Uang: Sejarah, Jenis, Peran & Manfaatnya!

Apa itu pengertian uang? Kita tentu sering menggunakan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kita juga bekerja untuk mendapatkan gaji dalam bentuk uang. Sama halnya dalam dunia investasi, kita membutuhkan uang sebagai modal investasi dan berharap mendapatkan keuntungan dalam bentuk uang. Namun apakah Anda mengetahui definisi, sejarah, jenis, peran dan manfaat uang? Mari kita bahas satu per satu!

Pengertian Uang
Apa itu uang? Kita biasanya akan menjawab uang adalah benda baik kertas maupun koin yang orang gunakan untuk mendapatkan suatu barang. Selain itu uang juga merupakan suatu benda yang banyak kita gunakan untuk menilai suatu barang.
Uang adalah suatu benda yang kita miliki untuk memenuhi kebutuhan kita dengan cara membeli suatu barang dan jasa. Uang juga merupakan kekayaan kita hasil dari transaksi menjual barang dan jasa. Namun apa sebenarnya pengertian uang? Mari kita lihat pengertian uang menurut para ahli!
Definisi uang menurut Albert G. Hart
Money is properly which the owner can pay off the debt with certainly and without delay
Uang adalah suatu kekayaan yang orang miliki untuk dapat melunasi utang dalam jumlah tertentu dan pada waktu tertentu tanpa adanya ketertundaan.
Definisi uang menurut Denis H. Robertson
Money is something accepted in payment for goods
Pengertian uang menurut ahli ekonomi Dennis H Robertson adalah uang merupakan suatu benda yang umum yang bisa diterima dalam pembayaran barang dan jasa.
Definisi uang menurut Solikin dan Suseno
Dalam buku yang diterbitkan oleh Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia, Solikin dan Suseno menjelaskan pengertian uang dapat dilihat dari apa yang dilakukan oleh manusia dengan uang tersebut.
Uang adalah suatu benda yang dapat ditukarkan dengan benda lain, dapat dugunakan untuk menilai benda lain, dapat kita simpan dan dapat untuk membayar utang di waktu yang akan datang.
Maka dapat kita simpulkan uang adalah suatu kekayaan yang kita miliki yang dapat kita simpan, yang dapat diterima secara umum untuk melakukan pembayaran barang dan jasa, termasuk untuk membayar utang di waktu yang akan datang. Dari pengertian tersebut kita bisa menemukan fungsi utama dan fungsi turunan uang yang akan kami jelaskan pada bagian selanjutnya.
👉🏻 Jika Anda ingin memulai investasi, simak artikel berikut ini: Bagaimana Cara Investasi 200 Juta Tanpa Mengambil Risiko yang Terlalu Besar?
Fungsi Utama Uang
Pengertian uang adalah suatu benda yang kita miliki untuk melakukan pembayaran supaya mendapatkan suatu barang yang kita butuhkan. Nah, dari pengertian di atas, ada 3 fungsi utama uang:
- Uang sebagai alat tukar (medium of exchange): seseorang dapat secara langsung menukarkan uang dengan barang yang mereka butuhkan kepada orang yang menghasilkan barang tersebut.
- Uang sebagai alat penyimpan nilai (store of value): uang bisa menjadi salah satu pilihan untuk menyimpan kekayaan yang bisa kita gunakan di masa yang akan datang. Uang yang kita dapatkan saat ini bisa digunakan untuk membeli barang dan jasa di masa depan.
- Uang sebagai satuan hitung (unit of account): uang orang gunakan untuk menilai apakah suatu barang sepadan sehingga pertukaran jadi lebih mudah. Ini juga membuat pertukaran antara dua barang yang berbeda secara fisik bisa kita lakukan karena ada satuan hitung yang berlaku umum. Uang juga bisa kita gunakan untuk menunjukan nilai kekayaan.
Fungsi Turunan Uang
Uang juga memiliki fungsi turunan yaitu:
- Uang sebagai ukuran pembayaran yang tertunda: uang berfungsi untuk menghitung jumlah pembayaran pinjaman atau pelunasan atas pinjaman tersebut. Sebab nilai uang lebih stabil jika kita bandingkan benda lain yang digunakan untuk pinjam meminjam.
