logo RankiaIndonesia

Begini lo Kinerja, Prospek & Cara Beli Saham BBNI!

Saham BBNI menarik karena fundamental kuat dan masuk indeks utama. Artikel ini membahas kinerja, prospek, dan cara beli saham BBNI.
Simak prospek, kinerja dan cara beli saham BBNI di sini!

Saham BBNI adalah salah satu saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang cukup menarik untuk Anda lirik. Terutama karena saham BBNI masuk dalam daftar anggota indeks utama Indonesia yaitu IDX30 dan LQ45.

Bahkan BEI juga memasukkan BBNI ke indeks IDX Growth 30 yang menandakan saham ini punya tren pertumbuhan harga saham sejalan dengan pendapatan dan laba bersihnya, fundamental yang bagus dan likuiditas yang tinggi.

Dalam artikel ini, kami akan membahas kinerja, prospek, dan bagaimana cara beli saham BBNI. Mari kita mulai dengan membahas saham BBNI ini saham apa sih?

👉🏻 Investasi di IDX30 & LQ45: Kinerja & Risiko

Apa itu saham BBNI?

BBNI adalah ticker alias kode saham perusahaan PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk (BBNI). Bank milik negara ini ternyata memiliki perjalanan yang cukup panjang, bahkan sempat menjadi bank sentral Indonesia. Adapun Bank Negara Indonesia berdiri pada 5 Juli 1946.

Tahun penting perjalanan BBNI

  • 1946: PT Bank Negara Indonesia (Persero) adalah bank pertama milik negara yang berfungsi sebagai bank sentral dan bank umum
  • 1950: berubah menjadi bank pembangunan yang mendapatkan hak sebagai bank devisa.
  • 1955: menjadi bank umum dan membuka cabang pertama di luar negeri yaitu di Singapura.
  • 1960: memperkenalkan layanan Bank Terapung dan Bank Keliling yang mempermudah layanan perekonomian untuk masyarakat.
  • 1968: resmi menggunakan nama Bank Negara Indonesia 1946 yang memiliki tugas memperbaiki ekonomo rakyat Indonesia dan membangun ekonomi nasionakl dengan memberdayakan berbagai sektor industri di Indonesia.
  • 1989: meluncurkan logo baru berupa bahtera berlayar di tengah samudera.
  • 1992: Bentuk hukum BNI menjadi PT (Persero).
  • 1996: menawarkan saham perdananya dan mencatatkan saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
  • 1997-1999: Kinerja finansial BNI terdampak oleh krisis moneter yang melanda Asia dan Indonesia. Kemudian pada tahun 1999 BNI memperolah tambahan modal dari Pemerintah melalui program Rekapitalisasi Perbankan.
  • 2004: meluncurkan logo dan identitas baru.
  • 2007: menerbitkan saham baru yang tercatat di Bursa Efek Jakarta & Surabaya bersamaan dengan program divestasi saham pemerintah. Kepemilikan publik menjad 23,64%.
  • 2009: Pemegang saham BNI menyetujui memisahkan unit usaha syariah menjadi entitas bisnis yang independen.
  • 2010: melakukan Right Issue sehingga kepemilikan publik meningkat menjadi 40%.
  • 2012: Menerbitkan Global Bond melalui kantor cabang London senilai US$ 500 juta, yang terdaftar di Bursa Efek Singapura.
  • 2013: BNI melakukan kemitraan strategis dengan Sumitomo Life Insurance Company, yang membeli saham baru yang diterbitkan PT BNI Life Insurance senilai Rp 4,2 triliun.
  • 2014: BNI pertama kalinya mencatatkan laba bersih double digit yaitu Rp 10,8 triliun.
  • 2016: BNI kembali mencatatkan laba double digit yaitu Rp 11,4 triiun dengan coverage ratio 146% dan CAR sebesar 19,4%
  • 2017: BNI menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I BNI Tahap I Tahun 2017 senilai Rp 3 triliun, tenor 5 tahun dan kupon 8%.
  • 2018: BNI menerbitkan Medium Term Notes (MTN) Subordinasi I 2018 dengan nilai Rp 100 miliar, jangka waktu 5 tahun dan tingkat bunga 8%.

