Cara Susun All Weather Portfolio Ray Dalio pakai ETF

All Weather Portfolio Ray Dalio atau Portofolio Permanen menjadi salah satu strategi yang menarik untuk kita pelajari. Oleh karena itu kita akan mempelajari strategi ciptaan Ray Dalio ini, racikan portofolio yang tahan di segala kondisi.

Mempelajari strategi investasi menggunakan All Weather Portfolio

Dalam artikel ini, kami akan membahas apa itu all weather portfolio? Kemudian, kami juga akan menjelaskan cara untuk menggunakannya beserta kelebihan dan kekurangannya. Yuk, simak untuk lebih tahu!

👉 Jika Anda ingin mempelajari strategi yang lain, baca: Strategi Investasi Buy and Hold: Pendekatan Cerdas untuk Investasi Saham

Apa itu All Weather Portfolio Ray Dalio?

Raymond Dalio yang lahir di New York tahun 1949 adalah manajer dana lindung nilai dan pendiri perusahaan Bridgewater Associates. Menurut Forbes, perusahaan ini merupakan penyedia produk keuangan terbesar di dunia.

Nah, All Weather Portfolio adalah strategi investasi yang dirancang oleh Ray Dalio dan timnya di Bridgewater Associates pada pertengan 1990-an. Awalnya All Weather Portfolio ini memiliki nama Any Weather Portfolio.

Alih-alih mengalokasikan modal dengan cara yang tetap seperti 60/40, All Weather Portfolio Ray Dalio mendistribusikan risiko pada aset-aset yang memiliki reaksi berbeda terhadap faktor pendorong utama pasar: pertumbuhan dan inflasi.

👉Ada strategi menarik lain yang juga bisa Anda pelajari: Harry Browne: Strategi Investasi Portofolio Permanen

Prinsip All Weather Portfolio Ray Dalio

Prinsip utama yang mendasari investasi menggunakan strategi ini adalah memiliki eksposur pasar yang luas, baik dalam pasar ekuitas maupun pendapatan tetap dengan perlindungan terhadap penurunan siginifikan selama periode pelemahan pasar.

Kita dapat mendiversifikasi aset untuk mencapainya nilai aset dengan efektif, tidak hanya di seluruh subkelas aset seperti saham berkapitalisasi besar dan menengah atau obligasi korporasi maupun pemerintah. Namun, juga harus mempertimbangkan jangka waktu (pendek vs panjang). Sehingga akan mengurangi kerugian yang telah kita prediksi akibat akumulasi volatilitas.

Aspek Penting dalam All Weather Investment Portofolio

Bridgewater menjadi pelopor analisis teknis dan siklus ekonomi yang mereka pelajari dalam ‘mesin ekonomi’. Ray Dalio All Weather Portfolio memiliki tujuan untuk beroperasi dalam segala situasi ekonomi menggunakan berbagai aset dengan perilaku yang berbeda setiap musimnya. Kita juga mengenalnya sebagai All Seasons Portfolio.

  • All Weather Portfolio berfokus pada jangka panjang. Meskipun memantau pasar dan ekonomi sepanjang waktu, Ray sendiri tidak dapat memprediksi masa depan. Sehingga, kita akan melihat portofolio yang berguna untuk berlindung dari kerugian finansial karena peristiwa ekonomi tak terduga yang kita kenal sebagai black swan.
  • Mendiversifikasi portofolio merupakan metode untuk mengurangi risiko dan volatilitas. Menurut para penciptanya, All Weather Portfolio, memanfaatkan berbagai macam kelas aset untuk mendiversifikasi secara maksimal. Manfaat ini sebagaian besar karena adanya pemisahan instrinsik dari aset-aset tersebut sehingga ketika saham turun, aset pendapatan tetap akan tetap naik .

Perlu kita cata bahwa All Weather Portfolio, bukan berdasarkan pada paritas risiko aset yang sebenarnya. Ini hanyalah hasil wawancara antara Tony Robbins dan Ray Dalio di mana Ray menyarankan agar pembobotannya sesuai dan mudah dikelola oleh kebanyakan investor. Namun demikian, Ray Dalio sangat yakin akan pembobotan tersebut.

Portofolio ini dapat menghadapi “badai” apa pun. Ini karena strategi tersebut menggunakan diversifikasi kelas aset berdasarkan pola musiman untuk menahan volatilitas dan penurunan. Penyusunan asetnya juga berdasarkan teori “musim” ekonomi Dalio.

