Apa Itu E-Wallet: Cara Top-Up, Contoh Beda dengan E-Money

E-wallet adalah salah satu representatif dari perkembangan teknologi dalam dunia keuangan. Lantaran, hadirnya e-wallet dalam kehidupan sehari-hari mengubah bagaimana cara manusia menggunakan uang.
Penggunaan e-wallet di Indonesia sendiri mulai populer sejak tahun 2017-an ke atas saat aplikasi dompet digital seperti GoPay, DANA, OVO, dan aplikasi dompet digital lainnya meramaikan bisnis dompet digital di Indonesia dengan menawarkan beragam promo dan cashback menarik bagi pengguna.
Walaupun e-wallet sudah mulai dikenal luas sejak tahun 2017-an, namun masih banyak masyarakat di luar sana yang menganggap bahwa e-wallet itu sama dengan e-money karena sama-sama bisa digunakan untuk melakukan pembayaran secara digital. Melalui artikel ini, tim Rankia.id akan menjelaskan tentang apa itu e-wallet berdasarkan sejumlah pertanyaan umum yang sering ditanyakan oleh masyarakat di luar sana perihal penggunaan jenis layanan aplikasi fintech satu ini.
Apa itu E-Wallet?

Secara sederhana, aplikasi e-wallet atau dompet elektronik adalah sebuah platform pembayaran yang berbentuk dompet digital yang memiliki fungsi untuk menyimpan uang dan melakukan pembayaran untuk berbagai kebutuhan, baik itu pembayaran secara offine maupun online. Biasanya, aplikasi e-wallet di Indonesia bisa Anda hubungkan dengan platform digital lain seperti situs e-commerce, aplikasi transportasi online, dll.
Untuk pembayaran offline, pengguna e-wallet bisa melakukan pembayaran langsung di merchant yang sudah bermitra dengan berbagai aplikasi e-wallet seperti Indomaret, Alfamart, dll. Sementara untuk pembayaran online, pengguna e-wallet bisa melakukan pembayaran transaksi langsung di situs e-commerce dan aplikasi transportasi online.
Apa Bedanya E-wallet dengan E-Money?
Walaupun sama-sama menggunakan uang elektronik saat melakukan pembayaran, namun e-wallet dan e-money sebenarnya memiliki perbedaan seperti berikut:
E-Wallet | E-Money |
Dalam bentuk aplikasi | Dalam bentuk kartu atau chip |
Bisa digunakan untuk pembayaran online maupun offline | Hanya bisa digunakan untuk pembayaran offline |
E-Wallet biasanya dikembangkan oleh perusahaan fintech | E-Money biasanya diterbitkan oleh bank (BCA, Mandiri, BNI, dll) dan perusahaan fintech |
Limit saldo e-wallet lebih dari Rp2.000.000 | Limit saldo e-money hanya dibatasi sebesar Rp2.000.000 |
Top up saldo e-wallet bisa dilakukan lewat transfer bank atau virtual account | Top up saldo e-money bisa dilakukan di toko offline, ATM, dan aplikasi e-commerce dengan fitur NFC. |
Menyediakan kode PIN saat bertransaksi | Tidak menyediakan kode PIN saat bertransaksi |
Tapi, bagaimana dengan BCA Mobile dan BRI Mobile? Walaupun kedua aplikasi ini bisa digunakan untuk melakukan pembayaran di merchant, namun BCA Mobile dan BRI Mobile tidak termasuk e-wallet karena hanya sebagai media untuk melakukan top up saldo e-wallet pengguna. Lantaran, uang yang Anda gunakan untuk melakukan pembayaran melalui BCA Mobile dan BRI Mobile berasal dari uang tabungan di kedua bank tersebut. Hal ini berbeda dengan e-wallet, dimana uang yang Anda simpan di aplikasi e-wallet adalah bersumber dari top up saldo yang ada di bank.
Bagaimana Cara Menggunakan E-Wallet?
Seperti yang sudah kami jelaskan di poin sebelumnya, bahwa e-wallet sendiri bisa Anda gunakan untuk melakukan pembayaran secara online maupun offline dengan cara seperti berikut:
Cara Menggunakan E-Wallet Secara Offline
- Unduh aplikasi e-wallet.
