Saham

Cara beli saham BBCA untuk Pemula ini bisa menjadi panduan lengkap bagi Anda yang baru ingin membeli saham pertama di pasar saham Indonesia. Tapi, kenapa beli saham BBCA? Dalam pasar saham Indonesia, saham BBCA adalah saham yang paling populer dan umumnya direkomendasikan untuk pemula lo!
Sebelum membahas cara beli saham BBCA, Anda perlu tahu kenapa saham BBCA ini cukup populer. Tentu Anda sudah tahu betapa besarnya bank swasta yang satu ini. Ternyata ini tak hanya soal citra, tetapi juga bagaimana kinerja mereka yang cukup kuat dan menjadi leader di sektor perbankan swasta.
BBCA juga terkenal memiliki laba bersih yang tumbuh stabil setiap tahunnya. Sehingga saham BBCA rutin membagikan dividen setiap tahun kepada para pemegang sahamnya.
Tak heran, BCA merupakan bank asal Indonesia yang menjadi incaran bagi kebanyakan investor pemula.
Pada artikel ini kami akan membahas tentang mengapa berinvestasi saham BCA menjadi hal yang menarik? Bagaimana cara berinvestasi? dan Di mana Anda dapat membelinya, baik secara online maupun offline? Mari, simak artikel ini untuk lebih jelasnya!
BCA (Bank Central Asia) merupakan bank swasta asal Indonesia dengan aset dan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia. Perusahaan ini resmi berdiri sejak 10 Oktober 1955 serta mulai IPO (Initial Public Offering) pada tahun 2000.

Saham tersebut merupakan saham milik Bank BCA dengan kode BBCA. BCA menjadi bank swasta terbesar di Indonesia dengan banyak cabang yang sudah ada di berbagai daerah seluruh Indonesia.
Sejak melantai di bursa, saham milik bank BCA mengalami pertumbuhan yang konsisten sejak melantai di bursa. Pada 11 Mei 2000 BBCA melantai di bursa dengan harga IPO BBCA Rp 1.400 per saham. Kemudian harga saham BBCA terus mengalami peningkatan.
Untuk membuat saham semakin likuid, BBCA melakukan stock split sebanyak empat kali:
| Tanggal Stock Split | Rasio | Harga sebelum stock split | Harga sesudah stock split | ||||
| 15 Mei 2021 | 1:2 | Rp 2.650 | Rp 1.325 | ||||
| 8 Juni 2004 | 1:2 | Rp 5.200 | Rp 2.600 | ||||
| 31 Januari 2008 | 1:2 | Rp 6.150 | Rp 3.075 | ||||
| 13 Oktober 2021 | 1:5 | Rp 36.600 | Rp 7.300 |
| Tanggal Stock Split | Rasio | Harga sebelum stock split | Harga sesudah stock split |
| 15 Mei 2021 | 1:2 | Rp 2.650 | Rp 1.325 |
| 8 Juni 2004 | 1:2 | Rp 5.200 | Rp 2.600 |
| 31 Januari 2008 | 1:2 | Rp 6.150 | Rp 3.075 |
| 13 Oktober 2021 | 1:5 | Rp 36.600 | Rp 7.300 |
Adapun pada tahun 2000 hingga 21 Juli 2025, BBCA mengalami pertumbuhan sebesar 2.349% menjadi Rp 8.425. Oleh karena itu, hal ini memberikan kepercayaan kepada investor untuk berinvestasi di dalamnya.
Saham BCA juga mendapatkan predikat saham blue-chip karena memiliki basis pelanggan yang luas dan diversifikasi produk yang baik. Serta kemampuan saham tersebut bertahan dalam kondisi perekonomian yang sulit terutama pada saat Covid-19.
