logo RankiaIndonesia

Apa itu FCA Saham?

FCA dalam saham untuk melindungi investor dengan memastikan perdagangan saham bermasalah tetap aman.

FCA saham adalah istilah yang sering menjadi perbincangan dalam dunia keuangan dan pasar modal, terutama di kalangan investor yang ingin memastikan keamanan transaksi. Dengan memahami FCA, Anda dapat bisa lebih percaya diri ketika memilih broker maupun produk investasi yang sesuai.

Namun, apa sebenarnya FCA dan apa perannya dalam saham?

Dalam artikel ini, kami akan membahas apa itu FCA saham. Kemudian, kami juga akan membahas cara kerja serta alasan pentingnya hal tersebut dalam menjaga transaparansi pasar. Yuk, simak untuk tahu lebih jelas!

👉 Pelajari juga bagaimana pasar saham bekerja dalam artikel: Bagaimana cara kerja pasar saham?

Apa itu FCA dalam Saham?

FCA saham adalah singkatan dari Full Call Auction, yaitu sebuah mekanisme perdagangan saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam sistem ini, semua order beli dan jual saham dikumpulkan terlebih dahulu selama periode tertentu, kemudian dipertemukan pada waktu yang sudah ditentukan. Berbeda dengan perdagangan reguler yang berjalan secara terus-menerus, transaksi yang ada pada mekanisme FCA hanya terjadi pada waktu tertentu.

Umumnya, saham yang termasuk dalam mekanisme FCA merupakan saham-saham bermasalah. Misalnya, memiliki likuiditas rendah sehingga perdagangannya jarang terjadi, atau perusahaan dengan laporan keuangan bermasalah.

Selain itu, pemindahan ke FCA juga bisa terjadi pada saham yang tidak memenuhi ketentuan minimal jumlah saham beredar (free float). Mekanisme ini memiliki tujuan untuk menjaga perdagangan sekaligus melindungi investor.

Tidak hanya itu, saham yang sedang menghadapi permasalahan hukum atau proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) juga bisa masuk dalam daftar FCA. Dengan sistem ini, BEI berusaha memastikan perdagangan saham-saham bermasalah tetap bisa terjadi, namun dengan pengawasan ketat.

👉 Regulator Broker Utama di Dunia

Kami akan membahas kriteria dan peraturan secara detail pada bagian selanjutnya.

Aturan FCA Saham

BEI mengatur mekanisme FCA saham adalah melalui Peraturan Bursa Nomor I-X dan implementasinya terjadi pada Papan Pemantuan Khusus Tahap II (full periodic call auction). Kebijakan ini sendiri mulai berlaku sejak 25 Maret 2024, sebagaimana diumumkan BEI dalam siaran pers implementasi Tahap II.

Sehingga, perdagangan saham yang berada di papan tersebut terjadi melalui sesi lelang berkala, bukan terus-menerus seperti pada pasar reguler. Tujuan utamanya yaitu menata pembentukan harga dan meningkatkan perlindungan investor pada saham dengan kondisi tertentu.

Secara umum, semua papan pencatatan (Papan Utama, Papan Pengembangan, Papan Akselerasi, hingga Papan Ekonomi Baru) dapat dipindahkan ke mekanisme FCA apabila memenuhi kriteria tertentu. Total ada 11 kriteria dari Peraturan I-X yang secara garis besar mencakup likuiditas rendah, ketidakpatuhan/masalah laporan keuangan, bisnis tidak berjalan, ekuitas negatif, serta permasalahan hukum seperti PKPU.

Salah satu ketentuan yang investor pemula mudah untuk mengingatnya adalah saham yang terkena suspensi lebih dari dari satu hari bursa karena aktivitas perdagangan, akan diperdagangkan dengan mekanisme FCA. Sehingga, bursa dapat meredam volatilitas berlebihan sekaligus menjaga keteraturan pasar saat saham menghadapi kondisi yang tidak normal.