- Daftar e wallet akun hingga selesai.
- top up saldo e-wallet.
- Lakukan pembayaran di merchant yang telah bermitra dengan aplikasi e-wallet yang Anda miliki.
- Scan barcode yang tersedia dan masukkan jumlah pembayaran yang ingin dilakukan.
- Masukkan kode PIN yang terdiri dari 6 digit angka.
- Konfirmasi pembayaran.
Cara Menggunakan E-Wallet Secara Online
- Unduh aplikasi e-wallet.
- Lakukan pendaftaran akun hingga selesai.
- top up saldo e-wallet.
- Hubungan akun e-wallet dengan platform digital yang ingin dihubungkan seperti situs e-commerce dan aplikasi transportasi online.
- Pilih metode pembayaran dengan e-wallet.
- Masukkan kode PIN yang terdiri dari 6 digit angka.
- Konfirmasi pembayaran.
Bagaimana Cara Top Up E-Wallet?

Untuk melakukan top up saldo di e-wallet, pengguna e-wallet bisa melakukan top up e-wallet lewat ATM atau virtual account.
Cara Top Up E-Wallet melalui Aplikasi BCA Mobile
- Buka aplikasi BCA Mobile
- Login ke akun Anda.
- Masukkan nomor virtual account yang dimulai dari kode masing-masing aplikasi e-wallet dan diikuti dengan nomor ponsel yang Anda daftarkan.
- Klik Send.
- Input nominal uang yang ingin ditransfer ke e-wallet Anda.
- Cek kembali detail transaksi, lalu klik OK.
- Kemudian, Anda akan diminta untuk memasukkan kode PIN.
- Transaksi berhasil.
Cara Top Up E-Wallet Melalui ATM BCA
- Kunjungi ATM BCA terdekat dari domisili Anda.
- Masukkan kartu BCA.
- Masukkan kode PIN.
- Di layar ATM, Anda bisa pilih Penarikan Tunai/Transaksi Lainnya.
- Anda bisa pilih Transaksi Lainnya.
- Pilih Transfer.
- Selanjutnya, Anda pilih menu Ke Rek Virtual Account BCA.
- Masukkan nomor virtual account yang dimulai dari kode masing-masing aplikasi e-wallet dan diikuti dengan nomor ponsel yang Anda daftarkan.
- Cek dan konfirmasi kembali transaksi.
- Klik Benar.
- Transaksi berhasil.
Kode Virtual Account E-Wallet untuk Top Up Saldo
Selain Anda bisa melihat kode virtual e-wallet langsung di aplikasi e-wallet yang digunakan, Anda juga bisa mengetahui kode virtual account dari sejumlah aplikasi e-wallet populer di Indonesia lewat tabel berikut:
Nama E- Wallet | Kode Virtual Account |
GoPay | 70001 |
DANA | 3901 |
OVO | 39358 |
ShopeePay | 122 |
LinkAja | 09110 |
I-Saku | 27777 |
DOKU | 899 |
Saat pengguna melakukan top up saldo e-wallet, Anda tinggal memasukkan kode virtual account dari masing-masing aplikasi e-wallet yang digunakan dan diikuti dengan nomor ponsel Anda yang telah didaftarkan di aplikasi e-wallet tersebut (contoh: 122087889446677 untuk ShopeePay).
Beragam Fitur E-Wallet
Secara umum, aplikasi e-wallet yang ada di Indonesia menawarkan sejumlah fitur seperti berikut:
Buy Now Pay Later (BNPL)

Tidak dipungkiri bahwa fitur Paylater memang sangat membantu keuangan masyarakat Indonesia secara umum. Namun, hal yang perlu Anda ketahui dari fitur e-wallet satu ini adalah adanya bunga pinjaman yang relatif tinggi bagi peminjam.
Melalui fitur Paylater, pengguna bisa membeli smartphone, laptop, dan barang-barang konsumtif lainnya melalui situs e-commerce dengan metode bayar belakangan. Dimana, pihak aplikasi e-wallet yang akan menalangi terlebih dahulu pembelian Anda tersebut di situs e-commerce. Sebagai gantinya, Anda akan dikenakan bunga cicilan sekitar 2% per bulan dan tersedia pilihan tenor cicilan yang bisa dipilih pengguna.
