Apa itu Saham dan Bagaimana Cara Menganalisanya?

Saham adalah salah satu produk investasi di bursa (pasar modal) yang terpopuler. Sebelum mulai berinvestasi, sebaiknya Anda memahami pengertian saham terlebih dahulu. Anda juga perlu tahu apa yang menentukan nilai saham dan cara menganalisisnya sebelum memutuskan membeli saham dari suatu perusahaan. Di artikel ini, kami menjelaskan tips investasi saham untuk mendapatkan profit maksimal.
Apa Itu Investasi Saham?
Saham adalah bagian dari uang yang dikumpulkan oleh perusahaan dari orang-orang yang membelinya. Dengan memiliki saham, seseorang menjadi pemilik sebagian perusahaan dan mendapat hak istimewa, seperti hak untuk memberikan pendapat dalam pertemuan atau mendapat bagian dari keuntungan perusahaan

Perusahaan yang tercatat di bursa biasanya membagi modalnya menjadi sejumlah besar saham, sehingga siapa pun dapat membeli saham di bursa efek di negara tempat mereka terdaftar. Dengan demikian, si pembeli saham menjadi pemilik sebagian dari bisnis tersebut. Namun, persentase partisipasinya di perusahaan mungkin sangat rendah dan tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk hak mutlak mengatur pengelolaan perusahaan. Sebagai contoh, Anthoni Salim, keturunan Sudono Salim yang merupakan pendiri Bank Central Asia (BCA), saat ini hanya memegang sekitar 0,69% saham perusahaan itu.
Investasi saham sebaiknya diperlakukan seperti bisnis pada umumnya. Apabila Anda yakin suatu bisnis akan berjalan baik dan bahkan tumbuh, mengapa tidak menjadi pemiliknya? Di sisi lain, seandainya Anda memiliki bisnis yang tidak memiliki prospek menjanjikan, yang paling masuk akal adalah menjualnya. Meskipun itu berarti kehilangan uang, Anda bisa kehilangan lebih banyak bila tetap di dalamnya. Dalam hal saham, investasi berdasarkan fundamental sebaiknya diterapkan sebisa mungkin.
Bagaimana Saham Diklasifikasikan?
Saham dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori sebagai berikut:
- Saham biasa: Jenis saham ini memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima bagian dari keuntungan perusahaan (yaitu menerima dividen) dan memberikan suara dalam rapat umum perusahaan untuk beberapa hal.
- Saham preferen: Saham ini mirip saham biasa, tetapi pemegang saham preferen diprioritaskan dalam hal pembayaran dividen. Tingkat dividen jenis saham ini biasanya tetap. Apabila perusahaan mengalami kebangkrutan, pemilik saham preferen juga akan diprioritaskan untuk mengambil kembali modalnya.
- Saham preferen partisipasi (participating preferred stock): Jenis saham preferen yang memberikan hak untuk memberikan suara dalam aspek tertentu dari perusahaan, sesuai yang tercantum di lembaran saham. Selain itu, saham ini memiliki karakter preferensial, biasanya memberikan hak untuk menerima dividen yang lebih besar daripada saham biasa.
- Saham konversi: Jenis saham yang dapat dikonversi menjadi obligasi (surat utang) dan sebaliknya. Di Indonesia, masyarakat lebih mengenal obligasi konversi, yaitu surat utang yang bisa dikonversi menjadi saham perusahaan.
- Saham terbitan baru (issued share) : Saham terbitan baru biasanya diberikan kepada orang dalam perusahaan sebagai kompensasi untuk pekerjaan yang mereka lakukan atau para pemegang saham lama.
- Saham pertumbuhan (growth stock): Sesuai namanya, growth stock atau saham pertumbuhan diterbitkan dengan tujuan menumbuhkan perusahaan sehingga pemiliknya tidak mendapat dividen dari perusahaan.
- Saham treasuri (treasury stock): Jenis saham ini diperoleh kembali oleh perusahaan melalui pembelian kembali saham (buyback) guna mengurangi jumlah saham yang beredar.
- Saham nilai nominal: Jenis saham di mana nilai saham tersebut ditampilkan di lembaran saham.
- Saham tanpa nilai nominal: Seperti namanya, ini adalah saham yang diterbitkan tanpa mencantumkan nilai nominalnya di lembaran saham. Saham tanpa nilai nominal diterbitkan dengan tujuan mempercepat pemulihan di pasar bearish.
Mengapa Investasi Saham Disebut Pendapatan Variabel?
Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham akan memperoleh bagian laba perusahaan berdasarkan jumlah saham miliknya dan disebut dividen. Dividen yang didapatkan investor tidak akan sama setiap tahun, bergantung besarnya laba yang diperoleh perusahaan di tahun tersebut.
Apa Saja Hak Pemegang Saham?
Beberapa hak pemegang saham yang wajib dipahami di antaranya:
- Hak mendapatkan bagian laba perusahaan dalam bentuk dividen yang dibagikan oleh perusahaan penerbit saham setelah disetujui dewan direksi dan rapat pemegang saham.
- Hak informasi tentang keadaan perusahaan.
- Hak memberikan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk memberikan suara dalam pemilihan direktur utama perusahaan, dan beberapa hal lain.
- Hak menjual saham.
- Hak pilihan preferensial untuk memiliki saham terbitan baru.
Mengapa Perusahaan dan Saham Diperdagangkan di Bursa?
Perusahaan yang membutuhkan dana untuk berinvestasi atau membayar utang dapat menawarkan perusahaan mereka ke publik melalui IPO (penawaran umum perdana). Saat saham baru diterbitkan dan dijualbelikan di pasar modal, perusahaan wajib mempublikasikan statistiknya agar calon pembeli saham memiliki semua informasi yang diperlukan untuk menaksir prospek perusahaan tersebut.
Bagi perusahaan, keikutsertaan di pasar modal memungkinkan mereka menunjukkan eksistensinya kepada para calon investor, mendapatkan kondisi pendanaan yang lebih baik dan prestise tertentu. Bagi konsumen, pemasok dan investor perusahaan, keikutsertaan suatu perusahaan di bursa adalah jaminan transparansi dan solvabilitas.
Apa Yang Menentukan Harga Saham?
Harga saham ditentukan oleh tingkat penawaran dan permintaan saham di pasar modal. Bila tingkat permintaan lebih tinggi dari jumlah saham yang diterbitkan, maka harganya akan naik. Sebaliknya, apabila tingkat permintaan lebih rendah dibandingkan tingkat penawaran, harga saham akan turun.
Investor saham pemula wajib menganalisis wajar dan tidaknya harga saham suatu perusahaan yang diincar sebelum membelinya. Ini penting karena nilai sebuah saham tidak ditentukan oleh nominal harga saham tersebut. Berikut ini beberapa rumus yang biasa digunakan para pakar saham untuk menaksir nilai saham.
Bagaimana Menentukan Nilai Saham?
- Rasio Price-to-Book Value (PBV)
Rasio price to book value (PBV) lazim digunakan para investor untuk membandingkan kapitalisasi suatu perusahaan dengan nilai bukunya. Metode ini juga diterapkan untuk mengetahui apakah suatu perusahaan undervalued (bernilai pasar rendah) atau tidak. Berikut ini rumus rasio price-to-book value:

Sebelum menghitung nilai saham menggunakan rumus ini, kita harus mencari nilai buku per lembar saham (book value per share atau BVPS) saham tersebut. Rumus menghitung BVPS adalah sebagai berikut:

Ekuitas perusahaan adalah angka yang didapat dari jumlah seluruh aset perusahaan (properti, laba yang ditahan, persediaan) dikurangi kewajiban perusahaan (gaji karyawan, utang, pinjaman).
- Rasio Price to Earning (PER)
Dengan menghitung rasio price to earning (PER), Anda bisa mengetahui kaitan antara pendapatan per lembar saham (earning per share atau EPS) dan harga saham itu sendiri. Investor juga bisa menaksir seberapa baik valuasi suatu perusahaan dari tahun ke tahun dan kompetitornya di industri yang sama. Rumus rasio price to earning (PER) dijabarkan seperti berikut:

Di sisi lain, rumus untuk menghitung pendapatan per lembar saham (EPS) adalah:

Bagaimana Cara Menganalisis Saham Sebelum Berinvestasi?
Ada dua jenis analisis yang umumnya digunakan baik oleh investor maupun trader untuk menganalisis saham:
- Analisis fundamental: Analisis fundamental didasarkan pada semua informasi publik yang dirilis perusahaan, seperti laporan tahunan, laporan triwulanan, semesteran, fakta relevan (berita yang diterbitkan perusahaan itu sendiri). Selain itu, juga mempertimbangkan perkembangan sektor, prospek masa depan sektor tersebut dan perkembangan ekonomi.
Berikut contoh data publik perusahaan Telkom (TLKM).

- Analisis teknikal: Analisis teknikal hanya mempertimbangkan perilaku harga terkini dalam grafik dan jumlah saham yang diperdagangkan. Dengan informasi ini, Anda dapat menilai arah harga saham tersebut pada masa depan. Biasanya, analisis teknikal terkait dengan spekulasi (investasi jangka pendek).

