoin. Selain itu, penjaminan utang berasal dari mata uang kripto nyata, yang pada waktunya berada dalam pengawasan oleh sebuah pengawas mata uang kripto yang teregulasi.
Oleh karena itu, yang harus diapahami bahwa meskipun brosur penjualan bertuliskan “Bitcoin Fisik” atau sejenisnya, istilah fisik mengacu pada jaminan hutang yang ada dalam portofolio. Hal ini menjadi penting, karena berebda dengan memiliki BTC secara fisik di dompet dan menambah satu rekanan lagi. Untuk ETF replika fisik hanya memiliki pengawasnya saja sedangkan untuk ETN juga memiliki pengelola yang menerbitkan utang tersebut.
👉 Trading Dengan ChatGPT: Panduan Dasar untuk Pemula
Invesco Physical Bitcoin ETN adalah sebuah produk yang menawarkan eksposur langsung pada mata uang kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasarnya, yaitu Bitcoin.
Berikut beberapa informasi penting dari produk ini:
Instrumen ini bertujuan untuk mereplikasi harga dari Bitcoin, memungkinkan investor untuk berpartisipasi pada setiap perubahannya. Ini karena produk tersebut secara eksklusif memusatkan posisinya ke Bitcoin (melalui kepemilikan fisik Bitcoin itu sendiri). Sehingga, Anda tidak perlu mengelola penyimpanan mata uang kripto tersebut secara langsung.

Tidak seperti ETF, produk ini (yaitu ETN) adalah surat utang terbitan entitas terkait. Mereka berkomitmen untuk mereplikasi pergerakan harga Bitcoin ke dalam nilai ETN tersebut.
Untuk memenuhi komitmen ini, Invesco akan membeli dan menyimpan (melalui kustodian yang ditunjuk) sejumlah Bitcoin yang mereka butuhkan untuk mendukung nilai ETN. Sehingga jika harga BTC naik atau turun, nilai kepemilikan tersebut juga akan berubah dan pada akhirnya mempengaruhi nilai (NAV) dari ETN.
Singkatnya, ETN menawarkan cara yang sederhana untuk berinvestasi Bitcoin, tanpa harus menghadapi volatilitas ekstrem yang sering terjadi pada harga ETF berbasis kripto. Meski demikian, kinerja BTC dalam jangka menengah tetap akan mempengaruhi tingkat keuntungan ETN, namun dengan cara yang lebih stabil. Bahkan, dalam tiga tahun terakhir, kinerja aset ini telah mencatatkan imbal hasil lebih dari 200%.

Namun, yang paling menarik adalah adanya peluang untuk mendapatkan eskposur pada Bitcoin melalui entitas yang teregulasi. Bukan lewat exchange yang berbasis di negara tax haven dengan pengawasan keuangan yang meragukan.
HODL (21Shares Crypto Basket Index ETP) adalah produk yang didistribusikan oleh 21Shares yang berbasis di Swiss. ETP ini memberikan kesempatan bagi investor untuk berpartisipasi di pasar aset kripto dengan berinvestasi pada lima mata uang kripto terbesar (berdasarkan proyeksi kapitalisasi pasar hingga 2050). Alokasi pada setiap kelima mata uang kripto tersebut berkisar antara 3% hingga 50%.
Untuk menentukan proporsinya, 21Shares menggunakan nilai pasar saat ini dan mengombinasikannya dengan proyeksi penerbitan koin di masa depan. Pendekatan ini mempertimbangkan inflasi masa depan dari setiap mata uang kripto sehingga memberikan proyeksi perkembangan seiring berjalannya waktu.
Berikut kelima mata uang kripto yang mereka miliki beserta bobotnya dalam portofolio:

Perlu Anda catat bahwa ETP ini mendapat dukungan penuh oleh kelima aset kripto yang mereka miliki. Sehingga, kinerjanya merefleksikan dengan lebih akurat pada pergerakan harga masing-masing aset kripto tersebut. Berbeda dengan produk lain yang menggunakan replikasi sintetis, misalnya derivatif, untuk meniru imbal hasil dari aset dasarnya.