Contohnya, jika Anda melakukan transaksi pembelian smartphone senilai Rp5.000.000 dengan fitur Paylater dan bunga cicilan yang dikenakan adalah 2%. Maka, jumlah utang yang harus Anda bayarkan senilai Rp5.000.000 + 2% = Rp5.100.000.
Terintegrasi dengan Rekening Bank
Selain menawarkan fitur Paylater, aplikasi e-wallet yang tersedia saat ini juga menawarkan kemudahan bagi pengguna saat ingin bertransaksi lewat layanan fintech satu ini. Lantaran, pengguna bisa mengintegrasikan kartu debit, kartu kredit, dan rekening bank di aplikasi e-walllet yang akan memudahkan Anda saat melakukan transaksi di berbagai platform yang menjalin kerjasama dengan pihak e-wallet.
Investasi

Fitur lain yang ditawarkan e-wallet saat ini juga bisa mencakup kebutuhan investasi. Tak jarang, saat ini sudah banyak e-wallet yang menjalin kemitraan dengan perusahaan investasi agar investor bisa melakukan pembelian produk keuangan seperti emas, reksa dana, dan saham melalui saldo yang tersedia di e-wallet.
Sehingga, Anda bisa menggunakan uang dari sisa jajan atau belanja di e-wallet untuk investasi.
👉 Memulai Investasi bagi Pemula & Anak Muda: Panduan
Pinjaman Online (Pinjol E-Wallet)
Pinjaman online (pinjol) dan e-wallet adalah solusi finansial populer di era digital yang mempermudah pengguna dalam mendapatkan dana cepat dan melakukan pembayaran tanpa membawa uang tunai. Dengan pinjol, pengguna bisa mengajukan pinjaman dengan syarat mudah dan proses cepat, sementara e-wallet memudahkan pembayaran online dan offline dengan praktis.
Contoh E-Wallet Populer di Indonesia
Dari banyaknya aplikasi e-wallet di Indonesia, setidaknya tim Rankia.id telah memilih 7 aplikasi e-wallet terbaik yang ada di Indonesia berdasarkan legalitas dan juga layanan yang diberikan kepada pengguna. Mari kita bahas satu per satu aplikasinya.
1- GoPay
Mungkin bagi Anda yang sering menggunakan layanan dari perusahaan Gojek, Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan aplikasi e-wallet GoPay. GoPay adalah aplikasi dompet digital yang dikembangkan oleh anak bangsa yang menjadi salah satu bagian terbesar dari ekosistem aplikasi Gojek secara keseluruhan.
Melalui aplikasi GoPay yang terintegrasi langsung ke aplikasi Gojek, Anda bisa memesan makanan atau minuman secara online dan memesan ojol atau GoCar, dan melakukan pembayaran lewat saldo di GoPay. Dalam hal ini, Anda tidak perlu menggunakan uang tunai untuk membayar makanan atau minuman dan juga ojol.
Di GoPay sendiri, pengguna bisa menikmati fitur GoPay Later dengan syarat Anda harus meng-upgrade akun GoPay menjadi GoPay Plus terlebih dahulu dan mengajukan fitur GoPay Later untuk disetujui oleh pihak GoPay. Aplikasi GoPay sudah ada di Indonesia sejak tahun 2016.
2- ShopeePay
Aplikasi e-wallet terpopuler di kalangan masyarakat Indonesia berikutnya adalah ShopeePay. Anda pasti sudah sangat mengenal aplikasi dompet digital ShopeePay yang merupakan bagian bisnis dari raksasa e-commerce asal Singapura, Shopee.
Dengan nama besar Shopee di belakangnya, ShopeePay dengan mudah mengambil hati masyarakat Indonesia untuk menggunakan aplikasi e-wallet ini dengan banyaknya promo dan cashback menarik bagi pengguna. Aplikasi dompet digital ini diluncurkan pada tahun 2018 di Indonesia.
