Saham

Saham PTBA (PT Bukit Asam Tbk) mencatatkan penurunan kinerja pada tahun 2023. Hal ini terjadi karena normalisasi batu bara. Namun, saham perusahaan ini masih menjadi incaran para investor hingga kini. Seperti yang kita ketahu, PT Bukit Asam merupakan perusahaan yang bergerak pada penambangan batu bara terbesar di Indonesia. Lalu, apa yang membuat saham ini tetap menarik bagi para investor?
PTBA menjadi salah satu perusahaan yang menarik bagi para investor karena memiliki kegiatan operasional yang cukup beragam. Kegiatan operasional ini meliputi jasa survei umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan, dan memberikan jasa konsultasi terkait dengan industri pertambangan batu bara beserta produk turunannya.
Pada artikel ini, kami akan membahas analisa saham PTBA berkaitan dengan fundamental dan teknikal dari saham perusahaan tersebut. Kemudian, kami juga akan memberikan langkah-langkah yang harus Anda lakukan untuk mebeli saham PTBA pada broker online maupun sekuritas. Yuk, simak artikel ini untuk tahu lebih jelas!
👉 Apa itu saham dan bagaimana cara menganalisanya
Saham PTBA bergerak di bidang apa? PT Bukit Asam Tbk merupakan perusahaan batu bara milik negara Indonesia yang berdiri pada tanggal 2 Maret 1981.
Perusahaan ini semula adalah perusahaan pemerintah kolonial Belanda yang telah melakukan operasi sejak tahun 1919. Tambang batu bara tersebut berlokasi di Tambang Air Laya, Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
Pemerintah Republik Indonesia melakuan nasionalissai perusahaan pada tahun 1950 dengan nama Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit (PN TABA). Kemudian, perusahaan ini resmi melantai di bursa pada tahun 2002 dengan kode emiten PTBA. Selanjutnya, pada tahun 2017 perusahaan ini resmi tergabung dalam holding BUMN Pertambangan dengan PT Inalum sebagai induk perusahaannya.
Pada penawaran umum perdana yang kita kenal sebagai initial public offering (IPO), PTBA menawarkan 346,5 ribu lembar saham dengan harga Rp 575 per saham. Per 29 Desember 2024, harga saham PTBA sudah mencapai Rp 2.620 per lembarnya.
Sebagai tambahan, jumlah saham beredar PTBA per 30 November 2024 adalah sebanyak lebih dari 11 miliar lembar saham. Kemudian, jika kita melihat history saham PTBA, saham ini sudah mengalami peningkatan lebih dari 700% sejak melantai di bursa.
Mungkin Anda masing bertanya-tanya apakah berinvestasi pada saham PTBA masih prospektif di tahun 2025? Berikut kami akan menyampaikan kinerja dari saham PTBA di akhir tahun 2024.
Berdasarkan data statistik BEI, saham PTBA merupakan saham perusahaan pertambangan yang banyak menjadi incaran investor. Hal ini terbukti dengan mendapat penghargaan sebagi Saham Terbaik 2022 Kategori Big Cap di sektor energi. Kapitalisasi pasar Bukit Asam hingga akhir Desember 2024 mencapai Rp 30,18 triliun.

PTBA juga menjadi saham yang yang volume perdagangannya terbilang tinggi. Volume perdagangan saham rata-rata per hari selama tiga bulan terakhir per 29 Desember 2024 adalah 14,4 juta. Sehingga dari segi likuiditas yang dapat kita lihat dari volume dan frekuensi perdagangan, saham PTBA menjadi saham yang banyak investor perdangkan dan dapat kita katakan sebagai saham yang likuid.
Alasan lain saham PTBA masih sangat prospektif untuk investasi saham adalah termasuk sebagai anggota indeks LQ45. Saham perusahaan tersebut menjadi anggtoa tetap pada indeks LQ45.
Berdasarkan kapitalisasi pasarnya, saham PTBA mengalami peningkatan bobot yang semula 0,56% menjadi 0,57% pada indeks LQ45 . Meskipun begitu, saham perusahaan ini masih tetap menjadi anggota dari indeks LQ45 dan merupakan saham yang berpengaruh.
