Bursa

Anda perlu tahu apa itu investasi jika ingin mencapai kebebasan finansial. Berinvestasi tidak hanya berlaku bagi orang kaya karena siapa saja dapat melakukan hal tersebut. Bahkan, jika masih memiliki penghasilan UMR atau modal kecil, Anda tetap dapat melakukannya.
Banyak orang masih berpikir bahwa investasi adalah hal yang rumit dan membutuhkan modal besar. Faktanya, saat ini sudah banyak pilihan produk investasi yang aman dan ramah di kantong. Anda sudah dapat memiliki aset yang dapat berkembang nilainya mulai dari Rp 10.000.
Oleh karena itu, dalam artikel ini kami akan membahas apa itu investasi. Kemudian, kami juga akan memberikan daftar risiko dan keuntungan dalam berinvestasi beserta produk investasi apa saja yang tersedia di Indonesia. Yuk, simak untuk tahu lebih jelas!
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pengertian investasi adalah kegiatan penanaman modal, biasanya dalam bentuk uang atau aset dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Sedangkan menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), investasi adalah kegiatan membeli instrumen keuangan (saham, obligasi, atau reksa dana) dengan tujuan memperoleh imbal hasil dalam jangka waktu tertentu.
Jika kita simpulkan, investasi adalah cara mengelola uang agar nilainya berkembang dari waktu ke waktu. Misalnya, Anda menempatkan uang pada suatu instrumen agar dapat memberikan imbal hasil lebih banyak di masa depan. Sehingga, Anda tidak hanya menyimpan uang, tapi membuat uang "bekerja" untuk Anda.
Ada dua jenis investasi yang dapat kita perhatikan jika melihat jangka waktunya, yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Berikut kami akan memberikan penjelasannya:
Investasi jangka pendek biasanya berlangsung dalam jangka waktu di bawah 1 tahun. Jenis ini cocok bagi investor yang ingin mendapatkan hasil yang cepat namun siap untuk menghadapi risiko yang lebih tinggi. Contoh kegiatan yang termasuk ke dalam jenis ini yaitu membeli deposito, reksa dana pasar uang, maupun melakukan jual beli saham harian (trading).

Di sisi lain, investasi jangka panjang berlangsung lebih dari 3 tahun, bahkan bisa puluhan tahun. Jenis ini memiliki tujuan utama membangun kekayaan secara bertahap dan stabil, misalnya membeli rumah atau mempersiapkan dana pensiun. Investor jangka panjang biasanya berinvestasi dengan cara membeli saham, reksa dana saham, emas, atau obligasi pemerintah.
Lalu pertanyaan selanjutnya, apa itu tabungan dan apa perbedaan menabung dengan investasi?
Setelah kita mengetahui pengertian investasi beserta jenis-jenisnya, selanjutnya kita kan melihat perbedaan antara investasi, menabung, dan spekulasi. Anda perlu memahami ketiga hal tersebut sehingga tidak keliru jika ingin berinvestasi.
Berikut perbedaan dari ketiganya yang sudah kami rangkum dalam tabel di bawah ini:
| Tujuan | Mengembangkan kekayaan dalam jangka menengah hingga panjang. | Menyimpan uang untuk keperluan darurat atau kebutuhan jangka pendek. | Mendapatkan keuntungan yang besar dalam waktu singkat. | ||||
| Risiko | Terdapat risiko fluktuasi pasar, namun Anda dapat mengelolanya dengan strategi yang tepat. | Sangat rendah, apalagi jika Anda menyimpan uang di bank. | Memiliki risiko yang sangat tinggi, sehingga dapat memberikan keuntungan besar atau kerugian total. | ||||
| Imbal Hasil | Potensi imbal hasilnya lebih tinggi daripada hanya menabung. Namun, hal tersebut tergantung pada produk yang akan Anda pilih. | Bersifat kecil dan tetap. Imbal hasil yang Anda peroleh saat menabung di bank biasanya berasal dari bunga tabungan. | Berpotensi memberikan imbal hasil yang sangat tinggi namun bersifat tidak pasti. |
| Aspek | Investasi | Menabung | Spekulasi |
|---|---|---|---|
| Tujuan | Mengembangkan kekayaan dalam jangka menengah hingga panjang. | Menyimpan uang untuk keperluan darurat atau kebutuhan jangka pendek. | Mendapatkan keuntungan yang besar dalam waktu singkat. |
| Risiko | Terdapat risiko fluktuasi pasar, namun Anda dapat mengelolanya dengan strategi yang tepat. | Sangat rendah, apalagi jika Anda menyimpan uang di bank. | Memiliki risiko yang sangat tinggi, sehingga dapat memberikan keuntungan besar atau kerugian total. |
| Imbal Hasil | Potensi imbal hasilnya lebih tinggi daripada hanya menabung. Namun, hal tersebut tergantung pada produk yang akan Anda pilih. | Bersifat kecil dan tetap. Imbal hasil yang Anda peroleh saat menabung di bank biasanya berasal dari bunga tabungan. | Berpotensi memberikan imbal hasil yang sangat tinggi namun bersifat tidak pasti. |
Dengan kata lain, jika Anda menginginkan pertumbuhan aset yang stabil, berinvestasi menjadi pilihan yang bijak. Sedangkan, jika ingin mengumpulkan dana untuk keadaan darurat atau tujuan jangka pendek, Anda dapat mempertimbangkan untuk menabung. Namun, ketika Anda ingin mengejar keuntungan besar tanpa perhitungan matang, hal tersebut sudah termasuk ke dalam spekulasi dan bukanlah strategi keuangan yang sehat.
