Saham
Saham BRI baru-baru ini jadi topik hangat lantaran penurunan harga yang cukup dalam. Namun di tengah penurunan harganya, saham BBRI masih berada dalam daftar saham yang paling aktif dalam perdagangan di pasar saham. Dengan kondisi ini, apakah masih layak membeli dan menyimpan saham BBRI untuk jangka panjang? Lalu bagaimana cara membeli saham BBRI?
Apa itu saham BBRI? Dalam dunia saham, BBRI merupakan kode saham dari perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Ini artinya BRI melepas sahamnya kepada publik, sehingga Anda bisa memilikinya. Melansir situs resminya, BRI berdiri di Purwokerto, Jawa Tengah pada 16 Desember 1895. Pendiri bank pelat merah ini bernama Raden Bei Wirjaatmadja. Kemudian BRI baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2023.
Pada penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO), BRI menawarkan 3.811,7 miliar lembar saham dengan harga Rp 875 per saham. Saat ini harga saham BRI dikisaran harga Rp 4.000 setelah 21 tahun melantai. Berikut beberapa capaian saham BBRI sejak melantai:
Pertanyaan penting yang pasti Anda tanyakan, apakah investasi di saham BBRI masih prospektif di tahun ini? Mari kita simak bagaimana kinerja saham BBRI saat ini.
Pada penutupan pasar 22 April 2025, saham BBRI menutup harganya pada level Rp 3.630. Sehingga kapitalisasi pasar pada tanggal tersebut sebesar Rp 550,16 triliun. Angka ini jauh dari rekor all time high yang pernah dicapai saham BBRI pada 2024 silam. Adapun dalam 52 minggu terakhir harga tertinggi BBRI menyentuh level Rp 5.575 per lembar saham.
Apa tandanya? Apakah lantas saham BBRI sudah tidak menarik atau justru semakin menarik? Dari data di atas kita mengetahui Price Earning Ratio (PER) BBRI 9,15 kali. Adapun Price Book Value (PBV) BBRI tercatat sekitar 1,74 kali. Jauh lebih rendah jika dibandingkan PBV BCA yang tercatat sekitar 3,99 kali. Kedua rasio tersebut menunjukkan valuasi saham murah atau mahal. Sehingga dapat dikatakan saham BBRI lebih murah dari saham BCA.
Pada data statistik BEI, saham BBRI termasuk saham perbankan dengan kapitalisasi tertinggi bersama dengan BCA dan Bank Mandiri. Kapitalisasi pasar BRI per akhir 22 April 2025 sebesar Rp 550,16 triliun setara 6,61% dari seluruh kapitalisasi pasar di pasar saham.
BRI juga tercatat sebagai saham yang nilainya paling banyak diperdagangkan yaitu Rp 24,9 triliun. Berada di bawah saham BCA sebesar Rp 39,5 triliun atau Rp 84,6 triliun sejak awal tahun. Kapitalisasi ini terbesar jika dihitung sejak awal tahun 2025, setara 7,6% dari seluruh total kapitalisasi pasar.
Dari segi likuiditas, kita bisa melihat volume perdagangan dan frekuensi perdagangan. Saham BRI sepanjang April 2025 diperdagangkan sebanyak 1.066 kali. Oleh karen itu, volume perdagangan saham ini lebih tinggi daripada BCA yang hanya diperdagangkan 968 kali.
Alasan lain kenapa saham BBRI masih sangat prospektif untuk investasi adalah masuk sebagai anggota indeks LQ45. Bahkan bisa dikatakan saham BBRI adalah anggota tetap LQ45 dan memiliki bobot yang besar.
Dari kapitalisasi pasar tersebut, maka saham BRI sangat signifikan mempengaruhi pergerakan indeks LQ45. Sebagai catatan, pada Maret 2025 saham BRI menjadi saham penyokong di indkes LQ45. Saham BBRI naik 20,54% dalam satu bulan, mempengaruhi LQ45 dengan poin kenaikan paling besar, yaitu 20,42 poin. Sebagai pembanding, kenaikan saham TLKM hanya memiliki poin 1,38 dan GOTO hanya 3,49.
