Obligasi Kupon vs Obligasi Tanpa Kupon: Mana yang Lebih Untung dan Cocok untuk Pemula?

Dalam memulai investasi obligasi dari nol, investor pemula wajib tahu apa itu perbedaan obligasi kupon vs obligasi tanpa kupon. Ini karena kedua jenis obligasi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda dan dapat mempengaruhi keuntungan investor.

Obligasi termasuk salah satu instrumen investasi yang relatif aman untuk pemula. Hal ini tidak terlepas dari risiko investasi obligasi yang rendah, terutama bagi Anda yang berinvestasi obligasi pemerintah yang terjamin 100% oleh negara. Sehingga, investor tidak perlu khawatir pada risiko gagal bayar obligasi karena ada negara yang menjamin pembayaran utang pokok dan imbal hasil sesuai dengan kesepakatan dalam surat utang yang mereka terbitkan.
Untuk mengetahui jenis obligasi mana yang cocok dengan profil risiko dan tujuan investasi Anda, simak cara kerja hingga kelebihan dan kekurangan dari obligasi kupon dan obligasi tanpa kupon selengkapnya di artikel ini.
Apa itu Obligasi?
Obligasi adalah surat utang yang pemerintah atau perusahaan terbitkan untuk menghimpun dana dari investor. Oleh karena itu, saat membeli obligasi Anda akan meminjamkan uang kepada penerbit dan akan menerima bunga (kupon) secara berkala atau sekaligus sebagai imbal hasilnya.
Umumnya, obligasi memiliki jangka waktu tertentu, misalnya 1 tahun, 3 tahun, atau 10 tahun. Ini semua tergantung pada kesepakatan yang ada dalam surat utang tersebut.
Dalam dunia investasi, obligasi menjadi instrumen yang rendah risiko apabila kita bandingkan dengan investasi saham. Ini karena obligasi memiliki kejelasan dalam hal imbal hasil dan prioritas pembayaran jika terjadi masalah keuangan pada penerbit.
Untuk obligasi pemerintah, risiko lebih rendah karena negara menjamin langsung. Oleh karena itu, obligasi sering menjadi pilihan investor pemula yang mencari stabilitas dan pendapatan pasif dalam bentuk kupon rutin.
Namun, hal ini bukan berarti berinvestasi di obligasi pemerintah 100% bebas risiko. Tetap ada risiko gagal bayar obligasi namun peluangnya sangatlah kecil daripada jenis obligasi korporasi. Ini karena sepanjang sejarah penerbitannya, ada beberapa negara di dunia yang pernah mengalami gagal bayar obligasi kepada investor, yaitu Argentina (2001), Yunani (2010-2015), dan Venezuela (2017-2018).
Mengenal Obligasi Kupon Vs Obligasi Tanpa Kupon

Jika ada teman atau kerabat Anda yang saat ini sedang berinvestasi di obligasi, dan mereka mendapatkan pembayaran kupon obligasi secara berkala, jenis obligasi yang mereka beli adalah obligasi kupon.
Apa itu Obligasi Kupon (Coupon Bond) ?
Obligasi kupon adalah jenis obligasi yang menawarkan pembayaran bunga secara berkala kepada investor hingga jatuh tempo obligasi berakhir. Biasanya, pembayaran bunga terjadi setiap 1, 3, atau 6 bulan, maupun 1 tahun sekali tergantung dari kesepakatan penerbit surat utang tersebut.
Kemudian, para pemegang obligasi juga berhak mendapatkan pembayaran atas utang pokok dari penerbit pada saat jatuh tempo obligasi.
Jenis Obligasi Kupon
Di kalangan investor, obligasi kupon juga dapat kita sebut dengan sebutan coupon bond. Obligasi in terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
- Obligasi Kupon Variabel: Jenis obligasi kupon ini menawarkan pembayaran kupon secara berkala namun dengan bunga obligasi yang dapat berubah sewaktu-waktu. Perubahan kupon ini mengikuti pergerakan suku bunga dan investor berhak mendapatkan pembayaran atas utang pokok di akhir masa berlaku obligasi. Biasanya, jenis obligasi ini memiliki seri VR (Variable Rate).