Kriteria FCA Saham

Selanjutnya, kita akan melihat 11 kriteria FCA saham dari BEI. Berikut daftar kriteria yang akan kami sajikan dengan bahasa yang mudah untuk Anda pahami:

1Harga sangat rendah dan perdagangannya tidak aktifHarga rata-rata saham di bawah Rp51. Selain itu, nilai transaksi harian kurang dari Rp 5 juta dengan volume <10 ribu lembar dalam 3 bulan terakhir.
2Laporan keuangan bermasalahLaporan audit terakhir diberi opini disclaimer (tidak bisa memberikan pendapat).
3Tidak ada pemasukanPerusahaan tidak mencatat pendapatan atau tidak ada perubahan pendapatan di laporan keuangan terakhir.
4Tambang belum menghasilkanPerusahaan tambang minerba (atau induknya) belum memperoleh pendapatan dari bisnis utama hingga tahun ke-4 sejak tercatat di BEI.
5Ekuitas negatifNilai kekayaan bersih (aset - utang) minus di laporan keuangan terakhir.
6Free float tidak memenuhi syaratjumlah saham yang beredar di publik tidak sesuai aturan BEI (misalnya di bawah 50 juta lembar atau kurang dari 5% total saham)
7Likuiditas sangat rendahTransakis harian rata-rata sangat kecil (nilainya <Rp5 juta dan volume <10 ribu lembar) dalam 3 bulan terakhir.
8Mengalami masalah hukumPerusahaan sedang diajukan PKUP, pailit, atau pembatalan perdamaian.
9Anak usaha bermasalahAnak perusahaan yang memiliki kontribusi besar terhadap perusahaan induk sedang menghadapi PKPU, pailit, atau pembatalan perdamaian
10Terkena suspensi lebih dari 1 hariSaham pernah terkena suspensi lebih dari 1 hari bursa karena aktivitas perdagangan yang tidak wajar.
11Kondisi khusus lainnyaKriteria tambahan dari BEI dengan persetujuan atau perintah OJK.

👉 Apa itu Listing Saham di BEI? Bedanya dengan IPO

FCA Saham Berapa Lama?

Saham yang masuk ke Papan Pemantauan Khusus (PPK) dengan mekanisme FCA saham adalah tidak akan selamanya berada di sana. BEI menetapkan aturan yang cukup jelas mengenai syarat dan jangka waktu sehingga suatu saham bisa keluar dari FCA.

Lamanya saham tersebut masuk FCA tergantung pada kriteria yang membuat saham tersebut masuk dalam pemantauan khusus. Sehingga, Anda perlu memahami aturan ini agar bisa menilai apakah saham tersebut memiliki peluang untuk keluar dari FCA.

Berikut tabel yang berisi ringkasan syarat keluar dari FCA berdasarkan masing-masing kriteria:

Tabel Syarat Keluar dari FCA

1 (harga & likuiditas rendah)Dalam 3 bulan terakhir, harga rata-rata >Rp 51, transaksi harian >Rp 5 juta, dan volume harian >10 ribu lembar. Atau, emiten membagikan dividen tunai dengan catatan harga saham ≥Rp 50 (kecuali Papan Akselerasi).
6 (free float tidak memenuhi syarat)Emiten sudah memenuhi ketentuan free float sesuai Peraturan I-A dan I-V. Atau, masuk ke Daftar Efek Liquidity Provider Saham dan memiliki Liquidity Provider.
7 (likuiditas rendah)Sama seperti syarat untuk kriteria 1
10 (suspensi lebih dari 1 hari)Saham wajib berada di FCA minimal 7 hari bursa sebelum mendapatkan pertimbangan untuk keluar dari FCA
2, 3, 4, 5, 8, 9, dan 11 (opini disclaimer, tanpa pendapatan, tambang belum menghasilkan, ekuitas negatif, PKPU/pailit, anak usaha bermasalah, kondisi khusus)Saham hanya bisa keluar jika perusahaan memperbaiki kondisi fundamental yang menyebabkan masuk FCA. Misalnya, memperbaiki laporan keuangan, menyelesaikan PKPU, atau kembali mencatatkan pendapatan usaha.

