Cara Memilih Saham yang Baik agar Terhindar dari Saham Gorengan

Apa itu saham gorengan? Kenapa kita perlu membekali diri dengan cara memilih saham yang baik agar terhindar dari saham gorengan? Kita akan ulas kenapa saham gorengan perlu dihindari oleh investor pemula!

Tahukah Anda banyak di antara 900+ saham yang ada di Bursa Efek Indonesia termasuk dalam kategori saham gorengan? Saham ini sangat rentan pada tindakan manipulasi pelaku pasar untuk memperoleh keuntungan. Umumnya, korban dari saham gorengan adalah investor pemula yang membeli saham hanya karena FOMO tanpa melihat kinerjanya.

Saham gorengan yang dimainkan bandar untuk meraup keuntungan sendiri dan berpotensi merugikan investor

Hal tersebut dapat terjadi karena Anda tidak memeriksa fundamental perusahaan terlebih dahulu. Selain itu, Anda mungkin saja mudah percaya “berita burung/rumor” yang beredar di sosial media yang mengatakan saham tertentu dengan potensi kenaikan luar biasa.

Dalam artikel ini, kami akan membahas apa itu saham gorengan. Kemudian, kami juga akan membahas ciri-ciri dan cara menghindari saham tersebut sehingga Anda tidak terjebak dalam investasi penuh risiko. Mari kita mulai pembahasannya!

👉🏻 Pelajari juga Cara Trading dengan Wyckoff Pattern & Memahami Manipulasi Pasar

Apa itu Saham Gorengan?

Saham gorengan adalah istilah dalam pasar modal untuk menyebut saham yang harganya sudah mengalami manipulasi oleh pihak tertentu (bandar). Sehingga, saham tersebut terlihat lebih menarik dan menjadi banyak peminatnya.

Istilah “gorengan” berasal dari makanan goreng-gorengan yang memiliki banyak peminat. Meskipun terlihat renyah dan menarik, terlalu banyak makan gorengan tidak baik untuk kesehatan Anda karena dapat menyebabkan kolesterol.

saham gorengan adalah
Sumber: Okezone Finance

Sama halnya ketika Anda membeli saham gorengan yang dapat membuat kesehatan portofolio investasi Anda bermasalah. Ini karena saham tersebut mengandung banyak praktik manipulatif sehingga kenaikan harganya seakan-akan terjadi secara wajar. Namun, sebenarnya saham ini penuh dengan risiko dan tipu daya karena ada manipulasi volume perdagangan.

Banyaknya permainan harga yang ada pada saham tersebut, membuat Anda cenderung berspekulasi atau berjudi. Jika Anda sedang mujur, bisa meraup untuk besar. Namun, ketika terlambat keluar dari saham tersebut, potensi kerugiannya juga lebih besar.

Intinya saham gorengan adalah saham-saham yang mengalami pergerakan naik dan turun karena manipulasi bukan karena fundamental. Biasanya manipulasi dilakukan pada saham gorengan adalah untuk memberikan kesan bahwa prospek saham tersebut memiliki prospek yang apik.

Siapa Pelaku yang Menggoreng Saham di Pasar Modal?

Pelaku pasar yang memanipulasi saham gorengan sering kita sebut sebagai bandar saham. Dalam dunia investasi saham, bandar adalah pihak yang memiliki modal sangat besar untuk menggerakkan harga. Berikut beberapa pihak yang bisa menjadi bandar:

  • Manajer Investasi: Pelaku pasar modal yang mengelola dana para investor. Mereka menginvestasikan dana tersebut ke dalam berbagai instrumen.
  • Perusahaan Sekuritas: Pelaku pasar yang memfasilitas perdagangan saham antara investor dan penerbit saham.
  • Investor Individu: Meskipun tidak memiliki modal sebesar investor institusi, jenis investor ini bisa juga menjadi bandar saham gorengan. Biasanya mereka melakukan hal tersebut dengan saling bekerja sama.
  • Investor Institusi: Mencakup dana pensiun, yayasan, hingga dana lindung nilai yang dapat membeli saham dalam jumlah besar. Ini dapat mereka lakukan dengan mengatasnamakan klien sehingga dapat menggerakkan pasar.