Variabel yang mempengaruhi harga aset menurut Ray Dalio
Inflasi
Deflasi
Pertumbuhan ekonomi
Penurunan laju ekonomi

👉🏻 Indonesia baru-baru ini mengalami deflasi: Deflasi Beruntun di Indonesia, Ungkap Sebab & Bahayanya

Kemudian, menurut Ray Dalio ada empat “musim” dalam perekonomian, yaitu:

  1. Inflasi lebih tinggi dari yang diharapkan.
  2. Inflasi lebih rendah dari yang diharapkan.
  3. Pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari yang diharapkan.
  4. Pertumbuhan ekonomi lebih rendah dari yang diharapkan.

Cara menerapkan prinsip All Weather Portfolio

Jika Anda ingin menerapkan strategi investasi All Weather Portfolio Ray Dalio, yang perlu Anda lakukan adalah memiliki portofolio yang bisa mendapatkan keuntungan dari setiap fase ekonomi. Artinya, jika keuntungan tetap stabil dan penurunannya tidak terlalu dalam.

Kondisi Ekonomi Aset pemenang di portofolio
Pertumbuhan ekonomi naik, inflasi stabilSaham
Pertumbuhan ekonomi turunObligasi pemerintah
Inflasi naikEmas, bahan mentah
Inflasi turunObligasi dengan kupon tetap

Alokasi Aset dalam All Weather Portfolio dari Ray Dalio

Berikut merupakan alokasi aset dalam portofolio All Weather:

Jenis asetAlokasi
Saham30%
Obligasi jangka panjang40%
Obligasi jangka menengah15%
Bahan mentah / komoditas7,5%
Emas7,5%
Alokasi aset dalam portofolio All Weather
Alokasi Aset dalam Portofolio All Weather | Sumber: Optimized Portfolio

Alokasi ini diterapkan pada produk SPDR Bridgewater All Weather ETF (ALLW) yang baru saja diluncurkan.

Prinsip pendistribusian risiko dalam All Weather Portfolio by Ray Dalio

Ide utama dalam pendistribusian risiko All Weather Portfolio adalah menyebarkan risikonya, bukan uangnya.

Dari pada mengalokasikan modal pada portofolio di saham sebesar 60% dan obligasi 40%, setiap aset bertujuan memberikan kontribusi volatilitas yang sama terhadap total portofolio. Dengan demikian, tidak ada satu kondisi ekonomi apapun yang mendominasi hasil akhir.


  1. Hitung volatilitas dan risiko setiap aset
  2. Alokasikan lebih banyak modal ke aset yang volatilitasnya tidak terlalu tinggi, dan lebih sedikit modal untuk aset yang volatilitasnya tinggi.
  3. Gunakan leverage secara terkontrol jika membutuhkan untuk meningkatkan keuntungan pada aset yang volatilitasnya tidak terlalu tinggi.
  4. Konsisten dalam melakukan rebalancing portofolio untuk menjaga paritas risiko.

Tujuannya adalah membuat supaya portofolio cukup terdiversifikasi berdasarkan aset yang tidak berkorelasi.

Cara menyusun portofolio investasi ala All-Weather Portfolio Ray Dalio

Sekarang kita mengetahui bahwa strategi All Weather Portfolio Ray Dalio cukup menarik. Selanjutnya, kita akan mencari tahu bagaimana berinvestasi di dalamnya atau dalam produk yang mengikuti strukturnya. Sehingga kita dapat tetap tenang dalam berbagai skenario.

Hal yang perlu kita ingat adalah All Weather Index terdiri dari aset saham, obligasi jangka menengah dan panjang, emas serta komoditas.

Oleh karena itu, cara terbaik untuk berinvestasi di masing-masing aset ini melalui ETF khusus yang mereplikasi aset dasarnya, dengan biaya yang relatif lebih rendah.

iShares Physical Gold ETC

Tidak perlu menyimpan emas batangan, karena kita bisa investasi emas batangan 24 karat dan menyimpannya di akun investasi Anda. iShares Physical Gold ETC (PPFB/EGLN/SGLN/IGLN) mengikuti kinerja harga emas spot dan didukung oleh emas batangan asli yang memenuhi standar LBMA Good Delivery. Emas tersebut disimpan di dalam brankas kustodian terpisah.

Ini bukan saham pertambangan atau kontrak berjangka, Anda berinvestasi dalam emas fisik tanpa perantara.

