Ini Daftar Saham Nikel Terbaik yang Bisa Kamu Lirik!

Berinvestasi dalam saham nikel terbaik memberikan peluang yang menarik bagi Anda di tengah tren kendaraan listrik. Nikel menjadi salah satu komoditas yang banyak orang buru karena meningkatnya permintaan global terhadap kendaraan listrik dan energi terbarukan. Oleh karena itu, saham-saham nikel menjadi semakin menarik untuk Anda lirik sebagai peluang investasi jangka menengah hingga panjang.

Simak rekomendasi saham nikel terbaik dan lakukan analisa secara mandiri!

Dalam artikel ini kami akan memberikan penjelasan terkait kenapa saham nikel menjadi menarik. Kemudian kami juga akan memberikan datar saham nikel terbaik di Indonesia dan caranya berinvestasi. Yuk, simak untuk tahu lebih jelas!

👉 Cara Investasi Nikel untuk Pemula: Saham, ETF, dan Derivatif

Kenapa Saham Nikel Menarik?

Tidak heran jika nikel menjadi primadona di 2025, karena Indonesia tercatat sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia. Kemudian, negara kita juga menjadi eksportir utama nikel global.

Data produksi dan cadangan nikel terbesar di Indonesia
Data Produksi dan Cadangan Nikel Terbesar Dunia | Sumber: USGS

Namun, saat ini tren ekspor pada bahan mentah tersebut sudah berubah. Pemerintah Indonesia mendorong hilirisasi industri nikel dengan melarang ekspor nikel mentah. Sehingga, hal tersebut dapat mendorong investasi dalam pembangunan smelter dan fasilitas produksi baterai dalam negeri.

Di sisi lain, proyeksi permintaan global pada nikel akan terus meningkat. Ini karena pertumbuhan pesat pada pasar electric vehicle (EV) yang menggunakan nikel sebagai komponen utama untuk membuat baterai lithium-ion.

Melansir International Energy Agency, total penjualan kendaraan listrik di tingkat global mencapai 17 juta unit sepanjang 2024. Kemudian, pada tahun ini proyeksi penjualan kendaraan listrik bisa mencapai 20 juta unit. China masih menjadi negara produsen EV terbesar di dunia yang berhasil memasarkan produknya ke berbagai negara.

Tingkat ekspor kendaraan listrik dari China
Data Ekspor Kendaraan Listrik dari China | Sumber: IEA

Dengan pertumbuhan pasar EV yang pesat, saham emiten nikel di Indonesia juga berpotensi mencetak keuntungan dalam jangka panjang.

👉 10 Sektor Industri Paling Menguntungkan untuk Investasi

Mari kita lihat daftar saham nikel terbaik pada bagian selanjutnya!

Daftar Saham Nikel Terbaik di Indonesia

Pada bagian ini, kita akan melihat emiten-emiten unggulan yang ada pada sektor ini. Daftar saham nikel terbaik di Indonesia berikut mencakup perusahaan yang tidak hanya aktif dalam eksplorasi dan produksi. Namun, mereka juga memiliki fundamental yang kuat.

Perusahaan-perusahaan tersebut juga masuk dalam indeks LQ45 dan IDX HighDiv20. Sehingga, menjadikan mereka sebagai saham dengan likuiditas tinggi dan potensi dividen yang menarik bagi investor.

Berikut penjelasan dari masing-masing saham nikel Indonesia tersebut:

ANTM (PT Aneka Tambang Tbk)

ANTM adalah satu-satunya emiten nikel terbaik yang masuk dalam indeks LQ45 dan IDX HighDiv20. Sehingga, saham perusahaan tersebut menawarkan likuiditas yang tinggi dan pembagian dividen secara konsisten.

Saham tambang nikel ANTM

Oleh karena itu, Aneka Tambang menjadi representasi ideal dari saham nikel Indonesia yang terlibat dalam hilirisasi baterai EV. Selain itu, mereka juga menjadi saham tambang nikel dengan dividen tinggi di BEI.