Selanjutnya, kita akan melihat apa saja yang menjadi risiko dan keuntungan dalam berinvestasi. Berikut daftarnya pada tabel di bawah ini:
| ❌ Risiko pasar saat kondisi pasar sedang turun (misalnya IHSG jatuh) dapat menyebabkan nilai investasi Anda menurun. | ✅ Imbal hasil investasi yang lebih tinggi daripada bunga tabungan, membuat Anda dapat melawan inflasi. Ini karena daya beli uang tidak mengalami penurunan. | ||
| ❌Adanya risiko likuiditas yang membuat sulit untuk menjual aset dengan cepat tanpa ada potongan harga. Hal ini sering terjadi saat pasar sedang lesu. | ✅Anda juga dapat memperoleh pendapatan pasif karena beberapa jenis produk seperti saham atau obligasi memberikan dividen atau kopun secara rutin. | ||
| ❌ Jika berinvestasi obligasi, ada risiko kredit yang muncul ketika penerbit gagal bayar. Sehingga, dapat menyebabkan Anda kehilangan dana pokok. | ✅ Nilai aset dapat naik seiring berjalannya waktu. Ini karena harga saham atau nilai reksa dana yang mengalami apresiasi. | ||
| ❌Risiko inflasi yang dapat timbul karena tingkat inflasi lebih tingi daripada imbal hasil. Sehingga, daya beli uang Anda tetap menurun. | ✅Dengan berinvestasi, anda dapat mendiversifikasi aset ke berbagai instrumen sehingga mengurangi tingkat risiko. | ||
| ❌ Saat berinvestasi dalam mata uang asing, pergerakan kurs dapat memperanguhi nilai investasi Anda. | ✅ Bersifat fleksibel, karena dapat disesuaikan dengan tujuan keuangan Anda. |
| Risiko | Keuntungan |
|---|---|
| ❌ Risiko pasar saat kondisi pasar sedang turun (misalnya IHSG jatuh) dapat menyebabkan nilai investasi Anda menurun. | ✅ Imbal hasil investasi yang lebih tinggi daripada bunga tabungan, membuat Anda dapat melawan inflasi. Ini karena daya beli uang tidak mengalami penurunan. |
| ❌Adanya risiko likuiditas yang membuat sulit untuk menjual aset dengan cepat tanpa ada potongan harga. Hal ini sering terjadi saat pasar sedang lesu. | ✅Anda juga dapat memperoleh pendapatan pasif karena beberapa jenis produk seperti saham atau obligasi memberikan dividen atau kopun secara rutin. |
| ❌ Jika berinvestasi obligasi, ada risiko kredit yang muncul ketika penerbit gagal bayar. Sehingga, dapat menyebabkan Anda kehilangan dana pokok. | ✅ Nilai aset dapat naik seiring berjalannya waktu. Ini karena harga saham atau nilai reksa dana yang mengalami apresiasi. |
| ❌Risiko inflasi yang dapat timbul karena tingkat inflasi lebih tingi daripada imbal hasil. Sehingga, daya beli uang Anda tetap menurun. | ✅Dengan berinvestasi, anda dapat mendiversifikasi aset ke berbagai instrumen sehingga mengurangi tingkat risiko. |
| ❌ Saat berinvestasi dalam mata uang asing, pergerakan kurs dapat memperanguhi nilai investasi Anda. | ✅ Bersifat fleksibel, karena dapat disesuaikan dengan tujuan keuangan Anda. |
Singkatnya, dalam berinvestasi kita pasti berhadapan dengan risiko-risiko yang menyertainya. Namun, dengan strategi yang tepat, Anda dapat mengelola risiko dan memperoleh keuntungan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, pemahaman terhadap profil risiko dan pemilihan produk yang sesuai dengan tujuan keuangan Anda menjadi hal yang paling penting.
Nah saat kita melakukan investasi, artinya kita membeli suatu aset dengan harapan nilainya akan berkembang di masa depan. Nah aset ini yang kita sebut juga sebagai produk investasi atau instrumen investasi.
Salah satu keuntungan dalam berinvestasi adalah menawarkan fleksibilitas. Ini karena ada beberapa jenis produk yang tersedia di pasar keuangan Indonesia yang dapat kita pilih dalam berinvestasi. Tentunya masing-masing produk tersebut memiliki keuntungan dan risiko tersendiri.
Pada bagian ini, kami akan memberikan penjelasan pada setiap jenis produk yang ada. Sehingga, Anda tidak salah dalam memilih produk investasi yang ada dan dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
Mari kita mulai pembahasannya!