Dalam 5 tahun terakhir, BCA telah melakukan pembayaran dividen secara konsisten dan stabil. Pembayaran dividen tertinggi terjadi pada awal tahun 2021, yaitu sebesar Rp 432 per lembar sahamnya. Kebijakan dividen yang stabil dan meningkat seiring dengan pertumbuhan laba bank membuat para investor tertarik untuk berinvestasi pada saham BCA.
bagi para investor karena bank ini memiliki rasio kecukupan modal yang kuat, pengelolaan risiko yang baik, serta likuditas yang cukup. Selan itu, BCA memiliki reputasi yang baik dalam hal pelayanan pelanggan dan inovasi digital yang mereka miliki seperti mobile banking dan internet banking. Hal tersebut mampu meningkatkan pangsa pasar bagi bank BCA maupun saham BCA itu sendiri.
👉 Pengertian Dividen: Jenis-jenis, Syarat, dan Kapan Dibagikan
Penurunan suku bunga The FED dan Bank Indonesia (BI) memberikan sentimen positif bagi saham BBCA. Saat ini, suku bunga The FED berada di 4,75%-5%, yang mendorong peningkatan kredit karena biaya dana yang lebih rendah. Selain itu, penurunan suku bunga ini memperkuat nilai tukar rupiah dan meningkatkan likuiditas sektor perbankan.
Dengan inflasi AS turun dari 2,5% ke 2,4% pada September 2024, The FED kemungkinan besar akan kembali memangkas suku bunga pada November-Desember 2024. Penurunan ini biasanya diikuti oleh penurunan BI rate, yang memungkinkan BCA menurunkan suku bunga deposito dan pinjaman. Kebijakan ini bisa mendorong penyaluran kredit akan meningkat, memberikan potensi pertumbuhan yang signifikan bagi BBCA.
Sebelum mulai berinvestasi, terdapat beberapa hal yang perlu Anda pahami. Berikut merupakan hal-hal yang perlu investor pahami terutama pada investor pemula sebelum mulai berinvestasi:
Cara membeli saham BCA sangatlah mudah karena Anda bisa melakukannya secara online melalui aplikasi investasi saham resmi yang telah terdaftar pada BEI atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Di bawah ini, kami akan memberikan contoh langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan pendaftaran dan membeli BBCA melalui aplikasi Stockbit.
👉 Broker Terbaik Beli Saham Indonesia, Ini Daftarnya!
Hal lain yang perlu Anda perhatikan ketika akan berinvestasi saham pada Stockbit adalah broker online tersebut akan mengenakan komisi sebesar 0,15% untuk transaksi beli dan 0,25% untuk transaksi jual.
👉 Panduan Membeli Saham di Bursa: Langkah Mudah untuk Pemula
Selain membeli BBCA secara online di atas, terdapat cara lain yang dapat Anda gunakan yaitu secara offline. Untuk dapat melakukan pembelian secara offline, Anda tidak dapat berkunjung ke kantor cabang Bank BCA, namun Anda harus datang ke kantor cabang perusahaan sekuritas, baik itu BCA Sekuritas atau sekuritas lain.
Lakukan pembuatan Rekening Dana Nasabah (RDN) ketika Anda datang ke kantor sekuritas tersebut. Kemudian, lakukan penyetoran dana melalui sekuritas untuk membeli saham BCA, baik secara langsung maupun melalui telepon. Pastikan saldo RDN Anda cukup untuk membeli batas minimal pembelian BBCA yaitu sebanyak 1 lot. Apabila saat ini nilai sahamnya Rp 9.300 , maka setidaknya Anda menyetorkan dana sebesar Rp 1 juta agar dapat membelinya. Namun, untuk membuka akun BCA Sekuritas, Anda harus mendepositkan minimal Rp 3 juta untuk setoran awalnya.
Biasanya, berinvestasi saham melalui sekuritas memiliki komisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan broker online. Jika Anda menggunakan BCA Sekuritas, besar komisinya adalah 0,18% untuk transaksi beli dan 0,28% untuk transaksi jual. Sedangkan, untuk transaksi dengan jasa broker, besar komisinya adalah 0,25% untuk transaksi beli dan 0,38% untuk transaksi jual.
