Pola
Mari kita lihat triangle pattern dalam trading, sebuah pola kelanjutan tren dan tiga variannya (symmetrical, ascending, dan descending). Kita akan mengetahui cara menggunakannya dalam trading dan semuanya dengan contoh praktis serta grafik.
👉 Jika Anda baru saja terujun ke dunia trading, pelajari Cara Belajar Trading dari Nol, Ini Tipsnya!
Triangle pattern biasanya adalah pola pada grafik yang menunjukkan kelanjutan dari tren harga yang sedang berlangsung. Ini berarti setelah periode istirahat singkat, harga kemungkinan akan melanjutkan arahnya seperti sebelumnya. Untuk membentuk segitiga, minimal harus ada empat titik di mana harga berbalik arah sehingga kita bisa menggambar dua garis tren: satu di bagian atas segitiga dan satu lagi di bagian bawahnya.
Dengan kata lain, segitiga terbentuk ketika dua garis tren mendekati satu sama lain dan menciptakan puncak harga. Sudut dari garis tren ini dapat bervariasi tergantung pada jenis segitiga yang terbentuk. Namun, secara umum, segitiga terbentuk oleh minimal dua puncak dan dua dasar harga, idealnya memiliki tiga puncak dan tiga dasar untuk pola yang lebih jelas.
Agar segitiga dapat kita andalkan, harus memenuhi hal berikut ini:
👉 Untuk informasi lebih lanjut: Trading: Apa itu dan Bagaimana Cara Memulainya?
Seperti yang telah kami sebutkan, pola triangle dalam trading memiliki hingga tiga varian. Mari kita lihat untuk mengetahui cara mengidentifikasinya:
Dalam sebuah segitiga simetris, harga bergerak dalam rentang segitiga yang terbentuk oleh garis tren bawah yang naik dan garis tren atas yang turun. Dengan demikian, kita bisa mengatakan bahwa puncak-puncak harga menurun dan dasar-dasar harga meningkat.
Berikut ini adalah contoh yang bagus.
Sementara harga bergerak dalam segitiga, volume kecil dan juga terus berkurang. Jika harga menembus segitiga simetris ke atas dan volumenya meningkat, pola ini dapat kita anggap lebih valid.
Untuk menghitung proyeksi atau pergerakan setelah harga keluar dari segitiga, kita mengambil jarak pembukaan segitiga dan memproyeksikannya ke atas atau ke bawah tergantung pada apakah tren sebelumnya naik atau turun. Proyeksi ini bersifat indikatif, terkadang harga bergerak lebih jauh dan terkadang lebih sedikit.
Berikut ini adalah ilustrasi yang sederhana.
👉 Trend Analysis: Panduan Praktis untuk Trader
Segitiga naik, yang juga kita kenal sebagai segitiga siku-siku atau bullish triangle pattern, mirip dengan segitiga simetris. Bedanya, garis atasnya datar secara horizontal dan tidak menurun. Garis tren bawahnya juga tetap menunjukkan kecenderungan naik.
Harga bergerak antara dua garis tren: satu di bagian bawah yang menunjukkan tren naik dan satu di bagian atas yang datar secara horizontal. Dengan demikian, puncak harga tetap stabil sementara dasarnya mengalami kenaikan.
Di sini Anda dapat melihat contohnya.
Apa yang bisa terjadi?
Ketika harga bergerak dalam pola segitiga, biasanya volume perdagangan tidak terlalu tinggi. Namun, ketika harga keluar dari segitiga ke arah atas, volume perdagangan cenderung meningkat.
Untuk memperkirakan potensi kenaikan setelah harga keluar dari segitiga, Anda dapat mengukur jarak dari titik awal segitiga ke titik tembusnya ke atas. Perlu kita ingat bahwa perkiraan ini hanya sebagai petunjuk dan mungkin tidak akurat.
Di sini bisa kita lihat dengan jelas.
👉 Ini 10+ Broker Forex Terbaik untuk Trading di Indonesia
Sebuah segitiga menurun memiliki banyak kesamaan dengan segitiga simetris dan segitiga naik, tetapi kekhasan utamanya adalah bahwa garis tren atas menurun dan garis tren bawah horizontal. Atau dengan kata lain, kebalikan dari segitiga naik.
Harga bergerak dalam kisaran dua garis tren, satu bawah yang horizontal dan satu atas yang menurun sehingga puncak-puncaknya menurun dan dasar-dasarnya mendatar. Berikut ini adalah contohnya.
Dan sekali lagi, apa yang bisa terjadi?
Di sisi lain, volume biasanya berkurang seiring dengan harga yang bergerak dalam rentang yang lebih sempit dan mendekati puncak. Dan mengenai proyeksi penurunan yang mungkin terjadi di pasar sejak harga keluar dari segitiga, yang perlu dilakukan adalah melihat jarak pembukaan segitiga dan memproyeksikannya ke bawah.
Grafik berikut ini menunjukkannya dengan sangat baik.
👉 Apakah Anda ingin tahu lebih banyak tentang analisis teknikal, seperti misalnya, prinsip dan teori yang mendasarinya? Dalam hal ini, jangan lewatkan panduan analisis teknikal kami.
Triangle pattern dalam trading adalah pola yang digunakan oleh analis teknikal untuk memprediksi kelanjutan atau perubahan tren harga saham atau pasar lainnya.
