logo RankiaIndonesia

Apa itu USDC, Stablecoin yang Perlu Anda Tahu!

USDC adalah stablecoin yang cukup banyak diperdagangkan di Eropa karena USDT belum memenuhi persyaratan legal Eropa.
Stablecoin USDC untuk trading kripto yang lebih efisien dan hemat biaya

Seiring perkembangan pasar kripto, USDC adalah salah satu aset kripto yang menjadi safe haven dalam ekonomi digital. Di antara berbagai stablecoin, USD Coin (USDC) telah menempatkan dirinya sebagai komponen utama ekosistem kripto. USDC mampu mengoptimalkan biaya operasional, mengurangi friksi dan memungkinkan berbagai jenis transaksi keuangan yang nyaman, lebih mudah dan praktis.

Di dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam kenapa USDC adalah menjadi salah satu aset terbaik untuk trading di aset kripto saat ini.

Apa itu USDC?

USDC adalah stablecoin yang mereplika harga dolar Amerika Serikat (USD). Penerbit USDC adalah Circle Internet Financial yang berkolaborasi dengan Coinbase melalui program Centre. Seluruh USDC yang beredar saat ini mendapatkan backingan 1:1 secara cash dan dalam bentuk obligasi jangka pendek (treasury bills) Amerika Serikat (AS). Aset ini tersimpan di lembaga-lembaga yang terawasi.

Circle menerbitkan laporan bulanan yang diaudit oleh firma "Big Four" (saat ini Deloitte). Mereka merinci komposisi cadangan secara tepat serta kesetaraannya dengan jumlah token yang beredar.

Berapa nilai 1 USDC?

Nilai satu USDC adalah seharusnya tepat sama dengan nilai satu dolar AS (USD). Namun dalam praktiknya, biasanya bergerak beberapa ribu perak (thousandths). Oleh karena itu nilainya bisa berubah sesaat menjadi misalnya US$ 0,9999 atau US$ 1,0001.

Berapa nilai 1 USDC?

Namun, dalam ekosistem kripto spread (selisih harga) yang sangat kecil tersebut biasanya tidak terlalu berpengaruh. Ini karena biaya yang kita keluarkan jika trading menggunakan mata uang fiat seperti USD akan jauh lebih besar daripada menggunakan USDC.

Di sisi lain, trading menggunakan USDC memberikan kita akses pada lebih banyak pasangan altcoin karena tidak semua pasangan perdagangan altcoin tersedia dalam mata uang fiat. Hal ini membuat proses trading menjadi lebih fleksibel dan efisien.

👉 Temukan stablecoin terbaik dalam artikel Stablecoin Terbaik 2025: Apa dan Bagaimana Cara Berinvestasi?

Mengapa Stablecoin USDC Menjadi Cara Terbaik untuk Berinvestasi Cryptocurrency?

Dengan bertransaksi menggunakan USDC, kita dapat terhindar dari biaya penukaran mata uang fiat ke aset kripto yang biasanya mahal. Hal ini sangat berguna ketika kita ingin membeli kripto yang memiliki likuiditas rendah. Selain itu, pasangan trading berbasis USDC adalah biasanya memiliki biaya transaksi yang lebih rendah daripada pasangan fiat.

Tidak sampai di situ, jika kita menggunakan jaringan layer-2 (L2) yang populer seperti sidechain Ethereum, gas fee untuk setiap transaksi lebih murah daripada biaya yang dikenakan bursa kripto. Hal ini membuat penggunaan USDC menjadi lebih efisien, ekonomis, dan cocok bagi investor yang ingin menghemat biaya ketika bertransaksi dalam ekosistem kripto.

Mari kita lihat penjelasan detailnya:

Biaya Lebih Rendah saat Membeli dengan Stablecoin USDC daripada USD

Pada bagian ini, kita akan melihat contoh gambaran penghematan biaya ketika trading menggunakan USDC darpada mata uang fita. Kami akan mengambil contoh trading fee Binance. Berikut penjelasannya:

  • Membeli kripto dengan menggunakan kartu debit atau kredit di Binance, dikenakan biaya sebesar 2%. Ini beluk termasuk pengenaan biaya dari pihak bank.
  • Namun, jika Anda membeli kripto dengan menggunakan USDC, biayanya hanya sebesar 0,095%. Berikut tabel biaya trading yang ada di Binance:
Biaya Trading di Binance

Sebenarnya, setelah melakukan deposit ke Binance, kita dapat memilih untuk trading menggunakan mata uang fiat seperi USD maupun menggunakan stablecoin seperti USDC.

