Junk Bonds atau Obligasi Sampah: Peluang Emas atau Bumerang Finansial?

Sebuah obligasi sampah atau junk bonds adalah jenis obligasi yang dianggap berisiko tinggi dan memiliki kemungkinan besar untuk tidak dilunasi. Obligasi ini biasanya diterbitkan oleh perusahaan atau negara yang mengalami kesulitan keuangan atau memiliki riwayat gagal bayar. Umumnya, obligasi ini menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi daripada jenis obligasi lainnya untuk mengompensasi risiko yang ditimbulkan oleh investasi di dalamnya.
Obligasi ini disebut high yield dan biasanya memiliki peringkat kredit yang sangat rendah. Hal ini berarti lembaga pemeringkat risiko menganggap ada kemungkinan besar bahwa entitas tersebut tidak akan memenuhi kewajiban pembayarannya.

Lembaga pemeringkat risiko, seperti Standard & Poor’s (S&P) dan Fitch, menggunakan skala yang berbeda untuk menilai kualitas kredit obligasi dan instrumen keuangan lainnya.
Secara umum, sebuah obligasi dianggap sampah ketika memiliki peringkat kredit yang sangat rendah, yaitu kurang dari atau sama dengan BB+ dalam skala S&P dan Fitch. Obligasi yang berada di atas level ini (dari BBB- ke atas) dikategorikan sebagai investment grade bond.
Dalam kasus lembaga Moody’s, obligasi sampah memiliki peringkat Ba1 ke bawah, sedangkan investment grade bond adalah dari Baa3 ke atas.
Namun, penting untuk diingat bahwa peringkat ini hanya panduan dan risiko berinvestasi dalam obligasi tergantung pada banyak faktor lain selain peringkat. Oleh karena itu, Anda selalu disarankan untuk melakukan penelitian yang cermat sebelum berinvestasi dalam jenis obligasi apa pun.
Karakteristik Junk Bonds
Sebelum berinvestasi di junk bonds, Anda juga perlu mengenali karakteristiknya. Berikut ini beberapa karateristiknya yang bisa Anda pertimbangkan.
- Peringkat kredit rendah: Junk bonds diterbitkan oleh perusahaan yang memiliki peringkat kredit rendah. Peringkat kredit ini mencerminkan kemungkinan bahwa penerbit obligasi tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran bunga atau pokok obligasi.
- Imbal hasil tinggi: Untuk mengompensasi risiko yang lebih tinggi, junk bonds menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan investment grade bonds. Imbal hasil ini bisa berupa bunga yang dibayarkan secara periodik kepada pemegang obligasi.
- Volatilitas harga: Harga junk bonds cenderung lebih volatil dibandingkan dengan obligasi berkualitas investasi. Volatilitas ini disebabkan oleh fluktuasi dalam persepsi risiko kredit dari penerbit obligasi.
- Tingkat default yang lebih tinggi: Risiko gagal bayar pada junk bonds lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi berkualitas investasi. Perusahaan penerbit mungkin mengalami kesulitan keuangan yang menyebabkan mereka tidak mampu membayar bunga atau pokok obligasi.
- Sensitif terhadap kondisi ekonomi: Junk bonds sangat sensitif terhadap perubahan kondisi ekonomi. Ketika ekonomi memburuk, risiko gagal bayar meningkat, dan harga junk bonds cenderung menurun. Sebaliknya, dalam kondisi ekonomi yang baik, risiko gagal bayar menurun, dan harga junk bonds bisa meningkat.
Faktor yang Memengaruhi Harga Obligasi Sampah
Harga junk bonds sangat peka terhadap beberapa faktor, antara lain:
- Perubahan Suku Bunga: Ketika suku bunga naik, harga obligasi sampah cenderung turun karena investor akan mencari investasi lain yang memberikan hasil lebih tinggi.
- Kinerja Perusahaan Penerbit: Kondisi keuangan dan prospek masa depan perusahaan yang menerbitkan obligasi sangat mempengaruhi harga obligasi sampah. Berita buruk tentang perusahaan tersebut bisa menyebabkan harga obligasi turun.
- Kondisi Ekonomi Makro: Situasi ekonomi yang memburuk, seperti resesi atau krisis keuangan, bisa meningkatkan risiko gagal bayar pada obligasi sampah dan menyebabkan penurunan harganya.
- Sentimen Pasar: Pandangan pasar terhadap obligasi sampah secara umum juga berpengaruh. Jika investor merasa optimis tentang prospek ekonomi, harga obligasi sampah biasanya naik.
