Cara Investasi di Komoditas: Panduan Lengkap Investasi

Saat menimbang opsi investasi terbaik, banyak investor bijak cenderung memilih untuk berinvestasi di komoditas. Teruslah membaca untuk memahami cara yang aman untuk melakukan investasi ini, mengapa itu penting, dan risiko apa yang mungkin terjadi.

Apa Itu Komoditas?
Komoditas adalah bahan baku yang dapat Anda temukan di alam atau bahan baku yang manusia gunakan dalam berbagai proses untuk menghasilkan barang akhir. Ada komoditas yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui.
Sumber daya yang dapat diperbarui adalah tak terbatas dan selalu dapat digantikan, seperti energi angin atau energi matahari. Sumber daya yang tidak dapat diperbarui adalah terbatas, seperti minyak atau gas alam.
Mengapa Investasi Komoditas?
Berinvestasi di komoditas berguna untuk mengurangi risiko dalam portofolio investasi dan sebagai sarana melindungi modal dari inflasi.
Selain itu, pasar komoditas memiliki korelasi yang lemah dengan pasar saham dan obligasi. Biasanya, ketika harga obligasi turun, harga komoditas cenderung naik dan hal yang sama terjadi ketika ada guncangan tiba-tiba di pasar saham.
👉 Temukan saham terbaik untuk diinvestasikan
Minat terhadap komoditas cenderung meningkat, terutama selama periode krisis, resesi, atau ketidakstabilan lainnya. Komoditas dapat memberikan perlindungan terhadap inflasi karena nilainya naik seiring dengan kenaikan harga barang lainnya. Oleh karena itu, menambahkan komoditas ke dalam portofolio investasi Anda bisa menjadi langkah yang cerdas, terutama untuk jangka panjang ketika pasar lainnya mengalami fluktuasi.

👉🏻 Data Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5 Tahun Terakhir & Proyeksi 2025!
Apa Itu Trading Komoditas?
Sebelum merespons pertanyaan tersebut, penting untuk membedakan dengan jelas antara investasi dan trading. Kedua istilah ini seringkali membingungkan.
Trading adalah kegiatan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dengan berspekulasi pada pergerakan harga dalam jangka pendek atau menengah, dengan fokus pada penghasilan uang secepat mungkin.
Sementara itu, investasi cenderung berlangsung selama beberapa tahun dengan tujuan mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang. Hal ini melibatkan pembentukan portofolio untuk memperoleh pengembalian serta membangun kekayaan melalui dividen, bunga, dan apresiasi modal.
INVESTASI | TRADING | ||
Tujuan: jangka menengah hingga panjang | Tujuan: jangka pendek | ||
Produk: aset nyata, seperti saham, ETF, komoditas, uang tunai, dan lainnya | Produk: biasanya derivatif, seperti CFD, opsi, futures |
Bagaimana Cara Investasi Komoditas?
Terdapat beragam metode untuk melakukan investasi di komoditas. Salah satunya adalah dengan memperoleh dan menyerahkan komoditas fisik, meskipun dalam praktiknya, pembelian barang fisik seringkali tidak efisien. Sebagai alternatif, opsi yang lebih umum adalah berinvestasi dalam instrumen keuangan.
Indeks Komoditas
Salah satu indeks yang terkenal adalah Indeks Thomson Reuters/Jefferies CRB, yang saat ini terdiri dari 19 komoditas. Dalam indeks ini, sekitar 40% berasal dari barang pertanian, 33% dari minyak, 14% dari logam industri, dan 7%-8% dari emas dan perak.
Pada awalnya, Indeks CRB terdiri dari 28 komoditas, di mana 26 perdagangannya di bursa komoditas AS dan Kanada, dan 2 lainnya di pasar spot. Ini mencakup barang, seperti barley (jelai) dan flax (linen) dari pasar komersial Winnipeg. Kakao, kopi, tembaga, kapas, minyak biji kapas, wol mentah dan disisir, kulit, timah, kentang, karet, gula, dan seng dari Bursa Saham New York. Gandum, jagung, telur, lemak, oat, bawang, gandum hitam, kedelai, tepung kedelai, dan minyak kedelai dari Bursa Chicago.
Selain 26 komoditas tersebut, indeks juga memperhitungkan harga spot kapas di pasar New Orleans dan gandum di pasar Minneapolis.

