logo RankiaIndonesia

Ini 3 Jenis Profil Risiko Investasi, Wajib Tahu Ciri-cirinya!

Profil risiko investasi untuk menentukan instrumen yang tepat

Memahami profil risiko investasi menjadi hal yang penting sebelum berinvestasi. Ini karena banyak investor pemula di luar sana yang menginvestasikan uangnya tanpa memedulikan apakah instrumen tersebut sesuai dengan profil risiko mereka.

Anda belum mencapai "kedewasaan berinvestasi" jika masih mengabaikan profil risiko dan cenderung mengikuti apa kata orang lain (FOMO). Padahal, instrumen investasi yang dipilih orang lain terkadang penuh dengan risiko dan sebenarnya belum tentu cocok untuk Anda.

Sebelum berinvestasi, sebaiknya Anda tidak boleh hanya mengikuti tren tanpa melakukan riset mendalam terlebih dahulu. Jika Anda tetap memilih instrumen yang tidak sesuai dengan profil risiko, Anda harus bersiap dengan risiko kerugian yang besar.

Oleh karena itu, sebelum berinvestasi sebaiknya Anda meluangkan waktu 3 hingga 5 menit untuk mengikuti tes profil risiko secara online sehingga dapat menentukan instrumen yang cocok.

Dalam artikel ini kami akan membahasa apa itu profil risiko investasi. Kemudian, kami juga akan memberikan langkah-langkah untuk menentukan profil risiko investasi dengan mudah. Mari kita mulai pembahasannya!

Apa itu Profi Risiko Investasi?

Apa itu profil risiko investasi
Sumber: BCA

Profil risiko adalah gambaran tingkat toleransi seorang investor terhadap risiko kerugian dalam berinvestasi. Sederhananya, hal tersebut bisa kita ibaratkan seperti sifat-sifat manusia. Ada yang pemberani, penakut, bahkan ada juga yang berani namun tetap berhati-hati.

Sama seperti analogi sifat manusia, dalam dunia investasi ada investor yang berani mengambil risiko tinggi demi potensi imbal hasil besar. Kemudian, ada investor yang lebih memilih investasi aman meskipun imbal hasilnya kecil. Bahkan, ada juga profil investor yang seimbang antara risiko dan keuntungan.

Keuntungan mengetahui profil risiko investasi adalah mengetahui bagaimana melakukan manajemen risiko di pasar saham. Tak hanya itu, Anda juga akan lebih mengetahui risiko investasi di instrumen lain seperti valuta asing (forex)

Agar lebih jelas, mari kita melihat pembahasan pada ketiga jenis profil risiko investasi tersebut pada bagian selanjutnya.

Jenis-jenis Profil Risiko Investasi

Berdasarkan toleransi risikonya, ada 3 jenis profil risiko investasi, yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Berikut pembahasan lebih detail dari ketiga profil tersebut:

Konservatif

Profil risiko konservatif adalah profil bagi investor yang tidak bisa menerima risiko ketika nilai investasinya turun. Sehingga, investor dengan profil ini cenderung panik ketika terjadi penurunan nilai portofolio pada investasinya.

Berikut beberapa ciri dan karakteristik yang ada pada profil risiko konservatif:

Tidak cocok untuk instrumen investasi yang penuh risikoInvestor konservatif cenderung menghindari fluktuasi besar karena lebih mengutamakan rasa aman. Mereka biasanya kurang nyaman dengan volatilitas tinggi yang dapat membuat nilai investasi turun drastis.
Cenderung memilih investasi rendah risikoMereka biasanya lebih memilih instrumen seperti deposito, obligasi pemerintah, atau reksa dana pasar uang. Ini karena instrumen tersebut lebih stabil dan memiliki risiko kerugian yang relatif kecil.
Mengutamakan nilai pokok investasi tetap aman dari risiko penurunan nilaiBagi investor konservatif, menjaga modal utama lebih penting daripada mengejar keuntungan besar. Mereka rela memperoleh hasil kecil asalkan dana pokok tetap terjaga
Merasa puas dengan return kecil namun aman Keuntungan yang rendah bukan masalah. Ini karena bagi mereka keamanan lebih berharga.
Tujuan investasi untuk jangka menengah hingga panjangInvestor konservatif biasanya memiliki tujuan seperti dana darurat, biaya pendidikan, atau pembelian aset dalam 1-5 tahun. Sehingga, membutuhkan instrumen yang tidak mudah turun nilainya.
Suka dengan instrumen investasi yang punya pergerakan harga stabilMereka cenderung memilih aset yang nilainya tidak banya berubah agar terhindar dari "guncangan pasar".

