Pembagian Dividen: Pertimbangan dalam Memilih Saham

Pembagian dividen menjadi salah satu hal yang menarik bagi para investor jangka panjang. Terdapat dua cara untuk menghasilkan keuntungan ketika Anda membeli saham secara langsung. Cara pertama adalah capital gain, kemudian cara kedua adalah melalui dividen.
Suatu perusahaan memiliki poyeksi pertumbuhan yang tinggi, investor akan menerapkan strategi buy and hold untuk meperoleh keuntungan. Keuntungan ini mereka peroleh dari perubahan harga saham di masa depan. Namun, bagi mereka yang ingin memperoleh pendapatan pasif, dividen menjadi strategi yang paling sering mereka gunakan.

Strategi ini sangat sesuai bagi investor yang lebih konservatif dan memiliki tujuan investasi jangka panjang. Hal ini karena para investor mendapatkan remunerasi setiap tahunnya, terlepas dari perkembangan nilai saham pada pasar. Cara ini sama seperti saat berinvestasi pada pendapatan tetap. Namun, apakah membeli saham hanya karena dividennya disarankan?
👉 Bagaimana cara kerja pasar saham?
Mengapa Ada Pembagian Dividen?
Pada bursa saham, terdapat dua cara untuk mendapatkan keuntungan. Pertama, yang menjadi cara yang paling umum adalah membeli saham dan menjualnya ketika harga saham tersebut naik di masa yang akan datang. Kenaikan harga saham ini dapat kita sebut sebagi revaluasi. Kendala pada penggunaan cara ini adalah hasilnya yang kurang terprediksi dan lebih bergejolak. Hal tersebut karena kita tidak dapat memprediksi apakah saham yang kita investasikan nilainya akan naik atau turun.
Cara kedua menghasilkan keuntungan dari berinvestasi saham adalah dengan dividen yang lebih terprediksi. Kelebihan dari cara ini adalah kita tidak bergantung (dalam jangka pendek) pada perubahan nilai saham. Namun, kita akan mendapatkan pembayaran secara konstan sebagai pemegang saham.
Dividen merupakan bagian keuntungan yang allih-alih perusahaan investasikan kembali, namun mereka bagikan kepada pemegang sahamnya. Semakin besar bagian saham yang investor miliki, maka akan semakin besar dividen yang mereka terima.
Meskipun dividen dapat menarik banyak investor, tidak semua perusahaan membagikannya.
Alasan Pembagian Dividen
Berikut merupakan penjelasan beberapa perusahaan mebagikan dividennya kepada para pemegang saham:
Membagikan keuntungan kepada pemegang saham
Dividen merupakan cara perusahaan untuk membagikan keuntungannya kepada para investor. Perusahaan menggunakan dividen untuk memberikan keuntungan kepada investor dalam jangka waktu yang pendek. Sehingga para investor memiliki insentif untuk tetap berinvestasi. Namun, untuk dapat membagikan dividen kepada para investor, perusahaan harus benar-benar memiliki keuntungan.
Umumnya, pembagian dividen ini terjadi pada perusahan yang lebih settle dan memiliki pendapatan yang stabil.
Menarik investor baru
Dividen menjadi cara yang ampuh untuk menarik investor baru, karena memperoleh pendapatan secara berulang tanpa harus memikirkan kondisi harga saham. Dividen menjadi menarik ketika harga saham mengalami stagnan, oleh karena pemegang saham tetap mendapatkan keuntungan ketika harga sahamnya stagnan. Umumnya, perusahaan yang memberikan dividen yang tinggi akan lebih menarik bagi para investor.
Terdapat beberapa periode pembagian dividen perusahaan, yaitu setahun sekali, setiap kuartal, dan bahkan setiap bulan. Bagian yang perusahaan berikan untuk pembayaran dividen kita kenal sebagai pay-out. Bagian ini merupakan persentase keuntungan yang perusahaan investasikan kembali dan bagian yang mereka bagikan. Penyesuaian pay-out tergantung pada sektor dan prospek pertumbuhan. Hal ini karena keduanya merupakan tolok ukur penting untuk mengetahui keberlanjutan dalam jangka panjang pada suatu dividen.
Berikut merupakan rumus untuk menghitung dividen:

Alasan Perusahaan Tidak Melakukan Pembagian Dividen
Anda harus memahami bahwa tidak semua perusahaan membagikan dividen. Hal tersebut oleh karena adanya beberapa alasan seperti kapitalisasi perusahaan, pengembangan produk, dan sektor perusahaan. Namun, biasanya alasan utama perusahaan tidak melakukan pembagian dividen oleh karena masih membutuhkan dana untuk mengembangkan produk. Sehingga perusahaan tersebut dapat terus bertumbuh. Perusahaan yang masih dalam fase berkembang biasanya tidak melakukan pembagian dividen, karena mereka menginvestasikan kembali keuntungkan untuk pertumbuhan dan perluasan bisnis.
