Throwback: Definisi & Perbedaannya dengan Pullback

Throwback, yang juga dikenal sebagai “pembalikan (reverse)”. Ini adalah pola penurunan sementara yang dialami nilai suatu aset di bursa. Pembalikan ini mengganggu tren untuk mendukung resistensi yang sebelumnya telah terlampaui.

Throwback adalah istilah yang sering didengar di dunia bursa dan trading. Mereka yang menggunakan analisis teknis dan mendasarkan analisis mereka pada grafik, pasti pernah mendengar istilah “throwback” saat berinvestasi di pasar. Terutama karena banyak investor menggunakan pola ini untuk membuat keputusan investasi.

Meski mungkin tampak seperti konsep yang rumit, kita harus menunjukkan bahwa ini lebih sederhana dari yang kita bayangkan.

Throwback, seperti yang telah kita katakan, adalah penurunan dalam harga suatu aset, dan selalu terjadi dalam tren naik. Artinya, ketika harga aset sedang naik, Anda akan bisa melihat throwback dalam grafiknya.

Biasanya, banyak trader menyebut pullback sebagai kemunduran yang mematahkan tren dan mendukung pada support atau resistensi. Namun kita harus menunjukkan bahwa, secara teknis, pullback hanya dapat terjadi untuk mematahkan tren turun. Dalam kasus di mana tren naik dipatahkan, nama yang kita gunakan untuk pola ini adalah throwback.

grafik throwback

Seperti yang dapat dilihat pada gambar, throwback terjadi saat tren naik. Saat harga aset sedang naik, grafik berhenti dan mengalami penurunan hingga berada pada resistensi yang telah terlampaui –yang sekarang bertindak sebagai support– untuk melanjutkan tren, yaitu untuk mengalami kenaikan harga lagi.

Menurut apa yang dikatakan para trader tentang munculnya throwback, kita sedang menghadapi “istirahat (break)” sementara dari tren. Break ini dapat menawarkan kita peluang untuk masuk ke pasar dan, sebelum tren berlanjut, memilih strategi panjang yang memungkinkan kita mendapatkan keuntungan.

Singkatnya, kita sedang menghadapi pola yang memberikan sinyal kepada para trader tentang evolusi harga aset di masa depan. Dalam hal ini, pola terbentuk ketika terjadi penurunan harga aset hingga mencapai resistensi yang sebelumnya telah terlampaui, untuk kemudian melanjutkan tren naik.

👉👉 👉 Support dan Resistance: Bagaimana Penerapannya dalam Trading?

Perbedaan antara throwback dan pullback

Biasanya, analis teknikal tidak memperhatikan apakah itu tren naik atau tren turun; dan akibatnya, terlepas dari tren, mereka selalu menyebut pullback pada pola ini, baik jika terbentuk dalam tren naik maupun dalam tren turun.

Perlu dicatat bahwa untuk kedua kasus tersebut, ada konsep yang berbeda. Konsep yang kita gunakan dalam kasus di mana pola muncul dalam tren naik, seperti yang dijelaskan dalam artikel ini, adalah “throwback“.

grafik pullback, yang meruapakan kebalikan dari throwvack.

Pullback adalah pembalikan harga suatu aset, dan selalu terjadi dalam tren turun. Artinya, ketika harga aset sedang turun, dan Anda akan menemukan pola ini dalam tren penurunan tersebut.

Seperti yang dapat dilihat pada gambar, pullback terjadi dalam tren penurunan. Harga suatu aset yang sedang turun, kemudian berhenti dan naik untuk sementara hingga mencapai support yang sebelumnya telah ditembus oleh harga –berubah menjadi resistensi sementara–, untuk kemudian melanjutkan penurunan.

Dalam praktiknya, ada yang tidak membuat perbedaan ini, tetapi penting untuk menunjukkan adanya kedua konsep tersebut, karena secara teknis keduanya tidak sama.

Kesimpulannya, dalam tren naik kita akan menemukan throwback, sedangkan dalam tren turun kita akan melihat pullback.

👉 Informasi lebih lanjut soal membaca pergerakan grafik harga saham: Panduan Cepat Membaca Trend Grafik Trading

Apa yang dimaksud dengan throwback?

Throwback, adalah pola yang digunakan oleh mereka yang menggunakan analisis teknikal untuk pemilihan investasi.

Ketika kita melihat throwback, umumnya, para trader melihatnya sebagai jeda dalam tren. Pola ini memungkinkan mereka masuk ke pasar dan mengambil posisi panjang. Ketika tren berlanjut, mereka bisa mendapatkan keuntungan dari posisi yang diambil.

Kesulitan dalam kasus ini adalah kita tidak tahu apakah kita benar-benar menghadapi throwback atau, sebaliknya, itu adalah pembalikan tren. Jika kita terburu-buru dan memanfaatkan throwback untuk mengambil posisi panjang dalam skenario di mana tren sedang berbalik, kita bisa mengalami kerugian besar.

Untuk memperbaiki analisis, kita harus melengkapinya dengan analisis volume, di antara indikator teknis lainnya yang dapat memberikan informasi ini.

Kami meninggalkan beberapa artikel indikator teknikal lainnya:

👉Indikator Trading Dan Osilator | Analisis Teknikal

👉 Cara Menggunakan Indikator Stokastik dalam Analisis Teknikal

Contoh throwback

Untuk mengakhiri, mari kita lihat kasus nyata dari throwback yang digambarkan dalam grafik.

Dalam gambar berikut, kita dapat melihat grafik harga saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI):

Dalam grafik ini, seperti yang terlihat pada gambar, kita memiliki beberapa contoh dari apa yang disebut throwback. Grafik menunjukkan adanya penurunan sementara yang ditempatkan pada berbagai resistensi yang sebelumnya telah ditembus.

Kenapa di Indonesia tidak ada istilah throwback dalam saham dan trading?

Para analis teknikal atau trader lebih banyak menggunakan istilah pullback. Padahal keduanya konsep yang berbeda. Jika Anda melihat adanya pematahan sementara tren naik maka disebut throwback. Sedangkan pematahan sementara pada tren turun yaitu pullback.

Bagaimana memanfaatkan throwback?

Pola ini adalah pola penurunan sementara dalam tren naik yang panjang. Anda bisa membeli saham saat harga turun sementara dan memanfaatkan tren kenaikan yang panjang untuk mendapatkan keuntungan.

Artikel Terkait