- Obligasi Kupon Tetap: Bunga obligasi yang investor dapatkan bersifat tetap dari awal hingga akhir masa berlaku obligasi. Selain itu, investor juga berhak atas pembayaran utang pokok. Jenis obligasi ini memiliki kode seri FR (Fixed Rate).
Apa itu Obligasi Tanpa Kupon (Zero Coupon Bond) ?
Jika pada obligasi kupon, investor akan mendapatkan bunga obligasi secara berkala dan pembayaran utang pokok di saat obligasi sudah jatuh tempo. Hal ini berbeda dengan cara kerja obligasi tanpa kupon karena penerbit tidak membayarkan bunga obligasi secara berkala kepada investor. Namun, penerbit surat utang hanya membayar investor sekaligus satu kali di akhir masa berlaku obligasi.
Keuntungan membeli obligasi tanpa kupon bersumber dari selisih harga beli dan harga jual pada saat waktu jatuh tempo obligasi. Biasanya, jenis obligasi ini kita kenal dengan sebutan zero coupon bond.
Apa Perbedaan Antara Obligasi Kupon vs Obligasi Tanpa Kupon?
Perbedaan obligasi kupon dan obligasi tanpa kupon bukan hanya berdasarkan skema pembayarannya saja, melainkan ada beberapa poin penting yang wajib investor ketahui sebelum berinvestasi di kedua jenis obligasi tersebut. Berikut adalah tabel perbandingannya:
Obligasi Kupon | Obligasi Tanpa Kupon | |
Pembayaran Bunga | Pembayaran secara berkala. | Tidak ada. |
Imbal Hasil | Bunga + selisih harga beli dan harga jual saat jatuh tempo obligasi. | Selisih antara harga beli dan harga jual saat jatuh tempo obligasi. |
Risiko | Risiko kredit. Risiko suku bunga. Risiko likuiditas. Risiko pasar. Pembayaran pajak atas imbal hasil obligasi yang investor terima | Risiko fluktuasi suku bunga. Risiko default. Risiko likuiditas. Pembayaran pajak atas imbal hasil obligasi yang investor terima |
Harga Beli | Harga beli obligasi bisa lebih rendah atau lebih tinggi daripada nominal saat jatuh tempo. Ini semua tergantung kondisi pasar. | Harga jual obligasi dari penerbit kepada investor adalah harga diskon dan berada di bawah nilai nominalnya saat jatuh tempo. |
Cara Kerja | Pembayaran bunga obligasi terjadi secara berkala kepada investor. Kemudian penerbit surat utang akan melakukan pembayaran utang pokok kepada investor pada saat jatuh tempo. | Penerbit surat utang hanya membayar investor satu kali sekaligus pada saat jatuh tempo obligasi. |
Tujuan Investasi | Jangka pendek lebih menguntungkan karena investor mendapatkan bayaran kupon secara berkala. | Jangka panjang lebih menguntungkan karena pembayaran keuntungan obligasi kepada investor terjadi saat jatuh tempo. |
Kemungkinkan Jual-Beli | Investor dapat memperjualbelikannya di pasar sekunder sebelum jatuh tempo obligasi. | Obligasi tanpa kupon bisa investor perjualbelikan di pasar sekunder. |
Berapa Persen Pengenaan Pajak Obligasi bagi Investor?

Sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia, obligasi termasuk objek pajak yang akan terkena pajak berupa PPN dan PPh. Ini berdasarkan ketentuan aturan pajak obligasi sebagai berikut:
- Tarif PPh final sebesar 10% dari nilai kupon obligasi dan capital gain.
- PPh dan PPN berlaku untuk semua jenis obligasi, baik itu obligasi pemerintah maupun korporasi.
- Investor bisa bebas dari PPh final atas bunga obligasi jika memenuhi kriteria sebagai Wajib Pajak dengan Dana Pensiun dan Wajib Pajak perbankan.