👉Jenis-jenis Investor: Apa itu & Siapa Kamu di Dunia Investasi?

Sebenarnya, istilah bandar sama tidak selalu berkaitan dengan hal-hal negatif di pasar modal seperti menjadi pelaku yang menggoreng saham. Di sisi lain, bandar saham juga kita kenal sebagai liquidity provider. Liquidity provider adalah pihak yang berperan menciptakan harga saham yang wajar, memfasilitasi perdagangan saham, hingga menjaga likuiditas saham.

Contoh liquidity provider yang terdaftar resmi di BEI yaitu Phintraco Sekuritas. Namun, agar terdaftar resmi di BEI sebagai penyedia likuiditas pihak bandar (dalam hal ini sekuritas) wajib memenuhi berbagai persyaratan.

Bagaimana Cara Bandar Menggoreng Saham?

Saat hendak menggoreng suatu saham, biasanya bandar akan melakukan beberapa hal. Berikut beberapa hal yang akan bandar lakukan untuk menggoreng saham:

Melakukan Pembelian Saham

Pertama, bandar saham akan melakukan pembelian saham yang menjadi target untuk mereka goreng. Kemudian, mereka melakukan pembelian dalam jumlah yang sangat besar. Agar tidak menimbulkan kecurigaan, bandar akan membeli saham dengan menggunakan beberapa akun.

Saham-saham yang menjadi target bandar biasanya memiliki kapitalisasi pasar di bawah Rp 500 miliar, termasuk dalam saham lapis tiga atau dua, serta memiliki harga yang sangat murah.

Menggoreng Saham Sehingga Harganya Naik

Setelah berhasil mengumpulkan banyak saham, langkah selanjutnya adalah menggoreng saham tersebut sehingga harga naik dan menjadi menarik bagi investor lain. Mereka akan mulai menyebarkan “berita palsu” di sosial media sehingga saham tersebut terlihat bagus adan menarik untuk investor beli.

Selanjutnya, mereka akan mencoba menaikkan harga saham dengan melakukan transaksi jual-beli dalam jumlah besar. Hal ini memiliki tujuan untuk meyakinkan investor bahwa saham tersebut bagus dan layak untuk mereka beli.

Biasanya mereka akan melibatkan banyak akun perdagangan saham maupun beberapa bandar saham lainnya. Tujuannya untuk menciptakan “transaksi semu” di pasar saham.

Menjual Saham

Terakhir, bandar saham mulai melakukan aksi take profit secara besar-besaran. Sehingga, mereka dapat memaksimalkan keuntungan dari pembelian awal dengan harga yang sangat murah.

Pada tahap ini, banyak investor lain yang terjebak atau “nyangkut” pada saham tersebut karena membelinya di harga tertinggi. Investor yang terjebak tidak dapat melakukan exit karena kerugian yang sangat besar akibat penurunan harga secara drastis.

Metode Menggoreng Saham yang Digunakan Bandar

Ada 3 metode yang bandar saham gunakan saat hendak memainkan saham gorengan. Berikut 3 metode yang bandar gunakan untuk menggoreng saham:

  • Pump and Dump: Setelah saham berhasil naik, bandar saham secara bertahap mulai melakukan aksi take profit. Hal ini membuat harga saham berpotensi turun drastis.
  • Making the close: Umumnya, bandar saham sudah mengatur harga penutup pada saham-saham yang mereka goreng.
  • Pre-arranged trade dan alternate trade: Bandar akan mengatur pergerakan harga saham sedemikian rupa sesuai dengan keinginan melalui mekanisme transaksi semu. Biasanya, cara ini melibatkan beberapa pihak dengan cara yang sangat terorganisir.

