Indikator VWAP: pengertian, rumus & cara kerjanya!

Ketika kita berbicara tentang trading dan analisis teknikal, salah satu indikator yang paling sering digunakan oleh para profesional adalah VWAP karena informasi yang tinggi yang diberikan dalam hal likuiditas pasar.

Mengenal indikator VWAP

Tetapi, apa itu indikator VWAP? Bagaimana cara menggunakannya? dan yang terpenting, dengan strategi apa bisa dikombinasikan? Dalam artikel ini kami memberikan semua kunci dari salah satu indikator favorit para guru keuangan.

Apa itu VWAP (diucapkan VIWAP)?

Dalam keuangan, VWAP merupakan singkatan dari the volume-weighted average price. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini dikenal dengan harga rata-rata volume tertimbang (VWAP).

Ini adalah hubungan antara nilai aset keuangan yang diperdagangkan dengan volume total transaksi selama sesi perdagangan. Indikator ini mengukur harga rata-rata perdagangan untuk periode tertentu. Biasanya, indikator dihitung untuk satu hari, tetapi dapat diukur antara dua momen yang berbeda.

Volume-weighted average price sering digunakan sebagai referensi perdagangan oleh investor yang bertujuan untuk menjadi sepasif mungkin dalam eksekusi mereka. Banyak dana pensiun dan beberapa dana investasi masuk dalam kategori ini.

Tujuan menggunakan indikator ini adalah untuk memastikan bahwa operator yang mengeksekusi pesanan melakukannya sesuai dengan volume pasar. Terkadang dikatakan bahwa eksekusi tersebut mengurangi biaya transaksi dengan meminimalkan biaya dampak pasar (biaya tambahan karena dampak pasar, yaitu efek merugikan dari aktivitas operator pada harga aset investasi).

VWAP sering digunakan dalam negosiasi algoritmik. Seorang broker dapat menjamin eksekusi pesanan pada VWAP dan membuat program komputer memasukkan pesanan ke pasar untuk mendapatkan komisi operator dan menciptakan P&L (profit and loss). Ini disebut eksekusi harga rata-rata volume tertimbang bergaransi.

Broker juga dapat beroperasi dengan cara terbaik dan merespons klien dengan harga yang direalisasikan. Ini disebut eksekusi target VWAP; ini menimbulkan penyebaran harga yang lebih besar dibandingkan dengan harga VWAP untuk klien, tetapi komisi yang diterima/dibayar lebih rendah. Algoritma trading yang menggunakan harga rata-rata volume tertimbang sebagai target termasuk dalam kelas algoritma yang dikenal sebagai algoritma partisipasi volume.

Mencerna semua ini cukup kompleks, jadi kami akan mencoba menjelaskannya agar orang biasa dapat memahaminya dengan mudah.

Singkatnya, VWAP adalah alat yang digunakan oleh para trader profesional, untuk membuat keputusan dengan lebih efisien.

👉 Informasi lebih lanjut tentang indikator lain dalam artikel berikut: Indikator teknikal terbaik untuk trading

Mengapa menggunakan indikator VWAP?

Dalam istilah yang sangat dasar, ada tiga hal yang bisa dilakukan saat melakukan tradingmenjual, membeli, atau menunggu.

Turunan yang keluar dari VWAP berguna untuk menggabungkan harga dan volume supaya bisa mengambil keputusan yang paling menguntungkan. Artinya, memutuskan apakah harus menjual, membeli, atau lebih baik menunggu.

Kita semua memahami secara logis bahwa strategi yang paling tepat adalah membeli dengan harga murah dan menjual dengan harga tinggi, benar? Kesulitannya terletak pada mengetahui dengan pasti kapan suatu nilai mahal atau murah.

Oleh karena itu, alasan utama menggunakan indikator ini adalah karena memudahkan kita mendapatkan informasi tertentu untuk bertindak dengan jaminan keberhasilan yang cukup.

Sekarang kita akan melihat bagaimana indikator ini dapat membantu kita mengukur risiko nyata dengan efektif. VWAP adalah informasi nyata yang berasal dari pasar selama periode tersebut. Dipahami bahwa ini didasarkan pada sekitar 70% (68,27%) dari semua transaksi yang terjadi hingga saat itu.

