ETF
ETP terdiri dari ETF, ETC dan ETN. Ketiganya merupakan instrumen investasi dengan manajemen pasif. Exchange-Traded Product (ETP) adalah salah satu instrumen investasi yang menarik untuk Anda pelajari. Instrumen ini perdagangannya juga di bursa saham lo!
Jenis manajemen ini sedang menjadi alternatif terhadap manajemen aktif untuk mengelola kekayaan investor dalam jangka panjang. Dalam artikel ini, kita akan melihat bahwa ada berbagai investasi pasif jenis ETP tergantung pada prinsip investasi tertentu.
ETP atau Exchange Traded Products adalah produk keuangan yang perdagangannya di bursa saham suatu negara (atau beberapa negara). ETP biasanya mengikuti indeks, komoditas, atau mata uang tertentu. Cara menentukan harga ETP berdasarkan nilai yang tercatat di bursa saham dan tersedia sepanjang jam perdagangan.
ETP memiliki cara kerja mengumpulkan dana dari investor, kemudian mengalokasikannya untuk membeli nstrumen investasi tertentu.
Penting untuk diingat bahwa ETP tidak dapat mengungguli pasar atau aset yang diikutinya. Bergantung pada aset yang instrimen ini ikuti, ETP bisa dikategorikan sebagai ETF, ETC, atau ETN.
Ada tiga jenis ETP yang akan kita bahas di sini. Jenis-jenis ETP ini terbagi berdasarkan aset yang akan manajer investasi beli yaitu ETF ETC ETN.
Exchange Traded Funds (ETF) adalah produk kombinasi antara reksa dana indeks dan saham yang mencoba menyesuaikan dengan indeks acuan tertentu. Namun dapat Anda beli dan jual seperti saham biasa di pasar saham. Artinya, perdagangannya terjadi secara terus-menerus di pasar seolah-olah itu adalah saham. Dengan cara ini, investor dapat membeli dan menjual saham kapan saja.
Sebaliknya, ETF terdiri dari semua sekuritas dalam indeks yang diikutinya. Tujuan ETF adalah memberikan imbal hasil yang sama dengan pasar yang mendasarinya setelah mengurangi biaya. Oleh karena itu, jika Anda tertarik untuk berinvestasi dalam ETF, kami merekomendasikan ETF Terbaik untuk Berinvestasi di mana Anda dapat melihat pengembalian terbaik tahun ini.
ETF sering investor manfaatkan untuk memperoleh penghasilan, melakukan spekulasi, dan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga. Selain itu, ETF juga jadi instrumen investasi untuk melindungi nilai investasi atau mengurangi risiko dalam portofolio investor. Berikut ini adalah beberapa jenis ETF yang tersedia di pasar saat ini.
ETF terbagi menjasi dua menurut caranya mereplikasi indeks:
Kelebihan dari jenis produk ini adalah biayanya yang rendah sehingga menjamin keuntungan akhir akan sangat mirip dengan indeks dengan kesalahan pelacakan yang rendah.
Di sisi lain, kekurangannya adalah Anda memiliki perpajakan yang sama dengan saham. Oleh karena itu, tidak ada kemungkinan untuk mentransfer uang dari satu ETF ke ETF lain tanpa dikenakan pajak. Demikian pula, kita juga harus berhati-hati dengan komisi pembelian dan penjualan yang diterapkan oleh broker saat mengontrak ETF.
Di sini kami meninggalkan artikel tentang strategi investasi di ETF.
Manajer terbesar ETF di dunia saat ini adalah Vanguard, Fidelity, iShares, Amundi, DWS Asset Management, dan Lyxor Asset Management. Sebagai catatan, Global X ETF adalah sebuah manajer pionir dalam ETF tematik yang berada di antara 10 penerbit terbaik yang ada saat ini.
ETC (Exchange Traded Commodity) adalah produk yang perdagangannya di bursa saham seperti saham biasa, tetapi harganya mengikuti pergerakan harga komoditas atau indeks komoditas. Dengan menggunakan ETC, investor bisa mendapatkan akses ke pasar komoditas tanpa harus membeli kontrak berjangka atau komoditas fisik. Dengan kata lain, harga saham ETC akan naik atau turun mengikuti fluktuasi harga komoditas yang mendasarinya.
ETC memudahkan investor individu untuk mengakses komoditas tertentu yang biasanya sulit dijangkau. Terutama jika tanpa berinvestasi dalam produk yang lebih kompleks, seperti kontrak berjangka atau opsi. Sementara ETF (Exchange Traded Fund) umumnya berisi kumpulan saham atau komoditas, ETC memungkinkan investor untuk mendapatkan paparan terhadap satu komoditas tertentu saja.