👉 Bagaimana menilai perusahaan berdasarkan Analisis Fundamental?

Kenapa BWPT Masuk dalam FCA?

PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) sempat mengalami suspensi pada tanggal 25 Agustus 2025. Ini karena aktivitas perdagangan yang tidak wajar dari BWPT yang mengalami kenaikan harga sebesar 37,07% dalam satu bulan. Selain itu, dalam 3 bulan saham BWPT naik sebesar 174,14%.

Grafik Kenaikan Harga Saham BWPT | Sumber: Google Finance

Kemudian, pada 9 September 2025, BEI mencabut suspensi saham BWPT sekaligus memindahkannya ke papan pemantauan khusus dengan mekanisme FCA. Masuknya BWPT ke dalam PPK karena telah memenuhi kriteria ke-10, yaitu terkena suspensi lebih dari 1 hari bursa. Sehingga, ketika BEI membuka suspensi BWPT, otomatis saham tersebut akan masuk FCA.

BWPT sendiri memiliki aspek fundamental yang solid yang sudah kami rangkum dalam tabel di bawah ini:

Tabel Aspek Fundamental BWPT

Pendapatan (Revenue)BWPT mencatat pendapatan sebesar Rp 2,8 triliun di 2Q25 (mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya). Di kuartal sebelumnya, pendapatan BWPT juga naik menjadi Rp 1,27 triliun.
Laba BersihLaba bersih BWPT 2Q25 sebesar Rp 171,9 miliar, naik 43,6% YoY.
Aset dan UtangTotal aset per 2Q25 sebesar Rp 9,6 triliun dengan utang jangka pendek Rp 2,5 triliun dan utang jangka panjang Rp 4,6 triliun. Sehingga, total ekuitasnya sebesar Rp 2,6 triliun
Margin dan RasioFinancial Statement BWPT 2Q25
Margin kotor: 27,9%
EBITDA margin: 31,3%
NET margin: 6,1%
DER: 2,67 (menunjukkan perusahaan memakai leverage yang cukup besar terhadap ekuitasnya)

Singkatnya, meskipun menunjukkan perbaikan fundamental, kondisi suspensi saham lebih dari satu hari menjadi faktor pemicu BWPT masuk FCA. Oleh karena itu, masuk ke FCA tidak hanya karena fundamental yang buruk, tapi bisa saja akibat aspek kepatuhan terhadap aturan pasar, likuiditas, dan risiko perdagangan yang tidak wajar.

Mekanisme Perdagangan FCA

Tidak seperti di pasar reguler, perdagangan saham yang masuk dalam PPK dengan mekanisme FCA terjadi dalam beberapa sesi lelang. Berikut mekanisme perdagangan FCA saham adalah:

  1. Proses pengumpulan order: Pengumpulan semua order beli (bid) dan order jual (ask) selama periode tertentu, sebelum sesi eksekusi. Selama periode ini, belum ada transaksi yang berjalan. Sehingga pasar dapat melihat akumulasi permintaan dan penawaran terlebih dahulu.
  2. Pencocokan berdasarkan harga & volume: Selanjutnya, sistem akan mencocokkan oder-order tersebut untuk menemukan titik kesetimbangan harga di mana saham tersebut ingin dibeli dan dijual.
  3. Penentuan harga keseimbangan: Berdasarkan pasangan order yang cocok, sistem akan menentukan harga transaksi FCA. Kita menyebut hariga ini sebagai harga keseimbangan dan menjadi titik transaksi massal untuk jumlah yang sesuai.
  4. Eksekusi order: Eksekusi hanya terjadi pada order yang sesuai dengan harga keseimbangan. Sehingga order yang harga dan volume tidak cocok, tidak akan tereksekusi. Jadi, tidak semua order yang masuk selama proses pengumpulan akan otomatis tereksekusi.
  5. Publikasi hasil: Setelah eksekusi selesai, BEI akan mempublikasikan hasilnya. Ini mencakup harga transaksi, volume yang berhasil tereksekusi, dan informasi terkait lainnya. Anda dapat melihat hasil ini sebagai referensi untuk transaksi selanjutnya.

