Ini Perbedaan Reksa Dana Pendapatan Tetap vs Obligasi

Reksa dana pendapatan tetap vs obligasi adalah instrumen investasi rendah risiko yang patut kamu pertimbangkan untuk masuk ke portofolio Anda. Namun apa perbedaan utamanya?

Berbicara soal reksa dana pendapatan tetap (RDPT), instrumen investasi ini paling mirip dengan obligasi. Ini karena biasanya 80% total aset RDPT ditempatkan di instrumen pendapatan tetap seperti obligasi, kemudian sisanya di instrumen pasar uang atau kas.
Namun, hal yang sering menjadi pertanyaan di kalangan investor pemula adalah apakah lebih baik investasi langsung di obligasi atau melalui reksa dana pendapatan tetap.
Untuk mengetahui jawabannya, mari kita simak apa saja perbedaan reksa dana pendapatan tetap dan obligasi berikut ini yang bisa sangat membantu investor dalam mengambil keputusan investasi yang lebih baik dan bijaksana.
Mengenal Reksa Dana Pendapatan Tetap vs Obligasi

Walaupun reksa dana pendapatan tetap dan obligasi adalah kedua instrumen investasi yang berbeda, namun kedua instrumen investasi tersebut sebenarnya punya beberapa persamaan.
Karakteristik utama RDPT dan obligasi adalah berfokus terhadap pendapatan tetap bagi investor. Keduanya sama dengan instrumen investasi lainnya yang punya potensi risiko kerugian selama investasi. Tapi, kabar baiknya tingkat risiko investasi di RDPT dan obligasi jauh lebih rendah dari saham. Khususnya bagi Anda yang berinvestasi di jenis obligasi pemerintah yang dijamin 100% oleh negara.
Nah, kalau reksa dana pendapatan tetap cocok untuk investor pasif, sedangkan obligasi cocok untuk investor aktif yang ingin memegang kendali penuh pada portofolionya.
👉🏻 Pahami Perbedaan Reksadana dan Saham di artikel ini
Apa itu Reksa Dana Pendapatan Tetap dan Cara Kerjanya
Reksa dana pendapatan tetap adalah jenis reksa dana yang punya alokasi aset terbesar pada obligasi pemerintah atau korporasi. Biasanya sekitar 80% aset reksa dana pendapatan tetap, penempatannya di obligasi. 20% sisanya pada instrumen pasar uang atau kas seperti deposito berjangka, SBI, dll.
👉Detail alokasi aset dalam reksa dana pendapatan tetap bisa Anda lihat selengkapnya di laporan fund fact sheet reksa dana.

Untuk memudahkan Anda memahami apa itu RDPT, Anda bisa simak cara kerjanya berikut ini.
- Manajer investasi akan menghimpun dana investor.
- Kemudian manajer investasi akan mengelola dan menginvestasikan dana investor ke berbagai produk obligasi.
- Dalam pengelolaan reksa dana, manajer investasi yang akan memantau kinerja obligasi sebagai aset dasar dan menerapkan strategi aktif maupun pasif.
- Manajer investasi akan melakukan perubahan portofolio dengan tujuan mendapatkan kupon dan yield yang optimal.
- Keuntungan tersebut akan terlihat pada peningkatan nilai aset di portofolio Anda, sesuai dengan jumlah unit penyertaan yang investor miliki. Anda bisa menjualnya kapanpun saat tujuan terpenuhi.
Ada 2 jenis produk reksa dana pendapatan tetap yang bisa Anda temui di pasar yang punya karakteristik sebagai berikut:
1. Reksa dana pendapatan tetap yang konsisten naik

Ada beberapa produk reksa dana pendapatan tetap tertentu yang punya grafik harga yang naik terus seperti contoh gambar di atas. Umumnya, produk reksa dana pendapatan tetap yang bisa naik stabil secara harian karena dipengaruhi sejumlah faktor berikut ini.
- Manajer investasi menempatkan mayoritas dana investor di obligasi korporasi yang punya tingkat likuiditas yang lebih rendah dari obligasi pemerintah. Biasanya, manajer investasi membeli obligasi korporasi dengan tenor 3 tahun.