Ketika kita menemukan harga dengan jumlah negosiasi terbesar -volume negosiasi-, maka kita dapat memutuskan apakah pasar sedang overbought atau oversold dibandingkan dengan harga saat ini dan rata-ratanya.

Apa rumus indikator VWAP?

VWAP dihitung (secara otomatis) dengan mengambil rata-rata dari harga tertinggi, terendah, dan penutupan periode waktu dan kemudian menimbang harga rata-rata tersebut dengan total volume yang diperdagangkan dalam periode tersebut. Seiring berjalannya hari, perlu terus memperbarui rumus untuk setiap periode waktu untuk mendapatkan garis VWAP sepanjang hari.

Strategi trading dengan indikator VWAP

Mengingat bahwa harga rata-rata volume tertimbang adalah alat yang sangat populer yang digunakan oleh para pedagang, seringkali dapat memiliki karakteristik self-fulfiling prophecy alias memenuhi ramalan.

Jika sebuah saham perdagangannya meningkat tetapi masih di bawah indikator ini, para pedagang dapat mengantisipasi pengujian VWAP dan masuk ke long position yang ditujukan ke harga rata-rata volume tertimbang. Saat para pedagang mulai mencoba mendahului pedagang berikutnya, saham tersebut dapat naik secara alami menuju harga rata-rata volume tertimbang.

Di sisi lain, bear market yang mengharapkan penolakan di VWAP dapat menempatkan limit orders (batas pesanan) mereka untuk short position saham di harga rata-rata volume tertimbang, mengharapkan ada pengambil keuntungan dan lebih banyak penjual.

VWAP lebih berguna bila dikombinasikan dengan indikator lain atau dengan metodologi perdagangan.

Kita harus ingat, bahwa pasar keuangan saat ini bergerak dengan sangat cepat, sehingga kita harus menganalisis pergerakan dari berbagai perspektif.

Strategi 1: Menggunakan VWAP sebagai Support/Resistance

Salah satu penggunaan paling sederhana dari indikator ini adalah mengukur support dan/atau resistance. Ini adalah garis sederhana (VWAP) yang bertindak sebagai support jika saham diperdagangkan di atasnya dan sebagai resistance jika saham diperdagangkan di bawahnya. Arah garis VWAP adalah indikasi dari sebuah tren, sehingga digunakan sebagai garis tren “de facto”.

Strategi 2: Menggunakan VWAP sebagai level masuk dan keluar

Support seorang pedagang adalah resistance bagi pedagang lain. Dengan kata lain, seorang pedagang yang memiliki long position dapat menggunakan VWAP sebagai target keluar jika aset diperdagangkan di bawahnya. Pedagang yang ingin mengambil long position dapat menunggu saham menembus harga rata-rata volume tertimbang untuk jangka panjang atau mundur dan memantul dari VWAP saat retracement.

VWAP adalah zona masuk dan keluar yang baik. Jika Anda juga memiliki amplop atas dan bawah yang menyertainya, ini dapat digunakan untuk masuk kembali ke VWAP.

Strategi 3: Menggunakan VWAP untuk mengukur kekuatan relatif

Sebuah saham yang diperdagangkan di atas VWAP intraday bisa menjadi bullish, sementara saham yang diperdagangkan di bawahnya bisa menjadi bearish. Melihat grafik secara sekilkas bisa memberikan indikator kekuatan atau kelemahan relatif.

Ketika pembacaan VWAP dari indeks acuan dan saham sejenis digabungkan, Anda dapat membandingkan dan mengkalibrasi apakah saham tersebut menunjukkan kekuatan atau kelemahan relatif. Ini juga memungkinkan Anda untuk berpikir lebih matang tentang perdagangan Anda.

Misalnya, melakukan short pada saham yang sedang mengalami kenaikan tren dan diperdagangkan di atas VWAP-nya membuatnya rentan terhadap “short squeeze“, karena Anda berdagang melawan tren. Sebaliknya, jika Anda melakukan short pada saham yang sedang tren turun dan diperdagangkan di bawah VWAP, Anda dapat berdagang dengan kelemahan relatif yang selaras dengan tren.