Kenapa saham BBNI menarik?

Saham BBNI menarik untuk Anda lirik karena fundamental bank ini yang cukup kuat. Selain itu, BBNI masuk dalam kategori bank KBMI 4 dengan permodalan inti yang besar. Namun untuk lebih detilnya, mari kita simak kinerja keuangan, analisa teknikal hingga valuasi saham yang ada di IDX: BBNI untuk membantu Anda membuat keputusan investasi yang lebih bijak!

👉🏻 Bagaimana menilai perusahaan berdasarkan Analisis Fundamental?

Kinerja keuangan BBNI

BNI mencatatkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 19,51 triliun rupiah, naik 2,31% secara tahunan. Sementara itu pendapatan asuransi dan hasil investasi bersih tercatat sebesar Rp 343,73 miliar dan pendapatan operasional lainnya sebesar Rp 10,26 triliun. 

Dari catatan pendapatan tersebut, BNI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 10,17 triliun. Namun laba tersebut mengalami penurunan 5,47% dari periode yang sama di tahun lalu. Terutama karena kenaikan beban operasional lainnya seperti gaji, beban administrasi dan beban promosi. 

Kinerja BBNI di semester I-2025 ini didukung oleh tiga pilar yaitu transformasi digital, penguatan dukungan UMKM dan diversifikasi portofolio kredit. 

20202021202220232024Q2-2025
Pendapatan bunga bersihRp 52,14 triliunRp 49,69 triliunRp 54,66 triliunRp 61,47 triliunRp 66,58 triliunRp 16,9 triliun
Beban bungaRp 18,1 triliunRp 11,72 triliunRp 13,34 triliunRp 20,2 triliunRp 31,12 triliunRp 7,2 triliun
Laba bersihRp 3,28 triliunRp 10,9 triliunRp 18,31 triliunRp 21 triliunRp 21,66 triliunRp 4,75 triliun
Total asetRp 891,34 triliunRp 964,84 triliunRp 1.029,84 triliunRp 1.086,66 triliunRp 1.129,81 triliunRp 1.021,65 triliun
Total liabilitasRp 746,23 triliunRp 838,32 triliunRp 889,64 triliunRp 931,93 triliunRp 962,62 triliunRp 1.036,46 triliun
Total ekuitasRp 112,87 triliunRp 126,52 triliunRp 140,2 triliunRp 154,73 triliunRp 167,19 triliunRp 165,19 triliun

👉🏻 Bagaimana menilai perusahaan berdasarkan Analisis Fundamental?

Capaian bisnis BBNI: rasio-rasio keuangan

Manajemen BBNI mengungkapkan pertumbuhan dana current account saving account (CASA) masih cukup solid. Pada semester I-2025, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai 16,5% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 900 triliun. Pertumbuhan DPK BBNI didukung oleh peningkatan dana murah atau CASA yang naik 18,7% yoy menjadi Rp 647,6 triliun. 

Sementara itu rekening giro dan tabungan masing-masing naik 25,1% yoy dan 10,5% yoy, yang mendorong peningkatan rasio CASA menjadi 72% dan 70,7%. Kondisi ini menunjukkan likuiditas yang kuat dan adanya efisiensi struktur pendanaan. 

Aplikasi Wondr by BNI yang diluncurkan pada Juli 2024 juga mencatatkan pertumbuhan pengguna menjadi 8,6 juta pengguna dengan volume transaksi yang naik 86% yoy. Sementara itu BNIdirect untuk UMKM mengalami kenaikan nilai transaksi 31,1% yoy menjadi Rp 5.246 triliun. 