- Manajer investasi mengelola produk reksa dana pendapatan tetap secara pasif. Sehingga, grafik harga reksa dana tidak volatile.
- Manajer investasi memilih portofolio reksa dana pendapatan tetap khususnya untuk obligasi korporasi yang punya yield dan kemampuan bayar yang baik.
2. Harga RDPT Berfluktuatif

Coba Anda bandingkan dengan grafik harga reksa dana seperti gambar di atas, itu adalah contoh produk reksa dana yang punya harga yang tidak konsisten atau naik-turun setiap harinya. Harga reksa dana yang berfluktuatif tersebut bisa disebabkan oleh faktor berikut ini.
- Mayoritas dana investor ditempatkan di obligasi pemerintah yang punya tingkat likuiditas lebih tinggi dibanding obligasi korporasi.
- Pengelolaan reksa dana dilakukan secara aktif oleh manajer investasi dengan melakukan trading setiap harinya.
- Yield obligasi pemerintah lebih rendah dibanding obligasi korporasi.
Kelebihan dan Kekurangan RDPT
✅ Kelebihan | ❌ Kekurangan |
Modal investasi terjangkau, bisa mulai dari Rp 10 ribu untuk pembelian reksa dana secara online. | Risiko penurunan nilai unit penyertaan karena dipengaruhi turunnya harga surat utang. |
Peluang untung cukup tinggi seiring perkembangan NAB reksa dana. | Risiko likuiditas yang menyangkut kesulitan dari Manajer Investasi untuk menyediakan uang tunai bila investor ramai-ramai mencairkan reksa dananya. |
Keuntungan reksa dana bebas pajak, tidak seperti bunga deposito yang kena pajak PPh sebesar 20%. | Risiko wanprestasi adalah ketika perusahaan asuransi tidak membayar ganti rugi dengan sepenuhnya atau membayar kurang dari yang diharapkan saat terjadi masalah, yang bisa membuat nilai investasi reksa dana turun. |
Dapat dicairkan atau ditarik sewaktu-waktu pada hari bursa. | Dana investor tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) karena bukan produk perbankan. |
Dana dikelola oleh Manajer Investasi, pilih yang profesional dan mengantongi izin dari OJK. | |
Pengelolaan RDPT diawasi dan diatur OJK. | |
Menawarkan diversifikasi |
Apa itu Obligasi dan Cara Kerjanya

Berbeda dengan investasi di reksa dana pendapatan tetap, investasi di obligasi artinya Anda melakukan secara mandiri tanpa bantuan manajer investasi.
Sementara untuk memilih produk obligasi secara mandiri, ada banyak hal yang perlu Anda pertimbangkan seperti jenis obligasi hingga rating kredit dari penerbit obligasi.
Mengapa demikian? Karena obligasi adalah surat utang yang diterbitkan perusahaan atau negara, dalam hal ini Anda sebagai investor atau pemegang obligasi ada risiko mengalami gagal bayar.
Oleh karenanya, sebelum investasi obligasi sebaiknya Anda pahami terlebih dahulu bagaimana cara kerja obligasi. Agar Anda bisa mengetahui bagaimana cara obligasi menghasilkan keuntungan bagi investor.
- Pemerintah dan korporasi menerbitkan surat utang (obligasi) untuk mendapatkan pendanaan.
- Setelah menerbitkan, mereka akan menawarkan kepada investor melalui bank investasi, sekuritas, dan lembaga keuangan lainnya.
- Anda bisa membeli obligasi melalui platform resmi OJK. Baik obligasi swasta, pemerintah, obligasi kupon ataupun obligasi tanpa kupon.
- Pilihan jenis obligasi yang Anda pilih akan menentukan keuntungan investasi obligasi. Penerbit akan membayarkan kupon obligasi secara berkala untuk jenis coupon bond. Sementara untuk jenis obligasi tanpa kupon, Anda hanya akan menerima seluruh pembayaran dari keuntungan obligasi Anda di akhir jatuh tempo obligasi. Keuntungan obligasi tanpa kupon diperoleh dari selisih harga beli dan harga jual obligasi di akhir jatuh tempo.
