Daftar Saham yang Rutin Bagi Dividen lebih dari 100 Tahun

Memilih saham yang rutin bagi dividen menjadi tantangan bagi investor yang mulai membuat portofolio dividen mereka. Ini karena mereka berhadapan dengan banyaknya pilihan perusahaan yang rutin bagi dividen di seluruh dunia. Namun, biasanya investor pemula umumnya akan memilih perusahaan dari negaranya sendiri, tapi ternyata ini bukan pilihan terbaik.

Dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan yang Anda perlukan dalam memlih saham yang rutin bagi dividen. Kemudian kami juga akan memberikan beberapa rekomendasi saham perusahaan yang rutin membagikan dividen. Yuk, simak untuk tahu lebih jelas!
👉 Temukan Rekomendasi Saham Terbaik di Indonesia
Apa itu Dividen?
Berbicara tentang saham yang rutin bagi dividen, kita harus memahami konsep tentang apa itu dividen terlebih dahulu.
Dividen adalah keuntungan perusahaan yang mereka bagikan kepada pemengang saham. Ada dua bentuk dividen yang perusahaan bagikan. Pertama, dividen dalam bentuk uang tunai dan yang kedua adalah dividen dalam bentuk saham. Besaran dan waktu pembagian dividen tersebut tergantung pada kesepakatan dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
👉🏻 Pelajari juga hal-hal penting terkait tanggal dividen melalui artikel menarik ini Ex-Date vs Recording Date Dividen: Apa Bedanya?
Poin Penting Memilih Saham yang Rutin Bagi Dividen
Di bawah ini kami akan memberikan beberapa poin-poin penting dalam menyaring saham dengan dividen rutin. Berikut penjelesannya:
Memilih Saham yang Rutin Bagi Dividen dengan Melihat Pajaknya
Ketika akan mulai membuat portofolio investasi dividen, hal ini menjadi hal terakhir yang investor perhatikan. Namun, perpajakan adalah poin penting untuk saham dividen rutin.
Ketika berinvestasi di perusahaan asing, dividen akan terkena pemotongan pajak di negara tersebut, yaitu pajak withholding. Istilah ini kita mengenalnya dengan Wajib Pajak Luar Negeri. Pemotongan ini berkisar antara 0% hingga 35%.
Berikut tabel yang berisikan data pajak withholding dari beberapa negara yang dapat Anda perhatikan:

