Portofolio Investasi: Cara Mengelola, Jenis, dan Contohnya

Apa itu portofolio investasi? Portofolio investasi adalah kumpulan aset keuangan, seperti saham, obligasi, reksa dana, dan yang lainnya. Biasanya, individu atau entitas memiliki portofolio investasi dengan tujuan untuk berinvestasi, mendiversifikasi uang mereka, dan menghasilkan keuntungan.
Portofolio investasi adalah kumpulan aset keuangan yang milik investor dengan tujuan mendapatkan pengembalian dari aset tersebut. Tujuan membuat portofolio investasi adalah untuk mendiversifikasi investasi, yaitu menyebarkan uang ke berbagai jenis aset dan di berbagai sektor. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko kerugian jika salah satu dari aset tersebut tidak memberikan hasil seperti yang kita harapkan.

Salah satu kunci membangun portofolio investasi yang sukses melalui diversifikasi adalah Anda berinvestasi dalam berbagai aset untuk mengurangi risiko secara keseluruhan. Dengan melakukan ini, investor melindungi diri dari fluktuasi pasar dan kemungkinan kerugian pada satu aset dalam portofolio mereka. Karena itu, jika satu aset tidak berkinerja baik, mungkin aset lain dapat mengompensasinya dengan kinerja yang baik. Hal ini dapat membantu menjaga stabilitas portofolio.
👉 Salah satu strategi dalam menyusun portofolio investasi, Harry Browne: Strategi Investasi Portofolio Permanen
Analisis Profil Risiko
Aspek penting lain dalam membuat portofolio investasi adalah mengetahui seberapa besar toleransi risiko dari investor. Ini mencakup menganalisis seberapa nyaman investor dengan risiko dan berapa lama mereka berencana untuk menyimpan investasinya sebelum membutuhkan uang. Berdasarkan hal-hal ini, investor harus menentukan seberapa besar pengalokasian dari portofolio mereka pada setiap jenis aset.
Sebagai contoh, investor yang tidak suka risiko mungkin lebih memilih untuk berinvestasi di obligasi pemerintah atau perusahaan yang risikonya rendah. Sementara itu, investor yang lebih suka risiko mungkin lebih memilih saham perusahaan yang masih dalam tahap pertumbuhan atau berinvestasi dalam cryptocurrency.
Pemantauan dan penyesuaian portofolio adalah aspek lain yang penting untuk memastikan keberhasilannya dalam jangka panjang. Seiring berubahnya kondisi pasar dan keadaan pribadi investor, sangat penting untuk meninjau portofolio secara berkala dan melakukan penyesuaian jika perlu. Investor bisa melakukan langkah menjual aset yang tidak lagi memenuhi tujuan investasi atau memperoleh aset baru yang lebih cocok dengan profil risiko dan tujuan.
Untuk membuat dan mengawasi portofolio dengan efisien, Anda perlu memiliki pengetahuan tentang keuangan, pendidikan tentang perencanaan keuangan, memahami risiko yang mungkin terjadi, dan memantau aset secara berkala. Dengan demikian, Anda dapat menyesuaikan strategi investasi sesuai dengan perubahan yang terjadi dan mencapai tujuan keuangan sesuai dengan harapan.
👉 Dampak Pemilu AS 2024 pada Pasar Keuangan dan Rekomendasi Strategi Investasi
Bagaimana Cara Mengelola Portofolio Investasi?
Mengingat apa yang telah kami sebutkan sebelumnya tentang portofolio investasi, penting untuk mengikuti serangkaian langkah untuk mengelola satu yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan kita. Sehingga, penting bagi Anda untuk melakukan manajemen investasi dan portofolio.
Berikut ini adalah aspek kunci yang perlu Anda pertimbangkan saat membuat portofolio investasi.
- Pertama-tama, tetapkan tujuan investasi karena ini akan menentukan strategi yang akan Anda ikuti. Tujuan bisa jangka pendek, menengah, atau panjang serta bergantung pada kebutuhan dan keinginan investor, seperti pensiun, pembelian rumah, atau pendanaan pendidikan.
- Setelah itu, Anda perlu menganalisis profil risiko yang akan bergantung pada faktor-faktor, seperti usia, situasi keuangan, pengetahuan keuangan, dan toleransi risiko. Ini akan memungkinkan Anda untuk menentukan jenis aset dan strategi yang paling sesuai.
- Langkah berikutnya adalah meneliti dan memilih aset keuangan yang akan membentuk portofolio. Sangat penting untuk diversifikasi portofolio investasi, termasuk berbagai jenis aset dan sektor, untuk meminimalkan risiko dan meningkatkan peluang mendapatkan keuntungan.
- Penting juga untuk memutuskan proporsi setiap jenis aset dalam portofolio, yang kita kenal sebagai alokasi aset. Alokasi ini harus konsisten dengan profil risiko dan tujuan investasi, mencari keseimbangan antara keuntungan dan keamanan.
- Anda juga perlu melakukan pemantauan dan penyesuaian portofolio secara berkala. Ini melibatkan peninjauan kinerja aset dan melakukan perubahan jika perlu, tergantung pada kondisi pasar dan keadaan pribadi investor.
- Terakhir, sebaiknya Anda mencari pertolongan dari ahli keuangan seperti penasihat keuangan atau manajer investasi. Mereka bisa memberikan arahan dan dukungan dalam membangun serta merawat portofolio Anda.
Jenis Portofolio Investasi
Setelah membahas konsep portofolio investasi dan cara membuatnya, penting untuk mengetahui berbagai jenis portofolio sesuai dengan profil risiko dan cakupan waktu Anda.
Berikut ini penjelasan sederhana dari beberapa jenis portofolio investasi:
Berdasarkan profil risiko investor, portofolio investasi terklasifikasi menjadi menjadi 3 jenis, yaitu konservatif, moderat, dan agresif.
- Portofolio konservatif sesuai untuk investor dengan toleransi risiko rendah. Biasanya, portofolio ini mencakup aset dengan volatilitas dan risiko yang lebih rendah, seperti obligasi pemerintah, deposito berjangka, atau saham perusahaan yang solid dan stabil yang membayar dividen. Tujuan utama dari portofolio ini adalah untuk menjaga modal dan mendapatkan pendapatan reguler dengan pertumbuhan moderat.
- Portofolio moderat mencari keseimbangan antara keuntungan dan risiko, cocok untuk investor dengan toleransi risiko menengah. Portofolio ini biasanya berisi kombinasi aset pendapatan tetap dan pendapatan variabel, didistribusikan sedemikian rupa untuk menawarkan pertumbuhan modal dan tingkat pendapatan tertentu, sambil menjaga risiko yang terkendali.
- Portofolio agresif ditujukan untuk investor dengan toleransi risiko tinggi yang mencari keuntungan tinggi. Portofolio ini terutama terdiri dari aset pendapatan variabel, seperti saham perusahaan dengan potensi pertumbuhan tinggi, dan juga dapat mencakup investasi di sektor tertentu, pasar berkembang, atau instrumen keuangan berisiko tinggi. Sebagai imbalan untuk potensi keuntungan yang lebih tinggi, investor mengambil tingkat volatilitas dan risiko kerugian yang lebih tinggi.
👉 Perbedaan Investasi Variable Income vs Fixed Income