- Anda bisa menjual obligasi di pasar sekunder sebelum jatuh tempo dengan risiko harga obligasi menurun akibat faktor suku bunga dan kondisi pasar. Baca: Suku Bunga BI Rate Mei 2025 Turun jadi 5,5%
Jenis obligasi yang paling umum kita temukan di pasar adalah obligasi pemerintah dan korporasi, namun sebenarnya masih ada jenis obligasi lainnya seperti obligasi kupon, obligasi tanpa kupon, obligasi sampah (junk bond), dan jenis obligasi lainnya.
👉Untuk detail informasi jenis-jenis obligasi apa saja yang ada di pasar, Anda bisa baca selengkapnya di artikel berikut: Investasi Obligasi Terbaik & Cara Kerja
Kelebihan dan Kekurangan Obligasi
Keuntungan investasi dalam obligasi | Kekurangan investasi dalam obligasi |
✅ Keamanan lebih tinggi jika membeli obligasi pemerintah | ❌ Rentabilitas rendah |
✅ Perencanaan lebih baik | ❌ Kupon biasanya mengambang, mengikuti suku bunga acuan bank sentral |
✅ Risiko lebih rendah dibanding reksa dana, karena instrumen yang digunakan tidak beragam | ❌ Ada risiko gagal bayar dari penerbitm terutama jika obligasi swasta |
✅ Bisa dibeli dan dijual di pasar sekunder, sehingga menawarkan keuntungan kepada investor yang menjual sebelum jatuh tempo ketika harga obligasi naik. | ❌ Imbal hasil tidak terlalu tinggi dibandingkan saham |
✅ Menawarkan keuntungan yang lebih pasti dengan pembayaran berkala dengan kupon yang sudah diketahui sejak awal. |
Perbedaan Reksa Dana Pendapatan Tetap vs Obligasi
Berikut adalah beberapa poin yang perlu investor ketahui yang membedakan antara RDPT dan obligasi:
Perbedaan | Reksa Dana Pendapatan Tetap | Obligasi |
Penerbit | RDPT diterbitkan oleh manajer investasi. | Surat utang obligasi diterbitkan oleh pemerintah atau korporasi. |
Cara Investasi | Produk RDPT sendiri bisa Anda beli di sekuritas atau agen penjual reksa dana seperti Bareksa, Bibit dan Makmur. | Obligasi bisa langsung dibeli investor dari penerbit surat utang melalui sekuritas atau lembaga keuangan lainnya. |
Diversifikasi | Dana investor tidak hanya ditempatkan di satu instrumen investasi saja tetapi disebar ke beberapa produk obligasi dan instrumen pasar uang. | Bisa dijadikan pilihan diversifikasi, namun tidak sebaik RDPT. |
Imbal Hasil | RDPT menawarkan potensi return yang lebih menarik dibanding investor langsung berinvestasi di obligasi. | Walaupun punya return yang lebih kecil dibanding RDPT, namun investasi langsung di obligasi memberikan return pasti. |
Risiko | Menengah atau moderat | Konservatif atau sangat rendah, terutama untuk jenis obligasi pemerintah. |
Modal Investasi | Mulai dari Rp10 ribu. | Mulai dari Rp1 juta. |
Pengelolaan | Pemantauan kinerja reksa dana dilakukan oleh manajer investasi. | pemantauan kinerja obligasi dilakukan secara mandiri. |
Pencairan | Bisa dilakukan kapan saja pada waktu bursa. | Tidak mudah dicairkan sebelum jatuh tempo, jika ingin dicairkan risiko harga obligasi turun di pasar sekunder. |
Faktor Harga | Suku bunga, inflasi, kondisi ekonomi, cara manajer investasi mengelola reksa dana. | Suku bunga, inflasi, kondisi ekonomi. |
Pajak | Reksa dana bukan termasuk objek pajak. | Tarif pajak obligasi sebesar 10%. |
Jangka Waktu Investasi | 1-3 tahun. | Di atas 5 tahun. |
Pembayaran Pendapatan | Pendapatan yang diperoleh berubah-ubah setiap bulan. | Ada bunga tetap yang selalu dibayarkan oleh penerbit surat utang secara berkala. |
Jatuh Tempo | Tidak Ada | Ada |
Jaminan Modal | Tidak ada, investor harus menjual sendiri reksa dana untuk mengamankan modal investasi yang dimiliki. | Modal awal investasi Anda akan dibayarkan di saat jatuh tempo obligasi. |
Berapa Return Reksa Dana Pendapatan Tetap vs Obligasi?