Sehingga, langkah pertama dalam mencari saham yang rutin bagi dividen adalah dengan melihat perusahaan yang terdapat di negara dengan pajak withholding serendah mungkin.
Misalnya, Britania Raya dengan pajak 0%, Tiongkok sebesar 10%, dan Belanda sebesar 15%. Kemudian, kita dapat melihat Amerika Serikat karena banyaknya perusahaan yang membagikan dividen dengan potongan pajak 15% jika mengisi formulir W8-BEN.
Dari contoh di atas kita dapat melihat bahwa di beberapa negara, dividen bebas pajak. Namun, untuk di Indondesia pajak dividen adalah sebesar 10%.
Sebaliknya, sebagian besar negara Eropa memiliki pajak withholding yang tinggi untuk dividen.
👉 Ini Broker Beli Saham AS Luar Negeri Terbaik di Indonesia
Memilih Saham yang Rutin Bagi Dividen melalui Riwayat Perusahaan
Investor dividen mencari perusahaan yang berkomitmen kuat terhadap remunerasi pemegang saham melalui dividen. Sehingga, mereka mendapatkan kepastian bahwa akan menerima dividen secara berkelanjutan, sesuai dengan tujuan utama dari strategi ini.
Oleh karena itu, cara terbaik untuk melihat komitmen tersebut adalah dengan mengamati riwayat pembagian dividen perusahaan.
Berikut beberapa hal yang harus Anda perhatikan:
Lamanya Perusahaan Membagikan Dividen
Semakin lama perusahaan tersebut telah membagikan dividen, maka akan semakin baik. Ini karena hal tersebut menunjukkan komitmen perusahaan terhadap dividen.
Namun, bukan berarti bahwa perusahaan yang belum lama membagikan dividen tidak cocok dengan langkah ini. Bisa saja perusahaan tersebut baru saja memulai kebijakan pembagian dividennya.
Di bawah ini kami akan memberikan daftar perusahaan yang sudah lebih dari 100 tahun membagikan dividen secara berturut-turut, bahkan sejak awal abad ke-19. Berikut daftarnya:
Perusahaan | Tahun Mulai |
The York Water | 1816 |
JP Morgan | 1827 |
Stanley Black & Decker | 1877 |
AT&T | 1881 |
Exxon Mobil | 1882 |
Consolidated Edison | 1885 |
Coca-cola | 1893 |
Colgate – Palmolive | 1895 |
👉 Anda dapat membeli saham-saham perusahaan tersebut melalui Interactive Brokers.
Selanjutnya, kami juga akan memberikan daftar 10 saham perusahaan di Indonesia yang telah membagikan dividen secara rutin dalam 20 tahun. Berikut daftarnya:
Nama Perusahaan | Tahun Mulai |
Bank Central Asia | 2001 |
Bank Rakyat Indonesia | 2009 |
Bank Mandiri | 2003 |
Bank Negara Indonesia | 1997 |
AKR Corporindo | 1995 |
Astra International | 1990 |
Indofood Sukses Makmur | 1995 |
Bukit Asam | 2003 |
Selamat Sempurna | 1997 |
Telkom Indonesia | 2013 |
Solusi Bangun Indonesia | 1992 |
Multi Bintang Indonesia | 1992 |
Supreme Cable Manufacturing Corp | 1992 |
Bank Danamon | 1990 |
👉 Anda dapat membelinya melalui Broker Saham Terbaik Indonesia, Ini Daftarnya!
Konsisten dalam Meningkatkan Dividen
Seperti pada poin sebelumnya, semakin rutin perusahaan meningkatkan dividen, maka akan semakin baik. Penting bagi Anda untuk mempertimbangkan apakah dividen sering mengalami kenaikan, pembekuan, atau pengurangan.
Hal ini mungkin terjadi karena perusahaan tidak dapat membayar dividen saat masa-masa sulit. Kemudian, hal tersebut juga bisa terjadi karena reguluasi atau kebijakan perusahaan, misalnya kebijakan dividen berdasarkan persentase tetap dari keuntungan.
Misalnya, di Indonesia ada perusahaan dengan dividen yang berfluktuasi, seperti yang terjadi pada perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

Kemudian, ada sebutan khusus bagi perusahaan yang telah meningkatkan dividennya secara konsisten selama lebih dari 50 tahun, yaitu Raja Dividen. Berikut daftar perusahaan yang termasuk ke dalam Raja Dividen:
Perusahaan | Konsistensi Peningkatan Dividen (Tahun) |
American States Water (AWR) | 70 |
Dover Corporation (DOV) | 69 |
Genuine Parts Company (GPC) | 68 |
Northwest Natural Gas (NWN) | 68 |
Parker – Hannifin Corporation (PH) | 68 |
Contoh lain dari perusahaan yang sangat berkomitmen untuk membayarkan dividen berdasarkan riwayat mereka adalah Dividen Aristocrat. Mereka secara konsisten meningkatkan dividen dalam 25 tahun terakhir.
Sementara itu, berikut saham Indonesia yang rutin bagi dividen dengan konsistensi pertumbuhan dividen dalam beberapa tahun terakhir:
Nama perusahaan | Pembayaran dividen tanpa jeda | Pembayaran dividen meningkat tanpa henti |
Bank Negara Indonesia | 19 tahun | 3 |
Bank Danamon | 19 tahun | 3 |
Bank Mandiri | 19 tahun | 3 |
Bank Central Asia (BCA) | 19 tahun | 3 |
Adira Dinamika Multi Finance | 19 tahun | 3 |
👉 Dividend Discount Model (DDM): Apa itu dan bagaimana cara kerjanya?
Jenis Pembayaran Dividen
Jenis pembayaran dividen yang paling banyak peminatnya adalah dalam bentuk tunai. Namun, jika pembagiannya terjadi dalam bentuk saham, Anda harus memperhatikan apakah kemudian terjadi amortisasi saham tersebut. Kita mengenalnya dengan istilah scrip dividend.
Jika tidak, Anda harus menghindari perusahaan tersebut, meskipun ada pengecualian pada REIT.
Sekali lagi, perusahaan yang termasuk ke dalam Raja Dividen adalah perhatikan yang sangat diperhatikan investor deviden. Ini karena komitmen perusahaan yang kuat terhadap dividen.
Keberlanjutan Dividen
Setelah komitmen perusahaan terhadap dividen terkonfirmasi, Anda perlu mengetahui apakah perusahaan dapat membayar dividen tersebut. Sehingga, investor harus menggunakan payout ratio.
Payout ratio memungkinkan kita untuk mengetahui persentase keuntungan perusahaan yang mereka alokasikan untuk mebayar dividen. Berikut rumusnya:

Umunya, persentase ini tidak boleh melebihi 75%, meskipun nilainya berinvarias tergantung pada jenis sektor di mana perusahaan berada. Misalnya REIT AS wajib untuk membagikan 90% keuntungan mereka dalam bentuk dividen agar mendapat keuntungan pajak.
Namun, untuk mendapat gambaran yang lebih baik pada kemampuan perusahaan untuk membayar dividen, sebaiknya Anda menggunakan Payout Ratio FCF. Rasio ini menggunakan arus kasa bebas perusahaan, bukan keuntungan.
Berikut rumusnya:

Dalam beberapa kasus, payout ratio sering kali melebih 100%. Sehingga menunjukkan keuntungan atau arus kas bebas tidak menutupi seluruh dividen. Misalnya, perusahaan akan menggunakan uang tunai yang mereka miliki ata menerbitkan utang untuk membayarnya.
Jika terjadi sesekali, situasi ini tidak memiliki pengaruh signifikan. Namu, jika berulang dalam beberapa tahun, menjadi tanda bahwa perusahaan tidak dapat memenuhi pembayaran dividen sehingga harus menguranginya atau menghilangkannya di kemudian hari.
👉 Saham dengan Dividen Terbesar IHSG 2025, Proyeksi!
Melihat Pertumbuhan Dividen
Perusahaan yang mampu meningkatkan dividen dalam jangka waktu yang lama menunjukkan jaminan bahwa dividen saat ini dan masa dengan akan dibayarkan oleh perusahaan.
Namun, pertumbuhan diividen juga dapat memberikan petunjuk situasi perusahaan. Berikut contohnya:
- Pertumbuhan dividen yang tinggi: Menunjukkan bahwa perusahaan mampu bertumbuh dan membayar dividen. Jenis perusahan ini biasanya dalam fase pertumbuhan menuju kematangan, dengan riwayat pembayaran dividen yang singkat. Contohnya, perusahaan VISA dengan CAGR yang mengalami peningkatan dua digit. Terlihat bahwa pembayaran awal dalam jumlah kecil. Namun, dari tahun ke tahun mengalami penginkatan secara signifikan. Terdapat strategi investasi berdasarkan filosofi ini, kita mengenalnya sebagai pertumbuhan dividen atau DGI. Perhatikan gambari di bawah ini.

- Pertumbuhan dividen nol atau kecil: Menunjukkan perusahaan mencapai batas pembayaran dividen atau sedang mengalami masalah tertentu dan manajemen bersikap konservatif. Secara umum, perusahaan yang sangat matang biasanya memiliki pertumbuhan dividen yang kecil. Misalnya IBM, perusahaan dengan CAGR yang mengalami sedikit peningkatan.