Perusahaan ini memiliki rantai bisnis yang terintegrasi mulai dari eksplorasi bijih nikel (di Konawe Utara, Pomalaa, dan Buli) hingga produksi feronikel serta pengolahan baterai EV. Ini mereka lakukan melalui kerja sama joint venture dengan CBL/CATL dan LG melalui perusahaan Indonesia Battery Corporation.

Kinerja Produksi & Penjualan ANTM

Berikut tabel yang menunjukkan kinerja produksi dan penjualan dari PT Aneka Tambang pada tahun 2024:

Produksi Bijih Nikel (wmt)Penjualan Bijih Nikel (wmt)Produksi Feronikel (TNi)Penjualan Feronikel (TNi)
9,935 juta (-26% YoY)8,354 juta (-27% YoY)20.103 (-6,4% YoY)19.452 (-3,4% YoY)

Penurunan ini karena keterlambatan perizinan RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Biaya) dan kondisi ekonomi makro skala global yang kurang mendukung. Selain itu, harga rata-rata penjualan nikel juga mengalami penurunan menjadi US$ 41,1 per wmt. Namun, pada tahun ini mereka menargetkan stabilisasi dan pertumbuhan.

Laporan keuangan PT Aneka Tambang Tbk
Sumber: Aneka Tambang

Jika, kita melihat tahun sebelumnya, pendapatan dan laba bersih dari segmen nikel di tahun 2024 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Nikel menyumbang 14% dari total pendapatan perusahaan dengan nilai sebesar Rp 9,5 triliun. Kemudian, segmen nikel juga menyumbang 17% dari laba bersih, yaitu sebesar Rp 800 miliar.

Rasio Keuangan dari ANTM

Mari kita melihat beberapa rasio keuangan utama dari PT Aneka Tambang yang sudah kami rangkum dalam tabel di bawah ini.

Rasio KeuanganBesaran
Debt-to-Equity Ratio (DER)0,5%
Interest Coverage Ratio -21,9x

Dengan DER yang rendah menunjukkan bahwa ANTM memiliki kas yang lebih besar daripada total hutang perusahaan. Kemudian Interest Coverage Ratio yang sangat rendah menunjukkan bahwa laba operasional perusahaan sangat melimpah daripada beban bunga.

Singkatnya, ANTM merupakan perusahaan yang memiliki cadangan nikel terbesar di Indonesia (mencapai 494 juta wmt). Kemudian, prospek jangka menengah hingga panjang pada perusahaan tersebut tetap kuat karena ekspansi dan proyek hilirisasi.

Oleh karena itu, dengan valuasi yang murah, struktur modal yang sehat, dan komitmen akan dividen secara penuh, ANTM tetap menjadi pilihan menarik untuk investasi jangka menengah hingga panjang.

👉 Saham dengan Dividen Terbesar IHSG 2025, Proyeksi!

INCO (PT Vale Indonesia Tbk)

PT Vale Indonesia (INCO) adalah salah satu emiten nikel yang termasuk ke dalam indeks LQ45. Oleh karena itu, saham nikel Indonesia ini menawarkan likuiditas yang tinggi dan memiliki daya tarik bagi investor institusional.

Saham nikel INDO

Vale Indonesia merupakan perusahaan yang pendapatan utamanya bersumber dari bijih nikel. Lebih lanjut, perusahaan tersebut memiliki model bisnis yang terintegrasi. Mulai dari eksplorasi nikel yang ada di Sorowako hingga pengembangan smelter HPAL/feronikel yang ada di Pomalaa, Morowali, dan Sorowako. Selain itu, perusahaan juga memiliki mitra global seperti Huayou, Ford, dan GEM.