FiturPenjelasan
📋 Nama ETFiShares Physical Gold ETC
📈 Keuntungan 5 tahun+ 96%
💰 DividenTidak ada
💲 TER (Biaya)0,12%
📉 Volatilitas16,5%
Investasi selalu memiliki risiko kehilangan modal Anda

Ini adalah salah satu ETF paling kompetitif yang ada di pasar, dengan biaya tahunan hanya 0,12%, jika dibandingkan dengan produk serupa dari Invesco atau Amundi.

Struktur fisiknya menghilangkan risiko counterparty risk yang timbul jika salah satu pihak gagal memenuhi kewajibannya. Selain itu, karena aset tidak dipinjamkan, tracking error minimal, terbatas hanya pada adanya komisi.

Oleh karena itu, kinerjanya hampir sempurna mereplikasi pergerakan harga emas spot dengan kenaikan 34% pada tahun 2024 dan revaluasi mendekati 100% sejak tahun 2020. Namun tetap mengikuti volatilitas emas: di level moderat turun 7% pada 2022 dan mengalami kenaikan yang signifikan karena ketegangan geopolitik pada 2024-2025.

ETF ini hanya tersedia di broker internasional, kamu bisa mengadopsi produk serupa yang berinvestasi pada emas batangan.

Sumber: Yahoo Finance per 12 Agustus 2025

Singkatnya, ETF ini bisa menjadi pilihan yang menarik apabila Anda yakin emas masih memiliki ruang untuk tumbuh di situasi ekonomi saat ini. Entah karena makin melemahnya mata uang tradisional atau potensi meningkatnya ketegangan geopolitik, emas tetap menjadi lindung nilai (safe haven) yang aman dalam menghadapi ketidakpastian.

iShares Core S&P 500 UCITS ETF USD

Produk ETF iShares Core S&P 500 UCITS ETF USD (CSPX/SXR8/CSSPX) dengan ISIN IE00B5BMR087 ini milik BlackRock. Aset ETF ini mereplikasi kinerja S&P 500 melalui replikasi fisik seutuhnya dan menginvestasikan kembali semua kuponnya. Ini adalah produk andalan bagi banyak portofolio buy and hold. Selain itu, ETF ini memiliki aset kelolaan yang besar, lebih dari € 102 miliar.

FiturPenjelasan
📋 Nama ETFiShares Core S&P 500 UCITS ETF USD
📈 Keuntungan 5 tahun+ 102,9%
💰 DividenTidak ada
💲 TER (Biaya)0,07%
📉 Volatilitas21,1%

Produk ETF ini mereplikasi kinerja indeks S&P 500, salah satu indeks paling penting di dunia. Faktanya, ini juga merupakan ETF terbesar yang melacak kinerja indeks tersebut. Dengan karakterisik replikasi fisik, maka ETF ini membeli saham-saham yang membentuk indeks dengan proporsi yang sama. Dividen tidak dibagikan, melainkan diakumulasikan dan diinvestasikan kembali ke dalam ETF.

Produk ini menarik karena keuntungannya mencapai 533,43% sejak diluncurkan, dan kerugian terbesarnya hanya 33,71%.

Data per 12 Agustus 2025

10 besar saham yang ada dalam portofolio ETF ini memiliki bobot 37,98%. Isinya merupakan Magnificent 7 yaitu NVIDIA (8,07%), Microsoft (7,37%), Apple Inc (5,76%), Amazon (4,11%), Meta Platforms Inc (3,12%), Broadcom Inc (2,57%) dan Tesla. Dilihat dari sektor, maka teknologi mendominasi (29%) diikuti Komunikasi dan Konsumer Diskresioner: DNA murni pertumbuhan Amerika Serikat.

Dengan 0,07% expense ratio, ETF ini merupakan ETF paling murah. Hanya Vanguard VUSA (0,07%) dan beberapa reksa dana langsung berbasis AS yang memiliki biaya yang sama. Kondisi ini menjadikan ETF ini ideal sebagai inti dari portofolio 60/40: menawarkan eksposur terhadap mesin pertumbuhan AS dengan biaya minimal dan kebijakan akumulasi, menyederhanakan perpajakan dengan tidak menerima dividen tunai.