Ketika tidak mendapat pembagian dividen, pemegang saham akan memperoleh imbalan dalam apresiasi saham.
Hal ini sering terjadi pada saham perusahaan teknologi seperti Amazon (AMZN), Tesla (TSLA), atau Alphabet (GOOG). Investor yang berinvestasi pada saham tersebut tidak menerima pembagian dividen, namun mereka akan menerima imbalan dalam bentuk apresiasi harga saham. Hal tersebut karena perusahaan akan menginvestasikan keuntungannya kembali sehingga perusahaan terus berkembang. Jika perusahaan berhasil berkembang dan menguasai pangsa pasar maka sahamnya akan naik nilanya, sehingga memberikan imbalan kepaa para investor.
Kemudian, ada juga perusahaan yang tidak membagikan keuntungannya kepada para investor, namun lebih memilih membeli kembali saham. Dengan cara ini, pemegang saham yang tidak menjual sahamnya akan memiliki bagian yang lebih besar pada perusahaan di masa yang akan datang.
Pro dan Kontra Pembagian Dividen
Pendapat yang Mendukung Pembagian Dividen
Seperti yang telah kita lihat, pembagian dividen tidak memiliki standar, sehingga setiap perusahaan bebas menggunakan keuntungannya untuk berinvestasi kembali atau mebagikannya kepada para investor. Banyak investor beranggapan bahwa berinvestasi berdasarkan dividen menjadi cara yang lebih aman daripada menunggu harga sahamnya naik. Selain itu, investor mendapatkan kebebasan untuk memilih serta menentukan peluang yang mereka anggap lebih menarik.. Berikut merupakan berapa pendapat yang mendukung pembagian dividen:
Sebagai Sumber Keuntungan
Sebagian besar investor sudah paham bahwa kenaikan harga saham akan memberikan mereka keuntungan. Namun, ketika pasar mengalami stagnan, dividen menjadi sumber utama untuk mendapatkan keuntungan. Menurut Hartford Funds, dari tahun 1930 hingga 2017, sebesar 42% dari total pengembalian indeks saham S&P500 berasal dari dividen.
Saham dengan Pertumbuhan Dividen yang Baik Berhasil Mengungguli Pasar Saham
Meskipun tampak bertentangan, perusahaan yang melakukan pembagian dividen dan terus meningkatkan jumlah pembagiannya, lebih unggul jika kita bandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan pembagian dividen.
Berikut merupakan contoh nyata perbandingannya:

Berinvestasi dengan Melihat Pembagian Dividen dapat Menghindarkan Kita dari Kekeliruan
Lawan terbesar dari investasi jangka panjang pada pasar saham adalah emosi kita sendiri. Dengan berinvestasi pada perusahaan atau ETF yang berfokus pada kulitas Anda harus sabar dan sebaiknya tidak menjual ketika saat terburuk sedang terjadi. Hal ini karena investor akan mendapatkan hasil yang lebih baik pada jangka waktu panjang. Pembayaran dividen membantu keadaan psikologi investor pada saat pasar mengalami saat yang sulit.
Pendapat yang Menentang Pembagian Dividen
Ada beberapa perusahaan yang tidak membagikan dividen. Hal ini karena banyak perusahaan yang masih berkembang sehingga perusahaan tersebut tidak ingin kekurangan modal karena membagikan dividen kepada para pemegang saham. Reinvestasi ini terjadi dengan tujuan agar tidak terdahului pesaing dan terus bertumbuh dari tahun ke tahun untuk dapat menghasilkan nilai lebih bagi pemegang saham.
Hal tersebut menjadi keuntungan karena pemegang saham dapat memulihkan investasi mereka jika mau, yaitu dengan menjual saham untuk meperoleh pendapatan berkala. Namun, investor tidak wajib untuk menginvestasikan dividen kembali, membayar pajak, dan biaya tambahan. Berikut merupakan beberapa pendapat yang menentang pembagian dividen:
Bukan Merupakan Uang Gratis
Ketika perusahaan membagikan dividennya, terjadi pengurangan harga saham. Jika perusahaan “A” membagikan US$ 50 juta dalam bentuk dividen, nilai perusahaan akan berkurang sebesar US$ 50 juta. Walaupun masih banyak terjadi perdebatan berkaitan dengan dampak yang dapat berpengaruh pada profitabilitas, hal ini merupakan fakta yang tidak dapat kita sangkal.