Apabila Anda merasa memiliki profil risiko investasi, coba baca artikel kami yang membahas investasi di SBN yang memberikan imbal hasil cukup tinggi dan dibagikan secara bulanan.

Moderat

Investor dengan profil risiko moderat adalah mereka yang berinvestasi dengan sangat hati-hati serta memiliki kesadaran investasi yang tinggi. Mereka sadar bahwa investasi bukan hanya soal keuntungan tapi juga ada risiko kerugian yang dapat terjadi sewaktu-waktu jika salah memilih.

Umumnya, profil risiko moderat merupakan investor yang sudah pernah berinvestasi sebelumnya dan bukan first time investor.

Berikut beberapa karakteristik dari profil risiko moderat:

Memilih instrumen investasi yang sedikit berisikoInvestor moderat mau mencoba instrumen dengan risiko menengah, seperti reksa dana campuran, obligasi korporasi, atau saham blue chip. Ini karena produk-produk tersebut memiliki nilai yang relatif stabil tapi memiliki peluang keuntungan lebih besar daripada instrumen konservatif.
Sudah memahami cara menerapkan manajamen risikoMereka sadar akan diversifikasi portofolio. Misalnya mengombinasikan saham, obligasi, dan reksa dana agar potensi kerugian dari satu instrumen bisa tertutupi keuntungan dari instrumen lainnya.
Berani kehilangan sebagian besar modal investasi tapi tidak seluruhnyaInvestor moderat masih bisa menerima kerugian dalam batas tertentu, namun tetap ingin melindungi sebagian modal utama agar tidak hilang total.
Merasa puas dengan return investasi yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendahMereka mencari imbal hasil yang wajar, misalnya lebih tinggi dari deposito tetapi tidak seagresif investor berprofil risiko tinggi.
Berinvestasi untuk tujuan finansial jangak menengahUmumnya, mereka berinvestasi dengan jangka waktu 3-7 tahun, misalnya untuk biaya pendidikan atau membeli properti. Sehingga, membutuhkan instrumen yang seimbang antara pertumbuhan dan keamanan.
Menerima pergerakan harga yang naik turun, tapi tidak untuk pergerakan harga terlalu ekstrimInvestor masih bisa menerima fluktuasi harga selama tidak menimbulkan kerugian signifikan. Oleh karena itu, mereka lebih nyaman dengan instrumen yang cenderung stabil meskipun tetap ada naik turunnya.
Mengutamakan keseimbangan antara keuntungan dan risiko kerugianBagi investor moderat, strategi terbaik adalah risk-reward-balance. Sehingga, mereka tidak hanya mengejar keuntungan, tapi juga memastikan risiko tetap terkendali.

Salah satu instrumen yang mungkin cocok untuk Anda yang merasa memiliki profil risiko investasi moderat adalah ETF: ETF: Panduan Lengkap Mengenal & Cara Berinvestasi ETF?

Agresif

"Si pemberani" yang tidak takut siapa pun adalah analogi yang cocok untuk menggambarkan siapa investor profil risiko agresif. Ini karena mereka tidak takut mengambil risiko yang sangat besar dalam berinvestasi dan sanggup menerima kehilangan seluruh uangnya. Profil risiko high risik high return memiliki mindset ingin cepat kaya dari investasi.