Jam Perdagangan FCA di BEI

Saham yang masuk ke mekanisme FCA memiliki jam perdagangan khusus yang berbeda dengan perdagangan reguler. Gambar berikut menunjukkan jam perdagangan efek bersifat ekuitas pada Papan Pemantauan Khusus berdasarkan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00316/BEI/11-2023:

jam perdagangan saham FCA di BEI
Jam Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas pada Papan Pemantauan Khusus di BEI | Sumber: BEI

👉 Jam Buka Bursa Saham Indonesia, AS dan Asia

Cara Beli Saham FCA

Selanjutnya, kita akan melihat cara membeli saham yang masuk dalam Papan Pemantauan Khusus melalui BCA Sekuritas. Untuk menemukan saham-saham apa saja yang masuk dalam mekanisme FCA, Anda dapat melihatnya di situs resmi IDX.

Berikut panduannya:

  1. Pertama, pastikan Anda sudah mengunduh aplikasi dan memiliki akun yang sudah terverifikasi di BCA Sekuritas
  2. Cari kode saham yang masuk dalam kategori FCA (biasanya di belakang kode saham tersebut ada notasi khusus).
Apa itu FCA
  1. Kemudian, klik "Buy".
  2. Selanjutnya, Anda harus memasukkan jumlah lot beserta harga pembelian sesuai dengan harga keseimbangan.
  1. Pastikan Anda melakukan transaksi sesuai dengan jam perdagangan efek bersifat ekuitas pada Papan Pemantauan Khusus.
  2. Periksa kembali detail pesanan Anda, lalu klik "Buy" untuk menyelesaikan proses pembelian.
  3. Setelah order beli tereksekusi, maka saham tersebut langsung bisa Anda pantau melalui portofolio.
Beli saham FCA

Cara Jual Saham FCA

Pada bagian ini, kita akan melihat langkah-langkah untuk menjual saham FCA. Berikut panduannya:

  1. Masuk ke akun BCA Sekuritas yang telah Anda miliki.
  2. Selanjutnya, buka menu Portofolio untuk mencari saham FCA yang sudah Anda beli.
Jual CNKO
  1. Kemudian, pastikan harga jual sudah sesuai denga harga kesetimbangan dan tentukan jumlah lot yang ingin Anda jual.
BCA Sekuritas
  1. Pastikan kembali semuanya sudah sesuai dan klik "Sell".
  2. Jika order jual tereksekusi, BCA Sekuritas akan mengirimkan pemberitahuan.
  3. Hasil penjualan saham akan langsung masuk ke saldo RDN Anda.

Tips Membeli Saham FCA

Membeli saham yang masuk dalam FCA memerlukan pemahaman khusus. Ini karena mekanisme tersebut berbeda dari perdagangan reguler. Saham FCA umumnya memiliki risiko tinggi, baik dari sisi fundamental maupun teknis sehingga Anda harus berhati-hati.

Berikut beberapa tips praktis yang harus Anda perhatikan sebelum membeli saham FCA.

Memahami Saham FCA dan Aturannya

Pertama, Anda harus paham aturan dari BEI sehingga suatu saham dapat masuk ke dalam Papan Pemantauan Khusus. Saham dengan harga di bawah Rp 50 berisiko terkena suspensi dan bahkan delisting.

