logo RankiaIndonesia

Apa itu financial freedom & bagaimana cara mencapai merdeka finansial?

apa itu merdeka finansial atau financial freedom? Bagaimana cara mencapainya?

Setiap orang pasti punya tujuan keuangan yang ingin dicapai, salah satunya Anda pasti punya cita-cita untuk meraih merdeka finansial. Apa itu merdeka finansial dan bedanya dengan kemandirian finansial? Mari kita simak perbedaan dan bagaimana cara mewujudkannya sesuai dengan strategi keuangan ala generasi millenial di artikel ini.

Istilah merdeka finansial atau financial freedom memang lebih mudah diucapkan daripada diwujudkan. Ini karena ada banyak sekali tantangan finansial yang harus dihadapi para generasi millenial sekarang. Apalagi, banyak generasi millenial yang harus memikul tanggung jawab ganda sebagai seorang sandwich generation dan punya banyak tanggungan.

Faktor ini yang membuat banyak generasi millenial sulit untuk menabung dalam mempersiapkan berbagai tujuan keuangan untuk masa depan. Selain harus menghidupi orang tua, istri, anak, dan diri sendiri, kaum millenial juga dikenal sebagai generasi yang punya gaya hidup konsumtif dan seringkali terlilit utang konsumtif.

Namun, kabar baiknya untuk meraih merdeka secara finansial bukan soal seberapa tebal isi dompet dan tabungan Anda. Melainkan, bagaimana cara Anda dalam mengelola keuangan agar bisa terbebas dari berbagai utang konsumtif dan punya dana darurat, serta bisa konsisten dan disiplin dalam berinvestasi setiap bulannya.

Berikut adalah penjelasan apa itu merdeka finansial ala generasi millenial dan cara meraihnya dengan bijak!

Apa itu Merdeka Finansial?

Merdeka finansial adalah suatu kondisi keuangan di mana seseorang bisa hidup secara aman dan nyaman setiap harinya tanpa perlu khawatir dan dihantui rasa stres karena keuangan. Untuk bisa mewujudkan financial freedom adalah mulai menerapkan kebiasaan keuangan yang lebih baik dan bijak dalam mengelola keuangan sehari-hari.

Anda bisa mulai membiasakan diri dengan kebiasaan keuangan yang paling sederhana terlebih dahulu. Seperti tidak mudah tergoda dengan banyaknya tawaran promo dan diskon yang ditawarkan dan lebih mengutamakan kebutuhan daripada keinginan.

Salah satu prinsip financial freedom adalah membeli saat promo atau harga diskon, jika tidak sesuai kebutuhan, artinya menggunakan uang dengan tidak bijak. Uang berkurang tetapi manfaat yang kita dapatkan tidak optimal.

Dengan begitu, millenial bisa menyisihkan uang lebih banyak untuk menabung dan investasi, dan punya kesiapan finansial yang lebih baik ketika dihadapkan pada situasi darurat yang membutuhkan biaya mendesak. Punya mindset yang baik dalam mengelola keuangan, tentu tidak terbentuk secara instan. Melainkan, millenial butuh konsistensi dan disiplin dalam melakukannya dari hal yang paling kecil terlebih dahulu seperti selalu mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan setiap bulan.

👉🏻 Cara Investasi 20 Juta yang Menguntungkan & Aman, yuk simak!

Dari hal yang Anda anggap sepele tersebut, sebenarnya ada banyak manfaat keuangan yang bisa Anda peroleh. Misalnya Anda bisa lebih mudah mengevaluasi setiap pengeluaran yang dilakukan dan dapat memangkas biaya-biaya pengeluaran apa saja yang dianggap tidak tidak terlalu penting.

Jika Anda saat ini sudah punya rumah pribadi, mobil mewah, dan kestabilan dalam pekerjaan. Ini belum bisa menjadi tolak ukur bahwa Anda sebenarnya sudah mencapai merdeka finansial. Kenapa? Karena punya mobil mewah atau rumah pribadi bisa saja Anda wujudkan dengan cara berutang, dan ini menunjukkan bahwa Anda belum merdeka secara finansial, salah satu cirinya anda masih terjebak dalam utang konsumtif.