Berikut kami berikan daftar ETP lain yang dapat Anda perhatikan:
| ETP | TER | Kinerja 1 Tahun | Ticker | ||||
| DDA Physical Bitcoin ETP | 0,95% | 52,90% | XBTI | ||||
| 21Shares Bitcoin Core ETP | 0,21% | 54,49% | 21BC | ||||
| CoinShares Physical Bitcoin | 0,25% | 53,94% | BITC | ||||
| VanEck Bitcoin ETN | 1,00% | 51,17% | VBTC | ||||
| WisdomTree Physical Bitcoin | 0,15% | 53,91% | WBIT | ||||
| 21Shares Bitcoin ETP | 1,49% | 52,63% | ABTC | ||||
| Bitwise Physical Bitcoin ETP | 2,00% | 51,95% | BTCE |
| ETP | TER | Kinerja 1 Tahun | Ticker |
| DDA Physical Bitcoin ETP | 0,95% | 52,90% | XBTI |
| 21Shares Bitcoin Core ETP | 0,21% | 54,49% | 21BC |
| CoinShares Physical Bitcoin | 0,25% | 53,94% | BITC |
| VanEck Bitcoin ETN | 1,00% | 51,17% | VBTC |
| WisdomTree Physical Bitcoin | 0,15% | 53,91% | WBIT |
| 21Shares Bitcoin ETP | 1,49% | 52,63% | ABTC |
| Bitwise Physical Bitcoin ETP | 2,00% | 51,95% | BTCE |
Biaya ETP Bitcoin dapat bervariasi tergantung pada penerbit dan produk spesifiknya. Berikut beberapa komponen biaya yang harus dipertimbangkan investor saat mengevaluasi Bitcoin ETC:
Sekali lagi dikarenakan ETP tidak dapat diperdagangkan di Indonesia, jadi belum ada rincian biaya ETP yang ada di Indonesia.
Munculnya ETF spot Bitcoin yang didukung oleh pemain besar seperti BlackRock, Invesco, dan Vaneck akan memberikan pengaruh terhadap legitimasi pada aset tersebut, namin hal itu akan berpengaruh pada penurunan likuiditasnya pada bursa.
Sebelum ETF Bitcoin disetujui, terdapat sekitar 1.850.000 Bitcoin yang bebas diperdagangkan pada seluruh bursa baik yang terpusat maupun tidak terpusat, sisa dari pasokan aset tersebut tidak bergerak selama bertahun-tahun dikarenakan menurut ledger dari blockchain, kemungkinan telah ditarik dari sistem untuk disimpan dalam cold wallet.
Tentu saja dengan masuknya seluruh modal institusional, ETF harus didukung oleh aset Bitcoin yang riil sehingga jika memungkinkan likuiditasnya akan terkuras lebih banyak lagi. Hal tersebut mengakibatkan permintaan Bitcoin akan terus merespons seperti sebelumnya dan bisa menjadi momen terakhir untuk melakukan investasi Bitcoin secara langsung dengan harga yang terjangkau.
Untuk melakukan investasi Bitcoin secara langsung, Anda dapat memilih beberapa platform exchange yang telah ada di Indonesia dan Anda dapat melakukannya dengan aman.
👉 Investasi Kripto: Halal atau Haram? Temukan jawabannya dalam artikel tersebut!
Hal ini akan sangat mungkin bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun yang baik untuk berinvestasi Bitcoin, baik melalui produk yang telah terdaftar atau melalui pembelian mata uang kripto secara langsung. Berikut merupakan tiga alasan pentingnya berinvestasi Bitcoin di 2025:
Persetujuan ETF spot Bitcoin oleh SEC dapat menjadi dorongan besar bagi investasi Bitcoin. Sebagai gambaran, sebelum peluncuran ETF ini, Bitcoin yang tersedia untuk dibeli terbatas hanya sekitar 1.850.000 Bitcoin yang tersebar pada bursa yang ada. Tentu saja ETF Bitcoin harus memenuhi syarat mendapat jaminan dari mata uang kripto asli, sehingga mereka harus membeli Bitcoin dalam jumlah besar sehingga dapat menjalankan operasinya.