Risiko Berinvestasi dalam Junk Bonds
Beberapa risiko berinvestasi dalam obligasi sampah adalah sebagai berikut ini:
- Risiko gagal bayar: Ini adalah kemungkinan bahwa penerbit tidak memenuhi pembayaran utangnya. Ini adalah risiko paling signifikan dalam kasus obligasi sampah.
- Volatilitas tinggi: Junk bonds menunjukkan volatilitas harga yang lebih tinggi dibandingkan investment grade bond. Bahkan, pergerakan ini bisa mirip dengan pasar saham. Sebaliknya, investment grade bond menunjukkan stabilitas yang lebih besar dari waktu ke waktu.
- Risiko suku bunga: Ini adalah risiko bahwa suku bunga pasar akan meningkat yang menyebabkan penurunan harga obligasi. Ingatlah bahwa harga obligasi dan suku bunga berhubungan secara terbalik. Selain itu, makin lama waktu jatuh tempo obligasi, makin tinggi risiko ini karena ada kemungkinan besar pergerakan suku bunga.
- Risiko likuiditas: Ini adalah risiko bahwa obligasi tidak dapat dijual dengan mudah untuk diubah menjadi likuiditas dengan harga yang mencerminkan nilai sebenarnya. Obligasi sampah umumnya memiliki risiko likuiditas yang lebih tinggi daripada obligasi dengan peringkat investasi.

Pemeringkatan Junk Bonds
Pemeringkatan junk bonds telah disebutkan beberapa kali sebelumnya. Jadi, bagaimana sebenarnya pemeringkatan untuk junk bonds? Anda bisa memahaminya dengan melihat pemeringkatan menurut Moody’s Investor Service dan Standard and Poor’s (S&P) untuk obligasi non-investasi.
Junk bonds yang memiliki risiko tinggi diberi peringkat Ba atau B oleh Moody’s, sementara S&P memberikan peringkat BB atau B. Pada tingkat ini, perusahaan masih dapat memenuhi kewajibannya, tetapi ada potensi kegagalan bayar yang signifikan.
Untuk junk bonds dengan risiko yang sangat tinggi, Moody’s memberikan peringkat CAA, Ca, atau C, sedangkan S&P memberi peringkat CCC, CC, atau C. Pada tingkat risiko sangat tinggi ini, perusahaan sangat bergantung pada kondisi ekonomi untuk menghasilkan keuntungan dan menghindari status gagal bayar.
Jika junk bonds sudah berada pada status gagal bayar, Moody’s menilainya dengan peringkat C, sedangkan S&P memberikan peringkat D. Perusahaan yang sudah gagal bayar berarti tidak dapat memenuhi satu atau lebih kewajibannya, seperti pembayaran pokok obligasi dan kupon kepada investor.
Bagaimana Cara Berinvestasi dalam Junk Bonds?
Untuk berinvestasi dalam obligasi sampah, Anda dapat membelinya langsung melalui perantara seperti broker atau Anda dapat berinvestasi dalam reksa dana atau ETF yang memiliki obligasi sampah dalam portofolionya.
Sebelum berinvestasi dalam obligasi sampah, penting untuk membaca prospektus yang menyediakan informasi tentang penerbit dan juga merinci ketentuan penerbitan, seperti suku bunga, nilai nominal, dan lainnya.
Poin lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa salah satu cara untuk mengurangi risiko suku bunga adalah dengan menggunakan strategi tangga obligasi. Ini berarti Anda akan berinvestasi, pada saat yang sama, dalam obligasi yang memiliki tanggal jatuh tempo yang berbeda.
Jenis-jenis Obligasi Sampah
Ada dua jenis obligasi sampah:
- Fallen angels/Malaikat jatuh: Ini adalah obligasi yang telah kehilangan peringkat investasinya, yaitu sebuah lembaga pemeringkat telah menurunkan peringkat kreditnya karena masalah dalam manajemen perusahaan penerbit.
- Rising stars/Bintang yang sedang naik: Obligasi yang telah naik peringkat karena penerbitnya telah meningkatkan kualitas kreditnya, tetapi belum cukup untuk mencapai investment grade bond.
Walaupun kedua jenis obligasi ini adalah sampah, perbedaannya adalah titik awal dan persepsi. Sementara malaikat jatuh dengan lebih banyak sejarah, telah menurunkan peringkat mereka karena prospek negatif, bintang yang sedang naik makin dianggap sebagai investasi yang lebih “aman” oleh pasar.