Mandiri Finansial vs Merdeka Finansial

Apabila saat ini Anda sudah bayar apa pun sendiri tanpa menggunakan uang orang tua, Anda sebenarnya sudah on the track menuju merdeka finansial. Tapi, perlu Anda ketahui bahwa mandiri finansial itu berbeda dengan merdeka finansial. Berikut adalah perbedaan mandiri finansial vs merdeka finansial:

Mandiri Finansial Merdeka Finansial
Anda punya kesanggupan finansial untuk membayar pengeluaran sendiri.Bebas utang.
Punya utang tapi tidak sampai mengganggu pos keuangan lainnya dengan rasio kredit yang baik.Penghasilan investasi sudah bisa menggantikan pekerjaan utama.
Sedang mempersiapkan tujuan keuangan jangka panjang seperti dana pensiun.Sudah bekerja bukan untuk uang, tapi uang yang bekerja untuk kita.
Anda sudah mulai konsisten dan disiplin dalam berinvestasi.Punya dana pensiun yang mencukupi di hari tua.
Mulai punya penghasilan lain selain bekerja.Tidak perlu lagi bekerja karena memiliki sumber penghasilan lebih dari satu sumber.
Punya dana darurat.

Prinsip Merdeka Finansial untuk Generasi Millenial & Gen Z

Cara membangun merdeka finansial, ada beberapa prinsip utama keuangan yang bisa membantu Anda untuk lebih cepat mewujudkannya seperti berikut:

1 .Bebas Utang Konsumtif

Agar bisa semakin besar menabung dan investasi, sebaiknya menghindari dan mengurangi utang yang bersifat konsumtif dengan bunga pinjaman yang mencekik. Ini karena utang konsumtif dapat merusak keuangan Anda dan menimbulkan masalah keuangan dalam jangka panjang yang mungkin belum Anda rasakan dampak negatifnya di saat ini. Menggunakan utang untuk memenuhi gaya hidup bisa merusak tujuan Anda mencapai financial freedom.

👉🏻 Apa itu Suku Bunga? Kenali Jenis-jenisnya!

2. Terapkan Gaya Hidup Hemat

Untuk bisa menerapkan gaya hidup hemat, wajib dapat membedakan mana itu keinginan dan kebutuhan. Sehingga, millenial & gen Z bisa memiliki prioritas keuangan mana yang lebih diutamakan terlebih dahulu. Alhasil, Anda tidak mudah tergoda dan terjebak dengan belanja impulsif dengan membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu penting.

Selain bisa mengurangi belanja impulsif, Anda yang punya kebiasaan hidup hemat juga bisa punya porsi alokasi keuangan yang lebih besar untuk investasi dan tabungan, serta dapat meningkatkan nilai uang Anda di masa depan.

3. Prioritaskan Menabung dan Investasi Terlebih Dahulu

Menyisihkan uang terlebih dahulu untuk menabung dan investasi setelah menerima gajian adalah nasihat keuangan dari seorang Warren Buffet. Ini adalah prinsip keuangan bagi millenial yang ingin lebih cepat mewujudkan merdeka finansial. Alokasi keuangan untuk tabungan dan investasi sebaiknya bukan dari sisa uang Anda setelah pengeluaran, tetapi sebaiknya Anda sudah menyisihkan sebagian besar uang Anda di awal setelah menerima gaji.

👉Baca juga Apa Manfaat Menabung? Penting Dilakukan Sejak Dini lo!

4. Investasi ke Pendidikan

Bagi Anda yang tidak melek keuangan dan investasi, tentu sulit bagi Anda untuk bisa konsisten dan disiplin dalam menabung dan investasi. Ini karena kurangnya literasi finansial akan membuat Anda sulit untuk mengatur keuangan dengan baik dan bijak. Bahkan, kurangnya literasi keuangan dapat membuat Anda lebih rentan terpengaruh dengan arus tren gaya hidup yang berkembang dan sulit menolak godaan untuk membeli barang-barang baru yang sebenarnya tidak terlalu penting.

#5 Mempersiapkan Dana Darurat

Punya dana darurat yang mencukupi adalah prinsip keuangan selanjutnya yang wajib dipikirkan oleh generasi millenial yang ingin meraih kemerdekaan secara finansial. Anda yang masih single atau belum berkeluarga idealnya harus punya dana darurat sekitar 3x dari pengeluaran bulanan.

Sementara bagi Anda yang sudah berkeluarga, ideal dana darurat yang dimiliki sekitar 6x dari pengeluaran bulanan. Dana darurat ini punya fungsi sebagai proteksi keuangan bagi Anda untuk membiayai sejumlah biaya pengeluaran yang sifatnya tidak terduga seperti mengalami kecelakaan atau sakit.

#6 Menetapkan Tujuan Keuangan yang Realistis

Tidak bijak rasanya jika Anda menabung dan investasi tapi sampai mengorbankan kebutuhan hidup lainnya. Inilah penting kenapa setiap millenial harus jujur pada kondisi keuangan saat ini. Jangan sampai tujuan keuangan yang dibuat tidak bisa Anda capai karena dianggap kurang realistis dan tidak sesuai kemampuan finansial.