Namun, kelebihan utama dari trading menggunakan pasangan USDC adalah terletak pada tingkat likuiditasnya. Umumnya, pasangan USDC memiliki likuiditas yang lebih tinggi dan spread yang lebih ketat karena volume transaksinya lebih besar. Di sisi lain, pasangan fiat cenderung memiliki volume yang lebih rendah dan spread yang lebih lebar.

Dengan likuiditas yang tinggi dan biaya yang lebih rendah, USDC menjadi pilihan yang lebih efisien bagi Anda yang ingin meminimalkan biaya dan memperoleh harga kompetitif di pasar kripto.

👉 10 Bursa Kripto Terbaik di Dunia dan Indonesia

Menghemat Biaya Konversi dan Gas Fee di Jaringan L2/Sidechain

Dengan menggunakan USDC, biaya transaksi di berbagai jaringan Layer 2 (L2) jauh lebih murah. Biaya ini juga terus mengalami penurunan seiring dengan semakin berkembangnya teknologi.

Misalnya, untuk memindahkan USDC di Arbitrum biayanya berkisar US$ 0,01 hingga US$ 0,10 per transaksi. Sebagai perbandingan, biaya transaksi di jaringan utama Ethereum (mainnet) saat volume transaksi sedang tinggi, biayanya bisa mencapai pilihan dolar per transaksi.

Penghematan ini akan semain terasa jika kita sering melakukan swap atau sering berinteraksi dengan protokol DeFi. Oleh karena itu, dengan gas fee yang lebih rendah, penggunaan USDC di jaringan L2 merupakan pilihan yang lebih efisien dan ekonomis bagi investor kripto yang aktif.

Apakah USDC Aman?

Salah satu keunggulan utama USDC adalah regulasinya yang ketat dan transparan. Ini karena Circle (penerbit USDC) telah memiliki lisensi money transmitter di 48 negara bagian AS.

Mereka menyimpan cadangan dana secara terpisah pada institusi perbankan. Kemudian, mereka juga menyimpannya dalam bentuk U.S Treasury Bills (T-Bills) dengan jatuh tempo kurang dari 90 hari.

Berikut beberapa regulasi yang membawahi USDC:

  • Stablecoin dari Circle yang didukung oleh Dolar AS ini sepenuhnya telah teregulasi di Eropa melalui Markets in Crypto Assets Regulation (MiCA). Regulasi ini resmi berlaku di Uni Eropa sejak 30 Juni 2024.
  • Circle juga memperoleh lisensi Electronic Money Institution (EMI) dari APR, otoritas pengawas keuangan Prancis.

Kemudian, USDC juga telah mendapatkan beberapa lisensi dari beberapa negara lainnya seperti Singapura dan Inggris. Hal ini tentunya semakin memperkuat posisi USDC sebagai stablecoin terpercaya dalam ekosistem kripto global.

👉 Regulator Broker Utama di Dunia

Cara Berinvestasi Stablecoin USDC melalui Binance

Berikut beberapa langkah cara berinvestasi USDC melalui Binance:

  • Pastikan Anda sudah mengunduh aplikasi Binance dan sudah memiliki akun yang terverifikasi.
  • Selanjutnya, pilih menu yang ada di bagian pojok kiri atas. Kemudian, pilih "Buy Crypto".
cara beli USDC
  • Masukkan nominal pembelian yang ingin Anda lakukan dan pastikan aset yang ingin dibeli adalah USDC.
apa itu USDC
  • Kemudian, pilih metode pembayaran.
  • Anda akan dialihkan ke halaman konfirmasi, pastikan semuanya sudah sesuai. Jika sudah sesuai, pilih "Confirm".
kelebihan USDC
  • Lakuan pembayaran sesuai dengan instruksi yang diberikan Binance. Untuk pembelian langsung dengan menggunakan IDR, Anda akan terkena biaya sebesar Rp 10.000.
  • Jika pembelian berhasil, USDC akan langsung masuk ke dalam aset Anda.

Perbedaan Stablecoin USDC vs USDT: Apakah keduanya sama?

