logo RankiaIndonesia

Begini Cara Scalping Forex: Tips dan Strategi

Mengenal apa itu scalping forex dan strategi menggunakannya

Scalping forex adalah salah satu strategi trading paling populer bagi trader yang ingin mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga kecil di pasar valuta asing. Teknik ini membutuhkan disiplin dan pemahaman pasar yang baik.

Dalam artikel ini, kami akan membahas apa itu scalping forex, karakteristiknya, beserta faktor-faktor penentunya. Kemudian, kami akan membahasa cara menerapkan strategi tersebut dan melihat beberapa tips penting untuk melakukannya dengan lebih efektif. Yuk, simak untuk tahu lebih jelas!

👉 Broker Forex Terbaik untuk Trading di Indonesia, temukan rekomendasinya!

Apa itu Scalping Forex?

Scalping forex adalah salah satu jenis dari day trading dengan cara membuka dan menutup posisi dalam waktu yang sangat singkat. Umumnya, strategi ini berlangsung dengan waktu yang sangat singkat, dalam hitungan menit atau detik. Tujuannya yaitu menghasilkan keuntungan kecil namun konsisten dari pergerakan harga yang sangat terbatas.

Trader yang menggunakan strategi scalping forex adalah biasanya melakukan transaksi dengan intensitas yang tinggi dalam satu hari. Oleh karena ritmenya yang sangat cepat, mereka menggunakan timeframe maksimal 15 menit. Namun seringkali mereka menggunakan timeframe 1,2, atau 5 menit.

Strategi ini tidak cocok untuk semua investor karena beroperasi dengan tempo yang sangat tinggi.

Kita mengenal trader yang menerapkan strategi ini sebagai seorang scalper. Seorang scalper tidak pernah membiarkan posisi mereka terbuka hingga malam hari. Scalper sendiri berfokus pada mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga kecil karena mereka lebih mudah memprediksi pergerakan daripada tren jangka panjang.

👉 Risiko Valuta Asing: Apa Saja Penyebab & Cara Menghindarinya?

Karakteristik Utama Scalping Forex

Berikut penjelasan dari enam karakteristik utama scalping di pasar forex:

  1. Lebih mudah mendapatkan keuntungan jika trader mampu membaca potensi volatilitas pasar
    • Scalping sangat bergantung pada momentum harga. Peluang profit kecil yang konsisten dapat tercipta jika trader jeli membaca pergerakan yang cepat.
  2. Spread dapat menggerus keuntungan
    • Oleh karena target profit yang kecil, biaya spread yang tinggi dapat menggerus keuntungan scalper.
  3. Rasio keuntungan terhadap risiko yang cenderung sangat rendah
    • Scalping mengincar pergerakan kecil sehingga keuntungan per transaksinya tidak besar. Namun, scalper tetap harus mengelola risiko dengan sangat ketat.
  4. Tidak semua broker mengizinkan scalping
    • Beberapa broker melarang teknik ini karena frekuensi transaksi yang tinggi dan kebutuhan eksekusi yang sangat cepat.
  5. Memerlukan waktu dan perhatian yang penuh
    • Scalper harus aktif memantau grafik dan mengeksekusi banyak transaksi sepanjang hari. Sehingga, waktu Anda akan tersita banyak jika melakukan strategi ini.
  6. Harus sering memantau berita makroekonomi
    • Rilis data ekonomi sering memicu volatilitas jangka sangat pendek. Oleh karena itu, scalper sebaiknya selalu mengikuti kalender ekonomi sehingga dapat mengantisipasi lonjakan pergerakan harga.

👉 Top 5 Platform Trading Terbaik di Indonesia

Faktor Penentu Strategi Scalping Forex

Scalping forex adalah tidak selalu cocok untuk kita terapkan. Untuk mengetahui apakah strategi ini layak dan efektif, berikut beberapa faktor penting yang harus Anda pertimbangkan:

Likuiditas Semakin tinggi likuiditas, semakin mudah untuk membuka dan menutup posisi tanpa adanya hambatan eksekusi.
Tingkat VolatilitasVolatilitas yang terlalu tinggi membuat trading menjadi semakin sulit. Ini karena scalper sulit untuk menemukan titik entry dan stop-loss mudah terpicu. Sebaiknya, scalper mencari pasar yang memiliki tingkat volatilitas menengah.
SpreadSpread yang lebar akan langsung menggerus keuntungan. Ini karena target keuntungan dari scalping sangatlah kecil pada setiap transaksi. Sehingga, scalper harus memilih pasangan mata uang yang memiliki spread ketat.
Biaya & Komisi BrokerSebelum memilih broker, Anda harus memperhatikan beberapa biaya yang ada. Misalnya biaya platform, biaya akses pasar, biaya transaksi, dan biaya administrasi. Sebaiknya scalper memilih broker yang memiliki struktur biaya yang kompetitif sehingga scalping tetap efisien.
LeverageLeverage memungkinkan kita untuk membuka posisi dengan modal yang kecil. Namun, hal tersebut juga dapat memperbesar risiko. Semakin tinggi leverage, semakin kecil modal yang Anda butuhkan. Di sisi lain, Anda harus tetap melakukan manajemen risiko dengan baik.

👉 Financial Leverage: Apa itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Bagaimana Cara Melakukan Scalping Forex?