👉 Apakah Anda ingin mengetahui jenis obligasi lain yang jauh lebih aman? Temukan di artikel ini: Pendapatan Tetap: Investasi Optimal dalam Obligasi
Obligasi Sampah Sebagai Indikator Pasar
Tidak selalu barang yang dianggap sampah harus dibuang dan tidak berguna. Kadang, sampah bisa menghasilkan sesuatu yang bernilai. Inilah gambaran umum dari obligasi sampah. Karena itu, banyak investor yang menjadikannya sebagai indikator pasar.
Investor berani mengambil risiko tinggi untuk membeli obligasi sampah dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga potensial, terutama jika kondisi keuangan perusahaan yang menerbitkan obligasi ini membaik.
Ketika kondisi perusahaan membaik, minat beli obligasi dengan imbal hasil tinggi juga akan meningkat. Lebih lanjut, performa keuangan perusahaan yang membaik akan mempengaruhi peringkat obligasi yang diterbitkan. Sentimen risiko pasar pun akan berubah dan obligasi sampah bisa mengalami peningkatan peringkat, dari sampah menjadi investasi yang lebih berharga.
Hal ini akan merangsang minat beli obligasi yang makin tinggi, menjadikan obligasi sampah sebagai indikator risiko pasar bagi para investor.
Saat investor membeli obligasi sampah, artinya mereka siap menghadapi risiko besar dengan harapan kondisi ekonomi akan membaik. Sebaliknya, jika obligasi sampah dijual dengan harga yang rendah, artinya investor enggan mengambil risiko tersebut dan lebih memilih investasi yang stabil dan aman.
Penting untuk dicatat bahwa optimisme pasar dapat memicu lonjakan harga obligasi sampah. Harga obligasi ini bisa lebih tinggi dibandingkan obligasi lain dengan kualitas apa pun. Inilah fenomena di mana sampah bisa menjadi sesuatu yang sangat berharga.
Kelebihan dan Kekurangan Junk Bonds
Kelebihan utama dari obligasi sampah adalah:
- Menawarkan hasil yang lebih tinggi meski volatil.
- Dapat diinvestasikan secara langsung atau melalui reksa dana/ETF.
- Dapat diterapkan strategi tangga obligasi untuk mengurangi risiko suku bunga.
Namun, ada juga beberapa kekurangan dari obligasi sampah:
- Memiliki volatilitas lebih tinggi daripada investment grade bond.
- Risiko default lebih tinggi daripada investment grade bond.
- Risiko likuiditas lebih tinggi, yaitu risiko bahwa investor tidak dapat menjual dan mengubah obligasi menjadi uang tunai.
Anda sudah membaca artikel ini yang menjelaskan tentang junk bonds. Namun, Anda juga bisa mempelajari berbagai hal lainnya dengan topik obligasi melalui artikel-artikel di bawah ini. Selamat menyimak, ya!
- Pendapatan Tetap: Investasi Optimal dalam Obligasi
- Obligasi Pemerintah: Jenis dan Cara Membelinya
- Sekuritas Investasi Obligasi Terbaik 2024
- Reksa Dana Pendapatan Tetap Terbaik 2024
FAQs – Pertanyaan yang Sering Diajukan
Junk bonds lebih tidak stabil dibandingkan obligasi lainnya, tetapi Anda bisa mengharapkan tingkat bunga yang lebih tinggi daripada obligasi dengan peringkat investasi. Seperti obligasi pada umumnya, junk bonds adalah cara yang baik untuk memberikan aliran kas yang konsisten untuk portofolio Anda.
Michael Milken adalah seorang miliarder dan filantropis yang dikenal terutama karena memelopori tren junk bonds pada tahun 1980-an. Dijuluki “raja obligasi sampah,” Milken menjadi terkenal saat bekerja sebagai eksekutif di bank investasi Drexel Burnham Lambert karena berhasil memberi perusahaan-perusahaan dengan peringkat kredit lebih rendah akses ke modal.
Kebanyakan investor membeli obligasi sampah melalui reksa dana atau dana yang diperdagangkan di bursa (ETF). Reksa dana membantu mengurangi risiko investasi dalam obligasi sampah dengan menawarkan portofolio obligasi yang terdiversifikasi. Keuntungan dari obligasi dengan peringkat non-investment grade berfluktuasi seiring waktu, tergantung pada penerbit obligasi dan kondisi ekonomi secara umum.