👉🏻 Apa itu Manajemen Keuangan: Strategi Praktis untuk Sukses Finansial

5 Level Keuangan Menuju Merdeka Finansial

level merdeka finansial
(Sumber: Pngtree)

Jika millenial masih bingung apakah sudah mencapai merdeka finansial atau belum, Anda bisa mengecek kondisi keuangan Anda terkini dengan melihat 5 checklist level financial freedom keuangan di bawah ini.

Level 1 - Abai Finansial

Millenial yang berada di level abai finansial umumnya adalah mereka yang belum teredukasi dengan baik tentang keuangan dan investasi, serta punya literasi finansial yang masih rendah. Ini membuat Anda kurang aware terhadap pentingnya punya pengelolaan keuangan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu indikator keuangan yang paling mudah diketahui dari seseorang yang kurang teredukasi tentang keuangan dan investasi adalah mereka punya gaya hidup yang cenderung boros dan impulsif. Bahkan, banyak dari mereka yang punya cashflow bulanan sampai minus karena terlalu banyak menghabiskan uang untuk keinginan gaya hidup daripada mengutamakan kebutuhan.

Cashflow bulanan yang minus ini bisa terjadi karena mereka banyak yang terlilit utang konsumtif dengan menggunakan berbagai layanan pinjol, paylater, dan jenis pinjaman lainnya dengan bunga yang tinggi.

Ciri-ciri level 1 - abai finansial:

  • Kurangnya literasi keuangan.
  • Selalu berutang setiap bulannya untuk menutupi biaya hidup sehari-hari.
  • Tidak punya perencanaan keuangan yang baik.

Level 2 - Paham Finansial

Pada level 2, millenial sudah bisa membedakan mana kebutuhan dan keinginan, serta sudah memiliki pemahaman yang baik tentang keuangan dan investasi. Sehingga, millenial pada level keuangan ini punya cashflow bulanan yang seimbang antara pengeluaran dan pemasukan.

Ciri-ciri level 2 - paham finansial:

  • Anda punya kesanggupan untuk membayar pengeluaran sendiri.
  • Anda hidup dari gaji ke gaji atau tergolong pas-pasan.
  • Tidak punya dana darurat ketika ada biaya yang tidak terduga.
  • Punya utang konsumtif namun dengan rasio yang terukur.

Level 3 - Stabil Finansial

Jika kondisi keuangan Anda saat ini stabil dan penghasilan yang diterima setiap bulan mampu menutupi biaya hidup sehari-hari tanpa perlu berutang. Ini menunjukkan bahwa Anda sudah masuk level 3 - stabil finansial. Pada level keuangan ini, Anda setidaknya sudah punya penghasilan yang lebih besar sekitar 10% daripada pengeluaran bulanan Anda.

Ciri-ciri level 3 - stabil finansial

  • Punya penghasilan sekitar 10% lebih besar daripada pengeluaran bulanan.
  • Bebas utang konsumtif seperti pinjol, paylater, dan jenis pinjaman lainnya.
  • Sudah ada dana darurat sebesar 1x dari pengeluaran bulanan.
  • Konsisten dan disiplin menabung dan investasi sebesar 5% dari penghasilan bulanan.
  • Belum punya penghasilan pasif dari aset.

👉🏻 Apa itu Asuransi & jenis-jenis Asuransi

Level 4 - Aman Finansial

Naik tangga keuangan berikutnya ada level 4, yaitu aman finansial. Di level keuangan ini, Anda punya cashflow bulanan yang positif atau lebih besar sekitar 30% dari pengeluaran bulanan. Selain itu, Anda juga tidak perlu khawatir dengan masalah keuangan di masa depan karena sudah paham betul bagaimana cara mengelola keuangan dengan baik dan bijak.

Anda yang sudah dianggap aman secara finansial umumnya punya ciri-ciri keuangan seperti berikut:

  • Pemasukan lebih besar daripada pengeluaran dengan margin mencapai 30%.
  • Sudah punya dana darurat minimal 3x dari pengeluaran bulanan.
  • Dapat mengalokasi keuangan sebesar 10-25% setiap bulan untuk menabung dan investasi.
  • Punya penghasilan pasif namun masih terbatas.
  • Bebas utang konsumtif.