PT Bukit Asam menjadi perusahaan yang rutin membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya. Hal ini karena perusahaan tersebut ingin menunjukkan komitmennya kepada para investor. Kemudian, pembagian dividen juga menjadi salah satu cara bagi Anda yang memengang saham untuk mendapatkan keuntungan. Berikut merupakan data pembagian dividen PTBA selama 5 tahun terakhir:
| Tanggal | Dividen | ||
| 10 Juli 2020 | Rp 326,46 | ||
| 7 Mei 2021 | Rp 74,69 | ||
| 24 Juni 2022 | Rp 688,51 | ||
| 14 Juli 2023 | Rp 1.094,05 | ||
| 7 Juni 2024 | Rp397,71 |
| Tanggal | Dividen |
| 10 Juli 2020 | Rp 326,46 |
| 7 Mei 2021 | Rp 74,69 |
| 24 Juni 2022 | Rp 688,51 |
| 14 Juli 2023 | Rp 1.094,05 |
| 7 Juni 2024 | Rp397,71 |
Dengan harga saat ini di sekitar Rp 2.620 maka dividen yield yang dibagikan setara 15,18%. Ini adalah angka dividen yang cukup tinggi bila kita bandingkan dengan yang lain. Sebagai tambahan informasi, PTBA rutin membagikan dividen yang besar. Pada tahun 2024 ini, PT Bukit Asam akan membagikan 75% laba bersih di tahun 2023 atau senilai Rp 4,6 triliun.
👉 Raja Dividen: Saham dengan Dividen yang Terus Meningkat Selama Lebih Dari 50 Tahun
Dari sisi kelangsungan usaha untuk jangka panjang, PTBA jadi perusahaan tambang yang menjanjikan. Perusahaan pelat merah ini merupakan salah satu produsen batu bara terbesar di indonesia. Saat ini cadangan batu bara sebesar 2,98 miliar ton per Juli 2024 dan sumber daya 5,81 miliar ton.
Sebagai gambaran, Indonesia Mining Assosiation (IMA) mengatakan bahwa Indonesia memiliki total sumber daya dan cadangan batu bara hingga 134,24 miliar ton batu bara. Apabila digunakan sendiri dalam negeri dengan asumsi 250 juta ton per tahun, maka umur cadangan batu bara RI bisa bertahan hingga 500 tahun lamanya.
Saat akan masuk ke dunia investasi saham, rasanya banyak informasi yang akan sulit Anda cerna. Namun, sebenarnya terdapat beberapa hal yang perlu Anda pahami. Berikut merupakan hal-hal yang perlu investor pahami terutama jika Anda investor pemula sebelum mulai berinvestasi:
Cara beli saham PTBA sangatlah mudah karena Anda bisa melakukannya secara online melalui aplikasi investasi saham resmi yang telah terdaftar pada BEI atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selanjutnya, kami akan memberikan contoh langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan pendaftaran dan membeli PTBA melalui aplikasi Stockbit.


Selain membeli PTBA secara online, terdapat cara lain yang dapat Anda gunakan yaitu secara membeli saham secara offline. Untuk dapat melakukan pembelian secara offline, Anda dapat datang langsung ke kantor sekuritas untuk melakukan pembuatan RND dan mulai membeli saham perusahaan tersebut.
Lakukan pembuatan Rekening Dana Nasabah (RDN) ketika Anda datang ke kantor sekuritas tersebut. Kemudian, lakukan penyetoran dana melalui sekuritas untuk membeli saham PTBA, baik secara langsung maupun melalui telepon. Pastikan saldo RDN Anda cukup untuk membeli batas minimal pembelian BBCA yaitu sebanyak 1 lot. Apabila saat ini nilai sahamnya Rp 2.620 , maka setidaknya Anda menyetorkan dana sebesar Rp 300 ribu agar dapat membelinya. Namun, untuk membuka akun pada beberapa sekuritas, Anda harus memperhatikan minimal deposit awal yang harus Anda setorkan. Minimal deposit ini biasanya berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp 20 juta.
Biasanya, berinvestasi saham melalui sekuritas memiliki komisi yang lebih tinggi apbila kita bandingkan dengan broker online. Misalnya, jika Anda menggunakan Mandiri Sekuritas, besar komisinya adalah 0,18% untuk transaksi beli dan 0,28% untuk transaksi jual.