Ciri-Ciri Saham Gorengan

Tentu saja, ada beberapa ciri-ciri yang harus Anda pahami sehingga tidak terjebak dalam saham gorengan. Berikut kami sudah merangkumnya pada tabel di bawah ini:

Ciri-Ciri Saham GorenganPenjelasan
Harga saham meroket tanpa sebab yang jelasKenaikan harga saham ini biasanya tidak beserta dengan kinerja perusahaan yang baik. Kemudian, para bandar juga biasanya membuat berita palsu di sosial media yang berisikan sentimen positif sehingga dapat menggerakkan harganya.
Volatilitas harga saham sangat tinggiSaham gorengan memiliki pergerakan naik dan turun yang sangat cepat. Oleh karena itu, harga saham tidak dapat bergerak stabil dalam jangka panjang.
Fundamental burukSaham dengan fundamental yang tidak kuat biasanya mudah digoreng oleh bandar. Ini karena bandar lebih mudah memompa saham tersebut lewat rumor atau isu akuisisi.
Memiliki market cap kecilBandar lebih memilih untuk menggoreng saham dengan market cap di bawah Rp 500 miliar. Ini karena tidak banyak diperdagangkan setiap hari.
Saham lapis 2 dan lapis 3Manipulasi seringkali terjadi pada saham lapis 2 atau 3 karena minim pengawasan, membutuhkan modal kecil untuk menggerakkan harga, dan investor pemula memiliki sedikit literasi tentang saham tersebut
Masuk daftar UMAUntuk melindungi investor di pasar modal dari praktik manipulatif harga, BEI akan mengawasi saham-saham yang dianggap saham gorengan dan memasukkannya ke daftar Unusual Market Activity (UMA).

Berdasarkan ciri-ciri di atas, Anda dapat dengan mudah mengidentifikasi mana yang termasuk saham gorengan hanya dengan berfokus pada 3 ciri utama. Ketiga ciri ini mencakup harga yang meroket tanpa sebab yang jelas, fundamental perusahaan yang buruk, dan termasuk dalam daftar UMA. Jadi cara memilih saham yang baik agar terhindari dari saham gorengan adalah buat keputusan investasi berdasarkan fundamental perusahaan: pilih yang keuangannya sehat dan punya rencana ekspansi yang menjanjikan di masa depan.

Perbedaan Saham Gorengan vs Saham Fundamental

Agar lebih mudah dalam memahami saham gorengan, kami akan memberikan perbandingannya dengan saham fundamental. Berikut tabel perbandingannya:

AspekSaham GorenganSaham Fundamental
Harga SahamNaik turu
n dengan tajam tanpa alasan jelas (pump and dump)
Bergerak sejalan dengan kinerja bisnis perusahaan
VolatilitasSangat tinggi, menyentuh ARB/ARA berkali-kaliLebih stabil, fluktuasi wajar mengikuti pasar
Fundamental PerusahaanLemah, perusahaan sering merugi, utang besar, dan tidak konsistenLaba konsisten, arus kas sehat, dan prospek bisnis sehat
Market Cap & LikuiditasUmumnya kecil, likuiditas rendah, dan order book tipisBiasanya besar (termasuk saham blue chip) dan transaksi hariannya tinggi
Transparansi & PengawasanSering masuk daftar UMA BEI karena transaksi tidak wajarRutin diawasi analis, tersedia banyak laporan riset
Profil InvestorDidominasi investor pemula atau FOMOBanyak diminati investor institusi dan investor jangka panjang
RisikoSangat tinggi, rawan nyangkut dan rugi besarLebih rendah, cocok untuk investasi jangka panjang
ContohAIMS, KBLV, IMJS, dan BOLA (contoh saham UMA)BBCA, BBRI, BMRI, UNVE, dan ASII (blue chip)

Risiko Saham Gorengan bagi Investor Pemula

Membeli saham gorengan ibaratnya Anda sedang berspekulasi atau berjudi. Ini karena risikonya lebih besar daripada keuntungan yang bisa Anda peroleh. Berikut beberapa daftar risiko ketika Anda tetap memaksakan untuk membeli saham gorengan terutama jika masih pemula:

Merasa Dicurangi

Sebagai investor yang sudah membeli saham tersebut, Anda pasti akan sulit meraup keuntungan. Ini karena adanya manipulasi harga saham sejak awal. Bandar sudah mengatur semua mekanisme perdagangan sedemikian rupa sehingga hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu.