Data di atas menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar saham BBRI begitu besar, dengan tingkat likuiditas yang tinggi. Sehingga pergerakan saham ini akan mempengaruhi IHSG maupun LQ45.
BRI juga rutin membagikan dividennya. Tentu ini memberikan keuntungan bagi Anda yang memegang saham BBRI. Dari data 6 tahun terakhir, berikut data dividen yang dibagikan oleh BBRI:
Tanggal | Dividen | ||
13 Juni 2019 | Rp 132,17 | ||
18 Maret 2020 | Rp 168,2 | ||
28 April 2021 | Rp 98,9 | ||
1 April 2022 | Rp 174,25 | ||
27 Januari 2023 | Rp 57 | ||
12 April 2023 | Rp 231,22 | ||
18 Januari 2024 | Rp 84 | ||
28 Maret 2024 | Rp 235 | ||
15 Januari 2025 | Rp135 | ||
23 April 2025 | Rp 208,4 |
Tanggal | Dividen |
13 Juni 2019 | Rp 132,17 |
18 Maret 2020 | Rp 168,2 |
28 April 2021 | Rp 98,9 |
1 April 2022 | Rp 174,25 |
27 Januari 2023 | Rp 57 |
12 April 2023 | Rp 231,22 |
18 Januari 2024 | Rp 84 |
28 Maret 2024 | Rp 235 |
15 Januari 2025 | Rp135 |
23 April 2025 | Rp 208,4 |
Dengan harga saat ini di sekitar Rp 3.630 maka dividen yield yang dibagikan setara 9,46%. Ini adalah angka dividen yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata industri. Sebagai informasi, BBRI rutin membagikan dividen paling besar juga. Misalkan di tahun buku 2020, 85% laba BBRI dibagikan kepada investor. Sedangkan Bank Mandiri hanya 60%, BNI 40% dan BTN 20%.
👉 Investasi di IDX30 & LQ45: Kinerja & Risiko
Saat akan masuk ke dunia saham, tentu rasanya banyak informasi yang sulit dicerna. Namun sebenarnya hanya ada beberapa hal yang perlu Anda pahami. Berikut merupakan hal-hal yang perlu investor pahami terutama pada investor pemula sebelum mulai berinvestasi:
👉 Bingung mencari sekuritas apa yang bagus untuk investasi di saham BBRI? Berikut Broker Terbaik Beli Saham Indonesia, Ini Daftarnya!'
Sepanjang tahun 2024, harga saham BBRI memang sedang dalam tren penurunan. Namun, adanya sentimen positif dari penurunan suku bunga acuan membuat prospek harga saham BBRI hingga akhir tahun layak untuk dicermati oleh investor.
Per penutupan pasar Jumat, 20 Desember 2024 harga saham Bank BRI sebesar Rp 3,630 per lembar. Minimal pembelian saham Bank BRI adalah 1 lot atau setara 100 lembar. Maka untuk harga 1 lot saham Bank BRI sekitar Rp 360.000.
Harga saham BBRI yang sedang turun bisa menjadi momentum bagi investor untuk membeli saham perbankan ini di harga yang lebih murah dan melakukan akumulasi pembelian. Mengutip dari RTI Business, saham BBRI saat ini sedang dalam tren penurunan harga oleh karena aksi jual asing yang mencapai Rp 2,1 triliun pada Maret 2025. Kemudian, per 21 April 2025, investor asing kembali melepas saham BBRI senilai Rp 112,6 miliar.
Adapun harga saham BBRI hari ini per penutupan 25 April 2025 adalah Rp 3.740 per lembar saham.
Untuk menentukan keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari 1 lot saham BRI adalah Anda harus memastikan harga beli lebih rendah dari harga saat Anda akan menjualnnya.
Misal Anda membeli saham BRI saat harganya Rp 3.630 per lembar. Kemudian akan menjual saat harganya Rp 3.780 per lembar. Maka keuntungan saham BRI per lembar adalah Rp 150 atau keuntungan 1 lot saham BRI berarti Rp 15.000.
Anda bisa beli saham BBRI secara online. Namun pertama-tama Anda harus membuka akun pada sekuritas yang menyediakan transaksi secara online. Kali ini saya akan memberikan contoh cara membeli saham BRI melalui aplikasi IPOT milik IndoPremier Sekuritas.
