Apa itu Cashflow: Pengertian, Jenis, dan Cara Membuat
728 x 90
Iklan
Analisis Fundamental
Apa itu Cashflow: Pengertian, Jenis, dan Cara Membuat
Cash flow penting untuk menunjukkan likuiditas perusahaan. Artikel ini menjelaskan cara menghitung dan jenis-jenis cash flow, serta pentingnya laporan arus kas dalam manajemen keuangan.
Apa itu cash flow (CF)? Cash flow adalah indikator yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan uang, khususnya likuiditas. Arus kas mencakup semua penerimaan dan pengeluaran yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. Ini berkaitan dengan peredaran keuangan, khususnya aliran masuk dan keluar uang tunai. Jadi, laporan cash flow mencakup berbagai catatan dari akun kas yang berasal dari berbagai jenis operasi pada suatu perusahaan.
Arus kas sangat penting karena menghasilkan keuntungan, tetapi tidak selalu berarti memiliki uang tunai. Dengan kata lain, keuntungan belum tentu membuat kita memiliki likuiditas.
Likuiditas memungkinkan kita untuk memenuhi pembayaran jangka pendek, seperti melunasi utang atau membayar gaji karyawan.
Perlu kita ingat bahwa saat menyusun laporan laba rugi, kita menggunakan prinsip akrual. Artinya, pendapatan kita akui saat dihasilkan, meskipun pembayaran sebenarnya belum kita terima. Misalnya saja, penjualan kredit kita akui sebagai pendapatan, tetapi uangnya baru akan kita terima pada periode berikutnya.
Begitu pula dengan biaya yang diakui dalam laporan laba rugi, yang tidak selalu berarti ada pengeluaran uang tunai. Sebagai contoh, ketika terjadi penyusutan aset tetap karena pengurangan umur ekonomisnya. Dalam hal ini, biaya kita akui, tetapi tidak ada pengeluaran uang tunai yang sebenarnya terjadi.
Bagaimana Cara Menghitung Cash Flow?
Menghitung cash flow (arus kas) bisa Anda lakukan dengan sangat mudah. Caranya adalah dengan mengambil laba bersih dan menambahkan beberapa elemen. Pertama, tambahkan penyusutan karena penyusutan tidak mewakili pengeluaran uang yang sebenarnya.
Selain itu, tambahkan juga provisi. Provisi adalah dana yang kita sisihkan untuk cadangan darurat, tetapi juga tidak melibatkan pengeluaran uang. Dengan demikian, rumus cash flow adalah sebagai berikut:
Arus Kas = Laba Bersih + Penyusutan + Provisi
Misalnya, Anda memiliki dengan laba bersih sebesar 20 juta. Saldo awal dari periode sebelumnya adalah 5 juta. Anda mengetahui juga bahwa arus kas dari operasional sebesar 17 juta, dari investasi 40 juta, dan dari pendanaan 60 juta. Dengan begitu, saldo kas akhir atau cash flow bisnis pada periode ini adalah 142 juta.
Ada 3 jenis pemasukan dalam arus kas, yaitu pemasukan aktif, pemasukan investasi, dan pemasukan pasif. Berikut penjelasannya:
Aktif: Sumber pendapatan utama yang kita terima secara rutin. Misalnya gaji, profit usaha, honor, bunis, maupun Tunjangan Hari Raya.
Investasi: Penghasilan sampingan yang kita peroleh dari keuntungan instrumen investasi (saham, reksa dana, atau penjualan properti).
Pasif: Pemasukan yang kita peroleh dari aset miliki kita sendiri di mana kita tidak perlu bekerja untuk mendapatkannya. Misalnya hasil dari menyewakan rumah atau royalti.
Jenis Pengeluaran
Pengeluaran terbagi ke dalam empat kategori. Berikut penjelasannya:
Pengeluaran tetap yang wajib kita bayarkan: Pengeluaran yang wajib kita bayarkan. Misalnya pajak, angsuran, asuransi, dan biaya pendidikan.
Tidak terhindarkan: Jenis pengeluaran yang kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Contohnya makan, pulsa, listrik, air, dan transportasi.
Tambahan: Jenis pengeluaran yang kita gunakan untuk kebutuhan konsumtif. Contohnya belanja pakaian atau membeli tiket bioskop.
Tabungan: Merupakan jenis pengeluaran untuk kita simpan. Misalnya, menabung di bank, investasi, deposito, dan sebagainya.
Berikut merupakan contoh cash flow dari perusahaan makanan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF):
Laporan Arus Kas PT Indofood | Sumber: Yahoo Finance
Contoh Cash Flow Pribadi
Berikut adalah contoh laporan arus kas pribadi yang dapat Anda tiru dalam mengatur keuangan:
Contoh arus kas sederhana | Sumber: dailysocial
Metode Laporan Cash Flow
Metode pelaporan arus kas adalah elemen kunci dalam penyajian informasi keuangan perusahaan. Penting untuk memahami arti serta cara menyusun laporan ini dengan baik. Secara umum, arus kas direkam dalam dokumen keuangan yang detail selama periode waktu tertentu.