BNI juga menyalurkan kredit sebesar Rp 778,7 triliun yang tumbuh 7,1% secara tahunan di semester satu ini. Penyaluran untuk korporasi naik 10,4% yoy menjadi Rp 435,8 triliun dan kredit konsumsi (pinjaman pribadi dan KPR) naik 10,7% yoy menjadi Rp 147 triliun. 

Adapun non-performing loan (NPL) BBNI tercatat turun menjadi 1,9% dengan loan at risk (LAR) 11%. Sehingga cost of credit tercatat bisa ditekan ke level 1%. Sementara itu rasio permodalan (CAR) mencapai 21,1% dan LDR tercatat di 86,2%.

Secara keseluruhan, BBNI menunjukkan fundamental yang solid dan efisien dengan melihat pertumbuhan DPK dan CASA yang tinggi, penurunan NPL dan modal serta likuiditas yang kuat. Hal ini juga didukung oleh digital channel yang menunjukkan perkembangan sehingga bisa memperluas basis nasabah dan efisiensi operasional. 

Meski laba bersih sempat mengalami penurunan, BBNI menunjukkan prospek yang masih positif berkat kualitas aset yang membaik, efisiensi pendanaan dan adanya pertumbuhan digital serta kredit konsumsi. 

Analisa teknikal saham BBNI

analisis teknikal MA 50 dan MA 200 saham BBNI

Dari grafik saham BBNI year-to-date  di atas, kita bisa melihat pergerakan indikator SMA 50 (garis biru) dan SMA 200 (garis merah) untuk analisis tren. SMA 50 berada di bawah SMA 200 menunjukkan death cross yang merupakan sinyal tren jangka menengah-panjang masih bearish. 

Selain itu, harga saham BBNI saat ini juga berada di bawah kedua garis MA yang artinya tekanan jual masih besar. Selain itu investor besar juga belum terlihat masuk secara agresif. Dengan jarak MA 50 dan MA 200 yang lebar ini menunjukkan momentum penurunan yang masih berlanjut. Namun mulai melambat sejak Oktober 2025 ini. 

Jika kita lihat harga saham BBNI saat ini dengan menggunakan garis MACD, pergerakannya masih di bawah signal line dan di bawah level 0. Ini menunjukkan tren penurunan mash akan dominan terjadi meski mulai menunjukkan pelemahan. 

Kalau kita lihat momentumnya, RSI berada di level 35,64 di bawah level netral dan mendekati area oversold. Artinya, tekanan jual sudah cukup besar namun belum ada sinyal kuat pembalikan harga. Dengan pergerakan RSI yang sideways maka ada potensi rebound kecil tapi belum konfirmasi uptrend. 

Dari volumenya, kita juga bisa melihat relatif stabil dengan sedikit peningkatan di area Rp 3.800 - Rp 3.850. Ini memberikan sinyal bahwa minat akumulasi masih tipis sehingga belum cukup kuat untuk pembalikan tren pasar. 

Sehingga saham BBNI saat ini masih dalam fase bearish untuk jangka menengah hingga panjang. Namun tekanan jual mulai berkurang, dengan peluang rebound jangka pendek dengan target Rp 3.900 - Rp 3.950. Untuk bisa kembali uptrend saham BBNI perlu menembus resistance di atas SMA 50 dan MACD harus menyilang ke atas signal line. 

Bagi trader jangka pendek, Anda bisa mempertimbangkan spekulasi buy. Sementara investor jangka menengah-panjang perlu menunggu konfirmasi reversal harga di atas MA 50 dan MACD positif sebelum menambah posisi. 

👉🏻 Teknik Esensial untuk Analisis Teknikal Trading

Valuasi saham BBNI

Untuk menilai valuasi saham BBNI mahal atau murah, kami menggunakan Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV). Adapun saat ini PER BBNI: 7,31, artinya harga saham BBNI saat ini tujuh kali lebih mahal dari laba perusahaan. Sementara itu PBV sebesar 0,95 kali menandakan harga BBNI lebih mahal satu kali.