Strategi 4: Berdagang dengan VWAP yang ‘terpotong’

Ketika harga saham melintasi indikator ini dari bawah, ini bisa mewakili sebuah break. Ini bisa menjadi sinyal untuk membeli saham. Jika sebuah saham jatuh di bawah VWAP, itu bisa menjadi sinyal untuk menjual dalam jangka pendek, karena terjadi penurunan.

Indikator ini juga merupakan zona berhenti yang baik jika support ditembus. Misalnya, Anda dapat merencanakan untuk masuk ke XYZ saat break pada harga Rp 2.710, yang merupakan VWAP, dan menempatkan pemberhentian lanjutan Rp 20 di bawah VWAP. Ini memungkinkan Anda merancang “rencana aksi” yang dapat diukur untuk operasi Anda. Ingatlah bahwa indikator ini bekerja lebih baik ketika dikombinasikan dengan indikator pelengkap, terutama dengan indikator momentum (momentum indicators).

Digunakan oleh institusi

Institusi dan manajer investasi dapat menggunakan indikator ini untuk mengukur kualitas pesanan mereka. Jika pesanan dieksekusi secara konsisten di atas VWAP, mungkin manajer akan mencari market maker atau operator lain untuk mengeksekusi pesanan.

Institusi mungkin ingin masuk ke dalam posisi, tetapi harga di mana mereka masuk dapat berdampak pada pasar. Indikator ini juga digunakan untuk mengukur likuiditas dan dampak pasar dari pesanan institusional.

Jika operator mengeksekusi pesanan secara ceroboh, saham akan naik, yang akan memicu elemen pengejaran eksekusi dan kemungkinan penurunan tajam setelah pesanan dieksekusi.

Ada banyak cara untuk berdagang dengan indikator ini. Sekali lagi, indikator ini bekerja paling baik ketika dikombinasikan dengan indikator pelengkap lainnya, termasuk indikator momentum (momentum indicators) seperti MACD atau stokastik (stochastic)

Bagaimana cara menggunakan VWAP di metatrader 4/5?

Volume Weighted Average Price adalah indikator teknis canggih yang tersedia secara gratis untuk platform trading metatrader 4 atau MT5. Ini digambar langsung di grafik untuk representasi visual yang mudah dibaca dari matematika yang kompleks.

Strategi trading di Forex juga mulai menggabungkan indikator MQL4 VWAP dalam analisis mereka. Saya harus menekankan bahwa ini lebih efektif untuk trading intraday di Forex. Strategi jangka panjang tidak begitu diuntungkan dari apa yang ditunjukkan oleh indikator VWAP.

Bayangkan kita ingin menganalisis harga mata uang EUR/USD dalam beberapa jam terakhir untuk memutuskan apakah akan melakukan transaksi atau tidak.

Kita akan membuka indikator moving average (MA) sederhana pada grafik per jam dan mengaturnya untuk menghitung rata-rata sederhana dari lima harga penutupan per jam terakhir.

Katakanlah harga penutupan adalah: 1.1000, 1.1010, 1.1020, 1.1030 dan 1.1040, indikator akan menunjukkan harga rata-rata sebagai 1.1020 (jumlah dari masing-masing lima nilai, dibagi lima).

Sekarang bandingkan itu dengan VWAP yang diterapkan pada aset dan pengaturan yang sama. VWAP akan membaca data volume yang menunjukkan berapa banyak EUR/USD yang dibeli pada masing-masing dari lima harga dan memberikan bobot yang lebih besar pada harga di mana volume diperdagangkan lebih banyak.

Misalnya, hampir semua volume selama waktu itu diperdagangkan pada 1.1000. Maka, VWAP akan menunjukkan harga rata-rata yang sangat dekat dengan 1.1000, jauh lebih rendah daripada harga yang ditunjukkan oleh MA sederhana, yang hanya tertarik pada harga dan waktu, dan setiap harga menerima bobot yang sama dalam perhitungan rata-rata.

VWAP memberikan indikator yang lebih akurat, karena mencerminkan harga sebenarnya. Dalam analisis teknis, volume tetap menjadi variabel yang cenderung sangat penting untuk mengonfirmasi tren, perubahan tren, dukungan, resistensi, breakout, dan breakdown. Karena VWAP menggunakannya dalam rumusnya, ini lebih dapat diandalkan dan berguna daripada indikator rata-rata bergerak.