Ada dua metode utama dalam menyusun laporan arus kas:
Metode langsung: Laporan arus kas disusun dengan mengelompokkan transaksi ke dalam berbagai kategori, seperti hutang, biaya sewa, dan gaji. Pengelompokan ini mencerminkan jenis pengeluaran yang ditanggung oleh perusahaan.
Metode tidak langsung: Di sini, fokus pembuatan laporan lebih pada perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas perusahaan.
Perusahaan dapat memilih untuk menggunakan metode langsung atau tidak langsung tergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing. Namun, pada akhirnya, kedua metode akan memberikan kesimpulan yang serupa, meskipun pendekatannya berbeda.
Cara Membuat Laporan CF Pribadi
Berikut ini adalah penjelasan langkah-langkah untuk membuat cash flow pribadi:
Langkah pertama adalah mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran harian dengan rinci. Ini termasuk mencatat semua uang yang Anda terima dan semua biaya yang Anda keluarkan dalam sehari. Selain itu, alokasikan pengeluaran Anda ke dalam kategori-kategori yang relevan, seperti makanan, transportasi, tagihan, dan lain-lain. Dengan mencatat semua ini, Anda akan memiliki gambaran yang jelas tentang bagaimana uang Anda mengalir.
Kedua, buat daftar aset yang Anda miliki dan nilainya. Ini bisa termasuk investasi, saldo tabungan, nilai saham, dan nilai properti yang Anda miliki. Dengan mengetahui nilai semua aset Anda, Anda bisa mendapatkan gambaran tentang kekayaan Anda secara keseluruhan.
Ketiga, catat juga semua kewajiban atau liabilitas yang Anda miliki. Ini bisa berupa pinjaman yang Anda bayarkan atau saldo hutang kartu kredit Anda. Mengetahui semua kewajiban ini akan membantu Anda memahami seberapa besar beban keuangan Anda.
Keempat, hitung total nilai kekayaan Anda dengan menjumlahkan semua aset dan mengurangkan total liabilitas dari total aset. Dengan cara ini, Anda bisa mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang seberapa besar kekayaan Anda sebenarnya.
Langkah terakhir adalah membuat cash flow bulanan. Ini berarti mencatat semua pemasukan dan pengeluaran Anda dalam satu bulan. Setelah mencatat semuanya, jumlahkan total pemasukan dan total pengeluaran Anda. Selisih dari dua angka ini adalah pemasukan bersih Anda. Dari sini, Anda juga bisa melihat apakah arus kas Anda positif atau negatif dalam satu bulan tersebut.
Setelah Anda mahir membuat laporan cash flow pribadi, Anda juga bisa mempelajari cara membuat cash flow untuk usaha. Caranya adalah seperti ini:
Catat semua pengeluaran dan pemasukan perusahaan: Langkah pertama adalah mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan yang terjadi dalam operasional perusahaan. Ini termasuk pengeluaran untuk pembelian bahan baku, gaji karyawan, pembayaran tagihan, serta pemasukan dari penjualan produk atau layanan.
Hitung kenaikan dan penurunan kas: Setelah Anda memiliki catatan transaksi, langkah berikutnya adalah menghitung kenaikan dan penurunan kas perusahaan. Ini dilakukan dengan membandingkan jumlah kas pada awal periode dengan jumlah kas pada akhir periode, serta mengidentifikasi penyebab perubahan tersebut dari catatan buku kas.
Hitung dan laporkan kas bersih dari aktivitas operasional: Aktivitas operasional melibatkan transaksi yang terkait dengan produksi dan penjualan produk atau layanan. Anda perlu menghitung kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas ini, yaitu selisih antara penerimaan kas dari penjualan dengan pengeluaran kas untuk biaya operasional.
Hitung dan laporkan kas bersih dari aktivitas investasi: Aktivitas investasi mencakup transaksi yang terkait dengan perolehan atau pelepasan aset tetap, seperti tanah, bangunan, atau peralatan. Anda harus menghitung kas bersih dari aktivitas ini, yaitu selisih antara penerimaan kas dari penjualan aset dengan pengeluaran kas untuk pembelian aset baru.
Jumlahkan semua kas bersih dari ketiga aktivitas cash flow: Setelah Anda memiliki kas bersih dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan, langkah selanjutnya adalah menjumlahkannya. Ini akan memberikan Anda total kas bersih yang dihasilkan atau digunakan oleh perusahaan selama periode tertentu.
Bandingkan total kas bersih dengan saldo awal periode: Akhirnya, kita bisa membandingkan total kas bersih dengan saldo awal periode. Arus kas positif menandakan perusahaan mendapat lebih banyak uang dari aktivitasnya daripada yang dikeluarkan, sementara arus kas negatif menunjukkan sebaliknya. Analisis ini penting untuk mengerti kesehatan keuangan perusahaan dan mengambil keputusan yang tepat.
Cash flow merupakan salah satu faktor yang berguna dalam analisis fundamental. Karena itu, Anda juga bisa menyimak artikel lainnya dari kami yang menjelaskan tentang analisis fundamental.