👉 10 Sekuritas Terbaik, Pilihan Aman untuk Investasi
Nah setelah mengikuti langkah cara daftar akun di IPOT, kini saatnya Anda mulai bertransaksi saham. Untuk bisa bertransaksi saham Anda wajib mengisi RDN di IPOT.
RDN yang tersedia di IPOT adalah Bank Permata, BCA, Mandiri (khusus transaksi saham saja) dan BCA Syariah (khusus untuk akun syariah).
Cara mengisi dana di RDN IPOT cukup mudah. Setelah membuka akun, tunggu hingga RDN Anda aktif. Biasanya Anda akan mendapatkan notifikasi melalui email bahwa RDN sudah aktif. Daftarkan RDN Anda pada m-banking yang Anda miliki. Jika sudah, Anda dapat mengirim dari rekening selain rekening pribadi yang telah terdaftarkan, atau menggunakan rekening pribadi Anda. Kemudian transfer ke nomor RDN yang sudah Anda dapatkan. Biasanya dana langsung masuk ke RDN.
👉 Ulasan IPOT: Kelebihan hingga Cara Menggunakannya!
Selain membeli BBRI secara online di atas, terdapat cara lain yang dapat Anda gunakan yaitu beli secara offline. Untuk dapat melakukan pembelian secara offline, Anda tidak dapat berkunjung ke kantor cabang Bank BCA. Anda harus datang ke kantor cabang perusahaan sekuritas, baik itu BRI Danareksa Sekuritas, Indo Premier Sekuritas atau sekuritas lain.
Lakukan pembuatan Rekening Dana Nasabah (RDN) ketika Anda datang ke kantor sekuritas tersebut. Jangan lupa membawa syarat yang dibutuhkan seperti fotocopy KTP, NPWP dan buku rekening yang Anda miliki. Kemudian, lakukan penyetoran dana melalui sekuritas untuk membeli saham BBRI baik secara langsung. Pastikan saldo RDN Anda cukup untuk membeli batas minimal pembelian BBRI yaitu sebanyak 1 lot. Apabila saat ini nilai sahamnya Rp 3.630, maka setidaknya Anda menyetorkan dana sebesar Rp 500.000 agar dapat membelinya.
👉 Apa itu Danantara & Dampaknya ke BBRI, BMRI dan BBNI
Mari kita lihat kinerja saham BBRI periode 2024. Dalam satu tahun kemarin, BRI mencetak laba bersih kepada entitas induk sebesar Rp 60,15 triliun. Laba bersih BRI naik 0,1% (year-on-year/YoY) bila kita bandingkan dengan tahun 2023 yang hanya Rp 60,10 triliun. Salah satu penopang pertumbuhan laba BRI yaitu pendapatan konsolidasi yang mencapai Rp 145,3 triliun, sehingga nilainya naik 4,1% dari tahun 2023.
Mari kita bandingkan dengan kinerja keuangan BCA. Bank swasta ini mencatat laba bersih sebesar Rp 54,8 triliun. Laba ini naik 12,7% jika kita bandingkan dengan tahun 2023. Kenaikan laba BCA ini terdorong oleh margin bunga bersih, biaya dana, dan biayar kredit.
Meski pertumbuhan laba dan pendapatan bunga BBRI lebih lambat, secara ukuran BBRI memiliki nilai yang lebih besar.
Selain itu BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 1.354,64 triliun, yang tumbuh 7% yoy per Desember 2024. Kualitas kredit BRI terjaga dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sebesar 2,94% (kotor) dan 0,75% (bersih). Dengan kemampuan NPL Coverage yang tebal yaitu 215%. Likuiditas BRI juga aman dengan rasio pinjaman atas deposito (Loan to Deposit Ratio/LDR) sebesar 89,39%.
Lebih lanjut, BRI juga rutin membagikan dividen. Pada tahun buku 2024, BRI membagikan dividen Rp 343,40 per lembar saham. Adapun Dividen Payout Ratio atau rasio dividen yang mereka bayarkan dari total laba sebesar 85,32%. Dengan harga sekitar Rp 3.630 maka dividen yield tercatat 9,51%. Sedangkan earning per share alias laba per lembar saham berdasarkan laporan keuangan kuartal IV-2024 sebesar Rp 399,305. Naik dari tahun buku 2023 yang sebesar Rp 398,9.