Tidak Efisien dari Sudut Pandang Pajak
Salah satu kekurangan dari dividen terletak pada pembayaran pajak. Hal tersebut karena setiap kali kita menerima dividen, kita harus berurusan dengan kantor pajak. Sebaliknya, jika sebuah perusahaan tidak membagikan dividen kemudian menginvestasikannya kembali, kita dapat meperoleh manfaat dari bunga majemuk dan hanya melakukan penjualan ketika membutuhkan.
Kurangnya Diversifikasi
Jumlah perusahaan pada pasar global yang melakukan pembagian dividen mengalami penurunan selama beberapa dekade terakhir. Hal ini berarti bahwa investasi dengan mengandalkan dividen semakin sedikit sehingga berpengaruh juga pada diversifikasi portofolio.
- Pada tahun 1991, 71% dari saham global melakukan pembagian dividen.
- Pada tahun 2012, hanya 61% saham global yang melakukan pembagian dividen.

Perusahaan yang Melakukan Pembagian Dividen
Berikut merupakan contoh perusahaan global yang membagikan dividen kepada para pemegang saham:
Perusahaan | Ticker | ISIN |
Exxon Mobil Corp. | XOM | US30231G1022 |
Johnson & Johnson | JNJ | IE00BY7QL619 |
JPMorgan Chase & Co | JPM | US46625H1005 |
Procter & Gamble | PG | US7427181091 |
Wells Fargo & Co. | WFC | US9497461015 |
Citigroup Inc. | C | US1729674242 |
Whirlpool Corp. | WHR | US9633201069 |
Honda Motor Co., Ltd. | HMC | JP3854600008 |
Terdapat beberapa perusahaan yang secara konsisten melakukan peningkatan pada pembagian dividen dan tetap melakukannya dalam masa krisis. Pengelompokkan perusahaan tersebut berdasarkan pada pembagian dividen yang telah mereka lakukan selama 25 tahun dan 50 tahun berturut-turut. Pengelompokannya kita kenal dengan sebutan “Raja Dividen“, Coca-Cola dan Johnson & Johnson merupakan salah contohnya.

Perusahaan Indonesia yang Melakukan Pembagian Dividen
Berikut merupakan daftar perusahaan Indonesia yang konsisten membagikan dividen selama 20 tahun:
Perusahaan | Ticker |
PT Bank Central Asia Tbk | BBCA |
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk | BBRI |
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk | BMRI |
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk | BBNI |
PT AKR Corporindo Tbk | AKRA |
PT Astra International Tbk | ASII |
PT Indofood Sukses Makmur Tbk | INDF |
PT Bukit Asam Tbk | PTBA |
PT Selamat Sempurna Tbk | SMSM |
PT PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk | TLKM |
👉 Raja Dividen: Saham dengan Dividen yang Terus Meningkat Selama Lebih Dari 50 Tahun
Perusahaan yang Tidak Melakukan Pembagian Dividen
Berikut merupakan contoh perusahaan global yang tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham:
Perusahaan | Ticker | ISIN |
Amazon | AMZN | US0231351067 |
AutoZone | AZO | US0533321024 |
Meta Platforms | META | US30303M1027 |
Tesla | TSLA | US88160R1014 |
Alphabet | GOOGL | US02079K3059 |
Berkshire Hathaway | BRK.B | US0846707026 |
Booking Holdings | BKNG | US09857L1089 |
VeriSign | VRSN | US92343E1029 |
Waters Corp. | WAT | US9418481035 |
👉 NPWP & Cara lapor SPT Dividen Saham
Perusahaan Indonesia yang Tidak Melakukan Pembagian Dividen
Berikut merupakan daftar perusahaan Indonesia yang tidak membagikan dividen kepada pemegang saham:
Perusahaan | Ticker | Tahun Buku Dividen Terakhir |
PT Venteny Fortuna International Tbk | VTNY | – |
PT Dewi SHRI Farmindo Tbk | DEWI | – |
PT Mitra International Resources Tbk | MIRA | 1996 |
PT Bumi Serpong Damai Tbk | BSDE | – |
Hotel Sahid Jaya Tbk | SHID | 1997 |
PT Jakarta International Hotel & Development Tbk | JIHD | 1996 |
PT Bersama Zatta Jaya Tbk | ZATA | – |
PT Sumber Energi Andalan Tbk | ITMA | – |
PT Indoritel Makmur International Tbk | DNET | – |
PT Bakrie & Brothers | BNBR | 1996 |
👉10 Saham IHSG dengan Proyeksi Dividen Tertinggi
Saham Populer yang Bagi Dividen di Indonesia
Berikut adalah beberapa perusahaan/saham populer yang bagi dividen di Indonesia. Kami akan memberikan informasi jadwal terbaru jadwal pembagian dividen mereka.
