Indeks Profitabilitas: ROA, ROE, ROCE, ROS

Ada berbagai cara untuk mengevaluasi sebuah perusahaan. Bisa dengan berbagai indeks profitabilitas yang dapat digunakan, seperti ROA, ROE, ROCE, ROS.
Dalam artikel ini kita akan melihat apa itu, bagaimana cara menggunakannya dan untuk apa biasanya digunakan. Namun, pertama-tama kita akan membahas lebih dalam tentang konsep profitabilitas dan indeks profitabilitas.

👉 Saham Terbaik di Indonesia 2024, Layak Dibeli!
Apa itu profitabilitas?
Profitabilitas adalah metrik yang digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dari perusahaan tertentu. Ini termasuk kemampuan ekonominya seperti peluang pertumbuhan, penurunan, keberhasilan atau kegagalan perusahaan itu sendiri.
Perusahaan terdiri dari berbagai komponen terpisah tetapi fungsional terhubung satu sama lain. Kami memiliki aset, keuntungan yang dihasilkan dari waktu ke waktu, biaya, aset yang mampu menghasilkan keuntungan ini.
Efisiensi perusahaan, yang dihitung melalui berbagai metode, termasuk ROA, ROE, ROCE, memberi kami informasi berguna tentang stabilitas posisi pasar perusahaan itu sendiri, dan prospek masa depannya. Jika profitabilitas yang dihitung berkurang maka ada risiko bahwa perusahaan akan kehilangan posisi pasarnya. Sebaliknya, jika menunjukkan profitabilitas yang baik kemungkinan akan meningkatkan posisinya di pasar seiring waktu.
Lalu, apa itu Indeks Profitabilitas?
Kami telah membahas konsep profitabilitas dalam paragraf sebelumnya, menjelaskan untuk mengevaluasi profitabilitas perusahaan harus mempertimbangkan berbagai elemen, seperti: laba bersih, biaya operasional, hutang keuangan atau ekuitas seiring waktu.
Oleh karena itu, indeks profitabilitas tidak lain adalah mempertimbangkan dua atau lebih faktor ini untuk memperkirakan profitabilitas perusahaan, melalui berbagai perhitungan matematika.
Anda dapat menggunakan berbagai indeks profitabilitas, dan di sini kita akan membahas yang paling penting. Namun, pertama-tama kita akan melihat bagaimana menggunakannya dan informasi apa yang mereka berikan kepada kita.
Bagaimana menggunakan indikator profitabilitas
Indeks profitabilitas digunakan dalam operasi analisis untuk menentukan apakah sebuah perusahaan bisa menjadi investasi yang menguntungkan atau tidak. Mereka memberi kita informasi berguna tentang kualitas manajemen dan pengelolaan yang tepat dari perusahaan itu sendiri. Mereka dapat digunakan oleh analis untuk menentukan apakah perusahaan tertentu adalah investasi yang baik atau tidak.
Profitabilitas yang tinggi, seperti yang dihasilkan dari penerapan indeks, adalah sinonim dari efisiensi. Dalam hal ini efisiensi adalah kemampuan untuk menghasilkan jumlah output (keuntungan) yang relatif tinggi dibandingkan dengan input (biaya operasional) yang dimasukkan. Strategi terbaik untuk menggunakan indeks profitabilitas adalah melakukan analisis komparatif, yaitu membandingkan profitabilitas perusahaan dengan perusahaan lain yang beroperasi di sektor yang sama atau sektor yang serupa.
👉 Alternatif yang dapat Anda temukan untuk mendapat keuntungan melalui dividen: Pengertian Dividen: Jenis-jenis, Syarat, dan Kapan Dibagikan
Formula Indeks Profitabilitas: ROA, ROE, ROCE, ROS
Dalam konteks analisis fundamental, indikator profitabilitas memainkan peran penting karena mereka memberikan pandangan mendalam tentang kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari pendapatan dan investasi. Menganalisis fundamental perusahaan berarti membedah indikator-indikator ini yang memberikan lensa melalui mana kita dapat memeriksa kinerja masa lalu dan sekarang dari perusahaan, dan merupakan dasar untuk memproyeksikan skenario masa depan.
👉 Salah satu cara dalam analisis grafik saat trading: Strategi Trading Menggunakan Pola Double Top dan Double Bottom
ROA
ROA (Return on Assets) mengukur profitabilitas dari aset yang dimiliki perusahaan. Oleh karena itu, ROA yang tinggi berarti bahwa aset perusahaan menghasilkan keuntungan yang tinggi. Sementara itu ROA yang rendah diinterpretasikan seolah-olah aset perusahaan tidak menghasilkan keuntungan yang berlebihan.
ROA = Laba bersih / Total aset
Sebagai contoh, ROA 6% berarti bahwa, untuk setiap Rp 100 aset, laba bersih perusahaan adalah Rp 6. Jadi ROA yang tinggi akan selalu lebih baik, karena perusahaan akan membutuhkan lebih sedikit aset untuk menghasilkan keuntungan tertentu.
Selain itu, karena modal yang dibutuhkan akan lebih rendah, investasi yang harus Anda lakukan untuk mempertahankannya akan lebih rendah. Singkatnya, ROA mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan asetnya.