Namun ada tiga risiko utama yang harus Anda pertimbangkan:

  • Terkonsentrasi pada perusahaan Big Tech: apabila Magnificient 7 tersandung, ETF akan langsung terkena dampaknya.
  • Risiko mata uang: karena menggunakan Dolar tanpa lindung nilai
  • Memiliki beta yang tinggi: ketika pasar AS jatuh, ETF akan mereplikasinya secara langsung tanpa bantalan yang disediakan oleh saham-saham berkapitalisasi kecil atau aset lainnya.

Kesimpulannya, iShares Core S&P 500 adalah ETF yang murah dan paling efisien untuk memiliki saham Amerika Serikat (AS) di portofolio Anda. Benar-benar cocok untuk investasi jangka panjang, namun ada risiko karena membeli sejumlah besar saham teknologi besar dan volatilitasnya.

Invesco Bloomberg Commodity UCITS ETF Acc

Kalau Anda ingin memiliki saham energi, logam dan gandum tanpa harus pergi ke bursa berjangka, ETF ini sangatlah cocok. Invesco Bloomberg Commodity UCITS Acc ETF (CMOD/CMOP/CMOE dan ISIN IE00BD6FTQ80), mereplikasi Indeks Komoditas Bloomberg (Bloomberg Commodity Index). Indeks tersebut adalah indeks yang paling banyak digunakan untuk melihat kinerja 24 komoditas melalui bursa berjangka.

ETF ini mereplikasi secara sintetis (swap), menginvestasikan kembali semua hasilnya dan memberi Anda gambaran jelas tentang total imbal hasil pasar komoditas hanya dalam satu klik.

FiturPenjelasan
📋 Nama ETFInvesco Bloomberg Commodity UCITS ETF Acc
📈 Keuntungan 5 tahun+ 76,68%
💰 DividenTidak ada
💲 TER (Biaya)0,19%
📉 Volatilitas13,5%

Ini bukan merupakan saran investasi. Investasi memiliki risiko kehilangan uang. Kinerja di masa lalu bukan indikator yang menentukan kinerja di masa depan

Ini adalah ETF terbesar dengan nilai aset kelolaan (asset under management /AUM) US$ 3.103 miliar. ETF mengikuti kinerja indeks dengan metode sintetis (unfunded swap) karena menggunakan produk derivatif. ETF ini mengikuti Indeks Komoditas Bloomberg yang terdiri dari futures komoditas yang mewakili berbagai sektor seperti energi, logam mulia, logam industri, peternakan dan pertanian.

Nilai keuntungannya sejak diluncurkan mencapai sekitar 17% dan nilai maksimal kerugiannya 32,49%.

ini bukan saran untuk membeli. Investasi memiliki risiko kehilangan uang Anda. Kinerja di masa lalu bukan jaminan hasil di masa depan.

Komposisi portofolio ETF ini cukup seimbang: sekitar 26% diinvestasikan di sektor energi (crude oil, gas dan diesel), sekitar 23% di komoditas seperti jagung dan kedelai, 22% di logam mulia (emas dan perak), sisanya 29% di logam industri, peternakan dan barang pertanian lunak seperti gula, kopi dan kapas.

Biaya ETF 0,19% termasuk yang terendah untuk segmen yang luas. Oleh karena itu, ini ETF yang cocok untuk investor yang mencari diversifikasi nyata di luar obligasi dan saham, yang menginginkan eksposur nyata terhadap inflasi.

Mengenai risiko yang perlu dipertimbangkan, ETF ini memiliki volatilitas yang tinggi, risiko mata uang, risiko swap counterparty, dan dipengaruhi oleh siklus ekonomi bahan baku.

Singkatnya, Invesco Bloomberg Commodity UCITS ETF adalah multivitamin komoditas: murah, luas dan praktis. Ideal bagi mereka yang mencari paket lengkap minyak mentah, emas dan pertanian tanpa repot. Namun perlu Anda ingat, komoditas seperti wahana bianglala, bukan menaiki perahu.

iShares iBonds Dec 2009 Term USD Treasury UCITS ETF USD

Untuk meletakkan uang di instrumen pendapatan tetap dan menerima kupon dari negeri Paman Sam, maka pilihannya adalah iShares iBonds Dec 2009 Term USD Treasury UCITS USD ETF (IT29/29IT dengan ISIN IE00055OM853). Ini merupakan ETF milik BlackRock yang membeli obligasi Treasury AS yang jatuh tempo pada Desember 2029 dan menyimpannya hingga akhir. Kemudian dilikuidasi dan menghasilkan uang tunai. Replikas fisik (sampling) dan pendapatan yang diinvestasikan kembali menjadikannya semacam deposito lima tahun yang diperdagangkan secara publik.