- Uang sebagai alat pemindah kekayaan: uang berfungsi untuk mengalihkan kepemilikan suatu aset melalui transaksi jual beli.
- Uang sebagai alat pendorong ekonomi: uang sebagai modal yang bisa kita investasikan untuk menghasilkan keuntungan. Misalnya seseorang menggunakan uangnya untuk mendirikan usaha. Dia akan mempekerjakan orang lain sehingga ekonomi suatu orang akan ikut naik. Pemilik uang juga kondisi ekonominya akan meningkat karena keuntungan yang mereka dapatkan.
- Uang sebagai alat pembayaran yang sah: fungsi uang sebagai alat pembayaran uang dapat diterima oleh semua orang untuk memenuhi kebutuhan manusia baik dalam bentuk barang maupun jasa.
- Uang sebagai penimbun kekayaan: uang memiliki fungsi bisa menjadi alat untuk menambah kekayaan dengan cara ditabung atau investasi untuk keperluan di masa yang akan datang.
👉🏻 Apa itu Passive Income? Cara Menghasilkan Uang Tanpa Bekerja Keras
Jenis uang & pengertian
Ada banyak jenis uang yakni berdasarkan lembaga yang menerbitkan, bahan, wujud, nilai dan kawasan penggunaannya. Namun secara garis besar, kita bisa membagi tiga jenis utama uang adalah sebagai berikut:
Uang Kartal
Pengertian uang kartal secara sederhana adalah yang sering kita sebut sebagai uang tunai. Uang kartal dikeluarkan oleh bank sentral suatu negara dan menjadi alat pembayaran yang sah dalam negara tersebut. Di Indonesia uang kartal dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan dicetak oleh Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri). Uang kartal terbagi menjadi dua jenis:
- Uang kertas: terbuat dari kertas atau bahan serupa lainnya yang memiliki gambar dan cap tertentu sesuai ketentuan suatu negara.
- Uang logam: terbuat dari emas dan perak dengan adanya nominal tertentu, yang memiliki gambar dan juga cap sesuai ketentuan suatu negara. Di Indonesia uang logam biasanya terbuat dari alumunium dan nickel plated steel.
Kelebihan menggunakan uang kuartal:
- ✅ mudah digunakan oleh siapapun tidak perlu perangkat tambahan
- ✅ Tidak meninggalkan jejak digital sehingga privasi lebih terjaga
- ✅ Tidak ada biaya tambahan
- ✅ Transaksi tidak perlu menunggu proses verifikasi
- ✅ Diterima secara luas
👉🏻Anda bisa menginvestasikan uang Anda pada reksadana: Reksa Dana: Pilihan Investasi Cerdas dengan Modal Terbatas
Uang Giral
Pengertian uang giral adalah tagihan umum yang bisa kita gunakan sewaktu-waktu untuk alat pembayaran. Biasanya merujuk pada saldo yang bank keluarkan untuk pelaksanaan transaksi rekening. Uang giral ini dicetak dalam bentuk surat berharga yang menjadi bukti sah pembayaran. Maka ciri utama uang giral adalah berwujud saldo, tidak berbentuk fisik seperti uang tunai dan tercatat dalam rekening bank. Jenis uang giral adalah:
- Cek: surat berharga berisi perintah dari pemilik rekening kepada bank untuk membayarkan sejumlah dana kepada seseorang
- Giro: saldo dalam bank yang pencairan dananya menggunakan surat berharga
- Kartu kredit: kartu untuk pembayaran non-tunai dengan sistem utang kepada bank. Pemilik kartu akan melakukan pembayaran tagihan ke bank
- Kartu debit: kartu untuk pembayaran non-tunai yang sifatnya memotong langsung saldo pada rekening.
- Wesel: surat pos yang kita gunakan untuk melakukan pengiriman uang.
- Bilyet: surat berharga yang isinya perintah kepada bank untuk memindahkan sejumlah dana dari rekening penerbit ke pihak tertentu.