Pembagian dividen ADRO
PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) menjadi saham favorite bagi pemburu dividen. Terutama karena nilai dividend yield yang tinggi pada tahun 2023 yakni mencapai 74,26%.
Adapun jadwal pembagian dividen ADRO 2024 (tahun buku):
- Ex-date dividen: 30 Desember 2024
- Recording date: 2 Januari 2025
- Pembayaran: 15 Januari 2025
- Jenis: dividen interim tahun buku 2024
- Nilai dividen: Rp 106,84
Jadwal pembagian dividen ADRO, menurut historisnya biasanya akan dilakukan pada bulan Januari, Mei dan Juni. Jadi tunggu saja jadwal terbarunya di tengah tahun 2025 ini.
Pembagian dividen BBCA 2024
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) baru saja mengumumkan rencana (24/01) untuk membagikan dividen final. Adapun pembagian dividen BBCA untuk tahun buku 2024 ini rencananya sebesar 68,5%.
Sebelumnya, pembagian dividen BBCA 2024 juga sudah dilakukan. BBCA membagikan dividen interim untuk tahun buku 2024 sebesar Rp 50 per lembar saham.
- Ex-date dividen: 21 November 2024
- Recording date: 22 November 2024
- Pembayaran: 11 Desember 2024
- Jenis: dividen interim tahun buku 2024
- Nilai dividen: Rp 50
Jadwal pembagian dividen BBRI 2024
Adapun jadwal pembagian dividen BBRI 2024, telah dilaksanakan pada bulan Januari ini. BBRI membagikan dividen interim atas laba buku 2024 pada 15 Januari 2025.
- Ex-date dividen: 27 Desember 2024
- Recording date: 30 Desember 2024
- Pembayaran: 15 Januari 2025
- Jenis: dividen interim tahun buku 2024
- Nilai dividen: Rp 135
Pembagian dividen UNTR 2024
Anda wajib menantikan pembagian dividen UNTR 2024. Pasalnya, saham UNTR punya riwayat membagikan dividen dengan nilai jumbo. Untuk tahun buku 2023 saja UNTR membagi dividen Rp 2.270 per lembar saham. Untuk tahun buku 2024, UNTR telah membagikan dividen interim Rp 667 pada 24 Oktober 2024.
Kesimpulan
Perusahaan yang membagikan dividen sangat menarik bagi banyak investor yang mencari pedapatan secara konsisten. Kemudian, pembagian dividen juga menarik bagi investor yang ingin mencoba untuk mebangun portofolio dengan nilai yang stabli dan riwayat keuntungannya yang selalu meingkat. Tidak semua perusahaan membagikan dividen namun bukan berarti perusahaan tersebut tidak menarik. Oleh karena itu, sebagai investor kita harus memilih saham yang sesuai dengan tujaun investasi kita.
Selanjutnya, kita tidak boleh mengabaikan saham perusahaan yang tidak membagikan dividen. Hal tersebut karena besar kemungkinan di masa yang akan datang akan memberikan keuntungan. Pada saham yang secara konsisten membagikan dividennya, belum tentu perusahaan akan terus membagikan dividen dalam jangka waktu yang panjang. Faktanya, banyak perusahaan yang tidak memiliki simpanan pada kas karena memaksakan membayar dividen untuk mempertahankan komitmen mereka kepada para pemegang saham.
Akhirnya, kita tidak boleh hanya melihat kriteria yang berkaitan dengan dividen saja saat akan berinvestasi. Namun, kita juga harus melakukan analisis yang lebih mendalam seperti prospek di masa depan serta manajemen kasnya. Dividen merupakan salah satu aspek untuk menghasilkan keuntungan, namun hal tersebut bukanlah hal yang wajib.
👉Bagaimana Cara Menerima Dividen Bulanan?
Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)
Dividen adalah distribusi laba atau keuntungan bersih dari Perseroan Terbatas (PT) kepada pemegang saham berdasarkan jumlah saham yang mereka miliki. Dengan kata lain, dividen merupakan salah satu bentuk pengembalian yang diberikan kepada investor sebagai imbalan atas investasi mereka di perusahaan.
Jika dividen tidak diambil oleh pemegang saham dalam waktu 5 tahun setelah tanggal pembayaran yang ditetapkan, maka dividen tersebut akan dimasukkan ke dalam cadangan khusus. Apabila dividen yang berada dalam cadangan khusus tersebut tidak diambil dalam kurun waktu 10 tahun, maka dividen tersebut akan menjadi milik perseroan.