Kinerja ETC terkait dengan salah satu dari dua faktor: harga komoditas spot atau harga kontrak berjangka. Harga komoditas spot adalah harga saat ini untuk pengiriman segera, sedangkan harga kontrak berjangka adalah harga untuk pengiriman pada masa depan.
ETC adalah dana investasi yang manajer investasi kelola dan mengenakan biaya manajemen untuk menutup biaya operasional. Selain itu, ETC biasanya memiliki risiko tinggi karena komoditas, seperti logam atau berbagai jenis energi yang ada memiliki volatilitas tinggi.
Kita dapat menemukan berbagai jenis ETC, yakni:
ETC memiliki kesamaan dengan ETF karena perdagangan keduanya terjadi di pasar yang terorganisir dan beroperasi sepanjang waktu sesi bursa.
Namun, ada perbedaan utama di antara keduanya. ETF adalah dana investasi kolektif yang diperdagangkan, sedangkan ETC adalah produk sekuritisasi. Artinya, ETC bisa terpapar risiko kredit dan risiko pihak ketiga, yang berarti produk ini memiliki risiko tambahan dari pada ETF. Karena itu, kita perlu lebih berhati-hati dalam memilihnya.
Jika Anda tertarik pada komoditas atau bahan mentah, kami merekomendasikan Anda untuk membaca artikel Cara Berinvestasi di Komoditas: Panduan Lengkap Investasi
Kami juga menyarankan artikel tentang berinvestasi dalam emas, sebuah aset sebagai tempat berlindung selama krisis. Di dalamnya membahas ETF terbaik, saham, dan bahkan emas fisik.
ETN (Exchange-traded notes) adalah produk investasi yang juga mengikuti kinerja suatu indeks dan hasil yang dibagikannya berdasarkan performa indeks tersebut. Sama seperti ETF, ETN bisa Anda beli dan jual di bursa saham.
Namun, ETN tidak memiliki aset-aset yang mendasarinya. ETN adalah investasi dalam bentuk utang, mirip dengan obligasi. Ini adalah surat utang tanpa jaminan yang diterbitkan oleh bank.
Seperti halnya obligasi, ETN bisa Anda miliki hingga jatuh tempo atau Anda beli dan jual kapan saja. Jika penerbit (biasanya sebuah bank) bangkrut, investor berisiko kehilangan seluruh investasi mereka. Oleh karena itu, sebelum berinvestasi dalam ETN, penting untuk memeriksa peringkat kredit dari penerbitnya. Jika penerbit mendapat penurunan peringkat kredit, harga ETN kemungkinan akan turun meskipun kinerja indeks yang produk ini ikuti tidak berubah.
Berbeda dengan banyak ETF, ETN tidak membayar dividen atau bunga dari hasil indeks yang mendasarinya kepada para investor. Karena ETN tidak memiliki aset tersebut, maka investor tidak menerima dividen atau bunga. Investor ETN mendapatkan keuntungan saat mereka menjual ETN atau ketika ETN jatuh tempo. Mereka juga dikenakan pajak atas keuntungan jangka panjang yang mereka terima.
ETN, seperti halnya ETF, perdagangannya di pasar secara real-time seperti saham dan mengikuti perilaku indeks. Namun, ETN lebih cocok untuk investasi jangka sangat pendek.
Perbedaan utama antara ETN dan ETF adalah bahwa ETF memiliki portofolio yang terdiri dari komponen indeks, sedangkan portofolio ETN terdiri dari obligasi dan opsi yang mereplikasi aset dasar secara real-time. ETN adalah produk yang paling kompleks di antara ketiganya sehingga kita perlu berhati-hati karena ada banyak risiko yang tidak ada dalam ETF atau ETC.
Mengingat kompleksitas ETN, berikut ini kami akan memberikan rekomendasi dengan fokus pada teknologi blockchain dan cryptocurrency di mana akan dibahas ETP, ETC, dan ETF terbaik untuk berinvestasi dalam Bitcoin.
Ketiga produk ini memiliki fungsi yang mirip, tetapi mereka masing-masing memiliki keunikan yang membuatnya cocok untuk berbagai jenis investor dan strategi investasi yang berbeda.
Sekarang ini, dengan makin banyaknya pertanyaan tentang efektivitas manajemen aktif, produk ini makin banyak peminatnya berkat biaya rendah dan kemudahan dalam membeli. Meskipun produk ini tidak memiliki keuntungan pajak seperti reksa dana dan memerlukan biaya komisi untuk setiap langganan jika Anda berencana untuk berinvestasi secara rutin, produk ini masih menawarkan banyak keuntungan bagi investor.
Kami juga memiliki artikel lain yang membahas tentang ETF yang juga bisa Anda simak.