Regulator Broker Utama di Dunia

Regulator broker memainkan peran penting dalam memberikan transparansi kepada pasar keuangan dan mencegah perusahaan yang tidak memenuhi syarat atau penipuan mengambil uang investor.
Tugas regulator adalah menjaga keseimbangan hubungan antara broker dan klien mereka. Peran ini sering kali memicu perdebatan karena terlalu banyak regulasi bisa menghambat kemajuan dan meningkatkan biaya. Sementara itu, kurangnya regulasi bisa membuka celah untuk penyalahgunaan, manajemen yang tidak baik, dan korupsi.

Dalam artikel ini, kami akan memberikan daftar 5 regulator broker utama di dunia. Anda juga akan mendapatkan informasi tentang apa yang regulator ini lakukan, tips agar Anda tidak tertipu oleh broker ilegal dan bagaimana cara memeriksa regulasi.
Mengapa Penting untuk Memilih Broker yang Terdaftar di Regulator?
Fakta bahwa broker yang terdaftar di regulator tidak menjamin bahwa kita memilih yang terbaik atau yang paling tepercaya. Namun, jika suatu saat broker tersebut bangkrut, regulasi dari otoritas yang kompeten akan memberikan perlindungan tertentu bagi para klien yang telah berinvestasi dengan broker tersebut.

Setiap regulator, seperti yang akan kita bahas di bawah, menawarkan jenis perlindungan yang berbeda kepada kliennya. Yang paling penting adalah semua kegiatan broker tersebut terpantau oleh regulator.
Tetapi, seberapa dapat kita percaya dengan broker yang belum memiliki regulasi? Belum adanya regulasi bukanlah indikator langsung bahwa broker tersebut buruk. Namun, Anda harus berhati-hati saat memilih tempat untuk menanamkan uang. Umumnya, orang akan lebih nyaman jika tabungan mereka diasuransikan oleh broker resmi (kecuali dalam beberapa kasus tertentu) dibandingkan risiko menggunakan broker tidak resmi.
Paling tidak, Anda tahu broker resmi sudah melewati serangkaian pemeriksaan dan ujian sertifikasi untuk mendapatkan lisensi dari regulator. Di sinilah Anda harus membedakan antara broker yang terdaftar di regulator yang kredibel dengan yang tidak. Alasannya karena standar ujian sertifikasi tidak selalu sama ketatnya di setiap regulator.
Fungsi Utama Regulator Broker
Untuk mencegah investor menjadi korban penipuan, regulator broker telah menetapkan beberapa aturan dan prosedur:
1. Lisensi dan pengawasan. Pemberian lisensi adalah proses yang ketat yang bertujuan untuk memastikan bahwa hanya broker yang memenuhi syarat yang bisa mendapatkan izin untuk beroperasi di wilayah tertentu.Lisensi ini keluar setelah melalui proses yang ketat.
2. Memastikan segregasi dana klien. Segregasi bertujuan agar dana klien tersimpan dalam rekening bank yang berbeda dari rekening operasional broker untuk menghindari praktik yang tidak tepat.
3. Memastikan pemenuhan standar pelaporan. Broker harus secara berkala melaporkan aktivitas mereka sehingga regulator dapat memantau dengan cermat dan memastikan transparansi yang sesuai
4. Penerapan sanksi dalam kasus pelanggaran. Jika terbukti terjadi penipuan atau tindakan yang tidak sesuai, regulator memiliki kewenangan untuk memberlakukan sanksi, seperti mencabut lisensi, memberikan denda, bahkan menempatkan broker dalam “daftar hitam” yang menyatakan pelanggaran hukum mereka.
Apa Tujuan Regulasi yang Dibuat Regulator Broker?
Tujuan regulasi adalah melindungi konsumen. Ini sangat penting dalam kasus trader dan investor ritel yang bertransaksi melalui broker yang menyediakan likuiditas. Broker berfungsi sebagai pihak lawan dalam semua operasi mereka atau setidaknya dalam operasi yang terkait dengan produk tertentu seperti CFD yang tidak diperdagangkan di pasar terpusat.