Dengan kata lain, mulai Januari 2024 Bitcoin akan mulai menjadi komoditas yang jauh lebih langka. Apabila dikaitkan dengan permintaan yang konstan (diperkirakan akan terus meningkat di masa depan), akan mendorong harganya untuk naik sehingga likuiditasnya akan terkuras habis.
Halving Bitcoin 2024 merupakan mekanisme yang telah ditetapkan sebelumnya dengan mengurangi sebesar 50% imbalan yang diberikan kepada penambang karena telah memvalidasi operasi dan menambahkannya ke blockchain Bitcoin. Event ini dijadwalkan setiap empat tahun atau setelah penambangan 210,000 blok, dengan tujuan mengendalikan penerbitan dan inflasi Bitcoin dengan membatasi ketersediaannya. Konsekuensinya adalah penurunan produksi bitcoin, peningkatan kelangkaan, dan nilai potensialnya di masa depan yaitu harganya.
Faktanya, jika kita melihat tiga halving Bitcoin sebelumnya, kita akan melihat bahwa setelah terjadinya halving, akan selalu ada kenaikan harga yang signifikan (walaupun kita tidak pernah melupakan fakta bahwa imbal hasil di masa lalu tidak menjamin imbal hasil di masa depan).

Mengingat halving pada 19 April 2024, hadiah untuk penambang yang semula 6,25 menjadi 3,125 Bitcoin dari setiap pemrosesan per block. Penyesuaian ini dapat mengakibatkan beberapa penambang menghentikan operasinya, sehingga mengurangi jumlah Bitcoin baru yang dihasilkan.
Secara historis, peristiwa serupa telah terjadi sebelum kenaikan harga Bitcoin, tren ini dapat terulang kembali sehingga meningkatkan nilainya di pasar.
Oleh karena adanya kesepakatan AS-China tunda tarif, terjadi penurunan ekspektasi terhadap penurunan suku bunga. Sehingga, pasar memperkirakan hanya akan ada dua kali penurunan suku bunga pada 2025. Awalnya beberapa ahli memprediksi bahwa suku bunga akan turun sebesar 131 basis poin.
Namun, saat ini penurunan suku bunga diprediksi sebesar 56 basis poin hingga Desember nanti. Kemudian, pasar memprediksi pemangkasan pertama pada suku bunga akan terjadi di bulan September.
Berikut gambar yang menunjukkan prediksi suku bunga dari The Fed:

Bagaimanapun juga, teori ini memberi tahu kita bahwa dengan suku bunga lebih rendah, cenderung mengurangi daya tarik hasil investasi pendapatan tetap sehingga dapat mengarahkan investor untuk mencari aset dengan potensi pengembalian yang lebih tinggi seperti Bitcoin. Selain itu, suku bunga yang lebih rendah dapat merangsang likuiditas di pasar dan mendorong pengambilan risiko sehingga dapat berdampak positif bagi pasar aset spekulatif seperti mata uang kripto.
Pertama-tama, mari kita lihat poin positif dari persetujuan ETF spot Bitcoin. Berikut merupakan beberapa implikasi penting dari persetujuan ETF Bitcoin:
Persetujuan ETF spot oleh SEC akan meningkatkan volume pasar Bitcoin dan menambah minat pembelian ekstra ke pasar yang sudah terbatas pasokannya. Hal ini juga akan membantu membangun tingkat kredibilitas dan legitimasi yang lebih tinggi terhadap mata uang kripto. Itu sebabnya kami menyambut baik ETF ini, menggarisbawahi keyakinan kami bahwa Bitcoin, dan mata uang kripto secara umum, adalah masa depan keuangan.
