ETF Komoditas

Dalam artikel ini kita akan melihat cara berinvestasi emas melalui ETF (Exchange Traded Funds). Terutama karena kinerja emas yang baik. Pada tahun 2024 yang lalu, emas telah mengalami revaluasi yang lebih dari 30%, sedikit lebih tinggi dari S&P500. Oleh karena itu, menarik untuk melihat mana saja ETF emas terbaik adalah.
ETF emas adalah mutual funds yang diperdagangkan di bursa saham, seperti saham. Namun bentuknya mirip seperti reksa dana. Sehingga ETF Emas adalah aset yang memiliki rancangan untuk mereplikasi harga emas fisik.
Jadi jika Anda memutuskan untuk mulai berinvestasi emas, maka kendaraan yang mudah untuk Anda pahami dan kelola adalah ETF, yang mana, seperti yang akan kita lihat di bawah ini, memiliki berbagai kemungkinan.
👉 Pelajari lebih lanjut mengenai ETF di Indonesia: ETF Terbaik untuk Berinvestasi dari Indonesia
Keuntungan utama berinvestasi dalam ETF emas adalah dari pada jenis investasi lainnya:
👉Anda juga bisa berinvestasi di ETF Bitcoin, pelajari lebih lanjut: ETF Bitcoin: Apa itu dan Bagaimana Caranya Berinvestasi?
Ada beberapa jenis ETF ini, masing-masing menawarkan pendekatan dan karakteristik yang berbeda untuk berinvestasi dalam logam mulia ini. Berikut adalah jenis-jenis utamanya:
Karena kinerja Emas yang kuat akhir-akhir ini, melampaui S&P 500 pada tahun 2024, popularitasnya telah kembali. Begitu populernya, sehingga Costco di AS memutuskan untuk menjual batangan emas 1 ons dan habis terjual seperti kacang goreng.
Grafik berikut menunjukkan kinerja Emas, menggunakan ETFs Invesco Physical Gold A dalam Euro dan Invesco S&P 500 UCITS. Kita menggunakan ETF Eropa karena di Indonesia belum ada ETF emas.

Perbedaannya tidak bisa kita anggap remeh, tetapi kita bisa lihat bahwa pada bulan Februari Emas semakin unggul kinerjanya daripada indeks S&P 500.
Apakah perang di Timur Tengah dan/atau ketakutan akan suku bunga yang lebih tinggi dari yang diperkirakan kebanyakan orang yang mendorongnya?
Saya menyebutkan siklus ini karena ada beberapa tahun krisis, dari 2008 hingga 2012, di mana pengembalian pergerakan Emas, yang diwakili oleh ETF GLD, melampaui S&P500.

Pada gambar berikut kita dapat melihat bahwa ketika ada lebih banyak pesimisme tentang ekonomi dan saham, maka emas berkinerja lebih baik daripada semua aset.

Namun mengingat kinerja emas yang baik baru-baru ini, kita harus bertanya pada diri sendiri...
Apa argumen pesimistis yang pasar lihat atau mengapa berpikir akan ada lebih banyak ketidakpastian?
👉Ini dia ETF Terbaik untuk Berinvestasi dari Indonesia
Pada tabel berikut kita dapat melihat aset terindeks terkenal dengan portofolio beberapa bobot di Emas.