Berikut enam aspek penting yang harus Anda perhatikan sehingga dapat menerapkan teknik scalping forex secara efektif di pasar forex:

Cara scalping forex
  1. Pilih pasangan mata uang yang tepat
    • Beberapa pasangan mata uang yang bisa menjadi rekomendasi yaitu EUR/JPY, GBP/USD, EUR/USD, dan USD/JPY. Ini karena beberapa currency pair tersebut memiliki volatilitas tinggi sepanjang hari dan spread yang rendah.
  2. Lakukan trading di jam yang tepat
    • Waktu terbaik untuk scalping adalah saat terjadi overlap sesi perdagangan terutama Eropa-AS, dan AS-Asia. Ini karena pada sesi tersebut terjadi peningkatan pada likuiditas dan volatilitas.
  3. Gunakan timeframe yang sangat pendek
    • Untuk melakukan persiapan entry posisi, sebaiknya gunakan candlestick 1 menit atau maksimal 5 hingga 15 menit.
  4. Masuk posisi ketika tren jangka pendek sudah terbentuk
    • Jika Anda merasa sudah menemukan arah tren jangka pendek, itu bisa menjadi momen terbaik untuk membuka posisi.
  5. Gunakan stop-loss sekitar 10 pips
    • Stop-loss yang ketat membantu Anda untuk membatasi kerugian sehingga tetap terkendali. Ini karena scalping forex adalah mengandalkan frekuensi transaksi yang tinggi.
  6. Tetapkan target keuntungan kecil
    • Aturan umumnya, tetapkan target keuntungan sebesar 1 hingga 1,5 kali nilai spread. Hal ini sudah cukup untuk mengamankan keuntungan dalam waktu cepat.

👉 Grafik Lilin Jepang (Japanese Candlesticks) Di Pasar Saham: Jenis, Grafik, Dan Analisa

Tips untuk Berhasil dalam Forex Scalping

Berikut 5 tips penting yang dapat membantu trader dalam melakukan scalping secara lebih optimal di pasar forex:

Memilih pasangan mata uang yang likuidPilih pasangan perdagangan yang memiliki likuiditas tinggi. Misalnya Anda dapat memilih pasangan EUR/USD, USD/JPY, GBP/USD, EUR/USD, EUR/JPY, dan GBP/JPY. Sehingga, Anda dapat melakukan eksekusi order dengan lebih cepat dan efisien.
Menggunakan alat eksekusi oder cepatScalper harus masuk dan keluar posisi dalam hitungan detik. Sehingga, disarankan untuk menggunakan platform yang memiliki fitur one-click trading atau eksekusi cepat untuk mengurangi delay yang dapat meningkatkan risiko.
Berfokus pada satu pasangan mata uang terlebih dahuluSebagai pemula, sebaiknya memahami satu pasangan perdagangan terlebih dahulu. Sehingga, Anda dapat mengenali pola volatilitas dan karakteristik pergerakannya. Setelah dirasa sudah memahaminya, Anda dapat beralih ke pasangan perdagangan lainnya.
Trading di jam pasar sedang ramai (peak hours)Lakukan scalping ketika jam pasar sibuk. Ini karena pada sesi tersebut likuiditasnya meningkat dan pergerakan harga lebih aktif.
Memperhitungkan spreadSpread yang terlalu lebar dapat mengurangi secara signifikan keuntungan dari scalping. Oleh karena itu, pilih currency-pair dan broker yang menawarkan spread ketat sehingga hasil scalping menjadi lebih optimal.

👉🏻 Cara Belajar Trading Forex dari Nol, Lakukan Ini!

Indikator Teknikal Dasar untuk Scalping

Ketika Anda melakukan riset mendalam tentang forex scalping, Anda akan menemukan beragam trading strategi dan sistem yang mengombinasikan beberapa indikator serta metode saat beroperasi. Idealnya, gunakan akun demo untuk berlatih dan bereksperimen sebanyak mungkin sebelum trading dengan uang Anda.

Berikut beberapa indikator utama yang sering digunakan untuk menyusun strategi scalping secara mendasar:

Stochastic OscillatorKebanyakan scalper menggunakan indikator ini untuk membandingkan harga saat ini dengan rentang harga terbaru. Kemudian, indikator ini juga membantu scalper dalam menangkap potensi pembalikan harga. Ini karena umumnya harga menutup di area ekstrem sebelum berbalik dan pola ini tercermin pada Stochastic.
Moving Averages (MA)Umumnya, scalper menggunakan dua jenis MA, satu jangka pandek dan satu jangka panjang. Misalnya, Anda dapat menggunakan MA 5 dan MA 20 untuk tren jangka pendek. Kemudian, untuk jangka panjang Anda dapat MA 200. Jika MA 200 naik, gunakan MA 5 untuk menentukan posisi buy atau sell dengan dasar apakah harga tersebut berada di atas atau di bawah MA 20.
RSI (Relative Strength Index)Membantu scalper dalam menentukan titik entry dan exit berdasarkan kondisi overbought atau oversold. Misalnya, sinyal buy akan muncul ketika RSI naik dari bawah 30. Jika nilainya turun dari atas 70 dalam tren penurunan, maka hal tersebut memberi sinyal sell.
Parabolic SARMenunjukkan arah tren dan potensi titik entry maupun exit. Jika titiknya berada di bawah harga, hal tersebut menandakan adanya tren bullish. Namun, jika titik berada di atas harga, berarti menandakan tren bearish. Indikator ini cocok untuk scalper yang membutuhkan alat untuk melakukan konfirmasi dengan cepat.

👉 Pelajari strategi trading lainnya dalam beberapa artikel berikut:

Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)

Iklan
Artikel terkait