Meskipun, kondisi ini berbahaya, tapi bisa menjadi momentum bagi pihak tertentu untuk melakukan buyback di harga murah. Namun, Anda perlu berhati-hati dan tidak asal membeli.

👉 Penawaran Umum Perdana (IPO): Kupas Tuntas Proses dan Manfaatnya

Mengecek Daftar Saham pada Papan Pemantauan Khusus

Selalu periksa Daftar Efek Pemantauan Khusus di situs BEI. Terdapat 10 kategori notasi khusus yang menjelaskan alasan suatu saham masuk FCA. Misalnya, suatu saham masuk dalam kategori nomor 10 (terkena suspensi lebih dari satu hari) sehingga akan diperdagangkan dengan mekanisme FCA selama 7 hari bursa sebelum kembali ke pasar reguler. Biasanya, saham tersebut terkena suspensi karena terindikasi ada aktivitas perdagangan yang tidak wajar.

Namun, Anda harus berhati-hati jika saham tersebut termasuk dalam kategori ekuitas negatif. Ini karena risikonya lebih besar dan perusahaan yang benar-benar memperbaiki kondisi fundamentalnya agar bisa keluar dari FCA.

Melihat Peluang dari Kategori 1

Anda bisa memperhatikan saham-saham yang termasuk dalam kategori 1, yaitu rata-rata harganya di bawah Rp 51 dalam 3 bulan terakhir. Jika saham tersebut harganya naik melampaui Rp 51, maka dapat kembali diperdagangkan di pasar reguler.

Fenomena ini sering terjadi karena faktor supply and demand, di mana ada "pengeringan" pasokan saham sehingga harganya lebih mudah naik. Selain itu, aksi korporasi seperti akuisisi juga membuat saham-saham dalam kategori ini juga mudah naik harganya.

Lakukan Analisis Supply and Demand

Pergerakan saham FCA sebagian besar dipengaruhi oleh humum penawaran dan permintaan murni. Jika saham memiliki pasokan yang sedikit sementara permintaan meningkat, maka harga akan cepat naik.

Misalnya, Anda membeli saham dengan dasar analisis teknikal yang menunjukkan harganya tidak pernah turun lebih rendah serta ada indikasi akumulasi dari pihak tertentu. Meskipun terlihat spekulatif, penting bagi Anda untuk memiliki dasar analisis sebelum melakukan entry.

Tips Tambahan

Ada beberapa hal lain yang perlu Anda perhatikan sebelum membeli saham FCA.

Pertama, cek jumlah pemegang saham melalui aplikasi seperti RTI atau Stockbit. Semakin sedikit jumlah pemegang saham, semakin mudah harga bergerak saat ada momentum.

Misalnya saham WMUU (PT Widodo Makmur Unggas Tbk) memiliki 19,000 pemegang saham, sedangkan MIRA (PT Mitra Internasional Resources Tbk) hanya memiliki 6.000 pemegang saham. Ada potensi yang lebih besar untuk "mengeringkan" supply pada saham dengan pemegang lebih sedikit. Hal ini membuat harga saham MIRA bisa beberapa kali menembus Auto Reject Atas (ARA).

Kedua, waspadai pergerakan abnormal ketika broker terlihat sedang melakukan distribusi besar-besaran namun harga saham justru tetap naik. Situasi ini bisa menandakan adanya strategi tertentu untuk mengeringkan pasokan.

👉 Bandarmology: Cara Trading dengan Wyckoff Pattern, Pahami Manipulasi Pasar

Memahami Risiko Investasi Saham FCA

Terakhir, Anda harus sadar bahwa membeli saham FCA termasuk dalam kategori investasi high risk. Ini karena pergerakannya sangat ekstrem (bisa terjadi ARB maupun ARA dalam waktu singkat). Oleh karena itu, strategi untuk masuk saham FCA harus benar-benar berdasarkan analisis yang matang, bukan hanya spekulasi.

Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)

Iklan
Artikel terkait