Kinerja Produksi & Penjualan INCO

Berikut tabel yang menunjukkan kinerja produksi dan penjualan dari PT Vale Indonesia di tahun 2024:

Produksi Bijih Nikel (ton)Penjualan Bijih Nikel (ton)
71.311 (+0,8% YoY)72.625 (+2,1% YoY)

Jika kita melihat tabel di atas, produksi mengalami peningkatan sebesar 0,8% YoY. Ini karena mereka berhasil melakukan ekspansi kapasitas produksi dari tahun sebelumnya.

Kemudian, jumlah penjualan nikel dari INCO juga naik 2,1% YoY, namun mereka harus menghadapi harga jual nikel yang turun secara signifikan.

Kinerja keuangan PT Vale Indonesia Tbk
Sumber: Vale

Oleh karena itu, hal tersebut berdampak pada kinerja keuangan dari INCO. Pada tahun 2024, perusahaan tersebut mencatatkan pendapatan sebesar US$ 950,4 juta. Angka ini mengalami penurunan sebesar 22,9% akibat harga nikel yang turun sehingga marginnya juga ikut melemah.

Rasio Keuangan dari INCO

Selanjutnya, kita akan melihat rasio keuangan utama yang ada pada INCO yang ada pada tabel di bawah ini.

Rasio KeuanganBesaran
Debt-to-Equity Ratio (DER)0%
Interest Coverage Ratio -1,8x

Vale Indonesia menjadi emiten nikel yang nyaris tanpa hutang dengan Debt-to-Equity Ratio 0%. Mereka memegang kas sebesar US$ 601 juta dan ekuitas sebesar US$ 2,8 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki fundamental yang kuat.

Kemudian, besar Interest Coverage Ratio perusahaan mencapai -1,8x. Ini karena adanya kerugian dari kegiatan operasional bukan karena biaya bunga yang tinggi.

Kesimpulannya, saham INCO menarik untuk Anda pertimbangkan karena mereka memiliki cadangan bijih nikel yang sangat besar di wilayah Sorowako (107 juta ton). Selain itu, segmen nikel menyumbang hampir seluruh kinerja perusahaan. Ini karena perusahaan masih bergantung sepenuhnya pada nikel matte.

Saham INCO juga menjadi pilihan yang solid bagi Anda yang mencari emiten nikel yang masuk indeks LQ45 dan memiliki strategi hilirisasi. Mereka juga menawarkan potensi pertumbuhan dalam jangka menengah hingga panjang. Kemudian, keuangan yang sehat dan DER yang minimal, membuat perusahaan memiliki daya tahan yang kuat dalam menghadapi volatilitas harga.

👉 Bagaimana menilai perusahaan berdasarkan Analisis Fundamental?

MBMA (PT Merdeka Battery Materials Tbk)

Merdeka Battery Materials adalah perusahaan Indonesia yang berfokus pada industri nikel terintegrasi. Bisnis utama dari perusahaan ini mulai dari pertambangan hingga pengolahan nikel menjadi bahan baku kendaraan listrik. Kemudian, MBMA juga menjalankan bisnis hilirisasi nikel melalui beberapa proyek seperti smelter RKEF, konversi nikel matte, hingga pengembangan fasilitas HPAL.

Saham nikel MBMA

Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari MDKA (PT Merdeka Copper Gold Tbk), salah satu perusahaan tambang terkemuka di Indonesia. MDKA sendiri bergerak di sektor pertambangan emas, tembaga, dan nikel.

Mari kita melihat kinerja produksi dan penjualan nikel dari perusahaan ini di bagian selanjutnya!

Kinerja & Penjualan MBMA

Berikut tabel yang menunjukkan tingkat produksi bijih nikel dan penjualan yang berhasil dilakukan oleh MBMA di tahun 2024:

Produksi Bijih Nikel (wmt)Penjualan Bijih Nikel (wmt)
15 juta (+135% YoY)15,9 juta (+839% YoY)

Berdasarkan tabel di atas, kita dapat melihat ada peningkatan produksi bijih nikel yang mencapai 135% YoY. Ini karena tambang SCM milik MBMA berhasil meningkatkan dan memperluas operasi penambangan beserta infrastrukturnya. Kemudian, MBMA juga berhasil menembus target penjualan bijih nikel tahun 2024 (9,5 hingga 10,5 juta wmt) dengan berhasil menjual 15,9 juta wmt bijih nikel.