Dalam hal menaksir perusahaan dan berinvestasi dalam jangka menengah atau panjang, analisis fundamental diperlukan untuk membedakan perusahaan mana yang tepat dan mana yang tidak. Selanjutnya kita dapat menyimpulkan seberapa menjanjikan harga suatu saham dan mendapatkan gambaran kapan saham tersebut diperdagangkan mahal atau murah.
Analisis teknikal dapat digunakan sebagai acuan harga beli saham. Oleh karena itu, kedua jenis analisis ini tidak saling bertentangan dalam investasi saham melainkan saling mendukung. Analisis fundamental menunjukkan perusahaan mana yang layak untuk investasi dan dapat memberi kita gambaran tentang kelayakan harga saham, sementara analisis teknikal merupakan patokan menentukan waktu terbaik untuk investasi.
Bagaimana Cara Investasi Saham?
Untuk berinvestasi dalam saham, Anda hanya perlu membuka rekening saham di sebuah broker. Biaya transaksi sangat penting dan nominalnya dapat bervariasi antara broker satu dan lainnya. Semua biaya terkait pembelian, penjualan, dan pemeliharaan saham mengurangi keuntungan akhir investasi sehingga Anda harus memilih dengan cermat broker yang paling sesuai dengan gaya investasi.
Sebelum memilih broker, selalu pertimbangkan untuk:
- Memilih broker yang diakui dan terdaftar di lembaga regulator.
- Memilih broker yang menawarkan biaya transaksi rendah.
- Utamakan broker yang transparan dalam hal peraturan dan hal-hal teknis lainnya.
Salah satu aplikasi investasi saham yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah IPOT.
Investasi Saham Sebagai Alternatif Investasi Lain
- Investasi saham sebagai alternatif dari investasi properti: Investasi riil properti tidak seefisien investasi saham. Saham perusahaan besar dapat dibeli dan dijual dengan lebih cepat daripada Anda membeli atau menjual apartemen. Apalagi, bila perusahaan itu memiliki likuiditas yang tinggi. Anda harus mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk membeli properti (apartemen, rumah, tanah), belum lagi biaya renovasi dan pajak tahunan. Berinvestasi saham lebih efektif dalam hal biaya. Meskipun ada pajak saham bagi pemegang saham perusahaan, setidaknya Anda tidak perlu mengeluarkan biaya perawatan.
- Investasi saham sebagai alternatif dari tabungan dan deposito: Tabungan dan deposito menghasilkan nominal yang lebih rendah dibandingkan aset berisiko tinggi seperti saham. Banyak perusahaan besar membagikan sebagian dari keuntungan mereka kepada pemegang saham melalui pembayaran dividen yang jumlahnya meningkat tiap tahun. Di sisi lain, tabungan dapat tergerus inflasi. Sementara itu, bunga deposito dapat berfluktuasi sesuai kebijakan suku bunga pinjaman bank sentral.
Perlu diingat, dana yang akan Anda gunakan untuk berinvestasi saham sebaiknya bukan dana untuk keperluan sehari-hari, dana pinjaman, atau dana pensiun.
Di Mana Mencari Informasi Tentang Perusahaan Tercatat?
Sebelum berinvestasi di saham perusahaan tercatat (perusahaan yang terdaftar di pasar modal atau bursa saham), Anda disarankan untuk menganalisis laporan keuangan (analisis fundamental) dari perusahaan tersebut. Hal ini untuk menimbang layakkah perusahaan itu menerima dana investasi Anda. Laporan keuangan adalah gambaran situasi keuangan perusahaan pada saat laporan tersebut dipublikasikan (terutama sekali setahun, meskipun juga ada laporan keuangan triwulanan). Dalam laporan keuangan, ada tiga laporan yang lebih relevan daripada yang lain, yaitu neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
Perusahaan yang terdaftar di pasar modal harus memberikan akses kepada publik untuk semua informasi di atas. Para investor di Indonesia dapat menemukan semua informasi ini di situs IDX yang dikelola Bursa Efek Indonesia (BEI). Pilih kategori Laporan Keuangan dan cari perusahaan incaran Anda. Laporan keuangan triwulanan dan tahunan adalah sumber informasi untuk melakukan analisis fundamental.

Kesimpulan
Akhir kata, berinvestasi saham dapat menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan ketika calon investor sudah memahami sepenuhnya pengetahuan dasar terkait perdagangan saham. Fokus pada perusahaan di industri yang Anda kenal atau pahami merupakan langkah yang bijak. Hal ini untuk menghindari “beli kucing dalam karung” atau berspekulasi di bidang yang tidak Anda pahami sama sekali.
FAQs – Pertanyaan Yang Sering Diajukan
Dari saat kita memasukkan modal ke dalam saham hingga saat kita menjualnya kembali, investasi saham bisa berlangsung dalam jangka waktu yang beragam. Investasi dalam jangka pendek biasanya berkisar antara 12 bulan hingga 1 tahun. Namun, ada juga yang lebih singkat dari 12 bulan dan yang lebih panjang hingga 3 tahun.
Apa saja risiko yang harus diwaspadai dalam investasi saham?
Salah satu risiko utama dalam investasi saham adalah kemungkinan bangkrutnya perusahaan. Ini terjadi ketika perusahaan mengalami masalah keuangan yang serius sehingga tidak mampu memenuhi kewajiban keuangannya, seperti membayar utang dan bunga pinjaman. Penyebabnya bisa berasal dari kinerja keuangan yang buruk, utang yang terlalu tinggi, atau persaingan bisnis yang sengit.
Secara umum, berdagang saham dalam Islam diizinkan selama mematuhi beberapa aturan tertentu. Pertama, saham harus berasal dari perusahaan yang terlibat dalam bisnis yang dianggap halal menurut prinsip Islam. Kedua, pembelian dan penjualan saham harus dilakukan dengan mematuhi aturan syariah.