Namun, ada satu jenis segitiga yang mengindikasikan kemungkinan perubahan tren, yaitu inverted triangle (segitiga terbalik) yang juga sering disebut segitiga terompet.
Ketika kita melihat pola segitiga terbalik ini, itu menjadi peringatan bahwa tren yang sedang berlangsung mungkin akan segera berubah arah. Hal ini terutama terjadi jika harga mencapai titik di mana garis tren dari segitiga tersebut ditembus dengan volume trading yang besar di sisi yang berlawanan dengan tren yang sebelumnya terjadi.
Dengan kata lain, segitiga terbalik adalah sinyal bahwa investor perlu memperhatikan kemungkinan perubahan arah tren yang signifikan yang dapat mempengaruhi keputusan investasi mereka.
👉 Trend Line: Panduan Dasar untuk Investor Pemula
Mari kita lihat dengan pola symmetrical dan ascending. Kami tidak akan membahas pola descending secara mendetail, tetapi prinsipnya sama dengan ascending, hanya terbalik.
Jika tren pasar sedang naik (bullish), kita harus menunggu untuk melihat apakah harga, setelah bergerak dalam rentang dua garis pedoman yang membentuk segitiga, menembus bagian atas. Dalam kasus tersebut, itu akan memberikan sinyal beli dan melanjutkan momentum naik.
Dalam hal ini, sangat penting untuk menilai apakah penembusan ini terjadi dengan volume yang signifikan. Jika tidak, itu bisa menjadi sinyal palsu. Pada grafik, Anda dapat dengan jelas melihat penembusan dengan lingkaran dan di situlah sinyal beli akan diberikan.
Melanjutkan contoh tren bullish kita. Jika harga keluar dari segitiga ke arah atas dan mengaktifkan sinyal beli, kita harus ingat bahwa jika harga turun kembali dan berada di bawah garis atas yang sebelumnya telah dilewati, itu akan menjadi tanda kelemahan, tetapi bukan waktu untuk menjual.
Oleh karena itu, stop loss harus ditempatkan di bawah titik terendah dari rentang pergerakan dalam segitiga. Di sini bisa terlihat dengan jelas, seharusnya di bawah garis horizontal.
Dan waktunya telah tiba untuk mengumpulkan keuntungan, jika operasi berjalan dengan baik. Dengan demikian, tujuan pertama dari kenaikan akan diperoleh dengan mengambil amplitudo dari segitiga dan memproyeksikannya ke atas dari breakout.
Setelah tujuan pertama dari kenaikan tercapai, Anda dapat melakukan 2 hal:
Dan dengan cara yang sama, kita akan melihat bagaimana varian triangle ini dioperasikan.
Ketika harga menembus bagian atas segitiga, ini menjadi sinyal untuk membeli karena menunjukkan bahwa tren naik kemungkinan akan berlanjut. Namun, kita harus masuk hanya jika ada peningkatan volume yang signifikan karena volume yang tinggi mengindikasikan dukungan yang kuat dari banyak trader terhadap pergerakan tersebut. Hal ini memperkuat validitas sinyal beli. Di grafik, hal ini terlihat jelas dengan tanda lingkaran.
Setelah kita masuk ke dalam pasar, kita harus melindungi diri dari kemungkinan kerugian. Dalam situasi ini, tanda kelemahan akan terlihat jika setelah sinyal beli muncul, harga turun kembali di bawah garis atas yang sebelumnya telah ditembus (itulah mengapa penting untuk melihat volume transaksi). Stop loss harus ditempatkan di bawah titik terendah dari rentang pergerakan dalam segitiga. Dalam kasus ini, posisi stop loss harus berada di bawah garis biru.
Seperti yang kita lihat sebelumnya dari pola segitiga, target pertama untuk kenaikan harga dapat ditentukan dengan mengukur lebar segitiga dan memproyeksikannya ke atas sejauh harga keluar dari batas atas segitiga. Ini berarti kita mengambil jarak dari titik puncak segitiga (resistance) ke titik dasar segitiga (support). Kamudian, jarak tersebut diperpanjang ke atas dari titik breakout. Dalam contoh ini, titik breakout ditandai dengan garis hijau yang menunjukkan awal dari pergerakan potensial menuju target kenaikan harga yang pertama.
👉 Support dan Resistance: Bagaimana Penerapannya dalam Trading?
👉 Apa itu Perdagangan Karbon: mengenal carbon trading Indonesia
Secara umum, triangle adalah pola yang lebih besar dan lebih lama yang dapat pecah ke arah mana pun. Sedangkan flag dan pennant adalah pola jangka pendek yang umumnya menunjukkan kelanjutan tren sebelumnya.
Kami baru saja membahas tiga pola kelanjutan tren: symmetrical triangle, ascending triangle, dan descending triangle. Namun, dalam kategori formasi chartist untuk kelanjutan tren, masih ada pola lainnya, seperti:
Secara singkat, triangle adalah pola chartist dalam trading yang menunjukkan bahwa tren kemungkinan akan berlanjut, tidak peduli apakah bentuknya simetris, naik, atau turun.
Selain triangle pattern, kami juga memiliki pembahasan pattern lain yang bisa Anda simak melalui artikel di bawah ini.
Head and Shoulders Pattern (HnS)
Pola Triple Top dan Triple Bottom: Pelajari Cara Penerapannya dalam Trading
Strategi Trading Menggunakan Pola Double Top dan Double Bottom
10 Chart Pattern (Pola Grafik) Utama: Strategi untuk Sukses Trading