Level 5 - Merdeka Finansial

Tangga keuangan terakhir adalah level 5, yaitu merdeka finansial. Jika Anda sudah sampai pada level keuangan ini, Anda sudah punya passive income yang sangat besar untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari. Karena pemasukan Anda jauh lebih besar dibanding pengeluaran bulanan yang persentasenya bisa mencapai lebih dari 30% dari pengeluaran.

Pada level merdeka finansial umumnya Anda punya kondisi keuangan seperti berikut:

  • Punya dana darurat 12x dari pengeluaran bulanan.
  • Dapat mengalokasikan keuangan lebih dari 25% setiap bulan untuk menabung dan investasi.
  • Memiliki passive income yang bisa membiayai biaya hidup sehari-hari.
  • Bebas utang konsumtif.
  • Punya cashflow bulanan positif lebih dari 30%.

Checklist Level Merdeka Finansial

level 1 - Abai FinansialLevel 2- Paham FinansialLevel 3 - Stabil Finansial Level 4 - Aman FinansialLevel 5 - Merdeka Finansial
Cashflow bulananNegatifSeimbangPositif 10%Positif 30%Positif > 30%
Dana darurat--minimal 1xminimal 3xminimal 12x
Menabung dan investasi Tidak adaTidak ada5% dari penghasilan bulanan25% dari penghasilan bulananLebih dari 25%
Penghasilan pasifTidak adaTidak adaTidak ada Ada namun belum bisa untuk membiayai biaya hidup sehari-hariAda dan bisa untuk membiayai hidup sehari-hari
Utang konsumtifSangat banyakAda namun dalam rasio kredit yang terukurTidak adaTidak adaTidak ada

Cara Mencapai Merdeka Finansial Generasi Millenial & Gen Z yang Paling Realistis

Berdasarkan checklist level merdeka finansial yang sudah Rankia Indonesia jelaskan sebelumnya, Anda sebagai generasi millenial yang ingin mewujudkan kemerdekaan secara finansial bisa fokus pada tujuan keuangan dalam mempersiapkan dana darurat dan mulai mengatur keuangan dengan mengurangi utang konsumtif hingga memprioritaskan untuk menabung dan investasi setiap bulan.

Berikut adalah langkah-langkah finansial yang perlu Anda persiapkan untuk menuju merdeka finansial:

1. Melakukan Budgeting

Agar tujuan keuangan Anda dalam meraih kemerdekaan finansial berjalan sesuai dengan rencana, penting bagi millenial untuk melakukan budgeting atau anggaran keuangan setiap bulan. Metode budgeting keuangan yang paling populer digunakan adalah 50/30/20.

  • 50% untuk kebutuhan.
  • 30% untuk keinginan.
  • 20% untuk menabung dan investasi.

👉Budget Itu Apa? Ini Arti, Fungsi dan Jenis-jenisnya!

Dalam melakukan budgeting keuangan setiap bulan, Anda bisa memanfaatkan aplikasi pengatur keuangan terbaik resmi OJK untuk mempermudah pencatatan keuangan hingga mengevaluasi anggaran keuangan Anda menjadi lebih mudah.

👉 Baca juga: Aplikasi Pengatur Keuangan Terbaik OJK untuk Pemula

2. Hindari Utang Konsumtif

Sebenarnya tidak ada yang salah ketika Anda berutang, namun yang menjadi masalahnya adalah seringkali Anda berutang untuk membiayai hal-hal yang bersifat konsumtif. Jika Anda masih belum bisa melunasi utang-utang yang dimiliki saat ini, Anda bisa fokus untuk mengurangi utang yang dimiliki hingga mencapai batas rasio utang yang aman sekitar 30-35% dari penghasilan bulanan.

Ini penting agar utang konsumtif Anda tidak sampai mengganggu pos keuangan lainnya, apalagi sampai menghabiskan uang Anda untuk menabung dan investasi. Selain itu, Anda juga bisa perlahan-lahan untuk melunasi utang-utang yang dimiliki dengan cara mencari penghasilan tambahan.

3. Mulai Memprioritaskan Menabung dan Investasi

Memulai investasi sedini mungkin sangatlah menguntungkan bagi keuangan Anda. Karena dalam investasi kita mengenal adanya compounding interest atau bunga majemuk yang sangat baik bagi pertumbuhan nilai investasi Anda di masa depan. Anda bisa mulai menabung dan investasi secara disiplin dan konsisten untuk dana darurat terlebih dahulu.

Ada beberapa pilihan investasi yang bagus untuk dana darurat, misalnya Anda bisa mempertimbangkan untuk nabung rutin di reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap tertentu yang punya grafik harga selalu konsisten naik. Ini menguntungkan bagi Anda ketika ingin menarik uang di reksa dana untuk kebutuhan mendesak.