Jawabannya bisa iya dan bisa juga tidak. Meskipun keduanya merupakan stablecoin yang mengikuti nilai dolar AS. USDC dan USDT adalah dua aset kripto yang berbeda. Berikut penjelasannya:

  • USDT (Tether) adalah stablecoin terbitan Tether yang masih mendominasi volume perdagangan stablecoin di berbagai exchange. Namun, koin ini terkendala pada transparansi regulasinya. Hal ini karena cadangan asetnya mencakup pinjaman dan instrumen non-pemerintah. Selain itu, sejak regulasi MiCA berlaku di Uni Eropa, USDT tidak dapat digunakan lagi. Sehingga, beberapa bursa yang teregulasi di wilayah EEA harus menghapus USDT.
  • Di sisi lain, USDC telah menjalani audit eksternal bulanan. Selain itu, cadangan koin ini hanya terdiri dari kas dan Treasury Bills (T-Bills) jangka pendek. Hal ini menjadi nilai tambah bagi investor yang lebih konservatif.

Namun, USDT tetap menjadi pilihan yang paling praktis karena memiliki likuiditas yang lebih tinggi dan jumlah trading pairs yang lebih banyak. Namun, bagi investor konservatif, USDC adalah menawarkan transparansi yang lebih baik.

👉 Crypto Tether (USDT): Ancaman Besar bagi Bank Sentral?

Risiko Menukar Aset ke USDC

Berikut beberapa risiko yang harus Anda pertimbangkan ketika Anda menukar aset menjadi USDC:

1. Risiko Counterparty dan Kolateralisasi

Meskipun Circle rutin menerbitkan proof of reserves, tetap ada risiko jika bank kostodian tempat mereka menyimpan dana mengalami masalah. Hal ini pernah terjadi pada Silicon Valley Bank pada tahun 2023.

Namun, adanya regulasi baru seperti MiCA memberikan transparansi dan kepastian hukum yang lebih kuat pada sektor ini. Hal tersebut menjadi alasan mengapa USDT tidak lagi terdaftar di exchange Eropa. Di sisi lain, USDC memiliki regulasi yang lebih jelas dengan didukung dolar tunai dan obligasi pemerintah AS jangka pendek.

2. Risiko Pasar

Kemudian, Anda juga harus memperhatikan risiko pasar, hal ini pernah terjadi sebelumnya. Salah satu risiko terbesar adalah depeg, yaitu ketika stablecoin kehilangan kesetaraan nilainya terhadap Dolar AS. Kondisi ini pernah menyebabkan gagalnya beberapa stablecoin di masa lalu.

Ada juga risiko lain seperti turunnya likuiditas sementara saat pasar panik sehingga memperbesar spread. Kemudian, ada juga risiko teknologi dari blockchain atau jaringan tertentu. Hal ini mencakup bug pada L2, jaringan yang macet karena tingginya volume transaksi, atau adanya serangan bridge lintas chain.

Investasi USDC vs Mata Uang Fiat: Mana yang lebi baik?

Selama porsi USDC adalah tidak terlalu besar dari total aset yang Anda miliki, menggunakan USDC untuk trading jauh lebih efisien daripada menggunakan mata uang fiat. Hal ini akan terasa dampaknya jika Anda merupakan trader aktif di pasar kripto.

Namun, Anda juga perlu melihat kembali sejarah jatuhnya beberapa stablecoin yang membuat para investor kehilangan sebagian besar modalnya. Meskipun Circle dan USDC memiliki rekam jejak regulasi dan transparansi yang baik, Anda tetap harus waspada.

Sehingga, mengalokasikan sebagian besar aset dalam USDC bukanlah strategi yang bijak. Jika terjadi masalah, dampaknya akan sangat merugikan Anda. Dalam beberapa tahun terakhir, kasus serupa masing terjadi.

Kesimpulannya, USDC menjadi salah satu stablecoin terpercaya di pasar kripto dengan dukungan dolar AS dan surat utang pemerintah jangka pendek. Adopsinya yang luas di berbagai platform serta auditnya cadangan yang transparan menjadikannya pilihan yang lebih menarik untuk trading kripto dibanding menggunakan mata uang fiat.

👉 Investasi Kripto: Halal atau Haram?

Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)

Iklan
Artikel terkait