Berikut beberapa karakteristik dari profil risiko agresif:

Sangat suka berinvestasi dalam instrumen yang sangat berisikoInvestor agresif nyaman masuk ke saham gorengan, kripto, maupun derivatif. Mereka menganggap risiko tinggi sebagai tantangan yang memberikan peluang keuntungan besar.
Mengutamakan return tinggi dalam memilih instrumen investasiOrientasi utamanya adalah profit setinggi mungkin. Sehingga, mereka memilih instrumen dengan potensi keuntungan puluhan hingga ratusan persen sebagai pilihan utama meskipun potensi kerugiannya juga besar.
Paham betul bahwa return tinggi berbanding lurus dengan risikonyaInvestor agresif sadar bahwa semakin tinggi potensi keuntungan, semakin tinggi kemungkinan kehilangan modal. Namun, mereka tetap berani mengambil keputusan tersebut.
Berinvestasi untuk tujuan finansial jangka panjangMereka memiliki tujuan akumulasi kekayaan dalam jumlah besar dengan jangka waktu 10 tahun ke atas. Sehingga, investor agresif percaya volatilitas jangka pendek akan terbayar dengan pertumbuhan signifikan dalam jangka panjang.
Memiliki mental siap rugi besarInvestor agresif sudah siap secara mental jika portofolionya terjun bebas. Mereka menganggap kerugian besar sebagai bagian dari perjalanan menuju keuntungan yang lebih besar.
Mencari instrumen investasi dengan pertumbuhan yang sangat cepatMereka biasanya berinvestasi pada saham teknologi, aset kripto, venture capital, hingga ETF sektor inovasi. Ini karena produk tersebut dapat naik berkali lipat dalam waktu yang relatif singkat.

Baca juga: Jenis-jenis Investor: Apa itu & Siapa Kamu di Dunia Investasi?

Faktor yang dapat Memengaruhi Profil Risiko Investasi

Tidak selamanya profil risiko investasi Anda akan selalu konservatif, moderat, atau agresif. Ini karena ada beberapa faktor yang dapat mengubah profil risiko seseorang dalam berinvestasi. Berikut penjelasannya:

Kondisi Keuangan

Besaran alokasi dana yang Anda sisihkan untuk berinvestasi akan berpengaruh dalam menentukan instrumen yang tepat. Misalnya, jika Anda termasuk investor yang memiliki banyak tanggungan, memilih instrumen investasi yang lebih konservatif merupakan pilihan yang bijak.

👉🏻 Cara Investasi 20 Juta yang Menguntungkan & Aman, yuk simak!

Usia

Selanjutnya, ada faktor usia yang juga memengaruhi Anda dalam memilih instrumen investasi. Jika Anda masih dalam usia produktif dan masih tergolong muda, instrumen yang agresif dengan pertumbuhan yang sangat cepat dapat menjadi jalan pintas untuk menjadi cepat kata. Namun, Anda juga tetap harus memperhitungkan segala risiko dan tidak berspekulasi.

Di sisi lain, jika Anda sudah mendekat usia pensiun, kami menyarankan untuk mengurangi investasi dalam instrumen yang berisiko tinggi dan mulai memindahkan aset pada instrumen yang lebih konservatif. Hal ini juga berguna untuk tujuan jangka pendek.

Kesanggupan Investor Menerima Risiko Investasi

Kemampuan investor dalam menanggung risiko juga turut memengaruhi pilihan instrumen investasi mereka. Seperti yang sudah kami jelaskan pada bagian sebelumnya, ada tiga jenis profil risiko investasi, yaitu konservatif, moderat, hingga agresif. Ketiga jenis profil risiko tersebut menunjukkan kemampuan investor dalam menerima risiko dalam investasi.

Tujuan Keuangan

Setiap instrumen investasi menawarkan keuntungan maksimal dalam jangka waktu yang berbeda-beda. Jangka waktu investasi sendiri terbagi menjadi tiga, yaitu pendek, menengah, dan panjang.

Idealnya, investasi dengan risiko tinggi memberikan keuntungan yang maksimal dalam jangka panjang. Kemudian, investasi dengan risiko rendah cocok untuk tujuan keuangan Anda dalam jangka pendek.

👉Investasi Jangka Panjang, Ini Produk yang Aman dan Menguntungkan

Pengalaman Investor dan Tren Pasar

Investor yang sudah berpengalaman biasanya memiliki pemahaman kuat terkait kondisi pasar terkini. Hal ini sangat membantu investor dalam menentukan arah dan tren investasi, serta tidak menutup kemungkinan untuk melakukan switching dari instrumen rendah risiko ke instrumen berisiko tinggi.

