Kenali Jenis Rasio Keuangan

Sebelum Anda melakukan analisis keuangan pada perusahaan, ada baiknya Anda memahami jenis rasio keuangan terlebih dahulu. Anda dapat menghitungnya dengan membandingkan berbagai aspek keuangan perusahaan. Hal tersebut mencakup pendapatan, pengeluaran, utang, dan aset, dan dinyatakan dalam bentuk persentase, rasio, atau tingkat.

Mengenali jenis rasio keuangan

Dalam artikel ini kami akan membahas apa itu rasio keuangan dan apa saja jenisnya? Selain itu, kami akan memberikan rumus untuk melakukan penghitungan. Yuk, simak untuk tahu lebih jelas!

👉 Sebelum melihat lebih lanjut, Anda dapat melihat panduan untuk memulai trading dalam artikel berikut: Trading: Apa itu dan Bagaimana Cara Memulainya?

Apa itu Rasio Keuangan?

Rasio keuangan memungkinkan kita menganalisis dan mengevaluasi keadaan keuangan suatu perusahaan atau entitas dengan cara yang lebih sederhana. Analisis tersebut menggunakan data dari laporan keuangan perusahaan, yaitu neraca, laporan laba rugi, atau laporan arus kas.

Beberapa laporan tersebut memberikan gambaran kuantitatif terkait kinerja, kekuatan, dan efisiensi perusahaan. Sehingga rasio keuangan bisa kita sebut sebagai alat analisis finansial untuk mengetahui kesehatan perusahaan dan kinerjanya di pasar keuangan.

Indikator ini memudahkan ketika melakukan pengambilan keputusan dan membantu identifikasi kekuatan dan kelemahan manajemen perusahaan. Selain itu, hal ini dapat membantu Anda dalam membandingkan beberapa perusaahaan yang bergerak di sektor yang sama.

Terdapat beberapa jenis rasio keuangan yang memiliki fungsi tersendiri dalam analisis aspek tertentu pada perusahaan. Misalnya berfokus pada profitabilitas, solvabilitas, maupun likuiditas.

Terdapat juga macam rasio yang berfokus pada tingkat utang perusahaan sehubungan dengan modal. Kemudian, ada juga rasio yang menganalisis efisiensi perusahaan dalam penggunaan sumber daya untuk menghasilkan keuntungan.

Tidak ada nilai ideal pada suatu rasio karena tergantung pada sektor, ukuran, dan karakteristik perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk membandingkannya dengan perusahan lain untuk mendapatkan gambaran jelas terkait keadaan keuangan.

Singkatnya, rasio ini merupakan alat kunci dalam analisis dan evaluasi keadaan keuangaan perusahaan. Hal tersebut berguna secara luas di bidang bisnis. Mulai dari profitabilitas, solvabilitas, efisiensi, dan utang. Penggunaan alat yang benar dapat membuat perbedaan dalam pengambilan keputusan dan perencanaan keuangan perusahaan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui jenis rasio keuangan, cara menghitung, dan interpretasi agara dapat menerapkannya dengan tepat.

Namun, penting untuk Anda ingat bahwa analisis dan interpretasi rasio ini harus sesuai dengan konteksnya, tidak boleh menjadi satu-satunya ukuran evaluasi perusahaan. Pertimbangan informasi keuangan perusahaan harus secara menyeluruh sehingga keputusannya menajdi tepat dan akurat.

Sehingga, rasio ini merupakan alat yang penting bagi investor, analis, atau pengusaha yang ingin membuat keputusa keuangan yang tepat.

👉 Jika Anda merupakan pemula dalam dunia investasi saham, baca artikel yang telah kami tulis ini: Investasi Saham untuk Pemula: Langkah Demi Langkah

Jenis-jenis Rasio Keuangan

Seperti yang telah kami jelaskan, rasio keuangan merupakan indikator yang memungkinkan analisis dan perbandingan keadaan keuangan beserta kinerja perusahaan. Dengan indikator ini, memungkinkan kita untuk mendapatkan gambaran kesehatan keuangan perusahaan, serta mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan evaluasi kinerja jika kita bandingkan dengan kompetitor.

Berikut merupakan empat jenis rasio keuangan yang dapat Anda lihat dan pahami:

Likuiditas

Salah satu macam rasio keuangan ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, yaitu membayar utang janga pendeknya. Berikut merupakan beberapa rasio likuiditas yang paling umum:

  • Rasio Likuiditas Lancar: Untuk menghitungnya, kita membagi aset lancar (uang tunai, piutang, persediaan, dll), dengan utang jangka pendek. Jika hasilnya lebih dari 1, maka perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk membayar utang jangka pendeknya.
  • Rasio Cepat /Acid Test Ratio/Acid Proof Ratio: Penghitungannya mirip dengan rasio likuiditas lancar, namun tidak termasuk persediaan dari aset lancar. Sehingga, penghitungannya lebih ketat serta memberikan gambaran yang lebih akurat pada kemampuan perusahaan dalam membayar utang.