Dalam situasi semacam ini, aturan dibuat agar broker tidak membuat kondisi yang secara sengaja merugikan pihak klien. Kemungkinan hal ini terjadi lebih kecil pada broker resmi. Jika hal itu terjadi, regulator berhak untuk memberikan hukuman dan memastikan kepatuhan terhadap hukum.
Regulator Broker Utama di Indonesia dan di Dunia
Kualitas aturan tergantung pada wilayah di mana broker terdaftar dan mendapat izin untuk beroperasi. Artinya, regulator broker utama biasanya berasal dari pusat keuangan dan bursa terkemuka di dunia karena mereka biasanya lebih ketat dalam pemberian lisensi.
Berikut ini beberapa regulator utama yang dikenal:
Bappebti – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Indonesia)
Bappebti, atau singkatannya dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi bertugas untuk mengawasi dan membuat aturan terkait perdagangan komoditas, aset, valuta asing, dan pasar berjangka. Undang-undang yang mengatur Bappebti adalah Undang-Undang No. 32 tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi. Meski termasuk regulator broker utama di Indonesia, ini Bappebti bukan regulator utama bagi investor global.
Pasar komoditas seringkali tidak stabil dalam harga, maka Bappebti hadir sebagai penegak hukum dan pengawas untuk melindungi pedagang dari kerugian. Saat ini, mereka juga menghadirkan inovasi bernama Go Digital untuk mempermudah pelayanan, seperti perizinan dan pengaduan, serta menguji kepatutan pialang berjangka.

Tugas Bappebti meliputi:
- Membuat peraturan perdagangan berjangka.
- Mengawasi kegiatan lembaga kliring dan bursa berjangka.
- Menerbitkan izin usaha perdagangan berjangka.
- Memeriksa kepatutan izin usaha pelaku usaha berjangka.
- Menegakkan hukum terhadap pelanggaran peraturan.
- Menyediakan solusi atas permasalahan dalam perdagangan berjangka.
OJK – Otoritas Jasa Keuangan (Indonesia)
OJK adalah lembaga independen yang memiliki tanggung jawab, peran, dan kekuasaan dalam mengatur dan mengawasi sistem keuangan di sektor jasa keuangan. Berdiri sejak 16 Juli 2012, OJK lahir dari kebutuhan akan sistem pengaturan dan pengawasan yang lebih baik terhadap kegiatan keuangan di Indonesia. Meski termasuk regulator broker utama di Indonesia, ini OJK bukan regulator utama bagi investor global.
OJK berdiri sesuai dengan Undang-Undang No. 21 Tahun 2011, yang bertujuan untuk memastikan bahwa semua layanan keuangan berjalan secara adil, transparan, teratur, dan bertanggung jawab. Fungsi OJK mencakup menggantikan peran Bapepam-LK dalam mengatur dan mengawasi pasar modal dan lembaga keuangan, mengambil alih tanggung jawab Bank Indonesia dalam pengawasan dan pengaturan perbankan, serta melindungi konsumen jasa keuangan.
CFTC – Commodities and Futures Trading Commission (Amerika Serikat)
CFTC berfungsi sebagai organisasi regulator independen di Amerika Serikat. CTFC menjadi salah satu lembaga yang paling dihormati karena memiliki kerangka hukum yang sangat ketat dan ditujukan untuk menjamin pasar yang adil dan transparan untuk perdagangan mata uang, komoditas, berjangka, dan opsi.
Karena pembatasan perdagangan yang ketat yang diberlakukan oleh CFTC, sebagian besar broker yang berbasis di Amerika Serikat hanya melayani penduduk lokal saja.
Pihak lain yang penting dalam hal regulasi broker adalah National Futures Association (NFA) yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa platform perdagangan transparan dan investasi penggunanya dilindungi.

FCA – Financial Conduct Authority (Inggris)
FCA dianggap sebagai salah satu organisasi regulator dengan reputasi terbaik di dunia dalam hal broker forex dan entitas keuangan lainnya. Regulator ini mengawasi proses regulasi perusahaan ini bersama dengan Bank of England dan Prudential Regulatory Authority.