Kelebihan menggunakan uang giral:
- ✅ Bisa untuk transaksi dalam jumlah besar tanpa membawa uang tunai
- ✅ Minim risiko kehilangan atau pencurian
- ✅ Keamanan lebih terjaga karena membutuhkan proses verifikasi
Uang Elektronik
Pengertian uang elektronik menurut Bank Indonesia adalah alat pembayaran dalam bentuk elektronik yang nilai uangnya disimpan dalam media elektronik tertentu. Pengguna harus menyetorkan uang terlebih dahulu kepada penerbit dan disimpan dalam media elektronik sebelum menggunakannya untuk transaksi. Uang ini muncul sebagai inovasi untuk alat pembayaran yang lebih praktis. Jenis uang elektronik adalah:
- Dompet elektronik atau e-wallet
- Kartu pembayaran elektronik yang dikeluarkan oleh Bank seperti e-Money Mandiri atau Flash BCA
Kelebihan menggunakan uang elektronik:
- ✅ Transaksi tidak perlu membawa uang banyak
- ✅ Bisa digunakan untuk transaksi di manapun
Selain perkembangan uang elektronik, saat ini uang kripto juga cukup populer. Orang menyebut uang kripto sebagai uang digital atau mata uang virtual yang digunakan untuk transaksi online. Ini menjadi pengembangan bahwa uang saat ini tidak harus berbentuk fisik seperti logam dan kertas. Kelebihan jenis uang ini adalah tidak mungkin dipalsukan atau dibelanjakan secara ganda. Serta memiliki jaringan terdesentralisasi dari teknologi blockchain. Sistem pendistribusiannya lebih mudah dan cepat bisa melalui berbagai macam komputer tanpa harus melewati lembaga tertentu seperti perbankan atau otoritas negara.
👉🏻 Pelajari juga investasi dengan modal terbatas: Alternatif Aman Investasi Modal 20 juta!
Sejarah Uang
Sejarah uang terjadi sejak peralihan sistem barter yang berguna untuk menukar barang atau jasa. Namun, barter memiliki kelemahan karena hanya berdasarkan kesepatakan. Tentunya, menjadi sulit untuk mencari oang yang ingin menerima barang yang kita milki dengan barang yang kita inginkan.

Kemudian, pada tahun 3000 SM, rakyat Mesopotamia mulai menggunakan logam berharga seperti emas dan perak sebagai alat tukar. Mereka menilai emas dan perak cocok menjadi alat tukar karena dapat dipecah-pecah tanpa harus kehilangan nilainya. Pencetakan uang logam pertama kali terjadi di Lydia (saat ini Turki) pada tahun 600 SM.
Penggunaan uang kertas pertama kali terjadi di Tiongkok pada abat ke-7 di bawah Dinasti Tang. Uang kertas menjadi alat tukar yang lebih praktis karena lebih ringan dan tidak memakan tempat daripada uang logam. Pada abad ke -13 Marco Polo mulai memperkenalkan konsep dan pengertian uang kertas dari Tiongkok ke Eropa.
Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, terjadi adopsi secara luas pada uang sistem uang kertas berbasis emas (standar emas). Namun, setelah Perang Dunia II, negara-negara mulai meninggalkan standar emas dan menggunakan uang fiat. Hal ini membuat penilaian mata uang tidak lagi berdasarkan cadangan logam berharga, melainkan pada kepercayaan terhadap pemerintah.
Perkembangan teknologi di abad ke-21 membuat adanya mata uang digital dan mata uang kripto seperti Bicoin. Hal ini memperluas konsep dan pengertian uang ke ranah digital.
Di Indonesia, sejarah uang sendiri telah ada sejak kerajaan Majapahit yang menggunakan koin dari perak dan emas. Pada masa penjajahan Belanda, mata uang resminya adalah Gulden. Kemudian, setelah proklamasi kemerdekaan tahun 1945, yaitu pada tahun 1946, Oeang Republik Indonesia (ORI) menjadi mata uang nasional yang kini kita kenal sebagai Rupiah.