Mari kita bandingkan lagi dengan BCA. Pada tahun buku 2024 BCA hanya membayarkan dividennya 67,4% dari total laba yang perusahaan miliki. Nilai dividen yang mereka bagikan Rp 300. Dividen yieldnya sebesar 3%.
Data-data di atas menunjukkan BRI memiliki kinerja keuangan yang sehat dan solid serta masih memberikan keuntungan bagi investor karena laba terus meningkat. Di sisi lain, melihat dari LDR, NPL dan NPL Coverage maka BRI dalam operasional bisnisnya cukup efisien dan bisa menghasilkan laba.
Menariknya, BBRI baru saja melaksanakan buyback saham BBRI di tengah ketidakpastian pasar dengan anggaran Rp 3 triliun. Buyback BBRI dilakukan melalui maupun di luar BRI. Adapun buyback saham BBRI periode pertama dilaksanakan pada April 2025. Alasan BBRI melakukan buyback adalah meningkatkan kepercayaan investor sekaligus sinyal bahwa perusahaan memiliki kondisi likuiditas dan posisi keuangan yang masih solid. Manajemen juga menegaskan buyback ini tidak akan mengganggu kesehatan keuangan BRI.
Lalu bagaimana analisa teknikal saham BBRI? Apa sinyal hasil dari analisa teknikal saham BBRI? Analisa teknikal biasanya digunakan oleh para trader intraday.
Jika melihat pergerakan grafik dalam satu bulan terakhir, maka sinyalnya adalah jual. Hal ini bisa kita lihat dari indikator RSI. Grafik harga saham BBRI bergerak di antara angka 30 dan 70, yakni pada angka 39,811.
Selain itu indikator stochastic juga menunjukan posisi jual dengan nilai 22,998 namun dengan kecenderungan oversold. Adapun jika melihat dari indikator MA (Sederhana & Eksponensial) baik dalam rentang 100 hingga 200 hari, maka nilai MA antara 2752 hingga 4035. Menunjukkan MA lebih besar dari harga saham BBRI sehingga memberikan sinyal jual.
Biasanya garis MA yang berada di atas candle stick akan menunjukkan tren penurunan harga. Begitu pula sebaliknya. Sebagai catatan, jika harga menembus moving average, dapat mengindikasikan sebagai sinyal pembalikan arah. Jika melihat dari garis MA terakhir, maka harga BBRI masih bisa mengalami sedikit penurunan.
Jika tadi Anda sudah mendapatkan pemahaman dasar untuk bekal investasi, kini Anda semakin dekat dengan eksekusi investasi langsung. Kini Anda sudah siap memasuki pasar, namun tetap saja ada beberapa istilah yang membingungkan. Sebelum membeli saham BBRI, berikut beberapa istilah pasar yang wajib Anda ketahui:
Apabila Anda membeli saham BBRI, berikut kelebihannya:
Sementara itu, berikut ini risiko membeli saham BBRI:
Saham BBRI masih kami rekomendasikan untuk Anda beli. Baik untuk tujuan investasi jangka panjang atau trading harian. Anda perlu melihat lagi profil risiko Anda saat akan membeli saham BBRI. Jika Anda tidak suka dengan fluktuasi harga, maka saham BBRI adalah pilihan yang tepat. Dengan fundamental yang kuat, penurunan harga saham akan terimbangi dengan kenaikan harga jangka panjang.
Namun tetap saja Anda perlu melakukan strategi investasi kerena ada risiko investasi saham BBRI. Ini terkait dengan kondisi makro seperti kebijakan tarif baru Trump, keputusan suku bunga The Fed dan kondisi ekonomi makro lainnya.
Setidaknya lihat selalu fundamental perusahaan BBRI. Jika ada penurunan pendapatan atau laba, analisa lagi apakah berbahaya atau hanya siklus bisnis saja. Selain itu lihat valuasi saham melalui rasio PER atau PBV. Jika sudah mahal maka Anda harus berhati-hati akan segera ada penurunan harga saham.