Indikator

Indeks kekuatan relatif atau relative strength index (RSI) adalah salah satu indikator yang paling banyak diikuti dalam analisis teknikal. Indikator ini dibuat oleh Welles Wilder dengan tujuan untuk area overbought dan oversold, interpretasinya sederhana dan bisa memberikan sinyal untuk melakukan trading.
RSI adalah indikator yang dinormalisasi yang bergerak dalam skala 0 hingga 100 dengan dua area yang menandai level oversold [0-(20/30)] dan overbought [(70/8b0)-100]. Indeks ini digunakan untuk memberikan sinyal beli atau jual dan menetapkan waktu dan harga terbaik. Karena bisa menentukan nilai overbought atau oversold, RSI memberikan sinyal secara dini.
Formula RSI adalah sebagai berikut:

Sebagaimana yang kita lihat, RSI dihitung menggunakan moving average (MA) dari kenaikan nilai atau aset keuangan dalam jangka waktu tertentu (RS), di mana X adalah jumlah periode. Sebaliknya, di penyebut RS kita memiliki penurunan moving average.
👉 Kami meninggalkan Anda artikel menarik indikator teknikal lain untuk membantu Anda berhasil dalam trading: Indikator Teknikal Terbaik Untuk Trading
Moving average, secara default menggunakan angka 14 sebagai periode. Makin pendek jangka waktu, makin sensitif indikatornya. Penggunaannya adalah lebih efektif ketika Anda berada di market yang sideways.

Indeks memberikan sinyal beli dan jual:

Zona overbought/oversold biasanya diinterpretasikan dari nilai berikut:
RSI digunakan sebagai indikator awal (leading indicator) dari pergerakan ekstrem pasar. Biasanya, puncak dan dasar pada RSI terjadi lebih awal daripada grafik harga.
Rasio ini relatif efektif dalam analisis divergensi dan membantu dalam penentuan titik ekstrem pasar. Jika nilai berada di awal tren yang sangat kuat, Anda harus berhati-hati terhadap sinyal yang muncul bertentangan dengan tren.

Anda bisa menarik garis tren di Relative Strength Index yang berkembang sejalan dengan yang ditarik di grafik harga. Sebagai aturan umum, garis tren yang ditarik pada indikator dipotong lebih awal daripada di grafik harga.
Ketika kita merujuk pada pemotongan, kita merujuk pada perubahan dalam tren. Artinya, kita bisa melihat perubahan tren lebih awal di RSI daripada di harga. Dengan cara ini, RSI mengirim peringatan yang bisa kita konfirmasi segera setelah kita melihat pemecahan garis di grafik harga.
Jika RSI tidak memberikan sinyal beli atau jual, Anda bisa menginterpretasikannya sebagai indikator momentum:

Anda dapat bertindak lebih agresif, yakni menetapkan pembelian ketika indikator melintasi level 50 ke atas dan penjualan ketika melintasi level 50 ke bawah.
Anda bisa menerapkan indikator ini di berbagai aset trading seperti Forex, CFD dan Opsi. Pelajari terlebih dahulu dasar-dasar trading pada ketiga aset tersebut.
Namun, mari kita kembali satu langkah dan jelaskan apa itu divergensi. Ini berarti bahwa grafik harga dan indikator bergerak ke arah yang berlawanan. Artinya, ketika harga naik, RSI turun atau sebaliknya.
Apa yang bisa menyebabkan divergensi? Ini bisa dijelaskan oleh adanya variabel tertentu yang belum tercermin dalam harga. Indikator ini dapat dikategorikan sebagai leading indicator.

Jadi, ada dua jenis divergensi:
Ada dua cara untuk memanfaatkan divergensi:
Referensi indikator: Wilder, Welles, Jr. New Concepts in Technical Trading Systems. Trend Research. MCLeansville, NC
👉 Indikator Trading Dan Osilator | Analisis Teknikal
Selain indikator teknikal seperti RSI ini, Anda juga bisa membaca artikel kami tentang analisis fundamental agar peluang mendapatkan keuntungan di market menjadi makin besar.