Salah satu indikator penting lainnya adalah RICI – Roger International Commodity Index, di mana alokasi bobot komoditasnya terbagi sebagai berikut: 40% untuk energi, 32% untuk komoditas pertanian, 17% untuk logam industri, 11% untuk logam mulia, dan 3% untuk ternak.
Indeks lain yang sering menjadi perhatian adalah Bloomberg Commodity Index, yang terdiri dari 31% energi, 31% pertanian, 17% industri, 15% logam mulia, dan 6% ternak.

Pada akhirnya, pada tahun 1991, dibuatlah Goldman Sachs Commodity Index – GSCI yang terdiri dari 58% energi, 18,2% komoditas pertanian, 10,9% logam industri, 4,7% logam mulia, dan 7,5% ternak.

Berinvestasi di Komoditas Fisik
Pemegangan fisik, sebuah metode tradisional dalam berinvestasi, telah menjadi pilihan utama sebelum pasar saham dan kontrak berjangka menjadi dominan. Ini melibatkan pembelian komoditas secara langsung dan menyimpannya. Biasanya, ini berlaku untuk produk-produk yang tahan lama seperti logam mulia.
Meskipun demikian, ada tantangan yang terkait dengan investasi melalui kepemilikan fisik. Menyimpan emas di rumah mungkin bukan pilihan yang aman dan ada banyak kekhawatiran terkait pemeliharaan, keamanan, dan aspek lainnya.
Jika Anda menyimpannya di brankas bank, Anda harus mempertimbangkan biaya tambahan. Selain itu, investasi komoditas dengan kepemilikan fisik seperti logam mulia mungkin bisa Anda lakukan. Namun, tidak begitu mudah untuk komoditas yang mudah rusak, seperti jagung, gula, atau ternak. Ini juga melibatkan tantangan dalam hal transportasi dan penyimpanan.
Berinvestasi di Komoditas Melalui Saham
Berinvestasi dalam komoditas melalui saham merupakan salah satu metode investasi yang cukup sederhana karena melibatkan kepemilikan saham perusahaan yang terkait dengan komoditas tersebut. Misalnya, mempertimbangkan perusahaan gula atau perusahaan yang terlibat dalam pengolahan minyak mentah. Ketika harga komoditas naik, kemungkinan harga saham juga akan meningkat.
Metode ini sangat umum karena kemudahannya serta kemungkinan untuk memantau perubahan harga. Selain itu, Anda dapat mengakses hampir semua pasar yang terkait dengan komoditas dan memilih opsi yang sesuai dengan keinginan. Pendekatan ini merupakan langkah maju yang signifikan jika dibanding dengan investasi langsung dalam komoditas fisik, yang saat ini terbatas pada logam mulia dan seringkali tidak praktis dalam banyak situasi.
Kontrak Berjangka Untuk Investasi Komoditas
Perdagangan berjangka adalah strategi umum yang banyak digunakan oleh trader dan investor. Biasanya, digunakan sebagai langkah lindung nilai ketika digabungkan dengan strategi jangka panjang. Kontrak berjangka memungkinkan produsen dan pembeli untuk menetapkan harga dan syarat-syarat untuk pengiriman komoditas pada masa depan.
Penting untuk dicatat bahwa pengiriman fisik jarang terjadi, terutama dalam konteks bisnis sehingga sebagian besar kontrak saat ini diselesaikan secara tunai. Dalam situasi ini, bursa bertindak sebagai pihak kontra bagi penjual dan pembeli, meminta mereka untuk menyetor margin.
Produsen komoditas, contohnya, menggunakan kontrak berjangka untuk mengamankan harga produk mereka, menjamin prediktabilitas dan mengurangi risiko.
Trader yang membeli kontrak berjangka (artinya, yang berkomitmen untuk membeli aset yang mendasari pada tanggal jatuh tempo) mengambil posisi panjang (long). Sebaliknya, mereka yang menjual kontrak berjangka mengambil posisi pendek (short).
Berikut adalah contoh dari futures minyak mentah, salah satu dari banyak opsi untuk berinvestasi dalam minyak:

Berinvestasi di Komoditas Melalui ETF atau Reksa Dana
Exchange Traded Funds (ETF) merupakan reksa dana yang diperdagangkan di bursa saham. Terdapat perbedaan antara reksa dana indeks dan ETF. Salah satu aspek yang penting untuk dipertimbangkan adalah apakah dana yang Anda pilih menggunakan manajemen aktif atau pasif.