FiturPenjelasan
📋 Nama ETFiShares iBonds Dec 2029 Term USD Treasury UCITS ETF USD
📈 Keuntungan 5 tahun+ 6,7%
💰 DividenTidak ada
💲 TER (Biaya)0,10%
📉 Volatilitas8,3%

ETF ini baru saja diluncurkan, dengan aset kelolaan sekitar € 10 juta. ETF ini mereplikasi Indeks ICE 2029 Maturity US Treasury UCITS, yang terdiri dari sekuritas US Treasury berperingkat Investment Grade. Adapun jatuh tempo ETF ini adalah pada Desember 2029 dan akan ditutup di saat itu.

Replikasi fisik berarti manajer investasi membeli aset pendapatan tetap dan tidak menggunakan derivatif keuangan seperti kontrak berjangka dan swap.

Nilai keuntungan sejak diluncurkan adalah -1,8% dengan maksimal kerugian 10,08%.

Produk ini adalah ETF dengan tanggal jatuh tempo yang terdiri dari 28 T-Bills dan T-Notes yang memberikan kupon rata-rata 3,4%, dengan durasi 3,6 tahun dan yield to maturity (YTM) 3,9%. Ketikan obligasi terakhir jatuh tempo, dana ini akan dibubarkan dan mengembalikan nilai nominal ditambah dengan kupon yang terakumulasi. Lebih lanjut, risiko kreditnya hampir nol (AAA US Sovereign).

Dengan biaya hanya 0,10%, ini ETF yang likuid dan terdiversifikasi. Cocok menjadi pilihan ketimbang membeli satu obligasi saja atau membuka rekening deposit. Sehingga profil investor yang cocok adalah mereka yang ingin mengunci keuntungan dolar jangka menengah atau menyeimbangkan portofolio yang didominasi ekuitas.

ETF ini juga memiliki risiko:

  1. Risiko nilai tukar: karena menggunakan denominasi dolar, yang jika mata uang kita menguat maka ada penurunan imbal hasil yang diterima.
  2. Risiko suku bunga: jika yield naik tajam, harganya bisa turun (meski akan turun mendekati 2029).
  3. Ukurannya masih kecil: sehingga spread bid-ask bisa sedikit lebih lebar dibandingkan ETF Treasury besar.

Kesimpulannya, iBonds 2029 adalah paket obligasi: sederhana, murah dan tanggal jatuh tempo yang jelas. Sempurna untuk menyimpan uang tunai dalam bentuk USD atau merencanakan pembayaran di masa mendatang, dengan lebih dulu mengetahui bahwa Anda akan mendapatkan kembali investasi Anda dengan perkiraan imbal hasilnya.

Bagaimana kinerja All Weather Portfolio Ray Dalio?

Sejak 1970 hingga saat ini, strategi investasi All Weather Portfolio Ray Dalio menawarkan imbal hasil 5,3%. Mari kita simak data menarik lainnya jika kita bandingkan dengan S&P 500 selama periode 1990-2025.

All Weather PortfolioS&P 500
Imbal hasil tahunan (CAGR)7,37%10,36%
Volatilitas tahunan7,45%15,66%
Sharpe ratio0,650,5
Beta (vs S&P 500)0,461

Seperti yang kita lihat, kinerja All Weather Portfolio jika kita bandingkan dengan S&P 500 tidak terlalu baik. Tetapi pada kenyataannya Portofolio All Weather ini menunjukkan potensi penuhnya di masa-msa sulit ketika ada ketidakpastian, ketakutan dan kecemasan. Oleh karena itu, ini portofolio ideal untuk mengurangi risiko dan volatilitas selama pasar mengalami masa penurunan yang tajam.

Sebagai contoh, di tahun 2008 selama Resesi Global, All Weather Index hampir tidak mengalami penurunan. Sementara itu S&P 500 merosot hampir 50%. Sebaliknya, pada 2013-2019, selama market bullish, S&P 500 menunjukkan kinerja yang lebih baik. Ini bahkan bukan periode pasca pandemi, ketika kinerja indeks S&P 500 meningkat dua kali lipat dari pada portofolio All Weather.