3- OVO
Nama besar aplikasi e-wallet OVO tidak lepas dari perusahaan Lippo dan SoftBank. Di awal kemunculannya pada tahun 2017, OVO termasuk aplikasi dompet elektronik yang dikenal gila-gilaan bakar uang dengan memberikan banyak promo menarik dan cashback bagi pengguna.
Namun, di akhir 2019 strategi OVO bakar uang mulai berakhir karena Lippo Group sendiri memilih untuk memangkas biaya marketing untuk bakar uang hingga 50%.
4- DANA
DANA adalah aplikasi e-wallet yang juga banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk membayar berbagai tagihan. Di balik nama besar DANA sebagai salah satu aplikasi dompet digital terbaik di Indonesia, ada nama Emtek Group dan Alibaba yang menjadi investor.
Aplikasi e-wallet ini sendiri didirikan oleh Emtek Group dan Alibaba pada tahun 2018. Saat ini, aplikasi e wallet DANA menyediakan fitur seperti investasi, Paylater, dan Split Bill.
5- LinkAja
LinkAja didirikan pada tahun 2019, salah satu perusahaan plat merah yang ada di balik perusahaan fintech ini adalah Telkomsel. Salah satu keunggulan LinkAja dibanding aplikasi dompet digital lain di Indonesia adalah LinkAja bisa digunakan untuk bayar tol melalui aplikasi Let It Flo.
Bagi Anda yang belum tahu apa itu aplikasi Let It Flo, aplikasi Let It Flo adalah aplikasi pembayaran tol non tunai dengan menggunakan fitur RFID yang membuat pengguna mobil tidak perlu berhenti di gerbang tol untuk membayar tol.
6- Doku
Mendengar nama aplikasi ini, mungkin banyak yang menganggap bahwa Doku hanya menyediakan layanan payment gateway bagi pengguna. Namun, sebenarnya DOKU adalah perusahaan fintech yang memiliki bisnis pada payment gateway dan e-wallet di Indonesia.
Layanan e-wallet milik DOKU memang kurang populer dibanding aplikasi GoPay, DANA, dan OVO yang memang fokus pada bidang e-wallet di Indonesia. Tetapi, faktanya adalah Doku e-wallet bahkan sudah ada lebih dulu dibanding GoPay, OVO, dan DANA di Indonesia yang dirilis pada tahun 2015.
7- I-Saku
Bagi Anda yang sering berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di Indomaret, Anda pasti tidak asing dengan aplikasi I-Saku. I-Saku adalah aplikasi e-wallet yang dikembangkan Group Salim yang notabene adalah pemilik Indomaret di Indonesia.
Melalui aplikasi I-Saku, pengguna bisa tarik tunai tanpa kartu di Indomaret dan ATM BCA, CIMB Niaga, dan Mandiri terdekat se-Indonesia.
Kelebihan dan Kekurangan E-Wallet di Indonesia
Hadirnya aplikasi e-wallet seperti GoPay, OVO, DANA, I-Saku, dan aplikasi e-wallet lainnya di Indonesia bukan hanya mengubah bagaimana cara kita bertransaksi dan menggunakan uang, namun juga menimbulkan pro dan kontra pada penggunaannya di masyarakat.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan e-wallet yang telah kami rangkum dalam satu tabel berikut.
Kelebihan | Kekurangan |
✅ Memudahkan transaksi | ❌ Tidak semua masyarakat melek teknologi |
✅ Lebih aman | ❌ Jaringan internet masih belum merata di daerah pelosok |
✅ Transaksi terlacak | ❌ Butuh perangkat HP |
❌ Meningkatkan belanja impulsif karena banyak promo dan tawaran disiko di e-wallet | |
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) Tentang Apa itu E-Wallet
GoPay adalah aplikasi dompet digital yang telah berizin di Indonesia, sehingga aman bagi pengguna untuk bertransaksi melalui GoPay.
GoPay, OVO, DANA, I-Saku, DOKU, LinkAja, ShopeePay.
Pengguna bisa melakukan top up e-wallet melalui ATM atau virtual account.
E-Money berbentuk kartu atau chip dan bisa digunakan untuk membayar transportasi umum, tol, dan tempat hiburan. Sementara e-wallet berbentuk aplikasi yang bisa digunakan untuk membayar berbagai transaksi online maupu offline.