- Tarif PPN sebesar 12% berlaku untuk obligasi.
Dasar Hukum Pajak Obligasi di Indonesia
- Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan.
- PP No.91 tahun 2021 tentang Pajak Atas Penghasilan Berupa Bunga Obligasi yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap.
Contoh Obligasi Kupon dan Obligasi Tanpa Kupon
Untuk memudahkan Anda dalam membedakan mana itu obligasi kupon dan obligasi tanpa kupon yang ada di pasar, kami akan memberikan beberapa contoh obligasinya di bawah ini.
Seri FR – Obligasi Kupon
Ada beberapa obligasi seri FR yang menawarkan kupon tertinggi 2025, yaitu:
No | Produk Obligasi | Kupon per Tahun |
1 | FR0052 | 10,5% |
2 | FR0080 | 7,5% |
3 | FR0083 | 7,5% |
4 | FR0076 | 7,375% |
5 | FR0098 | 7,125% |
SUN – Obligasi Tanpa Kupon
Pada tahun 2007 lalu, pemerintah Indonesia pernah menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) seri ZC0003. Obligasi ini termasuk ke dalam jenis obligasi tanpa kupon.
Hal ini karena penerbit surat utang tidak membayarkan kupon atau bunga obligasi secara berkala kepada investor. Sehingga, penerbit surat utang hanya membayarkan nilai nominal obligasi saat jatuh tempo. Jenis obligasi tanpa kupon biasanya memiliki seri ZC, yang artinya obligasi tersebut adalah jenis zero coupon.
Contoh lainnya:
- SPN03201029 pada 30 Juli 2020 – 29 Oktober 2020
- SPN12200911 pada 12 September 2019 – 11 September 2020
Beberapa perusahaan di Indonesia juga pernah menerbitkan obligasi tanpa kupon alias (zero-coupon bonds). PT Jasa Marga menjadi pelopor zero coupon-bonds pada tahun 2020 senilai Rp 2 triliun.
👉🏻 Apa itu SBN & Bagaimana Cara Investasinya?
Contoh Menghitung Return Obligasi Kupon vs Obligasi Tanpa Kupon
Selanjutnya, mari kita melihat contoh menghitung imbal hasil dari kedua jenis obligasi tersebut.
Misalnya, Anda berinvestasi dengan membeli obligasi kupon FR0052 senilai Rp 100 juta dengan kupon 10,5%. Sehingga, dalam jangka waktu satu tahun Anda akan memperoleh Rp 10,5 juta (sebelum pajak).
Di sisi lain jika Anda membeli zero coupon dengan harga Rp 90 juta kemudian dan saat jatuh tempo dalam waktu 3 tahun nilai menjadi Rp 100 juta, maka keuntungan Anda sebesar Rp 10 juta. Ini berarti dalam satu tahun Anda akan mendapatkan return obligasi sebesar 3,33%.
👉🏻 Mana Investasi yang Lebih Untung, Emas vs SBN?