Indikator ini lebih populer di kalangan trader saham karena data volume untuk saham tersedia dengan setiap transaksi, dan banyak sumber daya online menyediakan data volume pada akhir hari perdagangan secara gratis.

Di pasar valuta asing, volume lebih kompleks dan biasanya tidak tersedia dengan mudah, mengingat sifat perdagangan valuta asing yang terdesentralisasi.

Ini bisa membuat VWAP lebih sulit diterapkan di pasar valuta asing, meskipun beberapa trader Forex percaya telah menemukan cara untuk mengatasinya dengan menggunakan volume tick sebagai pengganti data volume nyata sebagai input volume. 

Meskipun beberapa analis mengkritik praktik ini, ada studi yang menunjukkan korelasi positif antara volume nyata dan volume tick di pasar valuta asing. Semakin banyak broker Forex yang menyediakan data volume nyata mereka sendiri kepada klien mereka, sehingga terkadang indikator dapat terhubung ke mereka, meskipun beberapa masih lebih suka menggunakan volume tick.

Memecahkan VWAP biasanya “memberikan” banyak volume.

Bagaimana cara menggunakan indikator VWAP?

Dalam jangka panjang, juga bisa berguna.

Kebangkitan trading algoritmik dan popularitas strategi jangka pendek membuat indikator VWAP menjadi salah satu indikator teknis paling populer di kalangan trader ritel. Ini tidak terlalu cocok untuk strategi trading jangka menengah dan panjang, tetapi ada dua formula untuk menggunakannya dalam kerangka waktu yang lebih tinggi:

Indikator ini dapat menyarankan level masuk dan keluar yang baik dengan mengonfirmasi level support dan resistance. Pada dasarnya, ketika VWAP menunjukkan volume tinggi yang tidak seperti biasanya, mungkin itu akan menjadi level support atau resistance yang baik. Saya merekomendasikan menggunakan alat analisis teknis lainnya untuk mengidentifikasi tren jangka menengah atau panjang itu sendiri.

Penggunaan rata-rata bergerak dari VWAP, juga dikenal sebagai MVWAP, menyediakan rata-rata bergerak dari rata-rata bergerak dan dapat menawarkan trader jangka menengah dan panjang “pemahaman yang lebih baik” -dari nilai nyata- daripada VWAP sederhana.

VWAP dalam Operasi Jangka Pendek

Hal pertama yang saya rekomendasikan adalah menyesuaikan pengaturan indikator VWAP. Pengaturan default menunjukkan VWAP harian, mingguan, dan bulanan. Karena kita akan mengoperasikan VWAP dalam jangka pendek, kerangka waktu tersebut tidak cocok. 
Kami akan menggunakan platform MT5 sebagai contoh di bawah ini, karena VWAP lebih populer di kalangan pengguna MT5 daripada MT4:

Namun, sebelum mulai berinvestasi dalam jangka waktu yang sangat pendek, saya merekomendasikan Anda membaca artikel trading berdasarkan volume.

Konfigurasi VWAP yang Mungkin:

  1. Klik dua kali pada indikator VWAP di platform trading MT5.
  2. Double klik pada “Enable_Level_01 false”. Ini akan berubah menjadi benar.
  3. Nilai default untuk periode pendek adalah 5 periode waktu.
  4. Double klik pada “Enable_Level_02 false”. Ini akan berubah menjadi benar.
  5. Nilai default untuk periode panjang adalah 13 periode waktu. Sesuaikan dengan jangka waktu yang diinginkan.
  6. Klik OK.

Karena VWAP berfungsi seperti rata-rata bergerak, ini efektif untuk menemukan persilangan dan berdagang dengan tren. Sinyal trading yang lebih akurat juga dapat ditemukan ketika digunakan bersama dengan VWAP harian sebagai analisis multi-time frame.

Saya merekomendasikan mencari sinyal masuk panjang ketika VWAP X (nilai pertama) melintasi di atas VWAP Y (nilai referensi kedua) jika aksi harga memantul pada level support. Saya menunggu hingga lilin menutup di atas keduanya dan masuk selama pullback. Atau pada breakout di atas VWAP harian setelah VWAP X melintasi di atas VWAP Y.

