Uang

PDB adalah gross domestik product (GDP) dalam bahasa Inggris. Namun yang perlu Anda ketahui, Produk Domestik Bruto adalah tolok ukur perkembangan ekonomi suatu negara. Kemudian, indikator ini juga berguna untuk mengetahui struktur perekonomian suatu negara serta berguna sebagai dasar rumusan kebijakan pemerintah.
Dalam artikel ini, kami akan membahas apa itu PDB? Kemudian, kami juga akan mebahas bagaimana cara menghitung PDB dan daftar negara dengan PDB tertinggi di dunia.

Yuk, simak untuk tahu lebih jelas!
Produk Domestik Bruto adalah nilai total pendapatan nasional dari barang dan jasa yang suatu negara hasilkan dalam periode waktu tertentu. PDB adalah besarnya aliran karena hanya menghitung tingkat produksi barang dan jasa selama waktu tertentu. Biasanya periode yang berlaku adalah satu tahun.
Kemudian, PDB adalah memperhitungkan barang atau jasa dari semua sektor yang ada di suatu negara. Dengan menghitung PDB kita akan mengetahui seberapa kuat ekonomi suatu negara. Semakin tinggi nilai PDB maka semakin kuat perekonomiannya.
Cara menghitung PDB dapat kita lakukan dengan melihat biaya produksi atau harga pasar. Keduanya dapat kita peroleh dengan menambahkan produk warga negara di dalam negeri dengan produk warga negara asing di dalam negeri.
PDB adalah, tanpa diragukan lagi, indikator ekonomi yang paling penting untuk memperkirakan kapasitas produktif suatu ekonomi. Ada jenis indikator lain yang perlu dipertimbangkan berdasarkan PDB yaitu Produk Nasional Bruto (PNB).
Namun, PNB hanya mempertimbangkan jumlah aliran barang dan jasa yang diproduksi oleh warga negara suatu negara.
Dengan mengetahui Produk Domestik Bruto kita bisa mengetahui kondisi perekenomian suatu negara. Berikut beberapa manfaat Produk Domestik Bruto:
👉🏻 Kelas Menengah Indonesia Turun Kelas, Ini Cara Aman Kelola Keuangan!
Setelah kita mengetahui apa itu PDB, kita juga perlu mengetahui jenis-jenis PDB. Ada dua jenis PDB, yaitu:
PDB nominal adalah nilai moneter dari semua barang dan/atau jasa yang dihasilkan oleh suatu negara atau ekonomi pada harga saat ini di tahun berjalan ketika barang tersebut diproduksi. Namun, dalam situasi inflasi tinggi, kenaikan harga yang substansial, meskipun produksi tidak meningkat terlalu banyak, dapat memberikan kesan peningkatan PDB yang substansial.
Untuk menyesuaikan PDB sesuai dengan efek inflasi, PDB riil adalah nilai moneter dari semua barang dan/atau jasa yang suatu negara hasilkan atau ekonomi pada harga konstan. Perhitungan ini kita lakukan dengan mendeflasi nilai PDB sesuai dengan indeks inflasi (atau dengan menghitung nilai barang secara independen dari tahun produksi menggunakan harga dari tahun referensi tertentu). Jadi ini adalah jenis PDB yang tidak terpengaruh oleh perubahan harga.
Kedua jenis PDB ini juga sudah Badan Pusat Statistik gunakan untuk menghitung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

👉🏻 Deflasi Beruntun di Indonesia, Ungkap Sebab & Bahayanya
Ini adalah jumlah dari semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara atau ekonomi dalam periode tertentu (Sekitar satu tahun). Untuk cara menghitung PDB kita bisa melakukan melalui tiga pendekatan:
PDB dapat kita hitung melalui tiga prosedur:
Cara menghitung total PDB dari sisi pengeluaran adalah dengan menjumlahkan semua permintaan akhir barang dan jasa dalam periode tertentu. Dalam hal ini, tujuan produksi sedang dihitung. Ada empat area pengeluaran besar: konsumsi rumah tangga (C), investasi dalam modal baru (I), konsumsi pemerintah (G), dan hasil bersih perdagangan luar negeri (ekspor - impor).
Metode ini menjumlahkan pendapatan dari semua faktor yang berkontribusi pada proses produksi, seperti gaji dan upah, komisi, sewa, hak cipta, honorarium, bunga, keuntungan, dll. PDB adalah hasil perhitungan melalui pembayaran kepada faktor-faktor produksi. Semua ini, sebelum dikurangi pajak.