Inggris mewakili pasar forex utama di dunia dan memiliki sistem regulasi yang sangat baik untuk mencegah praktik keuangan yang buruk, penipuan broker, dan kasus penipuan lainnya yang mempengaruhi trader ritel atau institusional.

CySec – Cyprus Securities and Exchange Commission (Siprus, Uni Eropa)
Awalnya, CySec memiliki reputasi yang cukup lemah karena tidak mengatur broker dengan cara yang tepat. Ada beberapa kasus penipuan dan praktik buruk yang membuat investor tidak terlindungi.
Namun, sejak negara ini bergabung dengan Uni Eropa pada tahun 2004, CySEC menyesuaikan kerangka hukum dan regulasinya dengan norma-norma yang berlaku di Uni Eropa.
Saat ini, CySec adalah otoritas pengatur yang sah dan dapat dipercaya yang mengikuti semua pedoman dari MiFID, sambil mengatur anggotanya dan memberi sanksi kepada broker yang tidak mematuhi aturan.
CySec juga secara proaktif menyelidiki semua kasus penipuan dan memiliki beberapa sumber online yang membantu para trader melaporkan ketidaksesuaian keuangan.
Di sisi lain, jika broker diatur oleh otoritas keuangan di Uni Eropa, mereka diizinkan untuk beroperasi di semua negara anggota. Itulah sebabnya sebagian besar broker Eropa berusaha mendapatkan lisensi mereka melalui CySec yang memungkinkan mereka menghemat biaya dan infrastruktur serta mendapatkan beberapa keuntungan fiskal dan hukum.
BaFIN – Federal Financial Supervisory Authority (Jerman)
BaFin adalah agensi independen yang bertanggung jawab atas regulasi perusahaan keuangan yang beroperasi di Jerman. Broker yang diatur oleh BaFin harus mengikuti standar regulasi tertinggi yang dirancang untuk menjamin integritas pasar keuangan Jerman dan Eropa.
Jerman adalah kontributor kunci untuk Area Ekonomi Eropa (EEA) dan diatur oleh MiFID yang sangat serius dalam hal regulasi. Bersama dengan CFTC dari Amerika Serikat, BaFin adalah salah satu entitas paling ketat di dunia.
ASIC – Australian Securities and Investments Commission (Australia)
Sejak krisis keuangan besar tahun 2008-2009, ASIC mulai menerapkan pedoman regulasi baru dan canggih untuk memastikan bahwa semua perusahaan yang berpartisipasi di pasar keuangan mematuhi seperangkat aturan ketat sesuai dengan standar regulasi global.
ASIC adalah salah satu agensi dengan reputasi tertinggi di market yang peduli untuk melindungi kepentingan investor dan telah melihat peningkatan jumlah broker yang berada di bawah pengawasannya.
Agensi ini memiliki buku aturan dan pedoman regulasi yang luas dan rinci yang bertujuan untuk mencegah perusahaan jatuh ke dalam penipuan atau praktik keuangan yang buruk. ASIC secara berkala memantau semua anggota broker dan memulai penyelidikan yang diperlukan terhadap perusahaan yang mencurigakan.
Bagaimana Cara Mengetahui Broker yang Resmi?
Jika Anda ingin mengetahui suatu broker resmi atau tidak, ikuti 4 langkah ini:
- Cari nomor lisensi dan data lainnya dari regulator di situs web broker. Ingatlah bahwa terdaftar sebagai perusahaan di suatu negara dan memiliki lisensi untuk beroperasi sebagai broker adalah 2 hal yang berbeda.
- Di halaman situs resmi regulator broker terdapat alat pencarian yang membantu pengunjung mengetahui status perusahaan: apakah lisensinya masih aktif, pending, atau bahkan tidak belaku lagi.
- Banyak regulator broker secara rutin memberikan peringatan tentang kegiatan penipuan dan kecurangan oleh perusahaan.