Untuk membandingkan mana instrumen investasi yang memberikan keuntungan maksimal bagi investor. Kami sudah menyiapkan beberapa contoh produk reksa dana pendapatan tetap dan obligasi terbaik di Indonesia berikut ini.
Reksa Dana Pendapatan Tetap – Return Tertinggi dalam 5 Tahun Terakhir
No | Nama Produk Reksa Dana | Return (5 Tahun Terakhir) |
1 | STAR Stable Income Fund Kelas Utama | +52,4% |
2 | Shinhan Sukuk Syariah | +49,13% |
3 | Insight Renewable Energy Fund | +48,81% |
4 | I-Hajj Syariah Fund | +44,05% |
5 | Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | +42,39% |
Hasil keuntungan investasi reksa dana pendapatan tetap bisa berbeda-beda tergantung produk dan portofolio obligasi. Selain itu, strategi manajer investasi dalam mengelola reksa dana juga akan mempengaruhi fluktuasi harga harian dan imbal hasil reksa dana.
Oleh karena itu, selain melihat imbal hasil, Anda juga perlu melihat sejumlah parameter:
- Pilih manajer investasi yang memiliki pengalaman panjang dan track record baik
- Ada biaya manajemen tahunan (expense ratio), biaya penjualan (sales load), dan biaya lainnya, karena biaya yang lebih rendah dapat meningkatkan pengembalian investasi.
- Komposisi portofolio dana, termasuk jenis instrumen pendapatan tetap yang dimiliki, durasi rata-rata, dan kualitas kredit dari obligasi yang dimilikinya.
- Rating dan penilaian dari lembaga rating kredit dapat memberikan wawasan tambahan tentang kualitas reksa dana dan risikonya.
- Sesuaikan pilihan reksa dana dengan tujuan investasi pribadi serta toleransi risiko. Ada produk yang lebih konservatif dengan risiko yang lebih rendah, dan ada juga produk yang lebih agresif dengan potensi imbal hasil yang lebih tinggi tetapi juga risiko yang lebih besar.
- Pastikan produk reksa dana diatur dan mematuhi peraturan yang berlaku di Indonesia sehingga investor dapat merasa lebih aman dan dilindungi.
Untuk memulai investasi RDPT dari nol, Anda bisa baca panduan bagaimana cara berinvesasi di RDPT dan menemukan rekomendasi produk RDPT terbaik selengkapnya di artikel berikut: Reksa Dana Pendapatan Tetap Terbaik 2025.
👉 Anda juga bisa mempertimbangkan jenis reksa dana lainnya yang punya harga konsisten naik terus seperti reksa dana pasar uang.
Obligasi – Return Tertinggi dalam 5 Tahun Terakhir
Agar kita bisa mendapatkan perbandingan return yang apple to apple, kami juga sudah melakukan riset terhadap sejumlah obligasi pemerintah yang ada di pasar untuk menemukan mana produk obligasi yang menawarkan kinerja terbaik dalam 5 tahun terakhir di Indonesia.
No | Nama Produk | Return (5 Tahun Terakhir) |
1 | FR0080 | 7,5% per tahun atau 37,5%. |
2 | FR0083 | 7,5 per tahun atau 37,5% |
3 | FR0076 | 7,35% per tahun atau 36,75% |
2 | FR0082 | 7% per tahun atau 35%. |
3 | FR0087 | 6,5% per tahun atau 32,5% |
Untuk mengetahui berapa return obligasi tertentu dalam 5 tahun terakhir, Anda bisa menghitungnya sendiri dengan mencari berapa bunga obligasi per tahun. Kemudian, Anda bisa kalikan bunga obligasi dengan masa tenor 5 tahun.