Obligasi adalah surat utang yang pemerintah maupun perusahaan terbitkan dengan tujuan mengumpulkan dana. Singkatnya, investasi obligasi adalah meminjamkan uang dan sebagai imbal hasilnya Anda akan mendapatkan pembayaran bunga (kupon) dalam janga waktu tertentu. Kemudian, pengembalian uang yang Anda pinjamkan terjadi pada saat jatuh tempo.
Keuntungan:
Risiko:
Cara mulai investasi obligasi:
👉 Sekuritas Investasi Obligasi Terbaik 2025
Reksa Dana adalah sebuah wadah untuk mengumpulkan dana dari para investor yang kemudian dikelola oleh manajer keuangan dan diinvestasikan ke dalam beberapa instrumen. Misalnya saham, obligasi, atau pasar uang. Instrumen ini menarik karena menawarkan diversifikasi dan cocok untuk pemula. Artinya investasi reksa dana adalah membeli wadah tersebut dan Anda mendapatkan beberapa produk seperti saham dan obligasi.
Keuntungan:
Risiko:
Cara mulai investasi reksa dana:
👉 10 Rekomendasi Aplikasi Reksa Dana Terbaik
Investasi Emas adalah membeli logam mulia yang sering menjadi aset untuk lindung nilai bagi investor. Ini karena dalam jangka panjang, nilai emas terus mengalami kenaikan akibat pasokannya yang semakin langka. Selain membeli emas fisik, saat ini Anda sudah bisa membeli emas digital melalui beberapa aplikasi terbaik.
Keuntungan:
Risiko
Cara mulai investasi emas:
👉 Apa itu Bullion Bank, Bank Emas yang diluncurkan oleh Prabowo
Berinvestasi dalam properti berarti Anda memiliki atau melakukan jual beli real estat seperti rumah, apartemen maupun tanah. Namun, saat ini ada juga DIRE yang memungkinkan Anda untuk berinvestasi properti tanpa harus memiliki aset tersebut secara langsung.
Keuntungan:
Risiko:
Cara mulai investasi properti:
👉 Mengenal DIRE atau REIT: alternatif investasi di sektor properti
Investasi saham adalah membeli sebagian kepemilikan perusahaan yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sehingga, jika Anda memiliki saham suatu perusahaan, maka Anda menjadi salah satu pemilik perusahaan tersebut. Selain itu, Anda juga berhak untuk mendapatkan dividen dan ikut dapat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Keuntungan:
Risiko:
Cara mulai investasi saham:
👉 Rekomendasi Saham Terbaik di Indonesia 2025
Investasi Crypto adalah aset investasi digital yang terdesentralisasi. Instrumen ini menggunakan blockchain dalam pencatatan setiap transaksi yang terjadi sehingga tetap aman dan transparan. Meskipun belum mendapat pengakuan dari semua negara, produk ini juga bisa memberikan keuntungan dalam jangka panjang, seperti Bitcoin. Namun ada juga aset crypto lain seperti: Apa itu Ethereum (ETH) dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Keuntungan:
Risiko:
Cara mulai investasi kripto:
👉 Apakah Mungkin Harga Bitcoin Tembus 120.000 USD? Begini Proyeksinya!
Selanjutnya, kita akan membahas cara investasi terbaik untuk karyawan gaji UMR. Anda harus ingat bahwa berinvestasi dapat dilakukan oleh siapa saja asalkan memiliki strategi investasi yang tepat. Pada bagian ini kami akan memberikan contoh bagaimana berinvestasi jika gaji Anda masih UMR.

Pertama, Anda harus membuat anggaran bulanan. Alokasikan dari total gaji bulanan Anda untuk kebutuhan pokok terlebih dahulu, kemudian sisihkan minimal 20% untuk tabungan dan 10% untuk investasi.
Contohnya, jika gaji Anda Rp 3 juta per bulan, alokasikan Rp 300 ribu untuk mulai investasi. Pastikan dana ini tidak akan Anda gunakan dalam 3 bulan ke depan. Jika lebih lama, hasilnya akan jauh lebih maksimal karena adanya efek compound interest (bunga majemuk).
👉 Kalkulator Bunga Majemuk: Penjelasan, Rumus, dan Strategi
Bagi Anda yang mencari investasi terbaik untuk karyawan gaji UMR, salah satu strategi yang cocok adalah Dollar Cost Averaging (DCA). Strategi ini mewajibkan Anda untuk rutin berinvestasi dalam jumlah yang sama setiap bulannya tanpa memikirkan kondisi pasar. Misalnya, Anda berinvestasi reksa dana Rp 100 ribu di tanggal 10 setiap bulannya.
DCA dapat membantu Anda untuk menurunkan risiko fluktuasi pasar dan melatih disiplin finansial. Oleh karena itu, strategi ini cocok bagi Anda yang ingin memulai dan tidak memiliki banyak waktu untuk memantau pasar setiap hari.
Ingat, kunci sukses investasi bukan soal berapa besar uang yang Anda miliki, namun seberapa konsisten Anda dapat melakukannya setiap bulan.