Untungnya, saat ini terdapat banyak pilihan dana komoditas. Dana pasif biasanya mengikuti indeks tertentu seperti indeks komoditas dan mencerminkan kinerjanya. Sementara itu, dana aktif bertujuan untuk menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi dari benchmark yang diberikan.
Keuntungan dari investasi di reksa dana komoditas adalah kemudahan. Instrumen investasi di dalam portofolio dipilih dan dikelola oleh profesional sehingga Anda tidak perlu memilih satu per satu. Selama Anda memilih dengan cermat, opsi investasi ini sangat intuitif dan langsung. Salah satu contohnya adalah L&G Commodity Index Fund.
Exchange Traded Commodities (ETC) merupakan instrumen replikasi pasif dari aset dasar seperti komoditas. Dalam hal ini, biaya manajemen jauh lebih rendah dibandingkan dana aktif yang memiliki manajer.
Harga ETC tergantung pada aset dasar seperti komoditas tunggal atau indeks sebagai kumpulan aset. Aset ini memungkinkan orang untuk berinvestasi di komoditas tanpa perlu benar-benar memiliki barang fisiknya. Oleh karena itu, penting untuk mencari broker ETF terbaik sesuai dengan profil Anda.
Berinvestasi di Komoditas Melalui CFD
Salah satu cara lain untuk berinvestasi di komoditas adalah melalui Contracts for Difference (CFD), sebuah bentuk kontrak derivatif yang nilainya didasarkan pada perbedaan harga komoditas tertentu. Dalam CFD, para trader mengambil spekulasi terhadap kenaikan atau penurunan harga untuk meraih keuntungan. CFD pada dasarnya adalah perjanjian di mana dua pihak setuju untuk menukar uang berdasarkan perubahan harga aset. Selain itu, CFD adalah kontrak standar yang dapat dinegosiasikan dengan cepat.
Ini hanya beberapa manfaatnya, termasuk efisiensi biaya dan kemudahan dibandingkan investasi tradisional. Sebagai contoh, dalam perdagangan CFD di komoditas, Anda bisa membuka posisi beli (long) atau jual (short) pada minyak. Misalkan Anda memilih untuk membeli karena Anda yakin harga minyak mentah akan naik. Setelah membuka posisi, Anda dapat memperoleh keuntungan jika harga minyak naik atau mengalami kerugian jika harga turun.
Dengan bantuan leverage, Anda juga bisa memperbesar keuntungan namun meningkatkan risiko. Dengan leverage 1:20, sebagai contoh, dengan modal 10 juta, Anda bisa berpotensi menginvestasikan 200 juta. Leverage pada dasarnya adalah mekanisme yang memungkinkan Anda untuk berinvestasi hanya sebagian kecil dari nilai transaksi Anda, sedangkan sisanya dipinjam dari broker CFD.
Berinvestasi di Komoditas Melalui Opsi
Opsi adalah kontrak yang memberikan pembeli hak untuk membeli atau menjual komoditas pada harga tertentu pada tanggal kedaluwarsa tertentu. Ini adalah cara lain untuk berinvestasi di komoditas. Penggunaan opsi juga dapat berfungsi sebagai upaya untuk melindungi investasi (dikenal sebagai hedging).
Perdagangan atau investasi di komoditas tidak hanya memungkinkan diversifikasi, tetapi juga untuk mendapatkan keuntungan tambahan dengan memanfaatkan fluktuasi harga yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Diversifikasi adalah memiliki banyak aset instrumen investasi pada portofolio Anda.
Komoditas Apa Saja Yang Diperdagangkan di Indonesia?
Sebelum terjun ke dunia ini, Anda harus tahu apa saja komoditas utama yang dapat Anda investasikan dan broker terbaik untuk berinvestasi di komoditas.
Logam Berharga
Anda dapat berinvestasi di emas dan perak melalui broker-broker yang beroperasi di Indonesia. Logam berharga mungkin tidak menjanjikan keuntungan besar, tetapi komoditas ini dapat memperluas diversifikasi portofolio dan menjamin likuiditas. Mereka juga dianggap sebagai perlindungan yang aman selama periode inflasi dan resesi.