PTBA mencatatkan Rasio P/E (Price Earning Ratio) sebesar 5,43. Keadaan ini dapat kita lihat bahwa terjadi kenaikan ekspektasi pada pasar. Ini terbukti dari kenaikan laba perusahaan yang tercatat pada triwulan III 2024, yaitu sebesar Rp 3,23 triliun. Hal ini karena adanya peningkatan pada penjualan batu bara yang persentasenya sebesar 16% dari tahun sebelumnya. Sehingga, pada periode Jaunari hingga September 2024 mereka berhasil menjual 31,28 juta ton batu bara.
Kemudian, margin keuntungan bruto, operasional, dan bersih PTBA berada pada level yang baik yaitu berturut-turut sebesar 20,02%, 12,73%, dan 10,87%. Ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengendalikan biaya produksi dan operasi. Margin yang kuat juga mencerminkan harga jual batubara yang menguntungkan. Valuasi peruhasaan mencapai tertinggi pada tahun 2024 dengan mencapai Rp 40,15 triliun,
Arus kas operasi PTBA pada Juni 2024 cukup kuat, yaitu sebesar Rp 279,22 miliar, memberikan fleksibilitas keuangan untuk mendanai ekspansi dan membayar dividen. Arus kas yang sehat juga memungkinkan perusahaan tersebut untuk mempertahankan likuiditas dan stabilitas keuangan dalam jangka panjang.
👉 Menghitung ROA (Return On Asset): Pengertian & Rumus
👉Cara Menghitung ROI – Return on Investment
👉 Free Cash Flow (FCF)/Arus Kas Bebas: Rumus, Jenis, dan Penjelasannya
Berikutnya, mari kita melihat tren pada grafik kinerja saham PTBA dari tahun 2019 hingga akhir tahun 2024. Di mana pada grafik tersebut terlihat jelas terjadi tren naik pada tahun 2022. Harga tertinggi yang saham tersebut berhasil peroleh adalah Rp 4.630 per lembar saham. Namun, setelah itu saham ini tidak pernah menyentuh tertinggi sepanjang 5 tahun dan justru mengalami penurunan.

Dalam jangka waktu 5 tahun, PTBA mencatatkan volume perdagangan yang cenderung stabil dengan kapitalisasi pasar yang terus tergolong stabil setiap tahunnya. Kapitalisasi pasar dari PTBA juga tergolong stabil dengan nilai kapitalisasi pasar yang mencapai Rp 45,83 triliun pada tahun 2023.
Apabila kita melihat grafik dalam jangka waktu satu bulan terakhir, sinyalnya adalah netral. Kesimpulan ini berdasarkan hasil dari indikator RSI. Grafik harga saham PTBA bergerak di antara nilai 30 dan 70 yaitu pada nilai 56,27, sehingga bisa disebut netral.
Namun, rekomendasinya akan sangat berbeda ketika kita menggunakan indikator Moving Average. Indikator rata-rata pergerakan sederhana (SMA) dan eksponensial (EMA) menunjukkan tren penurunan pada berbagai periode, termasuk 50 hari dan 200 hari. Ini mengindikasikan sinyal jual yang kuat.

Pada analisis terbaru yang terdapat di Stockbit, para analis memberikan saran untuk melakukan Hold. Ini karena para investor berharap PTBA dapat menembus level resistance-nya di Rp 2,750.
👉 Indikator Trading Dan Osilator | Analisis Teknikal
Pada penutupan pasar 27 Juni 2024, saham PTBA menutup harganya pada level Rp 2.620. Sehingga kapitalisasi pasar pada tanggal tersebut menjadi Rp 30,18 triliun. Angka tertinggi pada harga saham PTBA mencapai Rp 4.890 per lembar saham pada tanggal 10 Agustus 2018. PTBA dalam 52 minggu terakhir mencatatkan harga tertingi yang menyentuh level Rp 3.180 per lembar saham. Sejak melantai di bursa, harga saham PTBA mengalami kenaikan sebesar 703,68%.
Apakah hal tersebut merupakan tanda bahwa PTBA semakin menemukan banyak peminat atau semakin banyak investor yang menjual saham perusahaan ini? Dari data di atas kita mengetahui Price Earning Ratio (PER) PTBA adalah sebesar 5,43 kali. Kemudian, Price Book Value (PBV) dari PTBA tercatat sebesar 1,49 kali. Kedua rasio tersebut menunjukkan valuasi saham murah atau mahal. Berdasarkan data keduanya, saham PTBA masih bisa kita katakan sebagai saham yang murah.