Dari beberapa portofolio tersebut tidak ada yang memiliki imbal hasil 2-digit dalam 70 tahun terakhir. Namun, portofolio tersebut memiliki volatilitas yang lebih rendah dan MaxDrawDown yang lebih rendah. Hal ini tidak selalu karena mereka memiliki Emas dalam portofolio, bisa juga karena mereka memiliki persentase penting dari Kas dan/atau Pendapatan Tetap. Contoh dari hal ini adalah portofolio Risk Parity, Permanent, dan Permanent Global.
Hal ini memberi kita petunjuk bahwa emas mereka tambahkan ke portofolio sebagai aset perlindungan (safe haven asset). Namun tetap perlu kita pahami bahwa emas memiliki volatilitas yang lebih tinggi surat utang jangka pendek bahkan jangka panjang milik pemerintah. Emas dalam 10 tahun terakhir memiliki deviasi standar sebesar 16.97% jika kita bandingkan dengan 1.72% dan 13.52% dari obligasi jangka pendek pemerintah AS dan obligasi jangka panjang pemerintah AS masing-masing.
Penurunan maksimum dalam periode yang sama untuk emas adalah 41.55%, sedangkan untuk obligasi jangka pendek hanya 6.16% dan 44.73% untuk obligasi jangka panjang. Masih tertinggal di belakang Tresuri jangka pendek
Tetapi jika kita melihat sharpe ratio dari ketiga aset ini, kita menyadari bahwa di situlah perbedaannya dan mungkin alasan mengapa portofolio ini memiliki emas. Sharpe ratio Emas adalah 0.49, surat utang jangka pendek adalah 0.30 dan surat utang jangka panjang adalah 0.21. Singkatnya, ini berarti bahwa meskipun emas memiliki volatilitas yang lebih tinggi dan jatuh cukup dalam pada saat-saat terburuknya, reboundnya lebih baik daripada aset pendapatan tetap seperti obligasi.
Emas adalah aset yang bergerak sangat baik ketika ketidakpastian di pasar lebih tinggi dari biasanya dan/atau ketika kita berpikir bahwa akhir dunia sudah dekat.
Emas tidak banyak berguna untuk melindungi kita dari inflasi, tidak hanya karena korelasi dengan indeks inflasi Amerika Serikat, tetapi juga karena ketika inflasi mulai naik pada tahun 2021 dan mencapai puncaknya, Emas tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan, yaitu melindungi kita dari kenaikan besar itu untuk mempertahankan daya beli. Gambar berikut menunjukkan hal ini dengan inflasi di AS, tetapi serupa untuk Indonesia dan negara-negara lain.

Apabila di negara lain ada banyak ETF untuk berinvestasi emas, berbeda dengan Indonesia. Di Indonesia saat ini belum ada ETF Emas Indonesia yang berinvestasi pada emas fisik. Sedangkan di Spanyol (dan negara Eropa lainnya) kita dapat menemukan 29, baik dengan emas fisik atau di perusahaan tambang logam mulia ini.
Di baris berikutnya saya akan meninggalkan ETF emas terbaik, membedakan antara ETF emas fisik, dan ETF di perusahaan tambang emas.
ETF lain yang terkait dengan emas yang menarik adalah yang mengikuti penambang Emas alias perusahaan di sektor emas. Mereka lebih siklis dan volatil daripada emas, tetapi dapat berguna dalam beberapa strategi rotasi dan spekulasi.
Di Indonesia tidak ada ETF yang khusus berinvestasi pada saham perusahaan yang bergerak di sektor penambangan emas. Namun, rata-rata ETF di Indonesia menggunakan indeks IDX30 sebagai acuannya. Dalam indeks IDX30 ada dua perusahaan yang sektor utamanya adalah penambangan emas yaitu PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Perusahaan lain yang juga memiliki sektor emas dan merupakan anggota IDX30 adalah PT Medco Energy Internasional Tbk (MEDC) dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Oleh karena itu, Anda dapat berinvestasi pada ETF yang di dalamnya terdapat perusahan tambang emas di Indonesia sebagai portofolio mereka. Berikut adalah yang memiliki kinerja terbaik dalam setahun terakhir.
Keduanya saat ini merupakan ETF dengan kinerja terbaik, meski perubahannya negatif. Ini sejalan dengan IHSG yang juga sedang dalam tren pelemahan.
Berikut 3 ETF penambang emas terbaik sepanjang tahun 2024 secara global:
Berikut informasi penting dari ETF tersebut:

Berikut informasi penting dari ETF tersebut:

Berikut informasi penting dari ETF tersebut:

👉 Anda dapat membeli ketiga ETF tersebut melalui Interactive Brokers
Pertama-tama, ETF emas fisik adalah dana yang diperdagangkan di bursa yang berinvestasi langsung dalam emas fisik yang disimpan. Setiap saham ETF mewakili bagian proporsional dalam emas yang disimpan oleh dana tersebut, atau dengan kata lain, setiap saham didukung oleh emas nyata.
Tetapi juga perlu diketahui bahwa ada ETP (Produk yang diperdagangkan di bursa) yang mungkin tidak memiliki emas secara fisik, melainkan utang yang didukung oleh emas, yang lebih mendekati ETN (Catatan yang diperdagangkan di bursa); atau juga beberapa derivatif yang menjanjikan untuk mengikuti kinerja emas.
Oleh karena itu sangat penting untuk membaca prospektus investasi dari setiap produk. Berikut adalah artikel yang menjelaskan perbedaan antara berbagai ETP.
Tujuan utama dari ETF emas adalah untuk menawarkan kepada investor cara yang mudah dan efisien untuk mendapatkan eksposur terhadap harga emas tanpa perlu membeli dan menyimpan logam fisik itu sendiri.
Ada 23 ETF yang tersedia di Eropa yang mengikuti Emas secara fisik. Jika Anda tertarik coba cek kinerja tiga terbaik berikut ini:
Berikut informasi penting dari ETF tersebut:

Berikut informasi penting dari ETF tersebut:

Berikut informasi penting dari ETF tersebut:

ETF yang kami sebutkan di atas memiliki emas secara fisik dan dalam kebanyakan kasus JPMorgan adalah kustodiannya. Hal ini penting untuk Anda ketahui karena beberapa di antaranya memiliki utang beragunan dengan jaminan emas.
👉Jika Anda ingin melihat daftar ETF terbaik lainnya, baca artikel berikut:
Selanjutya, kami akan memberikan analisis singkat pada salah satu ETF emas fisik terbaik dan salah satu perusahaan penambang emas terbaik. Berikut penjelasannya:
Ini sebenarnya adalah ETC yang bertujuan untuk memberikan kinerja harga emas spot melalui sertifikat dengan jaminan emas fisik. Setiap ETC emas adalah sertifikat dengan jaminan emas batangan yang tersimpan di brankas J.P. Morgan Chase Bank di London.
Penerbit sertifikat, Invesco Physical Markets PLC (Invesco PMP), adalah perusahaan yang berdomisili di Irlandia dengan J.P. Morgan Administration Services (Ireland) Limited sebagai pengelolanya
Metode replikasi fisiknya melalui penerbitan sertifikat yang didukung oleh Emas. Mata uang dasarnya adalah USD dan tidak memiliki lindung nilai mata uang. Kemudian, mereka berbasis di Irlandia.
ETF ini telah melacak indeks acuannya dengan sangat baik, tetapi dalam dua tahun terakhir, kesalahan pelacakannya lebih besar.

ETF ini berupaya melacak Indeks NYSE Arca Gold BUGS, yang melacak perusahaan pertambangan yang tidak melakukan lindung nilai produksi emas mereka dengan derivatif dan terdaftar di NYSE Arca.
Mereka menggunakan metode replikasi fisik secara lengkap dengan mata uang dasarnya USD. Kemudian, mereka tidak memiliki lindung nilai mata uang. Perusahaan Amundi berdomisili di Luksemburd dan memiliki kebijakan dividen distribusi tahunan.
Berikut top holding dari ETF ini:

Berikut distribusi geografis dari ETF tersebut:

Bursa Efek Indonesia (BEI) rencananya akan segera meluncurkan inovasi terbarunya, yaitu ETF emas. Hal tersebut rencananya akan terjadi di tahun 2025 ini. Namun, OJK sedang merancang peraturannya.
Rencana ini muncul karena adanya penerbitan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion. Nantinya, hal ini bisa berlanjut dengan penerbitan POJK terkait ETF emas.
BEI saat ini sedang berdiskusi dengan OJK untuk memperluas underlying ETF sehingga dapat menggunakan emas fisik. Kemudian, merekaa juga akan mengajukan fatwa syariah ke Majelis Ulama Indonesia.
Penerbitan ETF emas adalah untuk segmen ritel sehingga harga per unitnya akan disesuaikan agar bisa terjangkau bagi investor ritel.
Namun, jika perluasan ETF tidak bisa menggunakan emas fisik, BEI akan menyiapkan alternatif lainnya dengan menciptakan produk baru, misalnya dana investasi emas. Selebihnya, kita hanya bisa menunggu kabar terkait hal baru di dunia investasi Indonesia.