Obligasi Kupon vs Obligasi Tanpa Kupon: Kelebihan & Kekurangan
Sebelum memutuskan ingin membeli obligasi kupon atau obligasi tanpa kupon, investor pemula wajib mempertimbangkan beberapa kelebihan dan kekurangan dari kedua jenis obligasi. Mari kita melihat kelebihan maupun kekurangan dari jenis obligasi dalam tabel di bawah ini
Kelebihan & Kekurangan Coupon Bond
Berikut kelebihan dan kekurangan yang ada Coupon Bond:
Kelebihan | Kekurangan |
---|---|
✅ Penerbit surat utang membayarkan kupon atau bunga obligasi secara berkala kepada investor. Biasanya pembayaran kupon obligasi terjadi setiap 6 bulan sekali. | ❌Capital loss saat harga obligasi di pasar sekunder turun atau investor menjual obligasi sebelum jatuh tempo. |
✅ Menawarkan imbal hasil yang bersifat tetap. | ❌ Adanya risiko kenaikan suku bunga yang berdampak pada penurunan harga obligasi. |
✅Tidak terpengaruh oleh fluktuasi harga. | ❌Dalam jangka panjang, suku bunga dapat menjadi semakin tinggi sehingga harga obligasi semakin turun. |
✅ Return obligasi bisa berasal dari capital gain maupun penjualan obligasi di pasar sekunder. | ❌ Terdampak oleh inflasi dalam hal nilai kupon obligasi dan daya beli investor. |
✅Pada obligasi pemerintah, risiko gagal bayarnya lebih kecil. | ❌Ada pengenaan pajak yang dapat mempengaruhi return obligasi. |
✅ Memiliki likuiditas yang tinggi. | ❌ Risiko likuiditas saat put call spread melebar. |
✅Dapat kita jadikan jaminan ketika akan mengajukan pinjaman di bank. | |
✅ Semakin pendek janga waktu investasi, risikonya akan semakin kecil. |
Kelebihan & Kekurangan Zero Coupon Bond
Selanjutnya, mari kita melihat daftar kelebihan dan kekurangan dari zero coupon bond dalam tabel berikut ini:
Kelebihan | Kekurangan |
---|---|
✅ Return obligasi lebih mudah untuk kita prediksi. | ❌ Nilai obligasi sangat bergantung tingkat suku bunga. |
✅ Ada kepastian terhadap pengembalian modal. | ❌Tidak ada pembayaran bunga atau kupon secara berkala. |
✅ Cocok untuk investasi jangka panjang. | ❌ Ada pengenaan pajak sehingga mempengaruhi imbal hasil obligasi. |
✅ Dapat kita jual di pasar sekunder. | ❌Harga obligasi yang cenderung turun ketika suku bunga naik. |
✅ Untuk obligasi pemerintah, risiko gagal bayarnya lebih kecil. | |
✅ Dapat kita jadikan jaminan pada saat mengajukan pinjaman di bank. |
Jangan Salah Pilih, Ini Tips dan Strategi Investasi Obligasi untuk Pemula
Agar Anda dapat menentukan mana yang cocok dari kedua jenis obligasi ini, simak beberapa tips dan strategi untuk memulai investasi obligasi dari nol.
Berikut penjelasannya:
Pahami Jenis Obligasi yang Ada di Pasar
Berdasarkan penerbitnya, obligasi sendiri dapat diterbitkan oleh pemerintah maupun korporasi. Selain itu, jenis obligasi yang ada di pasar juga terbagi berdasarkan pembayaran kuponnya. Ada obligasi kupon yang menawarkan pembayaran bunga obligasi secara berkala, dan ada pula obligasi tanpa kupon yang melakukan pembayaran keuntungan obligasi Anda hanya satu kali di saat jatuh tempo.
Jika kita lihat dari sisi risiko, jenis obligasi pemerintah menawarkan keamanan investasi yang lebih baik bagi investor. Selain itu, jenis obligasi tersebut juta terjamin 100% oleh negara sehingga kecil kemungkinan terjadi gagal bayar.
Ketahui Apa itu Kupon dan Yield Obligasi

Secara sederhana, kupon dalam obligasi adalah bunga yang akan penerbit surat utang bayarkan kepada investor secara berkala hingga akhir masa berlaku obligasi. Kemudian, yield obligasi adalah total keuntungan dari investasi obligasi yang Anda lakukan.
Dalam skema pembayarannya, pembagian bunga obligasi secara berkala kita sebut dengan kupon. Anda akan sering menjumpainya pada obligasi dengan seri FR dan VR.
Tentu saja ini berbeda dengan obligasi seri ZR yang tidak membayarkan kupon kepada investor. Namun, penerbit akan membayarkan yield obligasi kepada investor ketika jatuh tempo.