Saat akan melakukan investasi jangka panjang pada saham PT Bukit Asam, Anda dapat berfokus ke beberapa hal, yaitu:
Tidak salah juga, jika Anda juga berinvestasi pada saham PT Bukit Asam pada jangka waktu yang pendek. Ketika akan berinvestasi jangka pendek pada saham tersebut, Anda bisa memanfaatkan beberapa alat untuk analisis teknikal seperti menggunakan indikator moving averages, RSI (Relative Strength Index), dan volume perdagangan. Hal tersebut dapat Anda lakukan untuk melihat peluang trading dalam jangka waktu yang pendek
Kemudian, Anda juga dapat menerapkan swing trading, dengan melakukan pembelian saham ketika harga saham sedang rendah lalu menjualnya ketika harganya mengalami kenaikan pada periode tertentu. Strategi jangka pendek yang lain adalah dengan melakukan day trading, yaitu dengan memanfaatkan fluktuasi harga saham dalam satu hari perdagangan. Oleh karena itu, penggunaan candlestick, level support dan resistance, atau pola harga dapat membatu Anda agar dapat melakukan pengambilan keputusan trading secara tepat dan cepat.
Namun, yang harus Anda ingat adalah bahwa berinvestasi saham akan selalu memiliki risiko. Hal ini juga berlaku pada investasi saham PTBA. Walaupun akan terus mendapat keuntungan dari pembagian dividen, atau mendapat keuntungan dari kenaikan saham, kedua hal tersebut tidak dapat kita ketahui di masa yang akan datang. Oleh karena itu, Anda harus melakukan diversifikasi portofolio untuk meminimalkan risiko.
Diversifikasi portofolio ini dapat Anda lakukan dengan berinvestasi pada saham sektor lain yang lebih stabil. Misalnya, Anda dapat berinvestasi pada saham perusahaan yang bergerak di bidang perbankan seperti Bank Central Asia (BBCA). Anda juga dapat berinvestasi pada produk investasi yang lain seperti reksa dana atau ETF yang cenderung minim risiko namun dengan imbal hasil yang tidak akan sebanyak ketika suatu saham akan menghasilkan keuntungan.
Tentu saja dalam berinvestasi saham pasti ada kelebihan dan kekurangan. Berikut kami akan menyebutkan beberapa kelebihan dan kekurangan berinvestasi pada saham BCA:
| Kelebihan | Kekurangan | ||
| ✅ Dividen yang tinggi | ❌ Terpengaruh oleh fluktuasi harga batu barau | ||
| ✅ Pertumbuhan pendapatan yang terjaga | ❌ Terdampak pada regulasi lingkungan dan energi | ||
| ✅ Memiliki proyek strategis dan diversifikasi | ❌ Sangat bergantung pada pasar ekspor | ||
| ✅ Berkomitmen pada keberlanjutan (dekarbonisasi dan revegetasi lahan bekas tambang) |
| Kelebihan | Kekurangan |
| ✅ Dividen yang tinggi | ❌ Terpengaruh oleh fluktuasi harga batu barau |
| ✅ Pertumbuhan pendapatan yang terjaga | ❌ Terdampak pada regulasi lingkungan dan energi |
| ✅ Memiliki proyek strategis dan diversifikasi | ❌ Sangat bergantung pada pasar ekspor |
| ✅ Berkomitmen pada keberlanjutan (dekarbonisasi dan revegetasi lahan bekas tambang) |
Berinvestasi saham PTBA merupakan hal yang bagus dalam menambah portofolio Anda. Dengan pertumbuhan pembagian dividen yang konsisten, dan prospek pasar yang masih bagus, saham ini masih menjadi incaran para investor. Terlebih lagi saham PTBA termasuk ke dalam indeks LQ45. Anda dapat dengan mudah memiliki saham tersebut melalui boker online seperti Stockbit. Namun, bagi Anda yang ingin membelinya secara offline, dapat melalui sekuritas dengan datang langsung ke kantornya.
Kami juga merekomendasikan untuk berinvestasi PT Bukit Asam dalam jangka waktu yang panjang. Kurang sesuai untuk berinvestasi jangka pendek, karena nilai sahmnya cenderung mengalami penurunan dan rekomendasi dari analisis yang dilakukan masih "jual".
Namun, terlepas dari itu semua, PTBA menjadi saham dengan fundamental yang baik dan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara. Sehingga masa depan perusahaan tersebut lebih terjamin. Selamat berinvestasi PTBA.