Data kinerja penjualan dan produksi PT Merdeka Battery Materials
Sumber: MBMA

Kinerja produksi dan penjualan yang signifikan tersebut berdampak pada kinerja keuangan Merdeka Battery Materials. Di tahun 2024 kemarin, mereka berhasil mencatatkan pendapatan sebesar US$ 1,84 miliar (+39% YoY).

Kemudian, laba bersih MBMA juga mengalami kenaikan signifikan sebesar US$ 22,8 juta (+228% YoY). Ini karena mereka berhasil melakukan efisiensi operasional.

👉 Prospek Saham Pertambangan di Indonesia, Masih Menarik?

Rasio Keuangan dari MBMA

Selanjutnya, kita akan melihat rasio keuangan utama yang ada pada MBMA yang ada pada tabel di bawah ini.

Rasio KeuanganBesaran
Debt-to-Equity Ratio (DER)32,84%
Interest Coverage Ratio 37x

Dengan DER sebesar 32,84%, MBMA memiliki tingkat hutang yang masih relatif wajar untuk perusahaan tambang yang sedang melakukan ekspansi. Hal ini juga memberikan ruang untuk melakukan pendanaan tanpa harus membebani neraca.

Di sisi lain, nilai Interest Coverage Ratio perusahaan yang mencapai 37x menunjukkan bahwa mereka memiliki kesehatan keuangan yang sangat kuat. Ini karena perusahaan tidak mengalami tekanan dari sisi hutang berbunga.

Selain itu, risiko gagal bayar juga sangat rendah karena pendapatan operasional jauh melampaui kebutuhan pembayaran bunga.

Singkatnya, MBMA adalah emiten nikel yang terlibat dalam hilirisasi baterai EV sehingga patut untuk Anda lirik. Mereka juga menjadi salah satu perusahaan yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, mencapai 13,8 juta ton nikel. Selain itu, ekspansi yang masih berlangsung dari MBMA menunjukkan bahwa perusahaan memiliki strategi hilirisasi yang agresif.

Namun, jika lebih ingin berinvestasi secara lebih terdiversifikasi, Anda dapat memilih saham MDKA. Ini karena saham tersebut memungkinkan Anda untuk mendapatkan eksposur dari emas, bauksit, maupun nikel.

Perbandingan Fundamental Saham Nikel

Untuk lebih mempermudah Anda dalam melihat fundamental saham tambang nikel yang telah kami sebutkan di atas, kami sudah membuat rangkuman pada tabel berikut:

Aspek FundamentalANTMINCOMBMA
Debt-to-Equity Ratio (DER)0,5%0%32,84%
Nilai HutangRp 12,32 triliunUS$ 443,75 jutaUS$ 378 juta
Jumlah Arus Kas BebasRp 2,71 triliun-US$ 83,98 jutaUS$ -3,43 miliar
Operation Cash FlowRp 3,681 triliunUS$ 207,49 jutaUS$ 309 juta

👉 Analisis keuangan: Cara Menghitung, dan Jenis-Jenisnya

Apa Saham Nikel Terbaik yang Paling Layak Dibeli Tahun Ini?

Saham ANTM menjadi emiten nikel yang masuk dalam indeks LQ45 dan IDX HighDiv20 sehingga cocok bagi investor yang mencari dividen dan saham likuid. Kemudian, saham ini juga memiliki keunggulan diversifikasi karena tidak hanya bergantung pada nikel saja. Singkatnya saham ini cocok untuk investor moderat maupun konservatif yang menginginkan eksposur nikel namun tetap aman dari fluktuasi harga komoditas.