Hati-Hati dengan Profitabilitas Dividen
Terakhir, rasio ini adalah rasio keuangan yang paling utama dan paling berbahaya bagi investor dividen. Sering kali investor menjadi buta karena terbuai oleh tingginya profitabilitas dividen dan mengabaikan bahaya yang mungkin terjadi. Fakta bahwa perusahaan menawarkan profitabilitas dividen yang tinggi dapat berarti tiga hal, yaitu:
- Perusahaan sudah sangat matang dan tidak memiliki lagi potensi berkembang sehingga lebih memilih untuk membagikan keuntungannya kepada pemegang saham. Oleh karena itu, Anda perlu membandingkan profitabilitas dividen saat ini dengan riwayat profitabilitasnya, kemudian lihat apakah keduanya serupa.
- Perusahaan menawarkan dividen yang luar biasa untuk beberapa tindakan keuangan yang mereka lakukan. Misalnya, penjualan aset.
- Perusahaan masuk berita karena ada masalah, rumor, atau penurunan kualitas laporan keuangannya sehingga menyebabkan harga saham perusahaan jatuh. Ini menyebabkan profitabilitas dividen meningkat.
Poin terakhir menjadi hal yang paling kristis. Ini karena investor harus menentukan apakah situasinya bersifat sementara, atau merupakan penurunan kualitas perusahaan.
Jika penurunan harga saham karena rumor atau masalah sementara, ini adalah saat yang baik bagi Anda dalam mengevaluasi untuk masuk atau meningkatkan posisi dalam portofolio investasi.
Oleh karena itu, sebaiknya gunakan strategi investasi dividend value strategy dari investor legendaris, Geraldine Weiss. Strategi ini menentukan apakah perusahaan dinilai terlalu tinggi atau rendah meskipun harga sahamnya turun.
Apa yang harus dilakukan selanjutnya?
Sebelum menekan tombol beli, sebagai investor yang baik Anda harus menganalisis kesehatan keuangan perusahaan. Hal ini meliputi model bisnisnya, penjualan, keutungan, arus kas bebas, dan lain-lain. Sehingga, Anda dapat memutuskan apakah perusahaan sesuai dengan profil investasi kita atau tidak.
Selain kelima hal di atas, penting untuk berfokus pada utang perusahaan. Ini karena perusahaan harus memenuhi kewajibannya sebelum memberikan imbal hasil kepada pemengag saham melalui dividen. Perhatikan juga jadwal pembayarannya, karena pembayaran utang yang signifikan dapat menyebabkan perusahaan harus mengorbankan sebagaian atau seluruh dividen untuk melakukan pembayaran tersebut.
Rasio keuangan seperti Net Debt/EBITDA atau Net Debt/Equity menjadi rasio yang paling sering digunakan. Nilai dari rasio tersebut dapat berfluktuasi tajam, tergantung pada sektor di mana perusahaan tersebut berada.
Kesimpulannya, membangun portofolio investasi yang terdiri dari perusahaan yang membagikan dividen terkadang merupakan tugas yang berat. Itu wajar, karena begitu banyak perusahaan yang membagikan dividen sehingga kebanyakan investor pemula merasa kewalahan.
Oleh karena itu, faktor seperti perpajakan, riwayat dividen, cara pembayaran dividen, keberlanjutan, dan profitabilitas menjadi kunci untuk melakukan penyaringan saham berkualitas.
Mulai dari sekarang, Anda harus melakukan analisis yang lebih mendalam terhadap perusahaan untuk melihat apakah mereka sesuai dengan folosofi investasi mereka.
Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)
Perusahaan biasanya membagikan dividen setiap akhir tahun, namun hal tersebut juga bergantung pada keputusan Rapa Umum Pemegang Saham (RUPS). Jenis pembagian dividen juga tergantung pada keputusan perusahaan. Jenis dividen yang menarik bagi investor adalah dalam bentuk tunai.
Jika Anda berinvestasi saham Indonesia dan memperoleh dividen, maka Anda akan terkena pajak penghasilan sebesar 10%. Namun, hal ini juga tergantung di mana Anda berinvestasi. Apabila mendapatkan dividen dari saham luar negeri, maka akan terkena pajak withholding atau Wajib Pajak Luar Negeri. Besarnya persentase pajak tersebut tergantung dari masing-masing negara.