- Ada regulator yang memiliki “daftar hitam” broker yang terus di update. Daftar ini mencakup nama-nama broker yang telah kehilangan lisensinya.
Saat ini, sejumlah besar trader dan investor ritel di seluruh dunia menggunakan broker yang berada di yurisdiksi lain. Oleh karena itu, satu-satunya bentuk perlindungan yang mereka miliki adalah memastikan bahwa broker tersebut adalah resmi sebelum membuka akun.
Yang ideal adalah broker berada dalam yurisdiksi yang baik karena tidak semuanya memiliki kualitas, keahlian, atau minat yang sama dalam melindungi investor.
Skema Penipuan Lainnya
Perusahaan-perusahaan tanpa lisensi yang sah seringkali menggunakan trik dengan membuka kantor di negara tertentu, lalu mengeklaim punya izin di sana. Mereka berupaya meyakinkan bahwa pendaftaran bisnis di negara itu sama dengan memiliki lisensi.
Namun, setelah regulator di negara tersebut melakukan penyelidikan, terungkap bahwa sebenarnya mereka tidak memberikan lisensi kepada broker semacam itu. Meski begitu, regulator tidak melarang broker tersebut beroperasi secara komersial di wilayah mereka.
Ada juga kasus di mana perusahaan tidak menampilkan informasi pendaftaran bisnis yang relevan di situs web mereka. Oleh karena itu, mengenal regulator broker utama di dunia bisa membantu Anda memilih perusahaan yang tepat.
Daftar Broker Utama yang Diotorisasi Regulator Broker
Broker dengan Regulasi Bappebti
- Valbury Asia Futures
- Solid Gold Berjangka
- HSB Investasi
- Rifan Financindo Berjangka
- Octa Investama Berjangka
- MRG Mega Berjangka
- Monex Investindo Futures (MIFX)
- Finex Berjangka
- Bestprofit Futures
- Tokocrypto
Daftar Broker dengan Regulasi OJK
- Indo Premier Sekuritas
- RHB Sekuritas
- Mirae Asset Sekuritas Indonesia
- Mandiri Sekuritas
- J.P. Morgan Sekuritas Indonesia
- BCA Sekuritas
- Stockbit Sekuritas Digital
- Ajaib Sekuritas Asia
Broker dengan Regulasi FCA
- XTB
- eToro
- Key To Markets
- Capital.com
- Vantage
- Admiral Markets
- ActivTrades
- Tickmill
- Exness
- Forex.com
- Pepperstone
- Zenfinex
Broker dengan Regulasi SEC/FINRA/NFA
- Interactive Brokers
- TradesTation Securities
- Forex.com
- Oanda
Daftar Broker dengan Regulasi CySEC
- easyMarkets
- XTB
- eToro
- Key To Markets
- Capital.com
- Vantage
- Admiral Markets
- ActivTrades
- Tickmill
- Exness
- Forex.com
- Pepperstone
- easyMarkets
Broker dengan Regulasi ASIC
- eToro
- Admiral Markets
- Peppperstone
- Vantage
- FP Markets
- IC Markets
- Eightcap
- easyMarkets
FAQs – Pertanyaan yang Sering Diajukan
Broker memiliki peran sebagai perantara antara penjual dan pembeli dalam berbagai transaksi, seperti perdagangan saham di pasar keuangan. Sebagai contoh, dalam perdagangan saham, seorang pialang saham bertindak sebagai perantara antara investor dan bursa efek, memfasilitasi proses transaksi agar pembelian atau penjualan saham dapat terjadi dengan lancar.
Broker mendapat keuntungan dari perbedaan harga beli dan jual yang ditetapkan oleh bank atau lembaga keuangan yang menjadi penyedia likuiditas.
Broker tidaklah sama dengan bandar. Mereka hanya mendapatkan keuntungan dari selisih spread dan komisi trading. Broker meneruskan order dari trader kepada penyedia likuiditas yang merupakan mitra mereka, seperti bank besar atau pialang besar lainnya.