👉🏻 Pengaruh Kebijakan Moneter pada Pasar Keuangan
Peran dan Penciptaan Uang dalam Ekonomi
Pada negara yang telah mandiri, penciptaan uang melalui proses dengan melibatkan bank sentral, misalnya di Indonesia yang menjadi bank sentral adalah Bank Indonesia. Bank sentral bertanggung jawab dalam mencetak uang fisik dan mengendalikan uang yang beredar di suatu negara. Salah satu hal yang mereka atur adalah suku bunga yang dapat mempengaruhi aktivitas ekonomi.

Selain itu, bank sentral juga mengatur likuiditas melalui pasar terbuka, membeli atau menjual obligasi pemerintah untuk menambah atau mengurangi uang yang ada di pasar uang.
Tentu saja kebijakan tersebut mempengaruhi permintaan uang dan pasar uang yang ada di Indonesia. Permintaan uang sendiri mengacu pada kebutuhan individu maupun perusahaan untuk menyimpan uang sebagai alat tukar, penyimpan nilai, dan unit hitung.
Ketika terjadi penurunan suku bunga, permintaan uang akan meningkat oleh karena biaya pinjaman uang menjadi lebih rendah. Hal ini dapat mendorong banyak orang untuk berinvestasi dan melakukan kegiatan konsumsi. Namun, saat suku bunganya menjadi tinggi, permintaan uang akan menurun dan orang-orang akan lebih tertarik untuk menabung.
Kemudian, kita akan berbicara pengaruh kebijakan monter pada pasar uang. Seperti yang kita ketahui bank sentral juga bertugas mengatur likuiditas melalui pasar uang. Pasar uang adalah tempat perdagangan instrumen keuangan seperti sertifikat deposito, surat berharga, dan surat utang.
Fungsi pasar uang lainnya adalah menjaga likuiditas sistem keuangan, sehingga memungkinkan lembaga keuangan dan bank untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek. Selain itu, pasar uang menjadi sarana bank sentral untuk mempengarhi kondisi moneter dengan membeli atau menjual instrumen keuangan yang telah kami sebutkan tadi.
Baik permintaan yang dan pasar uang memiliki hubungan yang erat. Bank sentral dapat mengatur jumlah uang beredar untuk menyesuaikan permintaan guna menjaga stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi melalui pasar uang. Hal ini bertujuan untuk menciptakan keadaan ekonomi yang stabil oleh karena inflasi yang terkendali dan ketersediaan lapangan kerja yang optimal.
👉🏻 Ini Jadwal Rapat FOMC The Fed 2024 & Hasilnya!
Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)
Terdapat beberapa syarat uang, kita akan melihat beberapa syarat tersebut. Pertama, uang harus diterima semua pihak pada transaksi jual beli. Kedua, uang harus memiliki nilai yang stabil agar tidak mudah terpengaruh oleh inflasi atau deflasi. Syarat ketiga adalah memilki ketahanan yang kuat sehingga tidak mudah rusak agar dapat ktia gunakan berkali-kali. Syarat yang paling penting berikutnya adalah uang tidak mudah dipalsukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap keasliannya.
Uang kartal merupakna uang fisik yang terdiri dari uang kertas dan koin. Bank sentral menerbitkan uang ini sebagai alat pembayaran sah dalam transaksi sehari-hari, misalnya uang Rupiah. Kemudian, uang giral merupakan uang dalam bentuk non-fisik. Contoh uang non-fisik misalnya cek, kartu debit, atau transfer bank. Meskipun tidak berbentuk fisik, namun memiliki fungsi yang sama sebagai alat pembayaran yang sah.
Pencairan uang kripto menjadi uang fiat melalui platform exchange kripto, misalnya Binance, Indodax, atau Tokocrypto. Prosesnya terjadi dengan melibatkan transfer mata uang kripto ke platform tersebut, kemudian pengguna dapat menukarnya dengan uang fiat berdasarkan nilai pasar saat itu. Namun, dalam proses tersebut, akan ada biaya yang bergantung pada peraturan masing-masing negara terkait dengan transaksi kripto. Meski demikian, nilai mata uang kripto bersifat fluktuatif sehingga penting untuk mempertimbangkan waktu pencairan.