Apabila kita melihat pada tahun 2019 sampai dengan 2023, dividend yield saham BBCA rata-rata mengalami peningkatan. Berikut merupakan data rasio tebaran dividen dari BBCA dari tahun 2019 hingga 2024:
| Tahun | Dividend Yield | ||
| 2019 | 1,66% | ||
| 2020 | 1,57% | ||
| 2021 | 1,99% | ||
| 2022 | 2,4% | ||
| 2023 | 2,87% | ||
| 2024 | 3,1% |
| Tahun | Dividend Yield |
| 2019 | 1,66% |
| 2020 | 1,57% |
| 2021 | 1,99% |
| 2022 | 2,4% |
| 2023 | 2,87% |
| 2024 | 3,1% |
Berdasarkan data di atas, BCA menunjukkan komitmennya untuk senantiasa memberikan nilai tambah yang berkesinambungan kepada para pemegang saham.
Pada tahun buku 2024, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membagikan dividen sebesar Rp 37 triliun atau setara Rp 300 per lembar saham. Pembagian dividen ini dibagi menjadi dua kali yaitu dividen interim sebesar Rp 50 dan dividen final Rp 250 yang dibayarkan pada 11 April 2025.
BBCA mencatatkan Rasio P/E (Price Earning Ratio) sebesar 19,61 cukup murah jika dibandingkan PER pada tahun 2024. Nilai PER yang murah ini sejalan dengan harga saham BBCA yang telah mengalami penurunan 12,02% dalam satu tahun terakhir atau turun 13,13% sejak awal 2025 hingga 25 April 2025.
Analisis fundamental saham BBCA juga tercatat baik dengan adanya pertumbuhan kredit. BBCA membukukan total kredit Rp 941 triliun per Maret 2025 atau naik 12,6% secara tahunan (yoy). Pendanaan inti giro dan tabungan (CASA) juga naik 8,3% mencapai Rp 979 triliun atau setara 82% dana pihak ketiga (DPK).
Adapun total DPK BCA tercatat sebesar Rp 1.193 triliun atau naik 6,5% secara tahunan.
Pada kuartal 1- 2025, BBCA memiliki nilai rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 2%, turun dari di semester 1 2024 yang tercatat 2,2%. Berdasarkan data tersebut, kesehatan keuangan BCA ditandai dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang rendah, dan likuiditas yang tinggi, menunjukkan kemampuan bank untuk menghadapi risiko dan mendukung pertumbuhan di masa depan. Adapun pendapatan bunga bersih BBCA tercatat tumbuh 7,1% yoy menjadi Rp 21,1 triliun. Laba BCA tercatat sebesar Rp 14,1 triliun atau naik 9,8%.
👉 Bagaimana Cara Menilai Perusahaan Berdasarkan Analisis Fundamental?
Berikutnya, mari kita melihat tren pada grafik kinerja saham BBCA. Kinerja saham BBCA sejak awal tahun sudah terkoreksi sebanyak 11,11%. Namun harga saham BBCA dalam lima tahun terakhir tumbuh hingga 33,85%. Bahkan sejak BBCA tercatat di BEI, sahamnya terus mengalami kenaikan. Meski sempat ada penurunan yang signifikan
Jika kita lihat kembali penurunan terjadi pada masa pandemi Covid-19 dan saat kebijakan Trump menaikkan tarif impor untuk beberapa negara mitranya, termasuk Indonesia. Namun seiring dengan berjalannya waktu, saham BBCA kembali pulih.

Adapun nilai kapitalisasi pasar saham BBCA saat ini mencapai Rp 1.060,17 triliun, dengan nilai transaksi perdagangan dalam lima tahun mencapai Rp 1.075,4 triliun. Saham BBCA dalam lima tahun terakhir juga masih menjadi favorit investor asing, dengan net buy Rp 3,03 triliun.
Berdasarkan indikator RSI, harga saham BBCA dalam beberapa waktu terakhir bergerak di zona 30-41. Bahkan sempat berada di bawah 30 yang menunjukkan sinyal oversold. Sehingga ini masih menjadi waktu yang baik untuk melakukan akumulasi beli. Mengingat BBCA pernah menyentuh level 70 pada September 2024 yang menunjukkan sinyal overbought.

Namun, sebaiknya tetap mencermati risiko penurunan karena RSI belum berhasil menembus 50. Mungkin masih ada momentum yang membuat harga saham BBCA bisa kembali mengalami penurunan.