Hal tersebut akan menimbulkan perasaan dicurangi sehingga membuat investor pemula kecewa. Kemudian, mereka lebih memilih menjual saham tersebut meskipun posisinya sedang rugi.

Risiko ARB

Potensi penurunan harga saham gorengan secara drastis akan menimbulkan risiko Auto Rejection Bawah (ARB) hingga berkali-kali. Sehingga, investor akan kesulitan untuk menjual sahamnya dan harus sabar menunggu harga saham kembali normal untuk menjualnya.

Terkena Suspensi BEI

Selanjutnya, oleh karena terus turun dan terkena ARB berkali-kali, saham tersebut berpotensi terkena suspend oleh BEI. Namun, sebelum memberlakukan suspensi, BEI akan memberikan peringatan terlebih dahulu dan memasukkan saham tersebut ke daftar Unusual Activity Market (UMA)

Mengalami Rugi Besar

Bagi investor pemula yang belum paham betul cara kerja bandar menggoreng saham, bisa mengalami kerugian yang sangat besar. Ini karena bandar memiliki cara kerja yang sangat sistematis dan terorganisir dengan baik dalam menggoreng saham. Anda bisa saja mengalami kerugian besar ketika harga saham mulai turun drastis dan tetap mempertahankan saham tersebut.

Di kalangan investor, kondisi ini populer dengan sebutan “nyangkut” di saham gorengan. Pilihannya ada 2, menunggu hingga harga kembali naik dan melampaui harga beli meskipun peluangnya kecil atau menjual saham dalam posisi rugi.

Contoh Saham Gorengan di Indonesia 2025

Apa contoh saham gorengan di Indonesia?

Melansir Bursa Efek Indonesia, sejak 26 Agustus 2022 hingga saat ini, tercatat ada lebih dari 700 saham yang masuk daftar Unusual Market Activity (UMA). Berikut berapa contoh saham yang termasuk ke dalam kategori saham gorengan yang ada di Indonesia:

PT Artha Mahiya Investama Tbk- AIMS

AIMS merupakan salah satu saham yang terindikasi sebagai saham gorengan. Emiten ini sebelumnya memiliki binis di bidang batu bara dan sudah bertransformasi ke bidang lifestyle. PT Artha Mahiya Investama TBK kembali mendapatkan peringatan dari BEI pada 22 Agustus 2025 dan sudah berkali-kali masih daftar UMA.

Berikut kinerja harga saham AIMS dalam 1 tahun terakhir:

contoh saham gorengan di Indonesia 2025
Sumber: Google Finance

BEI menganggap pola transaksi AIMS tidak wajar dalam setahun terakhir. Ini karena harga saham AIMS sudah terkoreksi lebih dari 30% dan bergerak di rentang harga Rp 250- Rp 650 per lembar saham.

PT First Media Tbk – KBLV

KBLV masuk daftar UMA
Sumber: Google Finance

Saham lain yang juga masuk daftar UMA adalah KBLV. Perusahaan penyedia jaringan internet di Indonesia yang mendapatkan peringatan BEI sejak 19 Agustus 2025. Dalam satu tahun terakhir, saham KBLV mengalami lonjakan harga yang tinggi sehingga mencatatkan kenaikan harga lebih dari 400%.

PT Multipolar Technology Tbk – MLPT

MLPT masuk dalam daftar UMA BEI
Sumber: Google Finance

PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) adalah perusahaan teknologi yang menyediakan solusi IT untuk kebutuhan bisnis. MLPT masuk ke daftar UMA sejak 12 Agustus 2025 dan mendapatkan pengawasan BEI karena terindikasi tidak wajar.