Apakah indikator VWAP dapat diandalkan?

Ya, tetapi dengan hati-hati. Ini adalah indikator relatif dan seperti yang telah kami ulangi di sini, perlu menggabungkannya dengan indikator lain untuk lebih terinformasi saat membuat keputusan yang relevan.

Dalam laporan 10K dari GoldmanSachs atau JPMorgan, (yang dapat diakses oleh semua orang), kita dapat melihat bahwa VWAP sering muncul.

Kepercayaan umum di antara para trader profesional -dan non-profesional- adalah bahwa sejumlah besar pedagang institusional menggunakan VWAP sebagai referensi. Pedagang biasanya percaya bahwa pengakuan terhadap dinamika ini harus dimasukkan dalam strategi perdagangan.

Namun karena ini adalah versi ringkasan dari satu hari, VWAP tidak memiliki efek nyata dalam membuat prediksi atau perhitungan untuk masa depan, kecuali dalam kasus “asumsi”.

Rekomendasi Rankia adalah menggunakannya bersama dengan indikator lain. Anda tahu, keamanan di atas segalanya.

Bagaimanapun, jika Anda akan mulai trading jangka pendek, saya sarankan membaca artikel ini di mana Anda dapat menemukan platform terbaik untuk trading, sehingga dalam analisis teknikal Anda dapat menggabungkan indikator VWAP dengan indikator lainnya.

Indikator apa yang bekerja lebih baik dalam kombinasi dengan VWAP?

Indikator 7 yang kami sarankan dari Rankia, untuk intraday trading:

  • VWAP (Volume Weighted Average Price)
  • EMA (Exponential Moving Average)
  • Indikator Supertrend.
  • ADX (Average Directional Index)
  • OBV (On Balance Volume)
  • Donchian Channel.
  • CPR (Central Pivot Range)

Dan seperti biasa sekarang giliranmu. Apakah Anda sering menggunakan indikator VWAP? Strategi apa yang Anda terapkan? dan dengan indikator lain apa Anda mengkombinasikannya? Saya menunggu komentarmu!

Indikator teknikal lain yang sering digunakan

Selain indikator VWAP, ada beberapa indikator yang juga sering digunakan untuk membuat keputusan saat trading. Berikut penjelasannya:

  • Indeks Kekuatan Relatif (RSI)Indeks ini merupakan indikator yang mengukur kecepatan dan perubahan pergerakan harga. Bervariasi dari 0 hingga 100 dan biasanya digunakan untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual di pasar. RSI di atas 70 menunjukkan jenuh beli, sedangkan nilai di bawah 30 menunjukkan jenuh jual.
  • Stochastik (Stokastik): Indikator stokastik adalah osilator yang membandingkan harga penutupan saat ini dari suatu aset dengan rentang harga selama periode waktu tertentu. Stokastik diekspresikan dalam skala 0 hingga 100 dan umumnya dianggap bahwa nilai di atas 80 menunjukkan bahwa aset tersebut jenuh beli, sedangkan nilai di bawah 20 menunjukkan bahwa aset tersebut jenuh jual.
  • MACD: Indikator yang dihitung dengan mengurangi exponential moving average (EMA) 26 periode dari EMA 12 periode yang menghasilkan garis MACD yang dibandingkan dengan garis sinyal. Apabila garis MACD melintas di atas garis sinyal ini memberikan sinyal beli. Jika garis MACD di bawah garis sinyal ini memberikan sinyal jual.

Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)

Apa itu VWAP?

Ini adalah indikator yang menggunakan volume perdagangan di pasar sebagai bobot untuk menentukan apakah harga rata-rata saham atau aset lainnya, sepanjang hari, mahal atau murah. Ini indikator yang memberikan sinyal lebih jelas untuk aksi beli atau jual saham.

Apa itu volume pada trading?

Volume merupakan jumlah lot atau lembar saham yang sudah dijual-belikan pada suatu pasar saham dalam periode tertentu. Jika volume perdagangannya besar maka saham tersebut banyak diminati sehingga lebih likuid.

Artikel Terkait