Bahan Industri
Material-material ini, seperti besi, seng, tembaga, dan baja, memiliki peran penting dalam pembuatan berbagai barang jadi. Anda juga dapat melakukan investasi langsung dalam logam, seperti aluminium, tembaga, seng, atau nikel. Ini adalah contoh dari berbagai cara untuk berinvestasi dalam logam.
Bahan Baku Pertanian
Dalam klasifikasi ini, kita menemukan pakan ternak, kapas, atau ternak.
Bahan Energi
Bahan energi meliputi gas alam, batu bara, minyak dan produk minyak. Melalui broker-broker yang terdaftar di lembaga yang mengawasi investasi komoditas Bappebti, Anda dapat membeli gas, minyak mentah, bensin, dan minyak pemanas.
Produk Yang Mudah Rusak
Produk yang mudah rusak adalah bahan seperti jagung, kedelai, gandum dan gula.
Berikut ini adalah rangkuman produk komoditas yang bisa Anda beli:
Grup | Bahan baku |
Logam berharga | Emas, perak, platinum, dan palladium. |
Bahan industri | Besi, seng, tembaga, dan baja. |
Produk pertanian dan ternak | Pakan ternak, kapas, dan ternak. |
Energi | Gas alam, batu bara, minyak ,dan produk minyak. |
Produk yang mudah rusak | Jagung, kedelai, gandum, dan gula. |
Komoditas Terbaik Untuk Investasi
Tidak semua bahan baku sama menariknya. Berikut adalah beberapa komoditas yang paling banyak diperdagangkan:
Minyak Mentah Brent
Berasal dari Laut Utara, minyak ini terkenal sebagai bahan baku ringan dan menjadi acuan harga minyak di Eropa. Karena sifatnya, minyak ini merupakan bahan baku dalam pembuatan bensin. Perlu Anda catat bahwa jenis minyak mentah ini mengekstrasinya dari laut dengan metode yang disebut fracking.
Baja
Baja merupakan salah satu bahan baku yang sangat menarik untuk diinvestasikan, terutama dalam industri global. Sifat baja memungkinkannya untuk diolah secara berkelanjutan tanpa kehilangan kualitasnya. Bahan ini digunakan luas di berbagai jenis pabrik industri dan juga dalam pembangunan perkotaan. China, sebagai produsen baja terbesar di dunia, menghasilkan jumlah baja yang lebih besar daripada seluruh Uni Eropa.
Minyak Mentah WTI
Ini adalah minyak mentah West Texas Intermediate, produksinya di Amerika Utara. Minyak ini, seperti Brent, menentukan harga bahan bakar lainnya di seluruh dunia. Produksi jenis minyak mentah ini tetap sangat stabil selama beberapa dekade hingga awal 2020. Temukan perbedaan antara Brent dan WTI.
Ini merupakan minyak mentah West Texas Intermediate yang dihasilkan di Amerika Utara. Sama seperti Brent, minyak ini memengaruhi harga bahan bakar lainnya di berbagai belahan dunia. Produksi jenis minyak mentah ini telah menunjukkan stabilitas yang tinggi selama beberapa dekade hingga awal tahun 2020.
Kedelai
Banyak orang telah menggambarkan kedelai sebagai komoditas masa depan dalam dunia sereal. Permintaan global untuk kedelai sangat tinggi. Brasil, Amerika Serikat, dan Argentina merupakan tiga negara terbesar dalam produksi kedelai di dunia. Namun, disayangkan bahwa untuk menanam kedelai, sering kali hutan hujan Amazon dan hutan di Argentina ditebang. Selain itu, dari kedelai diekstraksi berbagai produk sampingan, seperti tepung, susu, dan minyak. Kedelai juga menjadi komponen utama dalam pakan ternak.
Besi
Besi merupakan salah satu bahan mentah utama yang menjadi elemen pokok dalam pembuatan baja dan berbagai produk lainnya. Australia adalah produsen besi terkemuka di dunia, menghasilkan sekitar 900 juta ton setiap tahunnya.
Jagung
Jagung merupakan salah satu jenis sereal yang paling luas penanamannya di seluruh dunia. Penggunaannya tidak hanya terbatas sebagai bahan baku untuk pembuatan bahan bakar nabati, tetapi juga untuk mendorong perubahan besar dalam industri. Amerika Serikat, diikuti oleh Brasil dan China adalah negara-negara yang menjadi produsen utama jagung di dunia.
