Analisis Fundamental

Apa itu EBITDA? Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization atau EBITDA adalah ukuran profitabilitas yang digunakan untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Ini dihitung sebagai keuntungan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi.
EBITDA merupakan salah satu indikator keuangan yang paling penting saat melakukan analisis fundamental perusahaan.
EBITDA artinya keuntungan operasional bruto dan mengukur keuntungan berulang perusahaan dengan hanya memperhitungkan aktivitas produktifnya. Dengan kata lain, EBITDA tidak memasukkan biaya keuangan, pajak, serta depresiasi dan amortisasi aset.

Penggunaan indikator ini harus melibatkan analisis aspek lain dari perusahaan. Jika tidak, analisis terisolasi dapat mengarah ke interpretasi yang salah (yang akan kami jelaskan dalam bagian kelemahan indikator ini).
Untuk menghitung rumus EBITDA adalah relatif sederhana. Berikut ini adalah rumusnya.
EBITDA = Laba Bersih + Bunga + Pajak + Depresiasi + Amortisasi
👉 Ini cara untuk menghitung bunga majemuk: Kalkulator bunga majemuk
Sebagai contoh, mari kita lihat perhitungannya di bawah ini:
BOB Manufacturing ingin mengetahui EBITDA dan mereka mulai dengan melihat laporan laba rugi. Mereka menemukan angka-angka berikut ini pada laporan laba rugi:
Karena itu nilai EBITDA untuk perusahaan BOB Manufacturing adalah 488.200.000.
Contoh lain perhitungannya dapat dilihat pada saham Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) untuk tahun buku 2018 dan 2019.

Margin EBITDA memungkinkan untuk membandingkan profitabilitas perusahaan yang berbeda, terlepas dari struktur keuangan dan pajak mereka. Penting untuk diingat bahwa ini bukanlah ukuran akuntansi resmi, tetapi alat analisis keuangan yang digunakan oleh investor dan analis.
👉 Panduan trading untuk pemula dapat Anda temukan dalam artikel berikut: Trading: Apa itu dan Bagaimana Cara Memulainya?
Beberapa kelebihannya antara lain:
👉 Baca juga cara berinvestasi dalam kepintara buatan: Kecerdasan Buatan (AI): Berinvestasi dalam Saham, Reksa Dana, dan ETF
Selain kelebihan, terdapat juga kekurangannya, seperti:
👉 Temukan saham perusahaan dengan dividen yang stabil dan terus bertumbuh dalam artikel ini: Raja Dividen: Saham dengan Dividen yang Terus Meningkat Selama Lebih Dari 50 Tahun
Untuk menilai kesehatan finansial sebuah perusahaan, kita perlu menganalisis EBITDA. Ini dilakukan dengan membandingkan tingkat keuntungan antar perusahaan selama periode tertentu. Analisis ini efektif jika perusahaan-perusahaan yang dibandingkan memiliki karakteristik yang serupa.
Jika nilai EBITDA perusahaan meningkat setiap tahun, ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut berhasil mempertahankan profitabilitasnya. Hal ini menandakan kemampuan perusahaan dalam mengelola operasionalnya sehingga berpotensi berkembang seiring waktu. Itulah sebabnya, banyak perusahaan sering menggunakan EBITDA untuk membuat laporan keuangannya tampak lebih menarik.
Namun, sebagai investor, tidak cukup hanya melihat nilai EBITDA saja. Penting juga untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi keuangan perusahaan. Dengan demikian, keputusan investasi yang Anda buat akan lebih tepat dan berdasarkan analisis yang komprehensif.
Selain EBITDA, analisis fundamental juga menganalisa komponen lain, seperti ROE, rasio keuangan, EPS, dan yang lainnya. Anda bisa memperdalam pemahaman lebih jauh tentang analisis fundamental dengan menyimak artikel pilihan kami di bawah ini.
Apa itu ROE (Return on Equity): Rumus & Fungsinya!
Bagaimana Cara Menilai Perusahaan Berdasarkan Analisis Fundamental?
Pahami Earnings per Share (EPS)