Contohnyaberapa return obligasi FR0080 dalam 5 tahun terakhir?
Misalnya bunga obligasi sebesar 7,5% per tahun seperti tabel di atas. Maka, bunga obligasi yang Anda peroleh selama 5 tahun terakhir adalah 37,5% (kupon 7,5% per tahun x 5 ).
Tentu, berbeda halnya jika Anda berinvestasi di obligasi korporasi yang bisa memberikan bunga obligasi hingga lebih dari 10% per tahun. Namun, tingginya return obligasi korporasi juga sebanding dengan risiko investasinya yang lebih tinggi dari pada obligasi pemerintah.
👉 Cara Beli Obligasi Pemerintah: ORI, SBR,ST & Obligasi FR!
Mana yang Lebih Baik Reksa Dana Pendapatan Tetap atau Obligasi? Ini Pendapat Kami
Berbicara kemudahan akses, keduanya sama-sama mudah karena bisa investasi secara online melalui aplikasi investasi terpercaya dan terbaik OJK.
Untuk obligasi, tidak cocok bagi investor yang punya modal investasi di bawah Rp1 juta. Sementara pilihan reksa dana pendapatan tetap memiliki kelebihan berdasarkan biaya yang lebih terjangkau khususnya bagi investor pemula dengan modal kecil.
Kalau Anda mencari produk yang bebas pajak, maka reksa dana pendapatan tetap adalah pilihan terbaik. Aturan pembebasan pajak untuk reksa dana cocok untuk mengoptimalkan cuan investasi. Mengingat ada risiko inflasi yang melekat pada reksa dana pendapatan tetap yang bisa mengurangi keuntungan. Baca juga: Obligasi Terkait Inflasi atau TIPS: Apa itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Selain itu, RDPT juga punya keunggulan dari segi diversifikasi investasi karena manajer investasi tidak hanya menempatkan uang Anda di satu instrumen investasi saja. Melainkan, dalam produk reksa dana pendapatan tetap terdiri dari beberapa obligasi dan instrumen pasar uang.
Namun kalau Anda ingin mendapatkan pendapatan pasif bulanan melalui kupon, maka obligasi adalah pilihan yang cocok. Namun investasi obligasi yang dikenakan pajak 10%. Baca juga: Ini PPh atas Instrumen Investasi Anda!
Sebagai kesimpulan kami, reksa dana pendapatan tetap vs obligasi adalah dua instrumen yang cocok untuk investor pemula dengan modal kecil. Jika Anda berusia 17 tahun ke atas dan belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai pasar keuangan, Anda bisa berinvestasi di RDPT dan obligasi.
Namun tetap pahami risikonya: reksa dana pendapatan tetap memiliki risiko penurunan nilai investasi. Sedangkan obligasi memiliki risiko gagal bayar dari penerbitnya.
👉 Rekomendasi Dana Pensiun Terbaik 2025, Mana Yang Paling Untung?
Dalam jangka panjang, return obligasi biasanya lebih tinggi dari reksa dana pendapatan tetap. Alasannya penerbit surat utang sudah memperhitungkan risiko fluktuasi harga yang bisa terjadi sehingga menawarkan kupon per tahun yang lebih tinggi dari obligasi jangka pendek.
👉 Baca selengkapnya: Jenis-jenis Investor: Apa itu & Siapa Kamu di Dunia Investasi?
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Reksa Dana Pendapatan Tetap dan Obligasi
Obligasi adalah salah satu jenis investasi yang menawarkan pendapatan tetap rutin bagi investor dan punya kelebihan tingkat risiko yang lebih rendah dibanding saham.
Penyebab harga RDPT turun bisa disebabkan karena pergerakan suku bunga, kondisi ekonomi yang memburuk, dan kinerja penerbit surat utang yang buruk.
Artikel Terkait