Berdasarkan cakupan waktu, Anda dapat menemukan portofolio jangka pendek, menengah, dan panjang.
- Portofolio jangka pendek ditujukan untuk tujuan keuangan yang harus dicapai dalam beberapa tahun. Portofolio ini biasanya memiliki proporsi aset berisiko rendah yang lebih besar.
- Portofolio jangka menengah mencari keseimbangan antara pertumbuhan dan perlindungan modal, cocok untuk tujuan dalam jangka waktu lima hingga sepuluh tahun.
- Portofolio jangka panjang berfokus pada pertumbuhan modal selama beberapa dekade, memungkinkan asumsi tingkat risiko yang lebih tinggi karena cakupan waktu yang luas.
👉 Strategi Investasi Jangka Panjang yang Menguntungkan dan Aman
Contoh Portofolio Investasi
Sepanjang artikel ini, kami telah membahas konsep portofolio investasi, bagaimana membuatnya, dan berbagai jenis portofolio berdasarkan profil risiko dan cakupan waktu.
Untuk membuat Anda dapat memahami konsep ini dengan lebih baik, kami akan berikan tiga contoh portofolio investasi dengan mempertimbangkan profil risiko yang berbeda seperti yang disebutkan sebelumnya.
- Portofolio yang konservatif adalah jenis investasi yang cocok bagi mereka yang tidak suka risiko tinggi dan lebih memilih untuk menjaga keamanan modal serta mendapatkan pendapatan yang stabil. Misalnya, seorang pensiunan yang ingin memastikan tabungannya tetap aman dan menghasilkan pendapatan dapat memilih portofolio konservatif. Dia mungkin akan berinvestasi dalam obligasi pemerintah yang dijamin dan deposito berjangka.
- Portofolio seimbang merupakan pilihan yang tepat bagi investor dengan toleransi risiko yang moderat. Sebagai contoh, seseorang yang masih muda dan memiliki jangka waktu investasi yang panjang namun tetap ingin memperhitungkan risiko bisa memilih portofolio seimbang. Dia mungkin akan menempatkan sebagian investasinya dalam saham dari berbagai sektor, sambil menyisihkan sebagian lagi dalam obligasi atau ETF (Exchange-Traded Funds) untuk mencapai keseimbangan antara pertumbuhan dan keamanan.
- Portofolio yang agresif cocok untuk investor yang siap menanggung risiko tinggi demi peluang keuntungan besar dalam jangka panjang. Sebagai contoh, seorang profesional muda dengan waktu investasi yang panjang dan tingkat risiko yang tinggi mungkin memilih portofolio agresif. Dia bisa mengalokasikan sebagian besar investasinya dalam saham perusahaan dengan potensi pertumbuhan tinggi, serta mencoba berinvestasi dalam cryptocurrency atau derivatif untuk mendapatkan hasil yang lebih tinggi, meskipun risikonya juga lebih besar.
Perlu ditekankan bahwa contoh-contoh ini hanya ilustratif dan setiap investor harus membangun portofolio investasinya sendiri berdasarkan tujuannya, profil risiko, dan horison waktu. Penting juga untuk memiliki diversifikasi yang memadai dan meninjau portofolio secara berkala untuk melakukan penyesuaian jika diperlukan.
FAQs – Pertanyaan Yang Sering Diajukan
Mengelola Portofolio Investasi dapat membantu investor untuk terbiasa dan meningkatkan potensi keuntungan dari investasi yang akan dinikmati di masa depan.
Apa gunanya memiliki portofolio investasi?
Selain melacak sejarah investasi Anda, portofolio ini juga bermanfaat untuk menghitung keuntungan atau kerugian dari berbagai investasi yang Anda miliki.
Investor dapat menentukan portofolio yang optimal dengan cara memilih tingkat pengembalian yang diharapkan atau tingkat risiko yang diinginkan. Selanjutnya, mereka akan berusaha untuk meminimalkan risiko atau memaksimalkan pengembalian yang diharapkan sesuai dengan pilihan tersebut.