Analisis Fundamental
Dalam artikel berikut ini, kita akan melihat salah satu dari metrik utama profitabilitas keuangan dari sebuah perusahaan, yaitu ROCE. Apa itu ROCE? Bagaimana cara menghitungnya? Dan yang paling penting, setelah kita menghitungnya melalui rumusnya, bagaimana cara menafsirkannya untuk mengetahui apakah ROCE itu baik atau tidak?
Mari kita lihat di bawah ini.
ROCE atau Return on Capital Employed (Pengembalian atas Modal yang Digunakan) adalah metrik keuangan yang mengukur profitabilitas dan efisiensi sebuah perusahaan menggunakan seluruh modal yang tersedia, termasuk modal sendiri dan modal asing (utang).
Secara sederhana, indikator ini memberi tahu kita berapa banyak keuntungan yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan untuk setiap unit modal permanen yang telah digunakan dalam operasinya.
Indikator ini sangat penting karena membantu Anda memahami apakah perusahaan menggunakan sumber dayanya secara efisien untuk menghasilkan keuntungan.
👉 Untuk informasi lebih lanjut: Apa itu analisis fundamental di pasar saham?
Untuk mengetahui apa itu ROCE dari sebuah perusahaan, ada rumus sederhana. Mari kita lihat:
Dimana:
Seperti yang kami katakan, Anda dapat menggunakan yang Anda sukai, tetapi biasanya kami menggunakan yang pertama. Jadi, rumus yang direformulasi akan menjadi:
Pada akhirnya, modal yang digunakan mempertimbangkan sumber daya yang disediakan oleh pemegang saham dan kreditur. Oleh karena itu, kita tertarik untuk mengetahui berapa keuntungan yang dicapai sebelum membayar bunga, keuntungan tersebut adalah hasil operasi (EBIT).
ROCE adalah metrik penting untuk memahami bagaimana sebuah perusahaan menggunakan modalnya untuk menghasilkan keuntungan. Namun, bagaimana kita menafsirkan indikator ini untuk mengetahui apakah itu baik atau buruk? Di sini kami akan menjelaskan cara melakukannya dengan cara yang sederhana.
Interpretasi ROCE:
Hal pertama yang harus Anda pertimbangkan adalah apakah indikator ini lebih tinggi dari biaya modal perusahaan. Biaya modal adalah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk membiayai operasinya, baik melalui utang maupun modal sendiri.
ROCE yang lebih tinggi dari biaya modal menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan nilai tambah atas modal yang diinvestasikan. Jika indikator ini lebih rendah dari biaya modal, perusahaan sedang menghancurkan nilai dan hal ini merupakan tanda negatif.
Sebagai contoh, ROCE sebesar 10% berarti untuk setiap 100 juta yang disediakan oleh kreditur dan pemegang saham, perusahaan menghasilkan 10 juta yang akan digunakan untuk membayar pemegang saham dan kreditur itu sendiri. Dengan cara ini, makin tinggi rasio ini, makin efisien perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang disediakan.
Meskipun setiap industri memiliki standarnya sendiri, secara umum, kita dapat menggunakan rentang berikut ini untuk mengarahkan evaluasi kita:
👉 Namun ini bukan satu-satunya metrik yang harus Anda perhatikan. Ada beberapa metrik lain yang kami jelaskan dalam artikel berikut ini: Bagaimana Cara Menilai Perusahaan Berdasarkan Analisis Fundamental?
Marilah kita lihat contoh praktis cara menghitung rasio ROCE, dengan mengambil contoh perusahaan Ace Hardware (ticker: ACES).
Di bawah ini adalah laporan posisi keuangan (modal) dan laporan laba rugi (laba operasi)
Dari kedua gambar di atas, kita mendapatkan data untuk dasar perhitungan ROCE. Untuk mendapatkan nilai dari modal, kita bisa mengurangkan total aset dengan total liabilitas seperti tabel di bawah ini.
Dalam laporan laba rugi, ada yang menggunakan istilah laba operasi atau laba usaha. Untuk mendapatkan nilai ROCE, kita akan menggunakan rumus di atas, yakni laba usaha dibagi dengan modal kerja bersih sehingga didapatkan ROCE tahun lalu 29% dan ROCE tahun ini mengalami penurunan menjadi 19%.
👉 Ini adalah melihat fundamental perusahaan untuk investasi. Apabila Anda ingin melakukan trading untuk pertama kalinya, ini artikel yang bisa menjadi panduan: Trading: Apa itu dan Bagaimana Cara Memulainya?
ROCE tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mengelola modalnya dengan baik. Ini merupakan indikasi baik dari investasi yang berpotensi menguntungkan. Di sisi lain, ROCE rendah bisa menjadi tanda bahwa perusahaan tidak menggunakan modalnya secara efektif. Hal ini bisa mempengaruhi kemampuannya untuk tumbuh dan menguntungkan dalam jangka panjang.
Tidak ada hasil ideal untuk indikator ini. Itu akan tergantung pada sektor tempat perusahaan berada. Misalnya saja, bisnis layanan call center menggunakan lebih sedikit modal daripada perusahaan metalurgi.
Bagaimanapun, indikator ini bisa sangat berguna untuk sektor yang intensif modal, seperti utilitas (layanan publik) atau telekomunikasi (sektor yang membutuhkan investasi besar dalam modal tetap).
Yang bisa kita katakan adalah saat membandingkan perusahaan dalam sektor yang sama, lebih disukai perusahaan yang menghasilkan ROCE tertinggi karena itu berarti bisnis tersebut menawarkan profitabilitas yang lebih tinggi.
Demikian juga, analisis dapat dilakukan dari waktu ke waktu dan lebih disukai perusahaan dengan indikator yang stabil dan meningkat daripada perusahaan dengan indikator yang sangat fluktuatif atau menurun.
Baiklah, mari kita lihat apa saja perbedaan antara ROCE dan ROIC sebelum memutuskan:
Kedua rasio sangat penting untuk mengevaluasi profitabilitas dan efisiensi penggunaan modal dalam sebuah perusahaan, tetapi kegunaannya tergantung pada konteks analisis:
Singkatnya, pilihan antara kedua indikator ini tergantung kepada kebutuhan spesifik analisis dan apakah yang dicari adalah evaluasi luas efisiensi operasional atau ukuran yang lebih rinci dari pengembalian bersih modal yang diinvestasikan.
Pada akhirnya, indikator ini adalah metrik profitabilitas keuangan yang digunakan untuk mengetahui seberapa efisien setiap unit moneter yang digunakan dalam bisnis, baik dari pemegang saham (melalui ekuitas) maupun melalui utang jangka panjang.
Selain indikator ini, Anda juga bisa menyimak rasio atau indikator lain yang sering digunakan dalam menganalisis kondisi perusahaan. Kami sudah siapkan beberapa artikel pilihan untuk Anda.