All Weather Portfolio vs SP500 returns | Sumber: Curvo

Oleh karena itu, data di atas menunjukkan tiga hal penting:

  • Jika Anda mencari stabilitas dan efisiensi (risk-return ratio yang lebih baik), All Weather Portfolio Ray Dalio lebih baik dari pada S&P 500.
  • Kalai Anda bisa mentoleransi volatilitas dan risiko tinggi dan memiliki potensi imbal hasil yang tinggi, S&P 500 umumnya lebih menguntungkan dalam jangka panjang. Namun Anda harus menoleransi penurunan yang lebih besar juga.
  • All Weather Portfolio dibuat untuk memiliki kinerja yang baik di dalam kondisi ekonomi apapun. Baik saat ekonomi tumbuh, resesi, inflasi maupun deflasi. Namun akan memiliki kinerja yang lebih baik dibanding S&P 500 saat kondisi menjadi sulit dan saham terpukul.

👉 Rekomendasi 10 Sekuritas Fee Termurah bagi Investor Pemula

Perbandingan All Weather Portfolio vs Permanent Portfolio vs Boglehead

Indikator sejak 1970All Weather PortfolioPermanent PortfolioBoglehead
Keuntungan7,37% (30 tahun)6,85% (30 tahun)8,10% (30 tahun)
Penurunan maksimal– 20,6%– 15,9%– 43,7%
Alpha vs S&P 500+ 3,6%+ 0,24%0%
Beta vs S&P 5000,220,360,74
Sharpe Ratio0,78 (seluruh seri)0,390,46 (seluruh seri)

Melihat data tersebut, kita dapat menyimpulkan:

All Weather Portfolio vs Boglehead Portfolio

Strategi investasi All Weather Portfolio Ray Dalio mengalokasikan modal ke dalam lima aset (saham, obligasi jangka panjang dan menengah, komoditas, emas dan kadang-kadang uang tunai). Ini untuk memastikan portofolio memberikan respon yang baik di seluruh kondisi ekonomi.

Sementara itu Boglehead Portfolio memiliki filosofi biaya rendah, sederhana dan fokus pada pasar saham dan obligasi melalui sepasang ETF yang luas (misalnya 60% MSCI World dan 40% di obligasi global). Penggerak utamanya adalah pertumbuhan perusahaan jangka panjang dilengkapi dengan obligasi untuk meredam penurunan. ETF ini tidak bertujuan untuk mencakup semua skenario makro, juga tidak mencakup komoditas atau emas.

Lazy Portfolio BogleheadDefinisi
✅ Keuntungan utamaKesederhanaan dan bagus untuk keuntungan jangka panjang
💡 IdealUntuk investor dengan profil risiko moderat, dengan tujuan jangka panjang
❌ Kerugian utamaIni adalah portofolio yang paling terekspos dengan penurunan pasar dibanding dua lainnya.

Pada dasarnya, All Weather Portfolio mendiversifikasi berdasarkan kondisi ekonomi dan risiko. Sementara Boglehead Portfolio mendiversifikasi berdasarkan jenis aset inti, dengan meyakini bahwa pasar saham akan selalu memberikan kompensasi dalam jangka panjang.

All Weather Portfolio vs Permanent Portfolio

Permanent Portfolio Harry Browne merupakan strategi yang sengaja dibuat lebih sederhana dan statis:

  • 25% saham
  • 25% obligasi jangka panjang
  • 25% emas fisik atau ETF
  • 25% uang tunai atau obligasi jangka pendek

Tujuannya bukan untuk menyamakan risiko atau memaksimalkan keuntungan, namun lebih melindungi modal dalam skenario apapun. Dengan menggunakan aturan rebalancing tahunan dan tanpa menggunakan komoditas atau leverage yang luas.

Permanent Portfolio Harry BrowneDefinisi
✅ Keuntungan utamaSangat stabil dan tahan krisis.
💡 IdealUntuk investor dengan profil risiko konservatif yang mengutamakan modal berkelanjutan.
❌ Kerugian utamaKinerja yang terbatas di pasar yang sangat bullish

Apabila All Weather Portfolio mencari volatilitas yang lebih halus melalui penyesuaian risiko dan diversifikasi, Permanent Portfolio memprioritaskan kesederhanaan dan keberlanjutan aset dengan pembobotan yang tetap dan likuiditas tinggi.

Apa portofolio yang ideal untuk setiap profil risiko?