Metode penawaran atau nilai tambah
Secara umum, nilai tambah adalah nilai pasar dari produk pada setiap tahap produksinya, dikurangi nilai pasar dari input yang digunakan untuk mendapatkan produk tersebut; artinya, PDB dihitung melalui kontribusi bersih dari setiap sektor ekonomi.
Dalam menghitung pertumbuhan ekonomi, Indonesia menggunakan perhitungan PDB. Adapun PDB Indonesia pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 22.138,96 triliun berdasarkan harga berlaku atau sebesar Rp 12.920,28 berdasarkan harga konstan.
Jika dilihat dari data tahun 2023 maka PDB Indonesia berdasarkan harga berlaku adalah Rp 20.892,35 dan berdasarkan harga konstan adalah Rp 12.301,48. Data dari kedua tahun tersebut menunjukkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tumbuh 5,03%.
Produk Domestik Bruto Indonesia jika dilihat dari lapangan usaha, paling besar ditopang oleh:

Sementara itu, jika kita lihat dari sisi pengeluaran maka PDB Indonesia tertopang oleh:

Lebih lanjut, banyak ahli memproyeksikan ekonomi Indonesia masih akan terus tumbuh sekitar 5-5,1% di tahun 2025 ini. Ini artinya PDB Indonesia masih akan mengalami peningkatan. Namun tentunya proyeksi ekonomi Indonesia ini bersifat dinamis dengan memperhitungkan bagaimana kebijakan moneter dan kebijakan fiskal sepanjang tahun ini!
👉🏻 Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga BI Rate 5,75%
Kita sudah mengetahui apa itu PDB. Dari penjelasan di atas PDB adalah salah satu konsep pendapatan negara yang jika angkanya semakin tinggi maka semakin kuat perekonomian negara. Sehingga berikut negara dengan PDB tertinggi yang memiliki perekonomian terkuat di dunia.
Melansir IMF, berikut daftar PDB tertinggi di dunia!
| Peringkat | Negara | PDB 2024 |
| 1 | China | US$ 37,07 triliun |
| 2 | Amerika Serikat | US$ 29,17 triliun |
| 3 | India | US$ 16,02 triliun |
| 4 | Rusia | US$ 6,9 triliun |
| 5 | Jepang | US$ 6,57 triliun |
| 6 | Jerman | US$ 6,02 triliun |
| 7 | Brazil | US$ 4,7 triliun |
| 8 | Indonesia | US$ 4,66 triliun |
| 9 | Prancis | US$ 4,36 triliun |
| 10 | Inggris | US$ 4,28 triliun |
IMF melakukan perhitungan PDB dengan metode purchasing power parity atau paritas daya beli. Metode ini mengacu pada PDB nominal dengan menghitung perbedaan standar kehidupan maupun harga barang dan jasa antar negara.
PDB adalah salah satu konsep untuk menghitung pendapatan nasional. Cara menghitung PDB adalah melihat keseluruhan total produksi barang dan jasa di dalam negeri. Untuk bisa mengetahui PDB ada tiga pendekatan untuk menghitungnya yaitu dengan melihat sisi pengeluaran, pendapatan dan metode nilai tambah.
Di Indonesia, PDB ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan industri pengolahan. Jika kedua komponen tersebut mengalami tekanan maka efeknya akan sangat terasa pada hasil akhir penghitungan PDB. Apabila PDB meningkat dari tahun sebelumnya maka pertumbuhan ekonomi masih bagus. Namun jika PDB menurun maka ekonomi mengalami kontraksi atau melemah.
Nah dalam menghitung pendapatan nasional ada konsep lain selain PDB atau GDP yang bisa digunakan. Konsep tersebut adalah:
👉🏻 Pelajari juga informasi menarik mengenai kebijakan terbaru pemerintah Apakah Efisiensi Anggaran Prabowo 2025 akan Memengaruhi SBN?