Harga saham MLPT naik lebih dari 4.000% dalam setahun terakhir dengan rentang harga Rp 1.435- Rp 81.950 per lembar saham.

PT Indomobil Multi Jasa Tbk – IMJS

Saham digoreng bandar
Sumber: Google Finance

Selanjutnya, ada saham Indomobil Multi Jasa (IMJS) yang memiliki pergerakan harga tidak wajar. Perusahaan ini bergerak di bidang ritel mobil di Indonesia dengan brand Indomobil. BEI telah memberikan peringatan sejak 11 Agustus 2025 dan memasukkan saham ini dalam daftar UMA.

Dalam setahun terakhir, IMJS menunjukkan kenaikan harga hingga lebih dari 40% dengan rentang harga Rp 132-Rp 312 per lembar saham.

PT Bali Bintang Sejahtera Tbk – BOLA

BOLA masuk daftar UMA
Sumber: Google Finance

PT Bali Bintang Sejahtera Tbk atau BOLA adalah klub sepak bola pertama di Indonesia yang listing di bursa saham. BEI memberikan peringatan UMA pada emiten ini pada tanggal 5 Agustus 2025. Dalam satu tahun terakhir, saham BOLA naik lebih dari 80% dengan rentang harga Rp 76Rp 240 per lembar saham.

Disclaimer: Unusual Market Activity (UMA) adalah salah satu indikator yang dapat memberikan indikasi suatu saham termasuk ke dalam ciri-ciri saham gorengan. Namun, bukan berarti contoh saham-saham di atas adalah saham gorengan dan investor tetap harus menunggu laporan dari masing-masing emiten. Saham yag masuk daftar UMA adalah saham-saham yang menunjukkan transaksi perdagangan yang tidak wajar (naik atau turun secara signifikan).

Cara Memilih Saham yang Baik agar Terhindar dari Saham Gorengan ala Lo Kheng Hong

Ada beberapa tips yang dapat Anda perhatikan sehingga tidak mengalami kerugian besar. Berikut beberapa cara memilih saham yang baik agar terhindar dari saham gorengan:

Lakukan Analisa Fundamental Perusahaan

Secara pribadi, Lo Kheng Hong (populer sebagai Warren Buffet Indonesia) merasa malu jika berinvestasi dalam saham gorengan. Oleh karena itu, ia hanya berinvestasi pada saham dengan kinerja baik khususnya perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan dan perbankan.

Lo Kheng Hong berpendapat bahwa saham gorengan adalah cerminan bahwa saham tersebut memiliki kinerja perusahaan buruk dan valuasi mahal. Membeli saham gorengan ibaratnya Anda membeli kucing dalam karung dan sebaik membeli saham dengan kinerja yang bagus.

Anda dapat menemukan saham dengan kinerja baik dengan memperhatikan laporan keuangan dan melihat rasio keuangan emiten seperti Price Earning Ration (PER) dan PBV yang rendah. Ia juga lebih berfokus pada laba perusahaan yang besar dan konsisten setiap tahunnya dalam menyortir saham.

Ini karena ia percaya bahwa laba perusahaan merupakan cerminan arus kas perusahaan. Jika laba perusahaan besar, maka arus kas perusahaan kemungkinan juga besar, begitu juga sebaliknya.

👉 Untuk memulai analisa fundamental dari nol, baca artikel berikut: Panduan Lengkap Analisis Fundamental untuk Investor Pemula

Jangan Membeli Saham Karena Rekomendasi Influencer

Cara memilih saham yang baik agar terhindar dari saham gorengan adalah tidak FOMO atau percaya influencer yang memberikan rekomendasi saham tertentu. Meski influencer menjanjikan saham yang berpotensi menjadi saham multibagger, ada baiknya untuk tetap melakukan analisa secara mandiri.

Namun, jika Anda tetap membeli saham tersebut tanpa tahu kondisi fundamental perusahaan, berarti Anda sedang berspekulasi atau berjudi.