Pilihan yang tepat untuk Anda dengan profil risiko yang berbeda-beda adalah:

  • Stabilitas adalah hal utama dengan volatilitas rendah: Permanent Portfolio
  • Keseimbangan antara risiko dan imbal hasil: All Weather Portfolio
  • Potensi imbal hasil tinggi dengan risiko yang lebih besar: Bogleheads

Strategi Investasi berdasarkan Filosofi All Weather Portfolio Ray Dalio

Filosofi investasi Ray Dalio berdasarkan prinsip fundamental yang mengkombinasikan diversifikasi, manajemen risiko, pemahaman makro ekonomi dan analisis siklikal:

  • Mendiversfikasi dengan cerdas: mempertimbangkan diversifikasi yang baik untuk mengurangi risiko tanpa mengorbankan imbal hasil potensial. Kunci utamanya bukan memiliki terlalu banyak aset dalam portofolio tetapi memastikan mereka tidak berkorelasi. Oleh karena itu, jika satu situasi memukul beberapa aset, yang lainnya masih bertahan.
  • Memahami siklus bisnis: Dalio membagi siklus bisnis menjadi jangka pendek (5-8 tahun) yang didorong oleh kredit dan suku bunga, serta jangka panjang (75-100 tahun) yang didorong oleh akumulasi hutang dan kebijakan moneter.
  • Manajemen risiko: Dia menyadari bahwa tidak ada yang bisa memprediksi masa depan sehingga kuncinya adalah mengetahui bagaimana mengelola ketidakpastian dan melindunginya dari risiko melalui hedging.

Dengan gagasan itu, Ray Dalio menciptakan All Weather Portfolio sebuah portofolio investasi yang solid dengan tujuan untuk berkinerja baik dalam skenario yang buruk, meminimalkan risiko dan volatilitas serta mempertahankan modal yang diinvestasikan.

Kelebihan dan Kekurangan Berinvestasi dengan Strategi All Weather Portfolio Ray Dalio

Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan dari strategi investasi Ray Dalio:

KelebihanKekurangan
Biaya pengelolaannya rendah: Karena rotasi portofolio rendah, sangat sedikit pengenaan komisinya selama pemeliharaan. Ini juga karena rebalancing kembali terjadi setahun sekali.Saat pasar bullish, kinerjanya akan lebih rendah dan bisa kehilangan sebagian besar keuntungan modal dibandingkan portofolio saham.
Menunjukkan kinerja yang baik di segala situasi ekonomi yang sulitInvestor perlu melakukan rebalancing secara berkala untuk mempertahankan proporsinya.
volatilitas rendah: lebih rendah fluktuasinya jika dibandingkan berinvestasi seluruhnya di saham. Sulit melakukan replikasi yang tepat di luar AS, terutama karena akses ke obligasi jangka panjang atau ETF tertentu tidak tersedia di Indonesia.

Kesimpulan

Meskipun all weather investment portfolio memiliki kelebihan dan kekurangan, yang terpenting adalah bahwa metode ini tidak memungkinkan Anda untuk mengelola uang dengan fleksibel. Ini karena penentuan aset dan pembobotannya sudah ditentukan oleh teori tersebut. Sehingga investor akan kehilangan banyak peluang investasi yang dapat sangat menguntungkan karena mereka terikat dengan portofolio All Weather.

Namun, tidak semuanya negatif. Ini karena portofolio tersebut memiliki riwayat yang selalu berhasil mencapai pengembalian yang konsisten dan menguntungkan.

Kami berharap Anda menyukai artikel ini. Tulis di kolom komentar, jika Anda memiliki pendapat!

Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)

Bagaimana cara membuat all weather portfolio Indonesia?

Portofolio ini dirancang untuk mencapai proporsi yang seimbang, dengan alokasi 40% pada obligasi jangka panjang, 30% pada saham, 15% pada obligasi jangka menengah, serta masing-masing 7,5% pada emas dan komoditas. Strategi ini bertujuan agar portofolio tetap berkinerja optimal dalam semua situasi ekonomi, termasuk pertumbuhan, inflasi, deflasi, atau resesi.

Bagaimana kinerja portofolio All Weather hingga saat ini?

Pada Oktober 2024, dalam rentang waktu 30 tahun terakhir, Ray Dalio All Weather Portfolio mencatat rata-rata pengembalian tahunan sebesar 7,71% dengan tingkat volatilitas (deviasi standar) sebesar 7,44%. Penurunan terbesar yang dialami portofolio ini adalah -20,58%, yang membutuhkan waktu 34 bulan untuk sepenuhnya pulih.

Artikel Terkait