Solvabilitas

Mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang. Berikut merupakan merupakan contoh dari rasio solvabilitas:

  • Rasio Total Utang: Penghitungannya dengan membagi total utang (jangka pendek dan panjang) dengan ekuitas. Nilai rasio yang tinggi menunjukkan perusahaan memiliki banyak utang dan akan mengalami kesulitan dalam pembayaran utangnya.
  • Rasio Cakupan Bunga (Interest Coverage Ratio): Mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar bunga dari utangnya. Penghitungannya dengan membagi laba operasional (sebelum bunga dan pajak) dengan biaya bunga. Jika, nilainya lebih dari 1, maka perusahaan dapat membayar bunga dari utangnya.

Profitablitas

Indikator ini mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan sehubungan dengan pendapatan, aset, dan ekuitasnya. Berikut merupakan beberapa contohnya:

  • Margin Laba Bersih: Kita harus membagi laba bersih dengan total pendapatan. Rasio ini menunjukkan seberapa banyak keuntungan untuk setiap Rupiah pendapatannya.
  • Return on Assets (ROA): Penghitungannya dengan membagi laba bersih dengan total pendapatan. Rasio tersebut menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menggunakan sumber daya untuk menghasilkan keuntungan.
  • Return on Equity (ROE): Penghitungan rasio ini membagi laba bersih dengan ekuitas. Sehingga menunjukkan keuntungan perusahaan dari setiap dana yang mereka investasikan dalam perusahaan.

Rasio Efisiensi

Mengevaluasi efisiensi perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya untuk menghasilkan pendapatan dan mengendalikan biaya. Berikut merupakan beberapa contohnya:

  • Perputaran Aset: Penghitungannya membagi total pendapatan dengan total aset. Sehingga rasio ini menunjukkan keuntungan dari setiap dana yang mereka investasikan dalam bentuk aset. Nilai rasio yang lebih tinggi menunjukkan tingkat pemanfaatan aset yang lebih besar.
  • Perputaran Inventaris: Hasilnya berasal dari pembagian biaya dari barang yang terjual dengan rata-rata invetaris. Rasio ini menunjukkan frekuensi penjualan dan penggantian invetaris pada periode tertentu. Perputaran yang lebih cepat menunjukkan invetaris yang efisien.
  • Periode Penagihan Rata-Rata: Kita dapat menghitungnya dengan membagi piutang dengan rata-rata penjualan harian. Rasio ini menunjukkan rata-rata harian yang perusahaan perlukan untuk menagih piutang dari pelanggan. Dengan periode yang lebih pendek, maka manajemen piutangnya lebih efisien.

Secara singkat, rasio keuangan merupakan alat yang berguna untuk membantu evaluasi kuangan dan kinerja perusahaan. Macam-macam rasio keuangan tersebut memberikan informasi berharga sehingga pihak yang berkepentingan dapat membuat keputusan yang terinformasi.

👉 Pahami juga indeks profitabilitas yang juga merupakan hal penting bagi pemegang saham: Indeks Profitabilitas: ROA, ROE, ROCE, ROS

Jenis Rasio Keuangan yang Paling Penting

Dalam melakukan analisis keuangan, penting untuk memperhatikan rasio tertentu yang menjadi kunci utama. Sehingga dapat memberikan Anda pandagan yang lebih lengkap dan akurat. Meskipun empat jenis rasio di atas juga penting, namun terdapat beberapa macam rasio keuangan yang memberikan gambaran yang tepat.

Berikut merupakan jenis rasio keuangan yang paling penting:

  • Likuiditas Lancar: Mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi utang jangka pendek. Jika nilainya di atas 1, maka perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk membayar utang. Misalnya, suatu perusahaan memiliki aset lancar sebesar Rp 2 miliar dan utang lancar sebesar Rp 1 miliar, maka nilai rasionya menjadi 2. Sehingga sumber daya perusahaan yang tersedia 2 kali lipat untuk membayar utangnya.
  • Rasio Total Utang: Mengevaluasi tingkat utang perusahaan, yaitu ketergantungan perusahaan pada pembiayaan eksternal dari pada modal ekuitasnya. Rasio yang tinggi, menyebabkan risiko keuangan yang lebih besar. Misalnya, perusahaan total utang perusahaan Rp 2 miliar dan modal perusahaan Rp 1 miliar, maka rasio total utangnya 2. Sehingga total utang perusahaan 2 kali lebih besar dari modalnya.
  • Margin Laba Bersih: Menunjukkan proporsi keuntungan perusahaan dari total pendapatan. Jika marginnya tinggi, maka tingkat efisiensi perusahaan dalam mengelola sumber dayanya tergolong tinggi. Misalnya, total pendapatan Rp 5 miliar dengan laba bersih Rp 500 juta, maka marginnya sebesar 10%. Sehingga perusahaan memperoleh Rp 0,1 dari setiap Rp 1 pendapatannya.
  • Pengembalian ekuitas (ROE): Menunjukkan hasil keuntungan untuk setiap Rupiah yang investor tanamkan. ROE yang tinggi menunjukkan efisiensi perusahaan yang baik dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Misalnya laba bersih perusahaan Rp 500 juta dan modalnya Rp 5 milar, ROE-nya 10%. Sehingga perusahaan menghasilkan Rp 0,1 dari setiap Rp 1 yang investor tanamkan.