Tentunya, hal tersebut dapat mereka lakukan jika terdapat beberapa sentimen pendukung di pasar dengan tujuan untuk mengejar potensi keuntungan yang lebih tinggi.

👉🏻 Reshuffle Kabinet: Apa Dampak Sri Mulyani Mundur ke IHSG?

Instrumen Investasi yang Sesuai dengan Profil Risiko

Setelah Anda sudah mengetahui 3 jenis profil risiko investasi, berikut beberapa instrumen yang dapat Anda sesuaikan dengan profil Anda:

Instrumen Investasi KonservatifInstrumen Investasi ModeratInstrumen Investasi Agresif
DepositoReksa dana pendapatan tetapSaham
EmasReksa dana dana campuranCryptocurrency
Obligasi pemerintahSaham-saham blue chips (BBRI, BBNI, BBCA, dan BMRI)Komoditas berjangka
Reksa dana pasar uang Obligasi pemerintahReksa dana saham
Obligasi korporasi

👉 Ketahui pengertian instrumen investasi selengkapnya: Apa itu Investasi & Apa Saja Instrumen Investasi?

Mengapa Profil Risiko Investasi Penting?

Setelah Anda mengetahui profil risiko investasi beserta rekomendasi instrumen apa saja yang sesuai, sebaiknya Anda mengikuti saran tersebut. Ini karena beberapa alasan berikut:

Mengambil Keputusan Investasi yang Tepat

Dengan memahami profil risiko investasi, Anda akan terbantu dalam mengambil keputusan investasi dengan tepat, tidak hanya sekadar FOMO yang berujung menimbulkan kerugian karena salah pilih instrumen. Ini karena dengan mengetahui profil risiko, Anda dapat dengan mudah menyeleksi rekomendasi instrumen yang paling sesuai.

Mempercepat Mencapai Tujuan Finansial

Pada dasarnya, berinvestasi merupakan cara terbaik untuk membuat Anda lebih cepat mencapai tujuan finansial daripada hanya menabung uang di rekening bank dengan bunga yang sangat kecil. Namun, hal tersebut juga harus didukung dengan pemilihan instrumen investasi yang tepat sehingga dapat menjalankan strategi investasi sesuai dengan tujuan finansial Anda.

Dalam hal ini, return investasi yang tinggi juga membutuhkan waktu yang lebih lama sehingga hasilnya lebih besar. Sehingga, penting untuk menyesuaikan investasi dengan tujuan finansial agar modal terus bertumbuh dan siap Anda panen ketika membutuhkannya.

Membuat Investor Lebih Realistis

Adanya profil risiko investasi membuat investor menjadi lebih realistis dalam mengharapkan keuntungan dan lebih menghargai proses pertumbuhan nilai investasi. Untuk mendapatkan return investasi yang besar, investor tentu perlu bersabar hingga bertahun-tahun dan tidak perlu panik jika dalam jangka pendek pergerakan nilai investasi terus mengalami fluktuasi.

Mengetahui Alokasi Aset

Di beberapa aplikasi investasi resmi OJK seperti Bibit, menyediakan fitur Robo Advisor dan tes profil risiko untuk mengetahui jenis profil risiko Anda. Hal ini penting untuk menentukan alokasi aset sesuai dengan jenis profil risiko investasi Anda.

Contoh Profil Risiko Investasi

Pada tabel di bawah ini, kami akan memberikan contoh profil risiko investasi beserta dengan tujuan keuangan dan instrumen yang cocok.

KonservatifIbu Ani berusia 50 tahun dan sebentar lagi akan pensiunPersiapan pensiun dalam 5 tahun ke depanDeposito, Obligasi Pemerintah, atau RDPU
ModeratBudi berusia 25 tahun dan bekerja sebagai karyawanBerencana akan melakukan DP KPR dalam 7 tahun ke depanReksa Dana Campuran, Reksa Dana Pendapatan Tetap, atau Saham Bluechip
AgresifAndi berusia 30 tahun, masih berstatus singleMenghimpun kekayaan jangka panjangSaham, Reksa Dana Saham, Kripto, atau Komoditas Berjangka.