👉Bagi Anda yang masih bingung bagaimana cara memulai investasi reksa dana di pasar modal, Anda bisa baca panduan selengkapnya di artikel berikut: Bagaimana Cara Investasi di Reksa Dana (Untuk Pemula)?

Anda bisa mengalokasikan minimal 10% dari penghasilan bulanan secara rutin untuk dana darurat, namun Anda tidak perlu terlalu terpaku wajib punya jumlah dana darurat dalam nominal tertentu. Karena hal yang lebih penting adalah melatih kedisplinan dan konsistensi Anda terlebih dahulu dalam menabung dana darurat.

4. Tingkatkan Literasi Finansial

Percuma saja jika Anda sudah melakukan budgeting keuangan hingga mulai memprioritaskan menabung dan investasi dalam keuangan sehari-hari, tapi tidak didukung dengan kemampuan literasi finansial yang baik. Anda bisa saja berpotensi terjebak investasi bodong dan menyebabkan kerugian finansial yang besar.

Namun, berbeda halnya jika Anda membekali diri dengan pengetahuan keuangan dan investasi yang baik. Tentu, Anda bisa mencari peluang investasi yang lebih baik dan menguntungkan bagi pertumbuhan nilai uang Anda di masa depan.

👉Millenial bisa meningkatkan literasi finansial yang dimiliki dengan mengikuti panduan selengkapnya di artikel berikut: Literasi Finansial: Apa itu, Contoh, Manfaat, Aspek, Cara Meningkatkannya

5. Lakukan Evaluasi Keuangan Secara Berkala

Setiap bulan pasti pengeluaran Anda bisa berbeda-beda, ini adalah hal yang wajar dalam budgeting keuangan sehari-hari dan dapat disebabkan karena adanya faktor biaya pengeluaran yang bersifat tetap dan biaya pengeluaran yang nilainya bisa berubah-ubah.

Contoh biaya pengeluaran tetap seperti listrik dan air, sementara untuk biaya pengeluaran yang nilainya bisa berubah-ubah seperti biaya makan atau hiburan tergantung pilhan restoran atau tempat hiburan yang dipilih. Tapi, Anda tidak perlu khawatir naik atau turunnya biaya pengeluaran bulanan tetap bisa terkendali jika Anda selalu melakukan evaluasi keuangan secara berkala dan tetap fleksibel dalam mengikuti kondisi keuangan.

👉🏻 Apa itu Passive Income, Keuntungan Menjanjikan Penghasilan Pasif

Kunci Sukses Cara Meraih Merdeka Finansial bagi Generasi Millenial, Ini Pendapat Kami!

Sebagai kesimpulan, sebenarnya Anda bisa dengan mudah memahami kondisi keuangan saat ini apakah realistis untuk mencapai merdeka finansial atau tidak dengan melihat checklist level keuangan Anda ada di level yang mana. Apakah level 1, level 2, level 3, level 4, atau level 5. Setiap level keuangan punya indikator keuangannya masing-masing yang menandakan seberapa sehat kondisi keuangan Anda.

Jika Anda sudah merdeka finansial jika saat ini kondisi pemasukan yang lebih besar daripada pengeluaran, cashflow bulanan positif atau surplus 30%, bisa menabung lebih dari 25% dari penghasilan, punya dana darurat 12x dari pengeluaran, bebas utang konsumtif, dan punya sumber penghasilan pasif yang besar.

Pada kondisi keuangan tersebut, Anda bebas memilih untuk pensiun dini dan tidak perlu bekerja lagi untuk memenuhi kebutuhan biaya hidup sehari-hari.

Ini karena aset investasi yang Anda miliki sudah bisa menopang biaya hidup sehari-hari dan ditambah dengan perlindungan finansial yang sudah Anda miliki sebelumnya seperti dana darurat, dana pensiun, hingga asuransi yang dapat melindungi Anda dari berbagai risiko keuangan di masa depan.

Selain punya dana darurat, dana pensiun, dan asuransi sebagai proteksi keuangan, orang-orang yang sudah merdeka secara finansial. Mereka juga punya banyak uang dingin atau idle fund di rekening tabungan yang bisa dijadikan sebagai dana cadangan atau bisa ditempatkan di instrumen investasi jangka pendek yang dapat dicairkan dananya sewaktu-waktu.

👉 Ini Cara Mengelola Idle Fund, Uang Dingin yang Bisa Lawan Inflasi!

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Merdeka Finansial

Penafian:

Iklan
Artikel terkait