Lalu apakah harga saham BBNI sudah mahal atau masih murah? Mari kita bandingkan dengan segmen bank BUKU IV lainnya:

SahamPERPBV
BBRI9,91,79
BBCA17,255,04
BMRI7,491,51
BBNI7,310,95

Dari data di atas, valuasi BBNI tercatat lebih rendah dibandingkan bank KBMI IV alias BUKU IV lainnya. Sehingga dari segi valuasi maka BBNI masih terhitung murah.

Berdasarkan PER historis, BBNI punya mean forward price earning tiga tahun 7,65 dan dalam lima tahun sebesar 7,81. Dengan PER saat ini 7,31 di bawah rata-rata maka saham BBNI undervalued. Menunjukkan investor lebih konservatif terhadap prospek laba ke depan namun ada potensi re-rating jika fundamental meningkat. Selain itu, jika BBNI bisa kembali ke PER 7,5 hingga 8 kali maka ada potensi kenaikan harga sekitar 20-25%.

👉🏻 Pahami Earnings per Share (EPS)

Info kapan BBNI stock split?

BBNI melakukan stock split alias pemecahan saham dengan rasio 1:2 pada 6 Oktober 2023 tahun lalu. Dengan rasio tersebut, maka setiap pemegang 1 lembar saham BNI bisa mendapatkan 2 lembar saham hasil pemecahan.

Sebelum melakukan stock split harga saham BBNI tercatat sekitar Rp 10.375. Kemudian setelah stock split harga BBNI menjadi Rp 5.200. Hingga saat ini, BBNI belum mengumumkan kembali rencana mereka untuk melakukan stock split.

Kapan BBNI bagi dividen?

BBNI biasanya membagikan dividen tahunan pada bulan Maret-Juni, satu kali dalam satu tahun. Informasi rencana bagi dividen bisa Anda dapatkan melalui keterbukaan informasi di situs resmi Bursa Efek Indonesia. BBNI rutin membagikan dividen sejak tahun 2002 yang menarik untuk Anda yang mengincar keuntungan dari dividen. Lalu kapan BBNI bagi dividen 2024? Untuk tahun buku tersebut BBNI akan membagikan dividen pada kuartal I tahun 2025.

TahunDividenImbal hasil (yield)
2024Rp 280,54,56%
2023Rp 392,784,13%
2022Rp 146,31,81%
2021Rp 44,020,76%
2020Rp 206,242,94%

👉🏻 Bagaimana Cara Menerima Dividen Bulanan?

Cara beli saham BBNI

Cara beli saham BBNI bisa Anda lakukan secara online maupun offline. Berikut panduannya!

Informasi penting yang perlu Anda ketahui sebelum beli saham

Sebelum mulai berinvestasi, terdapat beberapa hal yang perlu Anda pahami. Berikut merupakan hal-hal yang perlu investor pahami terutama pada investor pemula sebelum mulai berinvestasi:

  • Pemilihan BrokerMelakukan pemilihan broker maupun sekuritas merupakan langkah awal yang perlu Anda lakukan ketika akan memulai investasi. Penting bagi Anda untuk memilih broker yang sudah terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Yang mana Rankia bisa membantu anda untuk memilih broker terbaik
  • Membuka Rekening Saham: Agar dapat melakukan transaksi, Anda diwajibkan untuk memiliki rekening saham. Broker saham online biasanya telah menyediakan fasilitas pembukaan rekenigng secara online.
  • Membuka Rekening Dana Nasabah (RDN): Rekening ini merupakan rekening yang berguna untuk menyimpan dana yang berkaitan dengan jual beli saham pada pasar. Pada broker online, Anda dapat dengan mudah membuka RDN.
  • Melakukan Setoran Dana: Anda dapat melakukan setoran dana ketika sudah memiliki rekening saham. Setoran ini dapat dilakukan pada RDN. Untuk jumlah minimal deposit, bergantung pada masing-masing broker yang Anda gunakan.
  • Melakukan Transaksi: Untuk bertransaksi saham, jumlah minimal yang harus Anda perdagangkan adalah 1 lot atau 100 lembar saham. Pertama-tama, lakukan pemilihan saham yang akan Anda investasikan kemudian masukkan jumlah lot serta jangan lupa untuk melakukan konfirmasi.
  • Waktu perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI): Jam perdagangan bursa saham di BEI mulai dari hari Senin-Jumat pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Untuk rincian jam perdagangan BEI selengkapnya, Anda bisa baca di sini (Bursa Efek Indonesia).
  • Jenis order: Secara umum, ada dua jenis order yang ditawarkan di aplikasi investasi saham yaitu market order dan limit order. Market order adalah transaksi pembelian atau penjualan saham langsung di pasar, sementara limit order adalah transaksi pembelian atau penjualan saham mengikuti harga yang sudah ditetapkan