Dibandingkan dengan nilai yang dihasilkan oleh rasio ini, ROA rendah berarti perusahaan memiliki intensitas modal tinggi karena akan membutuhkan banyak aset untuk menghasilkan keuntungan. Di sisi lain, perlu diingat bahwa ROA, seperti indikator profitabilitas lainnya, harus dibandingkan dengan yang diperoleh oleh perusahaan dalam sektor yang sama. Meskipun demikian, idealnya adalah mencari perusahaan dengan ROA tinggi.
ROE
ROE (Return On Equity) adalah rasio yang mengukur profitabilitas pemegang saham dengan membandingkan laba bersih (diberikan kepada perusahaan induk) dengan ekuitas (diberikan kepada perusahaan induk). Ini juga diinterpretasikan sebagai pengembalian ekuitas.
ROE = Laba bersih yang diberikan kepada perusahaan induk / Ekuitas yang diberikan kepada perusahaan induk
Oleh karena itu, ROE mengukur efisiensi perusahaan terhadap sumber daya yang disediakan oleh pemegang saham (ekuitas atau ekuitas). Misalnya, ROE 8% berarti bahwa untuk setiap Rp 100 yang dibayarkan oleh pemegang saham, perusahaan mendapatkan laba Rp 8 . Oleh karena itu, nilai rasio yang lebih tinggi berarti return on equity yang lebih tinggi dan sebaliknya.
Namun, perlu diingat bahwa perusahaan dengan persentase ekuitas yang rendah akan memiliki nilai ROE yang tinggi, jadi kita harus berhati-hati jika nilai ROE yang tinggi terkait dengan tingginya hutang. Selain itu, nilai-nilai yang dicapai oleh ROE harus dibandingkan dengan yang diperoleh oleh perusahaan dalam sektor yang sama.
ROCE
ROCE (Return On Capital Employed) adalah pengembalian dari modal yang diinvestasikan. Modal yang diinvestasikan adalah jumlah total dari ekuitas bersih dan hutang keuangan bersih. EBIT adalah hasil operasional.
ROCE = EBIT / Modal yang diinvestasikan = Laba operasional / (Hutang keuangan bersih + Ekuitas bersih)
Modal yang diinvestasikan memperhitungkan sumber daya yang disediakan oleh pemegang saham dan kreditur. Oleh karena itu, kita tertarik untuk mengetahui apa keuntungan yang diperoleh sebelum membayar bunga, yang merupakan hasil operasional (EBIT).
Sebagai contoh, ROCE sebesar 10% berarti bahwa untuk setiap Rp 100 yang dibayarkan oleh kreditur dan pemegang saham, perusahaan menghasilkan Rp 10, yang akan digunakan untuk membayar pemegang saham dan kreditur itu sendiri. Dengan cara ini, seiring meningkatnya rasio ini, perusahaan lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang disediakan.
ROS
ROS adalah indeks profitabilitas yang mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari penjualan yang dilakukan. Ini menghubungkan hasil operasional dengan unit pendapatan.
Ini bisa menjadi alat yang berguna untuk membandingkan perusahaan dan mengukur efisiensi mereka di pasar. Misalnya, jika perusahaan X menghasilkan penjualan Rp 40 juta dengan biaya total Rp 30 juta, kita bisa mengatakan bahwa itu lebih efisien daripada perusahaan yang menjual Rp 90 juta tetapi dengan biaya total Rp 80 juta.
Namun, ROS tidak hanya digunakan dalam penelitian komparatif, tetapi juga untuk mengidentifikasi tren dasar dalam perusahaan yang sama. Misalnya, peningkatan ROS menunjukkan bahwa efisiensi perusahaan meningkat, penurunan berarti penurunan efisiensi perusahaan.
Formula untuk menghitung ROS adalah sebagai berikut: ROS = Laba operasional (EBIT)/Penjualan bersih
Seperti ROE dan ROA, rasio ini harus dibandingkan dengan yang diperoleh oleh perusahaan dalam sektor yang sama.
👉 Selain berinvestasi pada saham, terdapat cara lain yaitu dengan berinvestasi pada komoditas. Anda dapat membaca artikel berikut: Cara Berinvestasi di Komoditas: Panduan Lengkap Investasi
FAQ
Profitabilitas dapat didefinisikan sebagai metrik yang mampu mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan, sehingga mengarahkan keputusan investasi.
Ini adalah indeks yang memperkirakan profitabilitas perusahaan, dengan mempertimbangkan banyak faktor. Yang paling penting adalah ROS, ROA, ROCE, ROE
ROS adalah indeks profitabilitas yang mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari penjualan. Formula untuk menghitungnya adalah sebagai berikut: ROS = Laba operasional (EBIT)/Penjualan bersih
ROCE mengukur pengembalian modal yang diinvestasikan dan formulanya adalah sebagai berikut: EBIT / Modal yang diinvestasikan = Hasil operasional / (Hutang keuangan bersih + Ekuitas bersih)
Ini adalah indeks yang mengukur profitabilitas dengan membandingkan laba bersih dengan ekuitas bersih. Formulanya adalah sebagai berikut: Laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham utama / Ekuitas bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham utama
Formula ROA adalah Laba bersih / Total aset dan menunjukkan profitabilitas aset perusahaan tertentu, jadi keuntungan yang dihasilkan aset.