Cara Menentukan Profil Risiko Investasi Sendiri

Jika sampai saat ini masih kebingungan apakah Anda termasuk dalam profil konservatif, moderat atau agresif, dapat melakukan tes untuk mengetahuinya. Anda dapa dengan mudah melakukan tes profil risiko online yang tersedia di beberapa aplikasi investasi maupun situs keuangan di internet.

Berikut beberapa alternatif yang dapat Anda gunakan untuk melakukan tes profil risiko investasi beserta penjelasannya:

Melalui Situs Keuangan

Salah satu situs keuangan yang kami rekomendasikan dan menyediakan tes profil risiko online adalah situs BCA.co.id. Anda dapat melakukan tes profil risiko di situs BCA dengan mengikuti beberapa langkah berikut:

  • Buka situs https://www.bca.co.id/id/Individu/produk/Investasi-dan-Asuransi/Profil-Resiko-Investasi di browser Anda.
cara menentukan risk profile dalam investasi
  • Lakukan pengisian kuesioner yang telah tersedia. Kuesioner ini terdiri dari 5 pertanyaan.
  • Anda bisa menjawab setiap pertanyaan dengan benar agar tidak terdapat keliruan hasil profil risiko investasi yang diperoleh.
  • Hanya dalam waktu 3-5 menit, Anda sudah bisa mengetahui apakah termasuk profil risiko konservatif, moderat, atau agresif.
tes risk profile secara online
  • Pada hasil screening profil risiko, terdapat karakteristik investasi yang paling seusai dengan profil risiko Anda.

Melalui Aplikasi Investasi

Selain melalui situs keuangan seperti BCA.co.id, Anda juga bisa melakukan tes profil risiko melalui aplikasi saham terbaik di Indonesia seperti Ajaib. Namun, pastikan Anda sudah memiliki akun di Ajaib terlebih dahulu:

  • Login ke akun aplikasi Ajaib Anda.
  • Masuk ke halaman profil.
tes risk profile di Ajaib
  • Pilih Profil Kamu.
  • Pilih Cari Tahu Profil Investor.
  • Isi seluruh kuesioner tes profil risiko yang tersedia.
tes profil risiko di ajaib
  • Berdasarkan seluruh jawaban yang sudah diisi, Anda akan mengetahui jenis profil risiko dan 3 rekomendasi alokasi aset sesuai dengan profil risiko Anda.

Apakah Investor Konservatif Boleh Investasi Saham? Ini Pendapat Kami!

Dalam membangun portofolio investasi, sebenarnya tidak ada larangan bagi investor konservatif untuk berinvestasi pada saham (yang termasuk ke dalam instrumen berisiko). Namun, kami tidak menyarankan investor dengan profil risiko konservatif berinvestasi saham dalam jumlah yang besar.

👉 Anda bisa mempelajari bagaimana cara mengelola portofolio investasi yang baik di artikel berikut: Portofolio Investasi: Cara Mengelola, Jenis, dan Contohnya

Dengan bantuan robo advisor, Investor bisa menjadi lebih mudah dalam melakukan diversifikasi portofolio. Cara kerja Robo Advisor dalam merekomendasikan produk investasi dan alokasi aset investor umumnya melibatkan 5 proses yang meliputi tahapan, yaitu:

  1. Pemilihan aset.
  2. Penentuan portofolio investor.
  3. Alokasi aset.
  4. Pemantauan aset dan rebalancing.
  5. Meninjau kinerja portofolio secara berkala.

👉 Cari tahu penjelasan Robo Advisor selengkapnya: Robo Advisor: Apa itu, jenis & cara kerjanya

Namun, degan adanya fitur Robo Advisor bukan berarti Anda tidak perlu lagi menganalisa suatu instrumen sebelum berinvestasi di dalamnya. Oleh karena itu, investor tetap harus mempelajari analisa fundamental dan analisa teknikal untuk mendapatkan strategi investasi yang lebih baik atau berkonsultasi langsung dengan ahli keuangan jika dirasa perlu.

Ini karena fitur tersebut tetap memiliki kekurangan dan keterbatasan terkait pilihan investasi. Selain itu, fitur robo advisor terkadang kurang up to date dengan perkembangan pasar terkini.

Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ) - Profil Risiko Investasi

Iklan
Artikel terkait