👉🏻 Rekomendasi 10 Sekuritas Fee Termurah bagi Investor Pemula

Cara beli saham BBNI secara online

Cara membeli saham BNI sangatlah mudah karena Anda bisa melakukannya secara online melalui aplikasi investasi saham resmi yang telah terdaftar pada BEI atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Di bawah ini, kami akan memberikan contoh langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan pendaftaran dan membeli BBNI melalui aplikasi IPOT.

Registrasi akun melalui IPOT

  1. Download aplikasi IPOT di Android atau iOS serta siapkan KTP, buku rekening atas nama Anda dan NPWP jika punya.
  2. Buka aplikasi IPOT kemudian pilih Registration
  3. Masukkan email dan nomor ponsel yang aktif. Pastikan bisa menerima telepon, SMS, email atau whatsapp.
  4. Lakukan konfirmasi email yang sudah Anda daftarkan.
  5. Isi kode OTP yang dikirim melalui SMS.
  6. Masukkan data rekening bank atas nama pribadi Anda.
  7. Foto KTP, isi dan ceklis seluruh data. Pastikan data sesuai dengan KTP.
  8. Foto selfie sambil memegang e-KTP Anda pastikan wajah terlihat jelas.
  9. Buat tandatangan virtual pada aplikasi.
  10. Kemudian rekam video wajah Anda sambil membaca kalimat yang ada di layar.
  11. Isi asal dana investasi Anda. Misalkan Anda merupakan karyawan maka isi asal dana yaitu Gaji.
  12. Isi nama perusahaan tempat kerja, bidang usaha dan nomor telepon perusahaan
  13. Isi alamat perusahaan dengan lengkap
  14. Isi penghasilan per tahun dan NPWP, pilih alamat surat menyurat.
  15. Buat user name, password dan PIN.
  16. Klik lembar pernyataan nasabah khusus Bank BCA atau Bank Permata
  17. Klik ketentuan rekening Tapres, kemudian klik Ya untuk membuka rekening efek.
  18. Registrasi selesai. Anda akan segera mendapatkan email yang berisi nomor identitas investor (Single Investor Identification/SID) Anda, nomor rekening dana nasabah (RDN), dan Sub Rekening Efek (SRE) untuk keperluan transaksi efek.

Ini cara beli saham BBNI di IPOT

  1. Buka aplikasi IPOT, kemudian pilih Saham Easy
  2. Kemudian pilih ikon search untuk mencari saham BBNI
  3. Setelah memilih sahamnya, Anda bisa klik EZ Buy jika ingin membelinya langsung dengan harga yang sudah disesuaikan dengan harga pasar saat itu atau Anda bisa memilih harga . Masukkan jumlah lot yang diinginkan. Minimal pembelian saham yaitu sebanyak 1 lot atau setara 100 lembar saham.
  4. Kemudian swipe to buy
  5. Setelah itu silakan scroll ke bawah untuk melihat order status Anda

👉🏻 Review IPOT: Kelebihan hingga Cara Menggunakannya!

Begini cara beli saham BBNI secara offline

Selain membeli BBNI secara online di atas, terdapat cara lain yang dapat Anda gunakan yaitu secara offline. Untuk dapat melakukan pembelian secara offline, Anda harus berkunjung ke kantor cabang sekuritas di dekat rumah Anda.