Emas
Berinvestasi di emas bisa menjadi pilihan investasi yang sangat menarik. Emas merupakan logam berharga yang karena kelangkaannya dan perdagangannya relatif mudah.
5 Broker Terbaik Untuk Investasi Komoditas Online
Tidak semua broker memungkinkan Anda untuk berinvestasi di komoditas dengan harga yang kompetitif. Untuk membantu Anda, kami telah merangkum 5 broker terbaik di mana Anda bisa investasi komoditas online:
Broker |
Finex |
HSB Investasi |
MIFX |
DCFX |
TPFx |
Finex
Finex adalah salah satu broker utama untuk perdagangan komoditas. Broker ini menawarkan akses ke pasar, seperti emas, perak, dan minyak. Di Finex, Anda dapat trading komoditas dengan spread mengambang mulai dari 0,5 pip.
Selain itu, Finex menggunakan program terpopuler di kalangan trader di seluruh dunia, MetaTrader 5, yang memiliki banyak sekali indikator dan expert advisor. Finex memperbolehkan hedging dan menawarkan akun dengan opsi swap free untuk semua klien Muslim. Finex juga tidak membatasi jumlah maksimum open order dan pending order untuk klien.
HSB Investasi
Dengan HSB Investasi, Anda dapat trading komoditas yang paling diminati, seperti emas, perak, dan minyak mentah AS secara online dengan leverage 1:200. Anda dapat melakukan transaksi melalui smartphone, web (tanpa perlu menginstal aplikasi tambahan), dan platform MetaTrader 5.
MIFX
Di MIFX, Anda bisa memperdagangkan berbagai komoditas, seperti emas, perak, dan minyak. Anda cukup mengunduh aplikasi MIFX dari Google Play atau App Store. Aplikasi perdagangan komoditas ini didesain untuk memudahkan transaksi di MIFX. Semua proses, mulai dari membuka akun, melakukan deposit, mengeksekusi transaksi, hingga menarik dana, dapat dilakukan langsung melalui aplikasi MIFX. Selain itu, Anda juga bisa mengakses materi edukasi dan alat perdagangan eksklusif di dalam aplikasi yang sama.
DCFX
DCFX berbeda dengan broker lain yang umumnya hanya menyediakan perdagangan emas, perak, dan minyak. Di DCFX Anda bisa bertransaksi produk komoditas berjangka, seperti kopi arabika, kopi robusta, kakao, dan olein.
TPFx
Beberapa produk komoditi yang dapat diperdagangan di TPFx, seperti emas, perak dan oil. Spread di TPFx tergantung dari jenis akun yang Anda pilih. Spread paling rendah mulai dari 0 (Akun Zero ECN). Selain itu, leverage yang tersedia di TPFx terdapat 2 jenis, yaitu 1:400 dan 1:100.
Performa Komoditas
Sebelum penurunan terakhir, dalam beberapa bulan terakhir, reli di komoditas telah memiliki efek domino yang nyata karena minat besar dari banyak pedagang dan investor.

Komoditas Sebagai Aset Safe Haven Saat Masa Krisis
Komoditas secara historis telah menjadi cara untuk melindungi diri dari krisis keuangan. Sebagai contoh, emas sudah lama diakui sebagai alat perlindungan terhadap inflasi. Bahkan, dalam situasi ketidakpastian ekonomi atau geopolitik, atau ketika inflasi tinggi, bank sentral seringkali beralih ke emas sebagai simpanan nilai.
Perlu ditekankan bahwa aset safe haven memiliki nilai intrinsik yang cenderung stabil bahkan saat terjadi krisis. Hal ini memberikan tambahan perlindungan saat ekonomi mengalami resesi.
Mengenai inflasi dan safe haven, emas secara historis menunjukkan beberapa efervescence, cukup pikirkan misalnya pada periode antara awal 1970-an dan 1979, ketika tingkat inflasi rata-rata di Amerika Serikat adalah 8,8%, emas memiliki pengembalian 35%, jauh melebihi kelas aset lainnya.
Dalam hal inflasi dan safe haven, sejarah menunjukkan bahwa emas seringkali menunjukkan kenaikan nilai yang signifikan. Sebagai contoh, selama periode awal tahun 1970-an hingga 1979 di Amerika Serikat, ketika tingkat inflasi rata-rata mencapai 8,8%, emas mengalami kenaikan nilai sebesar 35%, jauh melebihi kenaikan nilai kelas aset lainnya.