Memahami Risiko dan Keuntungan “Obligasi Kupon Vs Obligasi Tanpa Kupon”
Setelah investor pemula sudah memahami jenis-jenis obligasi yang ada di pasar dan mengenal istilah penting dalam obligasi seperti kupon dan yield. Langkah yang dapat investor lakukan selanjutnya, yaitu mencari tahu kelebihan dan kekurangan yang ada pada kedua jenis obligasi tersebut.
Dengan memahami risiko dan keuntungan obligasi kupon dan obligasi tanpa kupon, investor bisa berinvestasi dengan aman dan nyaman pada instrumen investasi obligasi sesuai dengan tujuan dan profil risiko investor. Kemudian, investor dapat memaksimalkan return obligasi yang mereka peroleh.
Pilih Obligasi Kupon atau Obligasi Tanpa Kupon? Ini Pendapat Kami!
Salah satu prinsip yang harus Anda pegang yaitu instrumen investasi yang cocok bagi orang lain belum tentu cocok untuk Anda. Oleh karena itu, jika Anda menginginkan imbal hasil yang pasti dan relatif aman, obligasi jawabannya. Pilih obligasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investasi Anda.
Untuk investasi jangka panjang, zero coupon bond menawarkan keunggulan yang menarik bagi investor. Ini karena jenis obligasi tersebut memberikan kepastian dalam pengembalian investasi dan return di masa depan.
Sehingga, cocok bagi Anda yang ingin mempersiapkan dana pendidikan anak hingga dana pensiun. Namun, Anda harus ingat bahwa obligasi jenis ini rentan mengalami fluktuasi suku bunga.
Di sisi lain, coupon bond cocok untuk tujuan investasi jangka pendek dengan adanya pembayaran kupon secara berkala. Namun, kekurangan dari jenis obligasi ini yaitu tidak fleksibel dalam mengikuti pergerakan suku bunga, khususnya seri FR.
Yang paling penting adalah Anda harus berinvestasi melalui platform terpercaya yang sudah teregulasi oleh OJK. Anda dapat berinvestasi obligasi menggunakan beberapa aplikasi berikut ini:
👉 Anda juga dapat berinvestasi obligasi melalui sekuritas investasi obligasi terbaik 2025
👉 Jika Anda tertarik untuk membeli obligasi pemerintah, baca: Cara Beli Obligasi Pemerintah: ORI, SBR,ST & Obligasi FR!
Obligasi bukanlah satu-satunya pilihan investasi yang aman bagi pemula, melainkan masih ada instrumen investasi lainnya yang tidak kalah menarik untuk dikoleksi investor seperti reksa dana dan emas. Apalagi, harga emas saat ini yang sedang dalam tren kenaikan dan tentu sangat menguntungkan bagi investor untuk jangka panjang.
👉 Cuan dari Emas, Ini 5 Aplikasi Investasi Emas Digital Terpercaya
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Obligasi Kupon Vs Obligasi Tanpa Kupon?
Tidak selalu. Obligasi tanpa kupon menawarkan keuntungan sekali bayar di akhir, cocok untuk tujuan jangka panjang. Sementara obligasi kupon memberikan penghasilan rutin dari bunga, ideal untuk cash flow jangka pendek. Keduanya punya potensi cuan berbeda tergantung kebutuhan, horizon investasi, dan toleransi risiko Anda sebagai investor.
Tidak. Baik obligasi kupon maupun obligasi tanpa kupon tetap dikenakan pajak sesuai ketentuan di Indonesia. Imbal hasil obligasi dikenakan PPh final sebesar 10% dan PPN sebesar 12%. Namun, investor dana pensiun dan perbankan bisa mendapat pengecualian PPh. Pajak ini berlaku untuk seluruh jenis obligasi, baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun korporasi.
Bagi pemula, obligasi kupon lebih cocok karena memberikan bunga rutin dan risikonya lebih mudah dipahami. Cocok bagi yang ingin penghasilan pasif secara berkala. Obligasi tanpa kupon lebih cocok untuk investor jangka panjang dengan tujuan jelas di masa depan, seperti dana pendidikan atau pensiun. Keduanya aman, asal dipilih sesuai tujuan dan profil risiko.