Lakukan pembuatan Rekening Dana Nasabah (RDN) ketika Anda datang ke kantor sekuritas tersebut. Kemudian, lakukan penyetoran dana melalui sekuritas untuk membeli saham BNI, baik secara langsung maupun melalui telepon. Pastikan saldo RDN Anda cukup untuk membeli batas minimal pembelian BBNI yaitu sebanyak 1 lot. Apabila saat ini nilai sahamnya Rp 4.900 , maka setidaknya Anda menyetorkan dana sebesar Rp 490.000 agar dapat membelinya.

Strategi investasi jangka panjang di saham BBNI

Ketika akan melakukan investasi jangka panjang, Anda dapat berfokus ke beberapa hal, yaitu:

  • Berfokus pada dividen: Hal ini sangat sesuai bagi investor yang mencari penghasilan pasif serta stablitas jangka panjang. Harus diingat bahwa saham BBNI memiliki rekam jejak pembayaran yang konsisten setiap tahunnya.
  • Buy and Hold: Strategi ini juga kami rekmondasikan melihat nilai saham BCA yang terus bertumbuh. Meski dalam 5 tahun terakhir, saham BBNI masih mengalami tekanan jual.

Strategi investasi jangka pendek di BBNI

Bukan hal yang mustahil ketika Anda juga berinvestasi pada saham BNI dalam jangka waktu yang pendek. Ketika ingin berinvestasi jangka pendek pada saham tersebut, Anda dapat menggunakan analisis teknikal seperti menggunakan indikator moving averagesRSI (Relative Strength Index), dan volume perdagangan. Hal tersebut dapat Anda lakukan untuk melihat peluang trading jangka pendek.

Selain itu, Anda juga dapat melakukan swing trading, yaitu dengan membeli ketika harga saham sedang rendah lalu menjualnya ketika harga sama mengalami kenaikan dalam beberapa hari atau minggu. Strategi jangka pendek lainnya adalah dengan melakukan day trading dengan memanfaatkan fluktuasi harga saham dalam satu hari perdagangan. Untuk melakukannya, Anda dapat menggunakan candlestick, level support dan resistance, dan pola harga agar dapat menentukan pengambilan keputusan trading secara cepat.

👉🏻 Trump Trade: 5 Saham AS yang Menarik Imbas Kemenangan Donald Trump

👉🏻 Cara Investasi di Bursa Saham, Modal Kecil dari Rumah

Kelebihan dan kekurangan investasi di saham BBNI

KelebihanKekurangan
✅ Memiliki modal inti yang kuat ❌ Harga saham cukup fluktuatif
✅ Memiliki kinerja keuangan yang solid dengan tetap mempertahankan pertumbuhan lababrand image tidak sekuat BBCA
✅ Rutin membagikan dividen❌ Merupakan bank milik pemerintah yang akan mudah terdampak jika ada pembangunan yang dilakukan oleh perusahaan BUMN lainnya yang menggunakan fasilitas pinjaman dari BBNI
✅ Harga saham yang murah dari pada bank di kategori yang sama (BUKU/BKMI IV)

Berinvestasi saham BNI menjadi hal yang menarik untuk menambah portofolio Anda. Dengan pertumbuhan kinerja keuangan yang stabil serta pembagian dividen yang konsisten, menjadikan saham ini diincar oleh banyak investor terutama investor pemula.

Bagi Anda yang tertarik untuk membeli saham tersebut, Anda dapat memperolehnya melaui broker online maupun melalui sekuritas. BNI juga merupakan saham 'gorengan' yang harganya mudah jatuh dan membuat investor terjebak.

Kami merekemondasikan untuk berinvestasi jangka panjang pada saham tersebut. Untuk membeli 1 lot dari saham BNI, Anda juga membutuhkan modal hanya Rp 500.000 yang cocok untuk strategi DCA.

Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)

Iklan
Artikel terkait