Perhatikan Likuiditas Saham

Kenaikan harga saham tanpa sebab yang jelas atau tidak berdasarkan kinerja perusahaan termasuk dalam ciri saham gorengan. Ini bisa saja menjadi tanda adanya praktik manipulasi dari para bandar.

Jika Anda menemukan ciri-ciri tersebut, sebaiknya tidak membeli saham itu untuk menghindari risiko terjebak saham gorengan yang penuh dengan risiko.

👉 Baca juga: ProBintang dan Deretan Aplikasi Investasi Ilegal: Ciri & Risiko

Beli Saham Gorengan, Untung atau Rugi? Ini Pendapat Kami

Membeli saham gorengan tidak selalu berujung pada kerugian. Bagi trader profesional, saham gorengan bisa menjanjikan potensi cuan yang tinggi dibandingkan dengan saham-saham big caps. Ini terjadi karena dengan likuiditas yang rendah, harga lebih mudah digerakkan sehingga pergerakannya bisa sangat signifikan.

Namun, bagi Anda yang tidak suka berspekulasi sebaiknya tidak memilih saham gorengan sebagai bagian dari portofolio investasi. Ingat saham gorengan adalah jenis saham yang high risk high return. Jika Anda tidak siap dengan risiko kerugian yang besar, maka sebaiknya hindari saham gorengan.

Harga saham yang naik turun dengan tajam dalam waktu singkat membuat saham ini sulit untuk kita analisa. Selain itu, saham-saham ini biasanya tidak didukung dengan fundamental perusahaan yang bagus.

Kita juga tidak bisa menjadikan rasio keuangan sebagai patokan. Ini karena tidak sesuai dengan kinerja fundamental perusahaan dan harganya bisa berubah dengan ekstrim. Sehingga, membuat investor sulit untuk melakukan analisa teknikal.

Di sisi lain, bandar sudah memanipulasi pergerakan harga saham, membuat analisa baik teknikal maupun fundamental menjadi tidak efektif.

Daripada hanya mengandalkan keberuntungan saat membeli saham gorengan, sebaiknya Anda berinvestasi pada saham perusahaan dengan fundamental yang bagus. Misalnya, Anda dapat berinvestasi pada saham big banks di Indonesia seperti BBCA, BBRI, BBNI, dan BMRI. Keempat perusahaan perbankan tersebut memiliki labar besar dan konsisten setiap tahunnya sehingga baik untuk jangka panjang.

👉 Ini lo Perbandingan Return S&P 500 vs Big Banks Indonesia,

Apalagi, suku bunga saat ini sedang dalam tren penurunan yang dapat berdampak positif bagi kinerja saham-saham perbankan di Indonesia.

👉 Baca selengkapnya dala artikel berikut: Suku Bunga BI Rate Agustus 2025 Turun 25 bps jadi 5%

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Saham Gorengan

Bagaimana cara memilih saham yang baik agar terhindar dari saham gorengan?

Untuk memilih saham yang baik dan terhindar dari saham gorengan, investor sebaiknya melakukan analisis fundamental sebelum membeli. Periksa laporan keuangan, laba bersih, rasio keuangan sepert PER dan PBV, sert arus kas perusahaan. Pilih saham dengan market cap dan likuiditas tinggi karena bandar lebih sulit untuk memanipulasi. Hindari saham yang sering masuk daftar UMA atau naik tanpa alasan jelas. Jangan mudah percaya rekomendasi influencer dan buat keputusan berdasarkan riste sendiri.

Apa DMAS saham gorengan?

Saham DMAS (PT Puradelta Lestari Tbk) tidak termasuk saham gorengan. Ini karena DMAS terkenal dengan proyek kota Deltamas yang menjadi kawasan industri besar di Cikarang. Kinerja keuangan DMAS masih menunjukkan laba yang konsisten meskipun sensitif terhadap siklus properti. Jadi, meskipun harga sahamnya bisa fluktuatif, DMAS tidak memiliki ciri khas saham gorengan seperti manipulasi harga ekstrem atau masuk daftar UMA.

Artikel Terkait