👉 Cara Menggunakan Indikator Stokastik dalam Analisis Teknikal
Per Maret 2025, BBCA mencatatkan laba bersih sebesar Rp 14,1 triliun dengan pendapatan bunga bersih BBCA tercatat tumbuh 7,1% yoy menjadi Rp 21,1 triliun. Ini menunjukkan kinerja yang cukup solid.
Dengan data tersebut, price earning ratio (PER) tercatat 18,74 kali. Adapun price to book value (PBV) tercatat 4,3 kali. PER saham BBCA sudah terdiskon jika kita bandingkan dengan PER (TTM) 21,02 kali dan rata-rata tiga tahun 25,89 kali. Sementara PBV juga di bawah rata-rata 3 tahun yaitu 4,97 kali. Sehingga valuasi saham BBCA saat ini masih terhitung relatif murah.
Ketika akan melakukan investasi jangka panjang, Anda dapat berfokus ke beberapa hal, yaitu:
Bukan hal yang mustahil ketika Anda juga berinvestasi pada saham BCA dalam jangka waktu yang pendek. Ketika ingin berinvestasi jangka pendek pada saham tersebut, Anda dapat menggunakan analisis teknikal seperti menggunakan indikator moving averages, RSI (Relative Strength Index), dan volume perdagangan. Hal tersebut dapat Anda lakukan untuk melihat peluang trading jangka pendek.
Selain itu, Anda juga dapat melakukan swing trading, yaitu dengan membeli ketika harga saham sedang rendah lalu menjualnya ketika harga sama mengalami kenaikan dalam beberapa hari atau minggu. Strategi jangka pendek lainnya adalah dengan melakukan day trading dengan memanfaatkan fluktuasi harga saham dalam satu hari perdagangan. Untuk melakukannya, Anda dapat menggunakan candlestick, level support dan resistance, dan pola harga agar dapat menentukan pengambilan keputusan trading secara cepat.
Sudah pasti dalam berinvestasi saham pasti ada kelebihan dan kekurangan. Berikut kami akan menyebutkan beberapa kelebihan dan kekurangan berinvestasi pada saham BCA:
| Kelebihan | Kekurangan | ||
| ✅ BCA memiliki brand image yang sangat baik | ❌ Harga per lembar saham yang mahal | ||
| ✅ Memiliki kinerja keuangan yang solid | ❌ Kurang sesuai bagi investor jangka pendek | ||
| ✅ Pergerakan saham BCA stabil | |||
| ✅ Pembagian dividen yang rutin |
| Kelebihan | Kekurangan |
| ✅ BCA memiliki brand image yang sangat baik | ❌ Harga per lembar saham yang mahal |
| ✅ Memiliki kinerja keuangan yang solid | ❌ Kurang sesuai bagi investor jangka pendek |
| ✅ Pergerakan saham BCA stabil | |
| ✅ Pembagian dividen yang rutin |
Berinvestasi saham BCA menjadi hal yang menarik untuk menambah portofolio Anda. Dengan pertumbuhan nilai saham yang stabil serta pembagian dividen yang konsisten, menjadikan saham ini diincar oleh banyak investor terutama investor pemula. Bagi Anda yang tertarik untuk membeli saham tersebut, Anda dapat memperolehnya melaui broker oniine maupun melalui sekuritas. Untuk komisi yang lebih rendah, Anda kami rekomendasikan untuk membeli saham tersebut melaui broker online seperti Stockbit atau Ajaib.
Namun, kami merekemondasikan untuk berinvestasi jangka panjang pada saham tersebut. Untuk membeli 1 lot dari saham BCA, Anda juga membutuhkan modal yang cukup besar karena harga saham per lembarnya sudah terbilang mahal, mencapai lebih dari Rp 9 ribu per lembar saham.
Terlepas dari itu semua, saham BCA merupakan saham dengan fundamental yang baik serta ditopang oleh perusahaan yang sangat berkomitmen kepada para nasabahnya. Selamat berinvestasi saham BCA.