Untuk entry masuk yang tepat, pastikan Anda masuk ketika harga mendekati area support historis atau ketika Price Book Value nilainya <1. Selain itu, Anda juga bisa mulai memantau saham ini ketika ada kabar baik terkait proyek hilirisasi atau kenaikan harga emas maupun nikel karena menjadi sinyal akumulasi.

Selanjutnya, ada saham nikel Indonesia INCO dengan keuangan yang sangat solid (DER 0%) yang menandakan bahwa perusahaan tidak punya hutang sehingga membuat perusahaan aman secara fundamental. Di sisi lain, proyek hilirisasi di Pomalaa dan Morowali membuka peluang pertumbuhan produksi bijih nikel dalam jangka menengah. Saham ini cocok untuk investor dengan profil konservatif hingga moderat yang berfokus pada nikel.

Sebaiknya Anda mulai mengamati saham INCO ketika harga nikel global mulai naik. Ini karena INCO menjadi saham yang paling sensitif terhadap pergerakan harga komoditas. Anda juga bisa menambahkan MBMA ke watchlist saat harganya terkoreksi atau saat ada pengumuman kesepakatan baru dengan mitra global mereka.

Terakhir, ada saham MBMA yang paling agresif dan berfokus pada hilirisasi nikel EV (NPI, HGNM, dan target MHP). Saham emiten nikel ini juga memiliki pertumbuhan produksi dan pendapatan yang cukup signifikan. Selain itu perusahaan juga memilik struktur keuangan yang kuat meskipun sedang melakukan ekspansi secara masif.

Saham ini cocok bagi investor agresif yang ingin bertaruh pada masa depan hilirisasi nikel dan baterai EV di Indonesia. Selain itu, mereka juga harus bersiap menghadapi volatilitas jangka pendek demi potensi keuntungan dalam jangka panjang. Anda bisa menambahkan MBMA ke dalam watchlist saat perusahaan mengumumkan kesepakatan smelter baru, penjualan MHP, atau pengembangan ekspor ke mitra global mereka.

Kesimpulannya, tidak ada saham tambang nikel terbaik Indonesia yang cocok bagi semua investor. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan analisis lebih dalam pada ketiga saham nikel tersebut dan menyesuaikannya dengan profil risiko serta strategi investasi Anda.

👉 Analisis Saham bagi Investor Pemula

Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)

Apa saham nikel yang cocok untuk pemula?

Saham ANTM cocok untuk pemula karena termasuk dalam indeks LQ45, likuid, dan rutin membagikan dividen. Selain itu, ANTM memiliki bisnis terdiversifikasi (nikel, emas, dan bauksit), sehingga lebih stabil menghadapi fluktuasi harga komoditas. Pemula bisa mulai dengan ANTM karena risikonya lebih rendah daripada saham nikel lain yang fokus penuh di sektor tambang saja.

Mana yang lebih bagus antara ANTM atau INCO?

ANTM lebih bagus untuk investor pemula dan pencari dividen karena bisnisnya terdiversifikasi dan rajin membagikan keuntungan. Sementara itu, INCO unggul untuk investor jangka panjang yang berfokus pada nikel murni dan proyek hilirisasi EV. Pilihan terbaik tergantung tujuan investasi Anda. Jika Anda menginginkan keamanan dan stabilitas, ANTM adalah pilihan terbaik. Di sisi lain, jika Anda ingin berfokus ke nikel dan siap menahan volatilitas pasar, INCO jawabannya.

Saham nikel apa saja yang bisa jadi pilihan investasi jangka panjang?

Ya, saham nikel bisa menjadi pilihan menarik untuk jangka panjang karena permintaan nikel terus meningkat, terutama dari industri baterai kendaraan listrik (EV). Indonesia sebagai produsen nikel terbesar dunia memiliki banyak potensi. Jika Anda bisa bersabar dan konsisten, investasi di saham nikel yang bagus seperti ANTM, INCO, atau MBMA bisa memberikan hasil yang menjanjikan dalam beberapa tahun ke depan.

Artikel Terkait