<em>Pernyataan dari <strong>Leif Ferreira, CEO dan co-Founder dari Bit2M</strong></em>
Masuknya modal institusional ke dalam dunia Bitcoin melalui penciptaan dan persetujuan ETF dapat mengubah ide awal dari penciptaan Bitcoin. Satoshi Nakatomo merancang Bitcoin sebagai benteng keuangan yang terdesentralisasi bagi masyarakat umum tanpa tunduk pada kendali dan manipulasi bank sentral, seperti memulihkan gariah pada standar lama sebuah emas.
Namun, kemunculan modal institusional kini dapat membuatnya berhadapan dengan sebuah paradoks yang mengancam tujuan pendiriannya: adopsi oleh investor institusional, walaupun benar bahwa hal ini membuktikan keberhasilan dan validasinya. Hal ini akan menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi monopoli atas likuiditasnya yang sudah langka.
Apakah Bitcoin akan menjauhi investor kecil sama seperti mata uang kripto mulai melepaskan label khusus dan mengumpulkan lebih banyak perhatian terhadap konten informatif berkualitas?
Dengan hadirnya instrumen investasi ETF Bitcoin serta kemungkinan modal institusional di masa depan, kita tidak dapat menyangkal bahwa hal tersebut menuju perlindungan keamanan dan transparansi yang lebih baik. Namun, Bitcoin yang dikemas dengan selubung legitimasi oleh investor institusional tidak lagi menjadi mata uang yang sama yaitu menjanjikan kebebasan finasial dan privasi.
Lagi pula, apa yang ditawarkan oleh raksasa keuangan ini bukanlah mata uang kripto itu sendiri, melainkan turunan atau bayangan dari aset tersebut. Pada akhirnya, perdebatan ini mengerucut pada suatu pertanyaan penting, yaitu:
Apakah modal institusional memperkaya ekosistem Bitcoin atau bergerak untuk mengendalikannya, sehingga melemahkan demokrasi moneter yang ingin dikembangkan?
Tidak diragukan lagi, siapa pun yang tidak berhenti memikirkan ini dikarenakan mereka tidak memikirkan ini setidaknya dua kali.
Namun, jawaban atas pertanyaan ini cenderung "setengah jalan". Bagi orang-orang yang melihat Bitcoin hanya sebagai aset investasi lain tidak meragukan kabar tersebut adalah kabar baik (regulasi yang lebih baik, transparansi, dan rasa aman dengan nama seperti iShares). Namun, bagi mereka yang melihatnya sebagai salah satu dari sedikit alternatif teknologi yang lolos dari politik- kontrol keuangan ekonomi, pengurangan likuiditas Bitcoin di tangan beberapa pemain besar membuat mereka tidak terlalu senang, tidak peduli seberapa besar kenaikan harga Bitcoin.
Setiap investasi yang Anda lakukan pasti memiliki pro dan kontra. Berikut merupakan pro dan kontra dalam berinvestasi Bitcoin:
| Pro | Kontra | ||
| Anonimitas | Minimnya regulasi | ||
| Kemudahan untuk menelusuri | Kebangkrutan yang terjadi baru-baru ini | ||
| Sangat sulit untuk disita atau dicuri jika disimpan di Cold Wallet | Riwayat yang masih minim | ||
| Merupakan plihan yang positif | Sama seperti emas, kita bertaruh atau percaya bahwa seseorang akan membelinya dengan harga yang lebih tinggi karena barang tersebut langka. Emas telah melewati proses ini selama ribuan tahun. | ||
| Tingkat adopsi yang lambat |
| Pro | Kontra |
| Anonimitas | Minimnya regulasi |
| Kemudahan untuk menelusuri | Kebangkrutan yang terjadi baru-baru ini |
| Sangat sulit untuk disita atau dicuri jika disimpan di Cold Wallet | Riwayat yang masih minim |
| Merupakan plihan yang positif | Sama seperti emas, kita bertaruh atau percaya bahwa seseorang akan membelinya dengan harga yang lebih tinggi karena barang tersebut langka. Emas telah melewati proses ini selama ribuan tahun. |
| Tingkat adopsi yang lambat |