Jenis rasio keungan di atas memungkinkan kita mendapat gambaran yang lengkap tentang kesehatan keuangan dan kinerja perusahaan. Sehingga kita dapat mengambil keputusan yang terinformasi.

👉 Selain, melalui analisis keuangan, Anda dapat mempertimbangkan suatu saham melalui dividen, baca artikel berikut: Pembagian Dividen: Pertimbangan dalam Memilih Saham

Cara menghitung 4 jeni rasio keuangan utama

Dalam melakukan analisis keuangan perusahaan, penting untuk mengetahui rumus untuk menghitung rasio penting tersebut. Berikut merupakan rumus untuk menghitung keempat rasio di atas:

Likuiditas Lancar

Membagi aset lancar (kas, piutang, persediaan, dll) dengan utang lancar (utang jangka pendek).

Rasio Total Utang

Penghitungannya dengan membagi total utang (jangka pendek dan panjang) dengan ekuitas perusahaan.

Margin Laba Bersih

Membagi laba bersih (keuntungan setelah biaya dan pajak) dengan total pendapatan perusahaan.

Return on Equity (ROE)

Penghitungannya dengan membagi laba bersih dengan ekuitas perusahaan.

Dengan menggunakan beberapa rumus di atas, Anda dapat menghitung rasio keuangan kunci sehingga dapat mengevaluasi keuangan dan kinerja perusahaan. Pemahaman pada rasio tersebut sangat penting dalam mengambil keputusan yang terinformasi karena memberikan pandangan lengkap dan akurat.

Contoh Analisis Jenis Rasio Keuangan

Setelah mengetahui cara menghitung rasio keuangan kunci pada perusahaan, penting bagi Anda untuk mengetahui cara analisis dari hasil penghitungan tersebut.

Berikut merupakan contoh analisis dari setiap macam rasio keuangan tersebut:

Likuiditas Lancar

Misalnya sebuah perusahaan memiliki aset lancar Rp 2 miliar dan utang jangka pendek Rp 1 miliar, maka rasionya adalah 2. Hal ini menunjukkan perusahaan memiliki aset lancar 2 kali lebih banyak dari utang jangka pendeknya. Sehingga perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Utang Total

Suatu perusahaan memiliki total utang Rp 2 miliar dan ekuitas sebesar Rp 3 miliar, maka rasionya 1,5. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki tingka utang yang moderat dan dapat mengandalkan ekuitasnya daripada pembiayaan eksternal.

Margin Laba Bersih

Misalnya, pendapatan total perusahaan Rp 6 miliar dengan laba bersih Rp 900 juta, maka margin laba bersihnya adalah 15%. Sehingga perusahaan menghasilkan Rp 0,15 dari setiap Rp 1 pendapatannya. Hal ini menunjukkan pengelolaan biaya yang baik dan menghasilkan keuntungan yang solid.

Return on Equity (ROE)

Jika suatu perusahaan laba bersihnya Rp 1,2 miliar dan ekuitasnya sebesar Rp 8 miliar, maka ROE-nya adalah 15%. Sehingga perusahaan memberikan hasil Rp 0,15 dari setiap Rp 1 modal investor. Hal ini menunjukkan profitabilitas yang baik bagi pemegang saham.

Jenis Rasio Keuangan: Kesimpulan

Penting bagi Anda untuk mengetahui jenis rasio tersebut, namun yang paling penting adalah dapat menafsirkan hasil dari penghitungan rasio keuangan. Sehingga Anda dapat melakukan evaluasi keuangan dan kinerja perusahaan. Dengan memahami cara kerjanya, Anda dapat mengambil keputusan yang terinformasi.

Pemahaman dari rasio-rasio tersebut memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan suatu perusahaan. Sehingga hal tersebut dapat membantu dalam tindakan perbaikan atau memperkuat area yang berhasil. Alat-alat tersebut sangat penting untuk evaluasi dan analisis keuangan dan pertumbuhan perusahaan.

Selain itu, memungkinkan semua pihak untuk mengetahui posisi perusahaan di pasar dan kinerjanya dibandingkan dengan kompetitor yang bergerak di sektor yang sama.

Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)

Apa tujuan dari analisis rasio keuangan?

Tujuan dari analisis rasio keuangan adalah membantu memberikan gambaran atau informasi keuangan bagi beberapa pihak yang terlibat di dalam perusahaan. Misalnya, pemilik perusahaan itu sendiri, analis, maupun para investor yang menanamkan modalnya pada peruahaan tersebut. Hal ini karena analisis rasio keuangan tersebut memberikan informasi tentang kesehatan keuangan, efisiensi operasinal manajemen, dan efektivitas strategi perusahaan.

Apa analisis rasio keuangan yang paling akurat?

Tidak ada rasio yang paling akurat sehingga dalam analisis kinerja perusahaan, tidak boleh menggunakan satu rasio saja. Hal ini karena Anda harus melihat secara menyeluruh berbagai aspek pada perusahaan tersebut. Dengan analisis yang menyeluruh, hasilnya akan menjadi lebih tepat dan akurat.

Artikel Terkait