Outlook Investasi Komoditas
Perubahan harga komoditas dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk:
- Faktor makroekonomi (ekonomi global)
- Permintaan dan penawaran
- Level penyimpanan
- Nilai tukar mata uang
- Faktor geopolitik
- Faktor iklim, bencana alam
Emas secara tradisional dianggap sebagai perlindungan terhadap inflasi. Namun, ketika suku bunga naik, minat terhadap emas biasanya menurun karena biaya kesempatan memegang aset yang tidak menghasilkan juga meningkat. Emas juga cenderung bergerak berlawanan arah dengan nilai dolar Amerika.
Beberapa pasar komoditas tertentu mungkin menjadi lebih diminati pada masa depan, seperti platinum, palladium, dan perak yang digunakan dalam industri tertentu seperti panel surya.
Tidak boleh Anda lupakan bahwa logam, seperti tembaga dan jenis lainnya memiliki potensi keuntungan pada masa depan. Khususnya, dalam konteks pengembangan kendaraan listrik dan sumber energi bersih yang menjadi fokus utama dalam upaya mencapai tujuan dalam berbagai konferensi internasional dan program pemerintah.
Meskipun kebijakan dari OPEC Plus tetap penting, perlambatan ekonomi China dapat menyebabkan penurunan permintaan komoditas untuk sementara waktu.
Risiko Investasi Komoditas
Selain kelebihan yang sudah kami jelaskan, berinvestasi di komoditas juga memiliki sejumlah risiko, seperti:
- Kurangnya pengetahuan: Para investor memiliki tanggung jawab untuk menilai risiko yang mereka hadapi ketika berinvestasi di komoditas. Salah satu risiko utama yang harus Anda waspadai adalah kurangnya penelitian dan strategi yang matang, yang bisa mengancam kesuksesan investasi pada masa depan.
- Volatilitas: Selain itu, investasi dalam komoditas juga membawa risiko tinggi karena volatilitasnya yang tinggi. Hanya dengan satu perubahan geopolitik saja, pasar bisa terguncang.
- Jenis aset spekulatif: Perdagangan komoditas populer karena potensi pengembalian yang tinggi dan volatilitasnya, terutama ketika menggunakan leverage. Namun, leverage juga membawa risiko besar bagi investor atau trader yang belum berpengalaman. Oleh karena itu, penting untuk memahami lebih dalam tentang perdagangan sebelum mengambil keputusan investasi.
Ringkasan Investasi Komoditas
Jika Anda berniat untuk melakukan investasi dalam komoditas, saat ini terdapat beragam pilihan yang tersedia. Penting untuk melakukan penelitian yang cermat sebelum Anda mempertaruhkan uang yang telah Anda peroleh dengan susah payah. Buatlah strategi yang kokoh dan manfaatkan teknik manajemen risiko untuk membatasi potensi kerugian Anda.
FAQs – Pertanyaan Yang Sering Diajukan
Komoditas merujuk pada barang mentah atau produk pertanian utama, seperti logam, sumber energi, tanaman, dan lainnya. Mereka diperdagangkan di pasar dan merupakan investasi yang berharga karena peran pentingnya dalam berbagai industri.
Ada beberapa cara untuk berinvestasi di komoditas. Anda dapat membeli komoditas fisik, seperti emas atau perak, berinvestasi dalam dana yang diperdagangkan di bursa (ETFs) yang berfokus pada komoditas, atau terlibat dalam perdagangan berjangka komoditas melalui platform khusus.
Berinvestasi di komoditas dapat memberikan diversifikasi pada portofolio Anda karena mereka sering tidak bergerak dalam arah yang sama dengan saham dan obligasi. Mereka juga dapat berperan sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi global, menjadikannya pilihan menarik untuk manajemen risiko.
Trading komoditas adalah proses jual beli berbagai jenis barang dagangan di platform perdagangan, biasanya di bursa komoditas. Bursa tersebut biasanya menawarkan beragam barang dagangan, mulai dari produk standar yang diproduksi dalam jumlah besar.
Selain komoditas, Anda mungkin ingin mendiversifikasi portofolio Anda dengan berinvestasi di saham. Karena itu, Anda bisa menyimak artikel kami yang mengulas tentang investasi di saham.